Anda di halaman 1dari 59

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

NOMOR : 19/KEP/M.PAN/11/2000

TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN
DAN ANGKA KREDITNYA

MENTERI NEGARA
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan


masyarakat, diperlukan adanya Pegawai Negeri Sipil
yang ditugaskan secara penuh untuk melaksanakan
kegiatan pengamatan, pengawasan dan
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
lingkungan secara profesional;

b. bahwa untuk menjamin pembinaan karier


kepangkatan, jabatan dan peningkatan
profesionalismenya, dipandang perlu menetapkan
Jabatan Fungsional Sanitarian dan Angka Kreditnya

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-


pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999;

2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah


Penyakit Menular;
2

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang


Kesehatan;

4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang


Pemerintahan Daerah;

Internasional Health Regulation (IHR) Tahun 1969


5.
Edisi 3 Tahun 1983;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang


Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 1997;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang


Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang


Tenaga Kesehatan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang


Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi
sebagai Daerah Otonomi;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang


Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, Dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;

Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang


11.
Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil;

Keputusan Presiden Nomor 134 Tahun 1999 tentang


12 Kedudukan,Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Menteri Negara Koordinator;
3

13. Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 tentang


Kedudukan,Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Presiden Nomor 147 Tahun 1999;

14. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang


Rumpun Jabatan Pegawai Negeri Sipil;

Memperhatikan : 1. Usul Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan


suratnya Nomor 906/Menkes/VI/2000 tanggal 20 Juni
2000

2. Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara


dengan Nomor K.26-1/V.14-44/18 tanggal 16 Oktober
2000

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN


APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN
FUNGSIONAL SANITARIAN DAN ANGKA KREDITNYA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1
4

Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :

1. Sanitarian adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan, dan pemberdayaan
masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk
dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan
sehat;

2. Sanitarian Terampil adalah Jabatan Fungsional Sanitarian Keterampilan yang


pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional yang berkaitan
dengan penerapan konsep atau metoda operasional di bidang kesehatan
lingkungan;

3. Sanitarian Ahli adalah Jabatan Fungsional Sanitarian Keahlian yang


pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan yang berkaitan dengan
pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu dan seni
untuk pemecahan masalah dan pemberian pengajaran dengan cara yang
sistematis di bidang Kesehatan Lingkungan;

4. Sanitasi adalah semua upaya yang dilakukan dalam rangka memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan, melalui kegiatan penyehatan lingkungan
untuk mencegah penyakit dan atau gangguan kesehatan

5. Kesehatan Lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi antara manusia


dan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dan nyaman bagi
kehidupan manusia;

6. Pengamatan kesehatan lingkungan adalah suatu upaya yang dilakukan secara


kontinyu untuk mengidentifikasi media lingkungan dan perilaku masyarakat
berkenaan dengan resiko penyebaran penyakit dan atau gangguan kesehatan;
5

7. Pengawasan kesehatan lingkungan adalah suatu upaya untuk mengetahui


tingkat resiko pencemaran dan atau penyimpangan standar, persyaratan,
kriteria kesehatan media lingkungan dan rekomendasi tindak lanjut perbaikan
kualitasnya;

8. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya penyuluhan kesehatan lingkungan


dalam rangka perbaikan kualitas lingkungan untuk memelihara, melindungi
dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat;

9. Angka kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas
prestasi yang telah dicapai oleh seorang Sanitarian dalam mengerjakan butir
kegiatan dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan
kenaikan jabatan/pangkat Sanitarian;

10. Tim Penilai Angka Kredit adalah Tim Penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Sanitarian.

11. Pimpinan instansi adalah Menteri, Jaksa Agung, Sekretaris Negara, Sekretaris
Kabinet, Sekretaris Militer, Sekretaris Presiden, Sekretaris Wakil Presiden,
Kepala Kepolisian Negara, Panglima Tentara Nasional Indonesia, Pimpinan
Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga
Tertinggi/Tinggi Negara, Gubernur dan Bupati/Walikota.

BAB II
RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK

PASAL 2

Sanitarian termasuk dalam Rumpun Kesehatan.

Pasal 3
6

(1) Sanitarian berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang


kesehatan lingkungan yang bekerja di lingkungan Departemen Kesehatan dan
instansi lain di luar Departemen Kesehatan.

(2) Sanitarian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), hanya dapat diduduki oleh
seorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 4

Tugas pokok Sanitarian adalah melaksanakan pengamatan kesehatan lingkungan,


pengawasan kesehatan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka
perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan
meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.

BAB III

UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN

Pasal 5

Unsur dan sub unsur kegiatan Sanitarian yang dinilai angka kreditnya terdiri atas :

1. Pendidikan, meliputi :
a. Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar.

b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kesehatan lingkungan,


dan mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL) atau
sertifikat

2. Pelayanan kesehatan lingkungan meliputi :


7

a. Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan;

b. Melakukan pengamatan kesehatan lingkungan;

c. Melakukan pengawasan kesehatan lingkungan;

d. Melakukan pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan kualitas kesehatan


lingkungan;

3. Pengembangan profesi, meliputi :


a. Membuat karya tulis atau karya ilmiah di bidang kesehatan lingkungan/
kesehatan;
b. Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan lainnya di bidang kesehatan
lingkungan;
c. Membimbing Sanitarian di bawah jenjang jabatannya;
d. Membuat buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang
kesehatan lingkungan;
e. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang kesehatan lingkungan

4. Kegiatan Penunjang tugas Sanitarian meliputi :

a. Mengajar atau melatih yang berkaitan dengan bidang kesehatan lingkungan;

b. Mengikuti seminar/lokakarya di bidang kesehatan lingkungan/ kesehatan;

c. Menjadi anggota organisasi profesi bidang kesehatan lingkungan;

d. Menjadi anggota tim penilai Jabatan Fungsional Sanitarian;

e. Melaksanakan kegiatan lintas program dan lintas sektoral;

f. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya;

g. Mendapat penghargaan/ tanda jasa.

BAB IV

JENJANG JABATAN DAN PANGKAT

PASAL 6
8

(1) Jabatan Sanitarian terdiri atas Sanitarian Terampil dan Sanitarian Ahli.

(2) Jenjang jabatan Sanitarian Terampil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi yaitu :

a. Sanitarian Terampil, terdiri atas :

1. Sanitarian Pelaksana Pemula;

2. Sanitarian Pelaksana;

3. Sanitarian Pelaksana Lanjutan;

4. Sanitarian Penyelia.

b. Sanitarian Ahli terdiri atas :

1. Sanitarian Pertama;

2. Sanitarian Muda;

3. Sanitarian Madya

(3) Jenjang pangkat dan golongan ruang Sanitarian Terampil sebagaimana


dimaksud dalam ayat (2) huruf a, dari yang terendah sampai dengan tertinggi
yaitu :

a. Sanitarian Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur Muda, golongan ruang


II/a,

b. Sanitarian Pelaksana, terdiri atas :

1. Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b;


2. Pengatur.golongan ruang II/c;
3. Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d.

c. Sanitarian Pelaksana Lanjutan, terdiri atas :


9

1. Penata Muda, golongan ruang III/a;

2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.

d. Sanitarian Penyelia, terdiri atas :

1. Penata, golongan ruang III/c;

2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.

(4) Jenjang pangkat dan golongan ruang Sanitarian Ahli sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) huruf b, dari yang terendah sampai dengan tertinggi yaitu:

a. Sanitarian Pertama, terdiri atas :

1. Penata Muda, golongan ruang III/a;

2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/b.

b. Sanitarian Muda, terdiri atas

1. Penata, golongan ruang III/c;

2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.

c. Sanitarian Madya, terdiri atas :

1. Pembina, golongan ruang IV/a;

2. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b;

3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.

BAB V
10

RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI

DALAM MEMBERIKAN ANGKA KREDIT

Pasal 7

(1) Rincian kegiatan Sanitarian Terampil, sebagai berikut:

a. Sanitarian Pelaksana Pemula yaitu :

1. Mengumpulkan data untuk menyusun rencana lima tahunan Tingkat


Kabupaten/Kota;
2. Mengolah data rencana lima tahunan secara sederhana Tingkat
Kabupaten/Kota;
3. Menyusun TOR rencana tahunan tingkat Kecamatan/Puskesmas;
4. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun rencana tahunan tingkat
Kecamatan/Puskesmas;
5. Mengolah data sederhana dalam rangka menyusun rencana tahunan
tingkat Kecamatan/Puskesmans;
6. Mengumpulkan bahan untuk persiapan pengumpulan data dalam
rangka pengamatan kesehatan lingkungan;
7. Mengumpulkan data primer dalam rangka pengamatan kesehatan
lingkungan;
8. Melakukan pemeriksaan secara sederhana objek kelompok I;
9. Melakukan pemeriksaan secara konvensional objek kelompok I;
10. Mengambil sampel dan spesimen secara sederhana objek kelompok I;
11. Menentukan diagnosa dan treatment intervensi objek kelompok I awal
secara sederhana;

b. Sanitarian Pelaksana, yaitu :


1. Menyusun TOR dalam rangka menyusun rencana lima tahunan tingkat
Kabupaten/Kota;
2. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun rencana lima tahunan
tingkat Propinsi;
3. Mengolah data secara sederhana dalam rangka menyusun rencana
11

lima tahunan tingkat Propinsi;


4. Mengolah data lanjut dalam rangka menyusun rencana lima tahunan
tingkat Kabupaten/Kota;
5. Menyusun rancangan rencana lima tahunan tingkat Kabupaten/ Kota;
6. Menyempurnakan rancangan dalam rangka menyusun rencana lima
tahunan tingkat Kabupaten/ Kota;
7. Menyusun TOR rancangan dalam rangka menyusun rencana tahunan
tingkat Kabupaten/Kota;
8. Mengumpulkan data dalam rangka menyusun rencana tahunan tingkat
Kabupaten/Kota;
9. Mengolah data secara sederhana dalam rangka menyusun rencana
tahunan tingkat Kabupaten/Kota;
10. Menganalisis data secara sederhana dalam rangka menyusun rencana
tahunan tingkat Kabupaten/Kota;
11. Menyajikan rancangan rencana tahunan tingkat Kecamatan;
12. Menyusun rencana tiga bulanan tingkat Kecamatan ;
13. Menyusun rencana bulanan tingkat Kecamatan;
14. Menyusun rencana operasional tingkat Kecamatan;
15. Menyusun data literatur dalam rangka penyusunan petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis;
16. Menyusun data literatur dalam rangka menyusun pedoman;
17. Mengumpulkan data sekunder untuk pengamatan kesehatan
lingkungan;
18. Melakukan pengolahan data secara manual untuk pengamatan
kesehatan lingkungan;
19. Melakukan pemeriksaan secara sederhana pada objek kelompok II;
20. Mengambil sampel dan specimen secara konvensional pada objek
kelompok I;
21. Mengambil sampel secara sederhana pada objek kelompok II;
22. Menentukan diagnosa dan treatment intervensi awal secara
konvensional pada objek kelompok I ;
23. Menentukan diagnosa dan treatment intervensi awal secara sederhana
pada objek kelompok II;
24. Melakukan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok I awal
12

lokal;
25. Membuat instrumen sederhana untuk identifikasi perilaku;
26. Membuat instrumen lanjut untuk identifikasi perilaku;
27. Mengumpulkan data primer untuk identifikasi perilaku;
28. Mengumpulkan data sekunder untuk identifikasi perilaku;
29. Melakukan tabulasi dan pengumpulan data sedehana untuk
menganalisa perilaku;
30. Menganalisa secara sederhana tentang perilaku;
31. Membuat perencanaan sederhana untuk pemberdayaan masyarakat;
32. Mengembangkan materi sederhana untuk pemberdayaan masyarakat;
33. Mempersiapkan dan memelihara alat peraga;
34. Melakukan pemberdayaan individu secara umum;
35. Membuat laporan hasil pemberdayaan;
36. Melakukan pengumpulan data tentang masalah kesehatan dalam
rangka menggerakkan kelompok potensial masyarakat;
37. Melakukan pertemuan lintas sektoral;
38. Mendapatkan calon kader untuk penggerakan masyarakat;
c. Sanitarian Pelaksana Lanjutan, yaitu :
1. Mengumpulkan data untuk menyusun rencana lima tahunan tingkat
Pusat;
2. Mengolah data secara sederhana untuk menyusun rencana lima
tahunan tingkat Pusat;
3. Menganalisa data secara sederhana untuk menyusun rencara lima
tahunan tingkat Kabupaten/Kota;
4. Menyajikan racangan rencana lima tahunan tingkat Kabupaten/ Kota;
5. Mengumpulkan data untuk menyiapkan rencana tahunan tingkat
Propinsi;
6. Mengumpulkan data untuk menyiapkan rencana tahunan tingkat Pusat;
7. Mengolah data secara lanjut untuk menyiapkan rencana tahunan
tingkat Kabupaten/Kota;
8. Menganalisis data secara sederhana untuk menyiapkan rencana
tahunan tingkat Kabupaten/Kota;
9. Menyusun rancangan rencana tahunan tingkat Kecamatan;
10. Menyajikan rancangan rencana tahunan tingkat Kabupaten/ Kota;
13

11. Menyempurnakan rancangan rencana tahunan tingkat Kecamatan;


12. Menyusun rencana tiga bulanan tingkat Kabupaten/Kota;
13. Menyusun rencana bulanan tingkat Kabupaten/Kota;
14. Menyusun rencana operasional tingkat Kabupaten/Kota;
15. Menyusun data literatur untuk menyusun peraturan;
16. Menyiapkan lapangan untuk pelaksanaan studi kelayakan;
17. Melakukan pengolahan data dengan alat bantu elektronik;
18. Melakukan pemeriksaan objek kelompok II secara konvensional;
19. Mengambil sample objek kelompok II konvensional;
20. Menentukan diagnosa dan treatment intervensi objek kelompok I lanjut
sederhana;
21. Menentukan diagnosa dan treatment intervensi objek kelompok II awal
konvensional;

22. Melakukan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok I awal


regional;
23. Melakukan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok II awal
lokal;
24. Melakukan kunjungan/bimtek ke objek kelompok I lokal;
25. Melakukan tabulasi dan pengumpulan data lanjut untuk menganalisa
perilaku;
26. Melakukan analisis lanjut untuk menganalisa perilaku;
27. Menyimpulkan dan membuat laporan tentang analisis perilaku;
28. Membuat perencanaan tingkat lanjut untuk pemberdayaan masyarakat;
29. Mengembangkan materi tingkat lanjut untuk pemberdayaan
masyarakat;
30. Melakukan pemberdayaan individu potensial;
31. Melakukan tabulasi dan analisa data untuk menggerakkan kelompok
potensial masyarakat;
32. Melatih calon kader untuk mendapatkan kader;
33. Membina calon kader untuk mendapatkan kader;
34. Membimbing survei desa sendiri.

d. Sanitarian Penyelia, yaitu :


14

1. Mengolah data tingkat lanjut dalam rangka menyiapkan penyusunan


rencana lima tahunan tingkat Propinsi;
2. Menganalisis data sederhana untuk menyusun rencana lima tahunan
tingkat Propinsi;
3. Menganalisis data lanjut untuk penyusunan rencana lima tahunan
tingkat Kabupaten/Kota;
4. Menyusun rancangan rencana lima tahunan tingkat Propinsi;
5. Menyajikan rancangan rencana lima tahunan tingkat Propinsi;
6. Menyusun TOR untuk menyiapkan rencana tahunan tingkat Propinsi;
7. Mengolah data lanjut untuk rencana tahunan tingkat Propinsi;
8. Menganalisis data sederhana untuk menyusun rencana tahunan tingkat
Propinsi;
9. Menganalisis data tingkat lanjut untuk menyusun rencana tahunan
tingkat Kabupaten/Kota;
10. Menyusun rancangan rencana tahunan tingkat kabupaten/ Kota;
11. Menyempurnakan rancangan rencana tahunan tingkat Kabupaten/
Kota;
12. Menyusun rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis;
13. Menyusun data/literatur dalam rangka penyusunan standart;
14. Melaksanakan studi kelayakan;
15. Mengolah data studi kelayakan;
16. Melakukan pemeriksaan secara canggih pada objek kelompok II;
17. Mengambil sampel secara canggih pada objek kelompok II;
18. Menentukan diagnosa dan treatment intervensi secara konvensional
pada objek kelompok I lanjut;
19. Menentukan diagnosa dan treatment intervensi awal secara canggih
pada objek kelompok II;
20. Melakukan konsultasi kesehatan lingkungan awal secara nasional pada
objek kelompok I;
21. Melakukan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok II awal
regional;
22. Melakukan kunjungan/bimbingan teknis kelompok I regional;
23. Melakukan pemberdayaan kelompok umum;
24. Melakukan pemberdayaan kelompok potensial;
15

25. Membuat percontohan untuk pemberdayaan masyarakat.

(2) Rincian kegiatan Sanitarian Ahli, sebagai berikut :

a. Sanitarian Pertama, yaitu :

1. Menyusun TOR rencana lima tahunan tingkat Propinsi;


2. Menganalisis data rencana lima tahunan secara sederhana tingkat
Pusat;
3. Menyusun rancangan rencana lima tahunan tingkat Pusat;
4. Menyajikan rancangan rencana lima tahunan tingkat Pusat;
5. Mengolah data sederhana dalam rangka menyusun rencana tahunan
tingkat Propinsi;
6. Mengolah data lanjut dalam rangka menyusun rencana tahunan tingkat
Pusat;
7. Menganalisis data sederhana dalam rangka menyusun rencana
tahunan tingkat Pusat;
8. Menyajikan rancangan dalam rangka menyusun rencana tahunan
tingkat Propinsi;
9. Menyusun rencana tiga bulanan tingkat Propinsi;
10. Menyusun rencana bulanan tingkat Propinsi;
11. Menyusun rencana operasional tingkat Propinsi;
12. Menyusun rancangan peraturan;
13. Menyusun rancangan pedoman;
14. Melaksanakan uji coba desain studi kelayakan;
15. Menyusun instrumen pengumpulan data secara primer untuk
pengamatan kesehatan lingkungan;
16. Melakukan kajian data secara diskriptif (sederhana) untuk pengamatan
kesehatan lingkungan;
17. Penyebarluasan data hasil pengamatan kesehatan lingkungan;
18. Menentukan diagnosa dan treatmen intervensi objek kelompok II
tingkat lanjut secara sederhana untuk tindak lanjut pengawasan
kesehatan lingkungan;
19. Konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok I tingkat lanjut secara
16

lokal untuk tindak lanjut pengawasan kesehatan lingkungan;


20. Konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok II awal secara
Nasional;
21. Konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok II tingkat lanjut
secara lokal untuk tindak lanjut pengawasan kesehatan lingkungan;
22. Melakukan kunjungan/bimbingan teknis objek kelompok II lokal;
23. Menilai studi dampak kesehatan lingkungan secara garis besar < 9 jam
untuk tindak lanjut pengawasan kesehatan lingkungan;
24. Menilai studi dampak kesehatan lingkungan secara garis besar 9-18
jam untuk tindak lanjut pengawasan kesehatan lingkungan;
25. Menilai rencana pengelolaan/pemantauan lingkungan < 9 jam untuk
tindak lanjut pengawasan kesehatan lingkungan;
26. Menilai rencana pengelolaan/pemantauan lingkungan 9-18 jam untuk
tindak lanjut pengawasan kesehatan lingkungan;
27. Menilai penyajian HACCP < 9 jam untuk tindak lanjut pengawasan
kesehatan lingkungan;
28. Menilai penyajian HACCP 9-18 jam untuk tindak lanjut pengawasan
kesehatan lingkungan;
29. Menilai penyajian analisis kesehatan lingkungan lainnya < 9 jam untuk
tindak lanjut pengawasan kesehatan lingkungan;
30. Menilai penyajian analisis kesehatan lingkungan lainnya 9-18 jam untuk
tindak lanjut pengawasan kesehatan lingkungan;
31. Identifikasi perilaku untuk menentukan program.

b. Sanitarian Muda, yaitu :

1. Menyusun TOR untuk rencana lima tahunan tingkat Pusat;


2. Mengolah data tingkat lanjut dalam rangka menyusun rencana lima
tahunan tingkat Pusat;
3. Menganalisis data tingkat lanjut dalam rangka menyusun rencana lima
tahunan tingkat Propinsi;
4. Menyusun TOR dalam rangka menyusun rencana tahunan tingkat
Pusat;
17

5. Mengolah data tingkat sederhana dalam rencana tahunan tingkat


Pusat;

6. Menganalisis data tingkat lanjut dalam rangka menyusun rencana


tahunan tingkat Propinsi;
7. Menyusun rancangan rencana tahunan tingkat Propinsi;
8. Menyajikan rancangan rencana tahunan tingkat Pusat;
9. Menyempurnakan rancangan rencana tahunan tingkat Propinsi;
10. Menyusun rencana tiga bulanan tingkat Pusat;
11. Menyusun rencana bulanan tingkat Pusat;
12. Menyusun rencana operasional tingkat Pusat;
13. Menyajikan rancangan petunjuk pelaksanaan /petunjuk teknis;
14. Menyajikan rancangan peraturan;
15. Menyusun rancangan standart;
16. Menyajikan rancangan pedoman;
17. Menyusun TOR studi kelayakan;
18. Menyusun/menetapkan metode pengumpulan data primer untuk
pengamatan kesehatan lingkungan;
19. Menyusun instrumen pengumpulan data sekunder untuk pengamatan
kesehatan lingkungan;
20. Melakukan kajian data secara analitik untuk pengamatan kesehatan
lingkungan;
21. Menyusun laporan dalam rangka penyajian dan penyebar luasan data;
22. Menyajikan laporan dan penyebar luasan data;
23. Menentukan diagnosa dan treatmen intervensi objek kelompok II lanjut
secara konvensional untuk tindak lanjut pengawasan kesehatan
lingkungan;
24. Melakukan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok I lanjut
untuk pengawasan kesehatan lingkungan secara regional;
25. Konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok II lanjut pengawasan
kesehatan lingkungan secara regional;
26. Melakukan kunjungan bimbingan teknis ke objek kelompok II untuk
pengawasan kesehatan lingkungan secara regional;
27. Menilai studi dampak kesehatan lingkungan secara garis besar 19-28
18

jam untuk pengawasan kesehatan lingkungan;


28. Menilai studi dampak kesehatan lingkungan secara garis besar 29-38
jam untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
29. Menilai studi dampak kesehatan lingkungan secara garis besar 39-48
jam untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
30. Menilai studi dampak kesehatan lingkungan secara detail < 18 jam
untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
31. Menilai studi dampak kesehatan lingkungan secara detail 18-36 jam
untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
32. Menilai studi dampak kesehatan lingkungan secara detail 37-55 jam
untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
33. Menilai rencana pengelolaan/pemantauan lingkungan 19-28 jam untuk
pengawasan kesehatan lingkungan;
34. Menilai rencana pengelolaan/pemantauan lingkungan 29-38 jam untuk
pengawasan kesehatan lingkungan;
35. Menilai rencana pengelolaan/pemantauan lingkungan 39-48 jam untuk
pengawasan kesehatan lingkungan;
36. Menilai penyajian HACCP 19-28 jam untuk pengawasan kesehatan
lingkungan;
37. Menilai penyajian HACCP 29-38 jam untuk pengawasan kesehatan
lingkungan;
38. Menilai penyajian HACCP 39-48 jam untuk pengawasan kesehatan
lingkungan;
39. Menilai penyajian analisis kesehatan lingkungan lainnya 19-28 jam
untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
40. Menilai penyajian analisis kesehatan lingkungan lainnya 29-38 jam
untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
41. Menilai penyajian analisis kesehatan lingkungan lainnya 39-48 jam
untuk pengawasan kesehatan lingkungan;

c. Sanitarian Madya, yaitu :

1. Menganalisis data tingkat lanjut dalam rangka menyusun rencana lima


tahunan tingkat Pusat;
19

2. Menyempurnakan rancangan dalam rangka menyusun rencana lima


tahunan tingkat Propinsi;
3. Menyempurnakan rancangan dalam rangka menyusun rencana lima
tahunan tingkat Pusat;
4. Menganalisis data lanjut dalam rangka menyususn rencana tahunan
tingkat Pusat;
5. Menyusun rancangan rencana tahunan tingkat Pusat;
6. Menyempurnakan rancangan rencana tahunan tingkat Pusat;
7. Menyempurnakan rancangan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis;
8. Menyempurnakan rancangan peraturan;
9. Menyempurnakan rancangan standar ;
10. Menyempurnakan rancangan pedoman;
11. Menyusun disain studi kelayakan;
12. Menyempurnakan disain studi kelayakan;
13. Menyusun laporan studi kelayakan;
14. Menetapkan metode pengumpulan data sekunder;
15. Menetapkan diagnosa dan treatmen objek kelompok II lanjut canggih;
16. Melakukan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok I lanjut
secara nasional untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
17. Melakukan konsultasi kesehatan lingkungan objek kelompok II lanjut
secara nasional untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
18. Menilai studi dampak kesehatan lingkungan secara garis besar 49-58
jam untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
19. Menilai studi dampak kesehatan lingkungan secara garis besar 59-68
jam untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
20. Menilai studi dampak kesehatan lingkungan secara garis besar 69-78
jam untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
21. Menilai studi dampak kesehatan lingkungan secara detail 56-74 jam
untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
22. Menilai studi dampak kesehatan lingkungan secara detail 75 -93 jam
untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
23. Menilai studi dampak kesehatan lingkungan secara detail 94-112 jam
untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
24. Menilai rencana pengelolaan/pemantauan lingkungan 49-58 jam untuk
20

pengawasan kesehatan lingkungan;


25. Menilai rencana pengelolaan/pemantauan lingkungan 59-68 jam untuk
pengawasan kesehatan lingkungan;
26. Menilai rencana pengelolaan/pemantauan lingkungan 69-78 jam untuk
pengawasan kesehatan lingkungan;
27. Menilai penyajian HACCP 49-58 jam untuk pengawasan kesehatan
lingkungan;
28. Menilai penyajian HACCP 59-68 jam untuk pengawasan kesehatan
lingkungan;
29. Menilai penyajian HACCP 69-78 jam untuk pengawasan kesehatan
lingkungan;
30. Menilai penyajian analisis kesehatan lingkungan lainnya 49-58 jam
untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
31. Menilai penyajian analisis kesehatan lingkungan lainnya 59-68 jam
untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
32. Menilai penyajian analisis kesehatan lingkungan lainnya 69-78 jam
untuk pengawasan kesehatan lingkungan;
33. Melakukan pemberdayaan melalui media massa.

(3) Sanitarian yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi diberikan nilai


angka kredit sebagaimana tersebut pada Lampiran I Keputusan ini untuk
Sanitarian Terampil dan sebagaimana tersebut pada lampiran II Keputusan ini
untuk Sanitarian Ahli.

Pasal 8

Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Sanitarian yang sesuai dengan jenjang
jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (1) dan (2), maka Sanitarian yang satu tingkat di atas atau di bawah jenjang
jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara
tertulis dari pimpinan unit kerja atau unit pelaksana teknis yang bersangkutan.

Pasal 9
21

Penilaian angka kredit pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8,


ditetapkan sebagai berikut :
1. Sanitarian yang melaksanakan tugas Sanitarian di atas jenjang jabatannya, angka
kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari angka
kredit setiap butir kegiatan yang dilakukan sebagaimana tersebut dalam Lampiran
I dan Lampiran II Keputusan ini.

2. Sanitarian yang melaksanakan tugas Sanitarian di bawah jenjang jabatannya,


angka kredit yang diperoleh ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap
butir kegiatan yang dilakukan sebagaimana tersebut dalam lampiran I dan
Lampiran II keputusan ini.

Pasal 10

(1) Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit terdiri atas:

a. Unsur Utama ;
b. Unsur Penunjang.

Unsur Utama terdiri atas:


a. Pendidikan;
b. Kegiatan penyehatan lingkungan ;
c. Pengembangan profesi.

(2) Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas


Sanitarian, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 angka 4.

(3) Rincian kegiatan dan angka kredit masing-masing unsur sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) untuk Sanitarian Terampil sebagaimana tersebut pada lampiran I
dan Sanitarian Ahli sebagaimana tersebut pada Lampiran II keputusan ini.

Pasal 11
22

(1) Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai
Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat
Sanitarian Terampil adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran III, dan untuk
Sanitarian sebagaimana tersebut pada Lampiran IV Keputusan ini, dengan
ketentuan :

a. Sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari


unsur utama; dan
b. Sebanyak-banyaknya 20% (duapuluh persen) angka kredit berasal dari unsur
penunjang.

(2) Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Sanitarian Madya
pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b dan pangkat Pembina Utama
Madya golongan ruang IV/c, diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya 12
(dua belas) angka kredit dari kegiatan unsur pengembangan profesi.

(3) Sanitarian yang telah mencapai angka kredit melebihi angka kredit yang
ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka
kredit tersebut diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya.

(4) Sanitarian yang telah mencapai angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat
pada tahun pertama dalam masa jabatan/pangkat yang didudukinya, pada tahun
berikutnya diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20%
(dua puluh presen) dari jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan pelayanan
kesehatan lingkungan.

(5) Sanitarian Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d, setiap tahun
diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) yang
berasal dari kegiatan unsur utama.

(6) Sanitarian Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c, setiap
tahun diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20 (dua
puluh) yang berasal dari kegiatan unsur utama.
23

Pasal 12

(1) Sanitarian yang secara bersama-sama membuat karya tulis/karya ilmiah dibidang
kesehatan lingkungan, pembagian angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut :

a. 60% (enam uluh persen) bagi penulis utama;


b. 40% (empat puluh persen) bagi semua penulis pembantu.

(2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b,
sebanyak-banyaknya terdiri dari 5 (lima) orang.

BAB VI

PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Pasal 13

(1) Penilaian terhadap prestasi kerja Sanitarian oleh Tim Penilai dilakukan setelah
menurut perhitungan sementara pejabat yang bersangkutan telah memenuhi
jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat
lebih tinggi.

(2) Penilaian prestasi kerja Sanitarian dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali


dalam satu tahun, yaitu pada bulan Januari dan Juli.

Pasal 14

(1) Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Sanitarian yaitu :

a. Direktur Jenderal yang membawahi bidang kesehatan lingkungan bagi


Sanitarian Madya yang bekerja di lingkungan Departemen Kesehatan dan
Instansi di luar Departemen Kesehatan;
24

b. Sekretaris Direktorat Jenderal yang membawahi bidang kesehatan lingkungan


bagi Sanitarian Pelaksana sampai dengan Sanitarian Penyelia dan Sanitarian
Pertama sampai dengan Sanitarian Muda yang berada dilingkungan
Departemen Kesehatan;
c. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan/Kepala Dinas Kesehatan
Propinsi bagi Sanitarian Pelaksana sampai dengan Sanitarian Penyelia dan
Sanitarian Pertama sampai dengan Sanitarian Muda yang bekerja pada
instansi kesehatan tingkat Propinsi;
d. Kepala Kantor Departemen Kesehatan/Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota bagi Sanitarian Pelaksana Pemula sampai dengan Sanitarian
Penyelia dan Sanitarian Pertama sampai dengan Sanitarian Muda yang
bekerja pada instansi kesehatan tingkat Kabupaten/Kota;
e. Pimpinan instansi atau pejabat yang ditunjuk yang membawahi Sanitarian
Pelaksana Pemula sampai dengan Sanitarian Penyelia dan Sanitarian
Pertama sampai dengan Sanitarian Muda yang bekerja pada instansi diluar
Departemen Kesehatan.

(2) Dalam menjalankan wewenangnya, pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat


(1) dibantu oleh:

a. Tim Penilai Jabatan Sanitarian tingkat Pusat bagi Direktur Jenderal,


selanjutnya disebut Tim Penilai Pusat;
b. Tim Penilai Jabatan Sanitarian tingkat Propinsi bagi Kepala Kantor Wilayah
Departemen Kesehatan/Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, selanjutnya disebut
Tim Penilai Propinsi;
c. Tim Penilai Jabatan Sanitarian tingkat Kabupaten/Kota bagi kepala Kantor
Departemen Kesehatan Kabupaten/Kota/Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Tim Penilai Kabupaten/Kota;

d. Tim Penilai Jabatan Sanitarian tingkat instansi pada instansi diluar


Departemen Kesehatan bagi Pimpinan Instansi selanjutnya disebut Tim Penilai
Instansi.
25

(3) Tim Penilai sebagai dimaksud dalam ayat (2) dapat dibentuk lebih dari 1(satu)
Tim sesuai dengan kemampuan menilai, jumlah dan lokasi Sanitarian yang
dinilai.

Pasal 15

(1) Keanggotaan Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Propinsi, Tim Penilai Kabupaten/Kota
dan Tim Penilai Instansi terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dengan susunan
sebagai berikut.
a. Seorang Ketua merangkap anggota;
b. Seorang wakil Ketua merangkap anggota;
c. Seorang Sekretaris merangkap anggota;
d. Sekurang-kurangnya 4(empat) orang anggota.

(2) Pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Propinsi, Tim
Penilai Kabupaten/Kota dan Tim Penilai Instansi ditetapkan oleh :

a. Direktur Jenderal untuk Tim Penilai Pusat;


b. Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan /Kepala Dinas Kesehatan
Propinsi untuk Tim Penilai Propinsi;
c. Kepala Kantor Departemen Kesehatan/Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota;
d. Pimpinan Instansi yang bersangkutan untuk Tim Penilai Instansi.

(3) Anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Propinsi, Tim Penilai Kabupaten/Kota dan
Tim Penilai Instansi adalah Sanitarian atau pejabat lain di lingkungan
Departemen Kesehatan atau instansi lain di luar Departemen Kesehatan di
tingkat Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota yang menguasai bidang kesehatan
lingkungan dengan ketentuan:

a. Jabatan/pangkat serendah-rendahnya sama dengan jabatan/pangkat


Sanitarian yang dinilai;
b. Memiliki keahlian atau kemampuan untuk menilai prestasi kerja Sanitarian;
dan
26

c. Dapat aktif melakukan penilaian.

(4) Masa jabatan Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Propinsi, Tim Penilai
Kabupaten/Kota dan Tim Penilai Instansi adalah 5 (lima) tahun.

(5) Apabila Tim Penilai Propinsi belum dapat dibentuk karena belum memenuhi
kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja Sanitarian
dilaksanakan oleh Tim Penilai Pusat.

(6) Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk karena belum
memenuhi kriteria tim penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja
Sanitarian dilaksanakan oleh Tim Penilai Propinsi yang bersangkutan.

(7) Apabila Tim Penilai Instansi belum dapat dibentuk karena belum memenuhi
kriteria tim penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja Sanitarian
dilaksanakan oleh Tim Penilai Propinsi yang bersangkutan atau Tim Penilai
Pusat.

Pasal 16

(1) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi Anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai
Propinsi, Tim Penilai Kabupaten/Kota dan Tim Penilai Instansi dalam 2(dua)
masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali dalam keanggotaan Tim
Penilai yang sama setelah melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa
jabatan.

(2) Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Propinsi, Tim Penilai
Kabupaten/Kota dan Tim Penilai Instansi ikut dinilai maka Ketua Tim Penilai
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat mengangkat pengganti anggota
Tim Penilai.

Pasal 17
27

Tata kerja dan tata cara penilaian Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Propinsi, Tim Penilai
Kabupaten/Kota dan Tim Penilai Instansi ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

Pasal 18

Usul Penetapan angka kredit diajukan oleh :

1. Sekretaris Direktorat Jenderal yang membawahi bidang kesehatan lingkungan


atau Kepala Bagian Kepegawaian, Kepala Kantor Wilayah Departemen
Kesehatan/Kepala Dinas Kesehatan Propinsi dan pimpinan instansi yang
bersangkutan atau pejabat yang ditunjuk untuk Sanitarian Madya pangkat
Pembina golongan ruang IV/a sampai Sanitarian Madya pangkat Pembina
Utama Muda golongan IV/c Kepada Direktur Jenderal yang membawahi bidang
kesehatan lingkungan untuk angka kredit Sanitarian yang bekerja di lingkungan
Departemen Kesehatan dan Instasi diluar Departemen Kesehatan.

2. Kepala Bagian Kepegawaian Direktorat Jenderal yang membawahi bidang


kesehatan lingkungan bagi Sanitarian Pelaksana Pemula pangkat Pengatur
Muda golongan ruang II/a sampai dengan Sanitarian Penyelia pangkat Penata
Tingkat I golongan ruang III/d dan Sanitarian Pertama pangkat Penata Muda
golongan ruang III/a sampai dengan Sanitarian Muda pangkat Penata Tingkat I
golongan ruang III/d kepada Sekretaris Direktorat Jenderal yang membawahi
bidang Kesehatan Lingkungan untuk angka kredit Sanitarian yang bekerja di
lingkungan Departemen Kesehatan.

3.Kepala Bagian Kepegawaian Direktorat Jenderal yang membawahi bidang


kesehatan lingkungan, Kepala Bagian Kepegawaian Kantor Wilayah Departemen
Kesehatan/Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Kesehatan Propinsi untuk Sanitarian
Pelaksana Pemula pangkat Pengatur Muda golongan ruang II/a sampai dengan
Sanitarian Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d dan
Sanitarian Pertama pangkat Penata Muda golongan ruang III/a sampai dengan
Sanitarian Muda pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d kepada Sekretaris
Direktorat Jenderal yang membawahi bidang Kesehatan Lingkungan.
28

4. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Departemen Kesehatan/Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota untuk Sanitarian Pelaksana Pemula pangkat Pengatur Muda
golongan ruang II/a sampai dengan Sanitarian Penyelia pangkat Penata Tingkat I
golongan ruang III/d dan Sanitarian Pertama pangkat Penata Muda golongan
ruang III/a sampai dengan Sanitarian Muda pangkat Penata Tingkat I golongan
ruang III/d kepada Kepala Kantor Departemen Kesehatan/Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota

5. Kepala Biro/Bagian/Bidang Kepegawaian instansi yang membawahi bidang


kesehatan lingkungan bagi Sanitarian Pelaksana Pemula pangkat Pengatur Muda
golongan ruang II/a sampai dengan Sanitarian Penyelia pangkat Penata Tingkat I
golongan ruang III/d dan Sanitarian Pertama pangkat Penata Muda golongan
ruang III/a sampai dengan Sanitarian Pertama pangkat Penata Tingkat I golongan
ruang III/d kepada pimpinan instansi yang bersangkutan atau pejabat yang
ditunjuk untuk angka kredit Sanitarian yang bekerja pada instansi di luar
Departemen Kesehatan.

Pasal 19

(1) Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), digunakan untuk mempertimbangkan
kenaikan jabatan/pangkat Sanitarian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

(2) Terhadap keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), tidak dapat diajukan keberatan
oleh Sanitarian yang bersangkutan.

BAB VII

PEJABAT YANG BERWENANG MENGANGKAT DAN

MEMBERHENTIKAN DALAM DAN DARI JABATAN


29

Pasal 20

Pengangkatan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari jabatan
Sanitarian ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIII

PENYESUAIAN DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT

Pasal 21

(1) Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan keputusan ini telah melaksanakan
tugas Sanitarian berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang, dapat diangkat
dalam jabatan Sanitarian dengan ketentuan :
a. Untuk Sanitarian Terampil harus memenuhi syarat :
1. Berijazah serendah-rendahnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

2. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda golongan ruang II/a dan

3. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 sekurang-


kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

b. Untuk Sanitarian Ahli harus memenuhi syarat :


1. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana (S1) / Diploma IV Kesehatan
Masyarakat, Teknik Penyehatan, Biologi, Kimia dan Lingkungan.

2. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda golongan ruang III/a dan

3. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya


bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
(2) Angka kredit kumulatif untuk penyesuaian dalam jabatan Sanitarian
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sebagai berikut :
30

a. Untuk Sanitarian Terampil sebagaimana tersebut pada Lampiran V Keputusan


ini;

b. Untuk Sanitarian Ahli sebagaimana tersebut pada Lampiran VI Keputusan ini;

BAB IX

SYARAT PENGANGKATAN DALAM JABATAN

Pasal 22

(1) Untuk dapat diangkat dalam jabatan Sanitarian, seorang Pegawai Negeri Sipil
harus memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan

(2) Disamping harus memenuhi ketentuan dimaksud dalam ayat (1), pengangkatan
Sanitarian didasarkan pada formasi jabatan yang ditetapkan oleh Menteri yang
bertanggung jawab di bidang Pendayagunaan Aparatur Negara.

Pasal 23

(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Sanitarian
Terampil harus memenuhi syarat :

a. Berijazah serendah-rendahnya SLTA/D I di bidang kesehatan lingkungan

b. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda golongan ruang II/a

c. Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kesehatan


lingkungan dan memperoleh sertifikat; dan

d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang - kurangnya


bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

(2) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Sanitarian
Ahli harus memenuhi syarat sebagai berikut :
31

a. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana (S1)/Diploma IV di Bidang kesehatan


lingkungan, atau Sarjana (S1)/Diploma IV di bidang lain sesuai dengan
kualifikasi ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

b. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda golongan ruang III/a

c. Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional yang khusus diadakan


untuk jabatan fungsional Sanitarian dan memperoleh sertifikat; dan

d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya


bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

(3) Untuk menentukan jenjang jabatan Sanitarian sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1) dan ayat (2), digunakan angka kredit yang berasal dari unsur
kegiatan pendidikan, penyehatan lingkungan, pengembangan profesi dan
penunjang tugas Sanitarian setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit.

Pasal 24

(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam jabatan
Sanitarian dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dan Pasal 23


ayat (1) atau ayat (2);

b. Memiliki pengalaman di bidang penyehatan lingkungan sekurang-


kurangnya selama 1(satu) tahun;

c. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun


dari jabatan terakhir yang didudukinya; dan

d. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang-


kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
32

(2) Jenjang jabatan Sanitarian bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana


dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan sesuai dengan angka kredit yang dimiliki
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan berdasarkan keputusan pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit yang berasal dari unsur kegiatan
pendidikan, penyehatan lingkungan, pengembangan profesi dan penunjang
tugas Sanitarian.

BAB X

PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI DAN


PEMBERHENTIAN DARI JABATAN

Pasal 25

Sanitarian dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila:

1. Dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir
tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi bagi:

a. Sanitarian Pelaksana Pemula pangkat Pengatur Muda golongan ruang


II/a sampai dengan Sanitarian Penyelia pangkat Penata Golongan
ruang III/c.

b. Sanitarian Pertama pangkat Penata Muda Golongan ruang III/a sampai


dengan Sanitarian Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang
IV/b; atau

2. Dalam jangka waktu 1 ( satu ) tahun sejak diangkat dalam pangkat


terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10
(sepuluh) dari unsur utama bagi Sanitarian Penyelia pangkat Penata
Tingkat I golongan ruang III/d, dan 20 (dua puluh) dari unsur utama bagi
Sanitarian Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c;
atau

3. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Sanitarian; atau

4. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan ; atau


33

5. Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman


disiplin sedang atau berat; atau

6. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negei Sipil; atau

7. Cuti di luar tanggungan negara.

Pasal 26

(1) Sanitarian yang telah selesai menjalani pembebasan sementara


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, dapat diangkat kembali pada
jabatan semula.

(2) Sanitarian yang telah diangkat kembali dalam jabatan semula


sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat menggunakan angka kredit
terakhir yang dimiliki dan dari prestasi baru di bidang penyehatan
lingkungan yang diperoleh selama tidak menduduki jabatan Sanitarian
setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka
kredit.

Pasal 27

Sanitarian diberhentikan dari jabatannya, apabila :

1. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari


jabatannya sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 25 angka 1 tidak
dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi; atau

2. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari


jabatannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 angka 2 tidak dapat
mengumpulkan angka kredit yang ditentukan;

3. Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman


disiplin berat dan telah mempunyai kekuatan yang tetap, kecuali hukuman
berat berupa penurunan pangkat.
34

BAB XI

PERPINDAHAN JABATAN

Pasal 28

Untuk kepentingan dinas dan atau menambah pengetahuan, pengalaman dan


pengembangan karier, Sanitarian dapat dipindahkan ke jabatan struktural
atau jabatan fungsional lainnya sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku.

Pasal 29

Sanitarian Terampil dapat dipindahkan menjadi Sanitarian Ahli, apabila


Sanitarian Terampil yang bersangkutan telah memperoleh ijazah Sarjana
(S1)/Diploma IV bidang kesehatan dan atau Sarjana lain sesuai dengan
kualifikasi yang ditentukan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan
Sosial, dan telah memperoleh sertifikat keahlian yang disetarakan dengan
Sanitarian Ahli.

BAB XII

PENUTUP

Pasal 30

Petunjuk Pelaksanaan keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Menteri


Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara.

Pasal 31

Apabila ada perubahan mendasar, sehingga dianggap tidak sesuai lagi


dengan ketentuan dalam keputusan ini, dapat diadakan peninjauan kembali.
35

Pasal 32

Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan : di Jakarta

Pada tanggal : 30
Nopember 2000

MENTERI NEGARA

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Ttd.

PROF.DR. RYAAS RASYID

LAMPIRAN I :KE
PE
NO
TAN

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL


SANITARIAN TERAMPIL

No UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN


36

I PENDIDIKAN A. Mengikuti pendidikan 1 Diploma II/Diploma III


Sekolah dan mendapat 2 SLTA/D1
ijazah/gelar

B. Mengikuti pendidikan 1 Lamanya lebih 960 jam


dan pelatihan fungsional 2 Lamanya antara 641 - 960 jam
di bidang kesehatan 3 Lamanya antara 401 - 640 jam
lingkungan dan men- 4 Lamanya antara 161 - 400 jam
dapat Surat Tanda 5 Lamanya antara 81 - 160 jam
Tamat Pendidikan dan 6 Lamanya antara 30 - 80 jam
Latihan (STTPL) atau
Sertifikat

II KEGIATAN A. Mempersiapkan 1 Menyusun rencana 5 tahunan:


PENYEHATAN pelaksanaan kegiatan a. Menyusun TOR tingkat
LINGKUNGAN Kesehatan lingkungan Kabupaten/ Kota
b. Mengumpulkan data tingkat
(1) Kabupaten/Kota
(2) Propinsi
(3) Pusat
c. Mengolah data
(1) Sederhana tingkat
(a) Kabupaten/Kota
(b) Propinsi
(c) Pusat

(2) Lanjut tingkat


(a) Kabupaten/Kota R
(b) Propinsi R

d. Menganalisis data
(1) Sederhana tingkat
(a) Kabupaten/Kota
(b) Propinsi
(2) Menganalisis data Lanjut
tingkat Kabupaten/Kota
e. Menyusun rancangan tingkat
(1) Kabupaten/Kota R
(2) Propinsi R

f. Menyajikan rancangan tingkat


(1) Kabupaten/Kota R
(2) Propinsi R

g. Menyempurnakan rancangan R
tingkat Kabupaten/Kota

2 Menyusun rencana tahunan


a. Menyusun TOR tingkat
(1) Kecamatan/Puskesmas Ra
(2) Kabupaten/Kota Ra
(3) Propinsi Ra
37

b. Mengumpulkan data tingkat


(1) Kecamatan/Puskesmas
(2) Kabupaten/Kota
(3) Propinsi
(4) Pusat

c. Mengolah data
(1) Sederhana tingkat
(a) Kecamatan/Puskesmas
(b) Kabupaten/Kota
(2) Lanjut tingkat:
(a) Kabupaten/Kota
(b) Propinsi
d. Menganalisis data
(1) Sederhana tingkat
(a) Kecamatan/Puskesmas
(b) Kabupaten/Kota
(c) Propinsi
(2) Lanjut tingkat Kabupaten/Kota
e. Menyusun rancangan tingkat
(1) Kecamatan/Puskesmas R
(2) Kabupaten/Kota R
f. Menyajikan rancangan tingkat
(1) Kecamatan/Puskesmas R
(2) Kabupaten/Kota R
g. Menyempurnakan rancangan tingkat
(1) Kecamatan/Puskesmas R
(2) Kabupaten/Kota R
3 Menyusun rencana 3 bulanan tingkat
(1) Kecamatan/Puskesmas Ra
(2) Kabupaten/Kota R
4 Menyusun rencana bulanan tingkat
(1) Kecamatan/Puskesmas Ra
(2) Kabupaten/Kota R
5 Menyusun rencana operasional tingkat
(1) Kecamatan/Puskesmas Ra
(2) Kabupaten/Kota R
6 Menyiapkan penyusunan petunjuk
teknis/petunjuk pelaksanaan
a. Menyusun data/literatur
b. Menyusun rancangan

7 Menyusun data/literatur dalam


rangka menyusun peraturan
8 Menyusun standar
a. Menyusun data literatur
9 Menyusun data/literatur dalam
rangka menyusun pedoman
10 Melaksanakan studi kelayakan
a. Menyiapkan lapangan
b. Melaksanakan study
c. Mengolah data

B. Melakukan 1 Mengumpulkan bahan untuk per-


38

Pengamatan siapan dalam pengumpulan data


Kesehatan Lingkungan
2 Melakukan pengumpulan data
(a) primer
(b) sekunder

3 Melakukan pengolahan data


(a) Secara manual
(b) Dengan alat bantu elektronik

C. Melakukan 1 Pemeriksaan kualitas kesehatan


Pengawasan lingkungan
Kesehatan Lingkungan a. Melakukan pemeriksaan obyek
kelompok I
(1) Sederhana
(2) Konvensional

b. Melakukan pemeriksaan obyek


kelompok II
(1) Sederhana
(2) Konvensional
(3) Canggih
c. Mengambil sampel dan specimen
obyek kelompok II
(1) Sederhana
(2) Konvensional
d. Mengambil sampel obyek
kelompok II
(1) Sederhana
(2) Konvensional
(3) Canggih

2 Tindak lanjut pengawasan


a. Menentukan diagnosa dan treatment
intervensi obyek kelompok I
(1) Awal
(a) Sederhana Re
(b) Konvensional Re
(2) Lanjut :
(a) Sederhana Re
(b) Konvensional Re

b. Menentukan diagnosa dan treatment


intervensi obyek kelompok II
(1) Awal
Sederhana Re
(2) Konvensional Re
(3) Canggih Re

c. Konsultasi kesehatan lingkungan


obyek kelompok I
Awal
(a) Lokal
(b) Regional
39

(c) Regional

d. Konsultasi kesehatan lingkungan


obyek kelompok II
Awal
(a) Lokal
(b) Regional

e. Melakukan kunjungan /bimtek ke


obyek kelompok I
(1) Lokal
(2) Regional

D. Memberdayakan 1 Persiapan kegiatan


masyarakat dalam a. Identifikasi perilaku
meningkatkan (1) Membuat instrumen
kualitas kesehatan (a) Sederhana I
lingkungan (b) Lanjut I

(2) Mengumpulkan data


(a) Primer
(2) Sekunder

b. Menganalisis perilaku
(1) Tabulasi dan pengumpulan data
(a) Sederhana
(b) Lanjut
(2) Analisis
(a) Sederhana
(b) Lanjut
(3) Kesimpulan dan laporan

2 Membuat perencanaan pemberdayaan


masyarakat
a. Perencanaan
(1) Sederhana
(2) Lanjut R
b. Mengembangkan materi
(1) Sederhana
(2) Lanjut
c. Mempersiapkan dan memelihara
alat peraga

3 Melakukan pemberdayaan
a. Pemberdayaan individu
(1) Umum
(2) Potensial
b. Pemberdayaan kelompok
(1) Umum
(2) Potensial
c. Membuat percontohan pember-
dayaan masyarakat
d. Membuat laporan hasil
pemberdayaan
40

4 Menggerakkan dan mengerahkan


kelompok masyarakat potensial
a. Persiapan
(1) Pengumpulan data tentang
masalah kesehatan
(2) Tabulasi dan pengolahan data

b. Pelaksanaan Penggerakan
(1) Konsultasi dengan pejabat
berwenang/tokoh masyarakat/
tokoh agama
(2) Pertemuan lintas sektor
(3) Mendapatkan kader
(a) Mendapatkan calon
(b) Melatih kader
(c) Menbina kader
(4) Membimbing survei desa sendiri

III PENGEMBANGAN A. Membuat karya tulis/ 1 Karya ilmiah hasil penelitian bidang
PROFESI karya ilmiah bidang kesehatan yang dipublikasikan
kesehatan lingkungan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan
dan diedarkan secara nasional
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui
instansi berwenang (LIPI)

2 Karya tulis berupa tinjauan atau


ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri
dalam bidang kesehatan yang tidak
dipublikasikan tetapi didokumentasi-
kan pada perpustakaan dalam benuk:
a. Buku
b. Makalah

3 Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan


ilmiah dengan gagasan sendiri dalam
bidang kesehatan yang dipublikasikan
dalam bentuk:
a. Buku
b. Makalah

4 Tulisan ilmiah populer di bidang


kesehatan lingkungan yang disebar-
luaskan melalui media massa

B. Menerjemahkan/ 1 Terjemahan/saduran di bidang


menyadur buku dan bahan kesehatan lingkungan yang dipublikasi
lainnya di bidang kan dalam bentuk:
kesehatan lingkungan a. Buku yang diterbitkan atau diedarkan
secara nasional
b. Majalah ilmiah yang diakui oleh
instansi yang berwenang (LIPI)

2 Terjemahan/saduran di bidang
kesehatan lingkungan yang tidak
41

dipublikasikan dalam bentuk :


a. Buku
b. Makalah

3 Membuat abstrak tulisan ilmiah yang


dimuat dalam penerbitan

C. Membimbing Sanitarian Membimbing Sanitarian yang berada


di bawah jenjang di bawah jenjang jabatannya B
jabatannya

D. Membuat buku pedoman/ Membuat buku pedoman/petunjuk


petunjuk pelaksanaan/ pelaksanaan/petunjuk tehnis di bidang
petunjuk tehnis di bidang kesehatan lingkungan
kesehatan lingkungan

E . Mengembangkan Mengembangakan tehnologi tepat


tehnologi tepat guna di guna di bidang kesehatan lingkungan
bidang kesehatan
lingkungan

IV KEGIATAN A. Mengajar/melatih yang Mengajar/melatih pada pendidikan


PENUNJANG TUGAS berkaitan dengan bidang dan pelatihan pegawai
SANITARIAN kesehatan lingkungan

B. Mengikuti seminar/ 1 Mengikuti seminar/lokakarya inter-


lokakarya di bidang nasional/nasional sebagai:
kesehatan lingkungan/ a. Pemrasaran
kesehatan b. Pembahas/ moderator/narasumber
c. Peserta

2 Mengikuti/berperan serta sebagai


delegasi ilmiah:
a. Sebagai ketua
b. Sebagai anggota

C. Menjadi anggota 1 Tingkat Internasional/Nasional


organiisasi profesi sebagai:
bidang kesehatan a. Pengurus aktif
lengkungan b. Sebagai anggota

2 Tingkat Propinsi
a. Pengurus aktif
b. Anggota aktif

D. Menjadi anggota tim Menjadi anggota aktif tim penilai


penilai jabatan fungsional
sanitarian

E. Melaksanakan kegiatan Ikut serta dalam kegiatan organisasi


lintas program dan sosial (LKMD,Pramuka, PKK, Karang
lintas sektoral Taruna, dll) tiap organisasi
42

F. Memperoleh gelar Memperoleh ijazah/ gelar yang tidak


kesarjanaan lainnya sesuai dalam bidang tugasnya:
a. Sarjana/ Diploma IV Ij
b. Sarjana Muda/Diploma II/Diploma III Ij

G. Memperoleh 1 Tanda jasa/ penghargaan dari


penghargaan/tanda jasa pemerintah atas prestasi kerjanya,
tingkat :
a. Nasional/Internasional Pe
b. Propinsi Pe
c. Kabupaten/Kota Pe

2 Gelar kehormatan di bidang akademis

ME
NT
ER
I
NE
GA
RA

PE
ND
AY
AG
UN
AA
N
AP
AR
AT
UR
NE
GA
RA
43

Ttd
.

PR
OF.
DR
.
RY
AA
S
RA
SY
ID

LAMPIRAN II :KEP
PEN
NEG
NO
TAN

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL


SANITARIAN AHLI

No UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN

I PENDIDIKAN A. Mengikuti pendidikan 1 Doktor


Sekolah dan mendapat 2 Pasca Sarjana
ijazah/gelar 3 Sarjana/Diploma IV

B. Mengikuti pendidikan 1 Lamanya lebih 960 jam


dan pelatihan fungsional 2 Lamanya antara 641 - 960 jam
di bidang kesehatan 3 Lamanya antara 401 - 640 jam
44

lingkungan dan men- 4 Lamanya antara 161 - 400 jam


dapat Surat Tanda 5 Lamanya antara 81 - 160 jam
Tamat Pendidikan dan 6 Lamanya antara 30 - 80 jam
Latihan (STTPL) atau
Sertifikat

II KEGIATAN A. Mempersiapkan 1 Menyusun rencana 5 tahunan:


PENYEHATAN pelaksanaan kegiatan a. Menyusun TOR tingkat
LINGKUNGAN Kesehatan lingkungan (1) Kabupaten/ Kota
(2) Pusat
b. Mengolah data lanjut tingkat pusat
c. Menganalisis data sederhana
tingkat pusat
d. Menganalisis data lanjut tingkat
(1) Propinsi
(2) Pusat
e. Menyusun rancangan tingkat Pusat R
f. Menyajikan rancangan tingkat Pusat R
g. Menyempurnakan rancangan tingkat
(1) Propinsi R
(2) Pusat R

2 Menyusun rencana tahunan


a. Menyusun TOR tingkat Pusat R
b. Mengolah data
(1) Sederhana tingkat
(a) Propinsi R
(b) Pusat R
(2) Lanjut tingkat pusat
c. Menganalisa data
(1) Sederhana tingkat pusat
(2) Lanjut tingkat:
(a) Propinsi
(b) Pusat

d. Menyusun rancangan tingkat


(1) Propinsi R
(2) Pusat R

e. Menyajikan Rancangan tingkat


(1) Propinsi R
(2) Pusat R

f. Menyempurnakan rancangan tingkat


(1) Propinsi R
(2) Pusat R

3 Menyusun rencana 3 bulanan tingkat


(a) Propinsi R
(b) Pusat R

4 Menyusun rencana bulanan tingkat


(a) Propinsi R
45

(b) Pusat R

5 Menyusun rencana operasional tingkat


(a) Propinsi R
(b) Pusat R

6 Menyiapkan penyusunan petunjuk


pelaksanaan/petunjuk teknis
a. Menyajikan rancangan
b. Menyempurnakan rancangan

7 Menyusun peraturan
a. Menyusun rancangan R
b. Menyajikan rancangan R
c. Menyempurnakan rancangan R

8 Menyusun standar
a. Menyusun rancangan R
b. Menyempurnakan rancangan R

9 Menyusun pedoman
a. Menyusun rancangan R
b. Menyajikan rancangan R
c. Menyempurnakan rancangan R

10 Melaksanakan studi kelayakan


a. Menyusun TOR
b. Menyusun desain study R
c. Uji coba desain study
d Menyempurnakan desain study
e. Menyusun laporan study

B. Melakukan Melakukan pengamatan kesehatan


Pengamatan lingkungan :
Kesehatan Lingkungan 1 Persiapan pengumpulan data
a. Menyusun/ menetapkan metode
pengumpulan data
(a) primer
(b) sekunder

b. Menyusun instrumen pengumpulan


data
(a) primer I
(b) sekunder I

2 Melakukan kajian data secara


a. Diskriptif (sederhana)
b. Analitik (Lanjut)

3 Melakukan penyajian dan penyebar-


luasan data
a. Menyusun laporan
b. Penyajian
c. Penyebarluasan
46

C. Melakukan Tindak lanjut pengawasan kesehatan


Pengawasan lingkungan
Kesehatan Lingkungan
Menentukan diagnosa dan treatment
intervensi obyek kelompok II
a. Lanjut
(1) Sederhana Re
(2) Konvensional Re
(3) Canggih Re

b. Konsultasi kesehatan lingkungan


obyek kelompok I
(1) Lanjut
(a) Lokal R
(b) Regional R
(c) Regional R

c. Konsultasi kesehatan lingkungan


obyek kelompok II
(1) Awal
Nasional R

(2) Lanjut
(a) Lokal R
(b) Regional R
(c) Regional R

e. Melakukan kunjungan /bimtek ke


obyek kelompok II
(1) Lokal
(2) Regional

d. Menilai study dampak kesehatan


lingkungan secara garis besar
(1) < 9 jam
(2) 9-18 jam
(3) 19-28 jam
(4) 29-38 jam
(5) 39-48 jam
(6) 49-58 jam
(7) 59-68 jam
(8) 69-78 jam

f. Menilai study dampak kesehatan


lingkungan secara detail
(1) < 18 jam
(2) 18-36 jam
(3) 37-55 jam
(4) 56-74 jam
(5) 75-93 jam
(6) 94-112 jam

g. Menila rencana pengelolaan/


47

pemantauan lingkungan
(1) < 9 jam
(2) 9-18 jam
(3) 19-28 jam
(4) 29-38 jam
(5) 39-48 jam
(6) 49-58 jam
(7) 59-68 jam
(8) 69-78 jam

h. Menilai penyajian HACCP


(1) < 9 jam
(1) < 9 jam
(2) 9-18 jam
(3) 19-28 jam
(4) 29-38 jam
(5) 39-48 jam
(6) 49-58 jam
(7) 59-68 jam
(8) 69-78 jam

I. Menilai penyajian analisis kesehatan


lingkungan lainnya
(1) < 9 jam
(2) 9-18 jam
(3) 19-28 jam
(4) 29-38 jam
(5) 39-48 jam
(6) 49-58 jam
(7) 59-68 jam
(8) 69-78 jam

D. Memberdayakan 1 Persiapan kegiatan


masyarakat dalam Menentukan program untuk
meningkatkan identifikasi perilaku
kualitas kesehatan
lingkungan 2 Melakukan pemberdayaan melalui
media massa

III PENGEMBANGAN A. Membuat karya tulis/ 1 Karya ilmiah hasil penelitian bidang
PROFESI karya ilmiah bidang kesehatan yang dipublikasikan
kesehatan lingkungan a. Dalam bentuk buku yang diterbitkan
dan diedarkan secara nasional
b. Dalam majalah yang diakui instansi
yang berwenang

2 Karya tulis berupa tinjauan atau


ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri
dalam bisdang kesehatan yang tidak
dipublikasikan tetapi didokumentasi-
kan pada perpustakaan dalam benuk:
a. Buku
b. Makalah
48

3 Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan


ilmiah dengan gagasan sendiri dalam
bidang kesehatan yang dipublikasikan
dalam bentuk:
a. Buku
b. Makalah

4 Tulisan ilmiah populer di bidang


kesehatan lingkungan yang disebar-
luaskan melalui media massa

5 Menyampaikan prasaran berupa


tinjauan, gagasan dan atau ulasan
ilmiah di bidang kesehatan lngkungan
pada pertemuan ilmiah

B. Menerjemahkan/ 1 Terjemahan/saduran di bidang


menyadur buku dan bahan kesehatan lingkungan yang dipublikasi
lainnya di bidang kan :
kesehatan lingkungan a. Dalam bentukBuku yang diterbitkan
atau diedarkan secara nasional
b. Dalam majalah ilmiah yang diakui
oleh instansi yang berwenang

2 Terjemahan/saduran di bidang
kesehatan lingkungan yang tidak
dipublikasikan dalam bentuk :
a. Buku
b. Makalah

3 Membuat abstrak tulisan ilmiah yang


dimuat dalam penerbitan

C. Membimbing Sanitarian Membimbing Sanitarian yang berada


di bawah jenjang di bawah jenjang jabatannya B
jabatannya

D. Membuat buku pedoman/ Membuat buku pedoman/petunjuk


petunjuk pelaksanaan/ pelaksanaan/petunjuk tehnis di bidang
petunjuk tehnis di bidang kesehatan lingkungan
kesehatan lingkungan

E. Mengembangkan Mengembangakan tehnologi tepat


tehnologi tepat guna di guna di bidang kesehatan lingkungan
bidang kesehatan
lingkungan

IV KEGIATAN A. Mengajar/melatih yang Mengajar/melatih pada pendidikan


PENUNJANG TUGAS berkaitan dengan bidang dan pelatihan pegawai
SANITARIAN kesehatan lingkungan

B. Mengikuti seminar/ 1 Mengikuti seminar/lokakarya inter-


lokakarya di bidang nasional/nasional sebagai:
kesehatan lingkungan/ a. Pemrasaran
49

kesehatan b. Pembahas/ moderator/narasumber


c. Peserta

2 Mengikuti/berperan serta sebagai


delegasi ilmiah:
a. Sebagai ketua
b. Sebagai anggota

C. Menjadi anggota 1 Tingkat Internasional/Nasional


organiisasi profesi sebagai:
bidang kesehatan a. Pengurus aktif
lengkungan b. Sebagai anggota

2 Tingkat Propinsi
a. Pengurus aktif
b. Anggota aktif

D. Menjadi anggota tim Menjadi anggota aktif tim penilai


penilai jabatan fungsional
sanitarian

E. Melaksanakan kegiatan Ikut serta dalam kegiatan organisasi


lintas program dan sosial (LKMD,Pramuka, PKK, Karang
lintas sektoral Taruna, dll) tiap organisasi

F. Memperoleh gelar Memperoleh ijazah/ gelar yang tidak


kesarjanaan lainnya sesuai dalam bidang tugasnya:
a. Sarjana/Diploma IV Ij
b. Pasca Sarjana Ij
c. Doktor Ij

G. Mendapat penghargaan/ 1 Tanda jasa/ penghargaan dari


tanda jasa pemerintah atas prestasi kerjanya,
tingkat :
a. Nasional/Internasional Pe
b. Propinsi Pe
c. Kabupaten/Kota Pe

2 Gelar kehormatan di bidang akademis


50

ME
NT
ER
I
NE
GA
RA

PE
ND
AY
AG
UN
AA
N
AP
AR
AT
UR
NE
GA
RA

Ttd
.
51

PR
OF.
DR
.
RY
AA
S
RA
SY
ID

LAMPIRAN III : KEPUTUSAN


PENDAYAGU
NOMOR :
TANGGAL :

JUMLAH ANGKA KREDIT KOMULATIF MINIMAL


UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
SANITARIAN TRAMPIL

JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG D

NO. UNSUR PERSEN SANITARIAN SANITARIAN SANITA


TASE PELAKSANA PELAKSANA PELAK
PEMULA LANJU
% II/a II/b II/c II/d III/a

I UTAMA
A. PENDIDIKAN

B. PENYEHATAN LINGKUNGAN > 80% 20 32 48 64 80


C. PENGEMBANGAN PROFESI

II KEGIATAN PENUNJANG

TUGAS SANITARIAN < 20% 5 8 12 16 20

JUMLAH 100% 25 40 60 80 100


52

ME
NT
ER
I
NE
GA
RA

PE
ND
AY
AG
UN
AA
N
AP
AR
AT
UR
NE
GA
RA

Ttd
.
53

PR
OF.
DR
.
RY
AA
S
RA
SY
ID

LAMPIRAN IV : KEPUTUSAN MENTERI N


PENDAYAGUNAAN APAR
NOMOR :19/KEP
TANGGAL :30 Nop

JUMLAH ANGKA KREDIT KOMULATIF MINIMAL


UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
SANITARIAN AHLI

JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG D

NO. UNSUR PERSEN SANITARIAN SANITARIAN


TASE PERTAMA MUDA

% III/a III/b III/c III/d IV/a

I UTAMA
A. PENDIDIKAN
54

B. KEGIATAN PENYEHATAN

LINGKUNGAN > 80% 80 120 160 240 320


C. PENGEMBANGAN PROFESI

II KEGIATAN PENUNJANG

TUGAS SANITARIAN < 20% 20 30 40 60 80


KESEHATAN

JUMLAH 100% 100 150 200 300 400

ME
NT
ER
I
NE
GA
RA

PE
ND
AY
AG
UN
AA
N
AP
AR
AT
UR
NE
GA
RA

Ttd
.
55

PR
OF.
DR
.
RY
AA
S
RA
SY
ID

LAMPIRAN V : KEPUTUSAN MENTER


PENDAYAGUNAAN AP
NOMOR :19/K
TANGGAL :30 N

ANGKA KREDIT KOMULATIF UNTUK PENYESUAIAN


BAGI JABATAN SANITARIAN TERAMPIL

ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANG


STTB/IJAZAH KURANG
NO. GOLONGAN ATAU YANG 1 TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3T
RUANG SETINGKAT

1 2 3 4 5 6

1 II/a SMTA/DI 25 28 31

2 II/b SMA/DI 40 45 50
SARJANA MUDA/
DII/DIII 40 46 52
56

3 II/c SMTA/DI 60 65 70
SARJANA MUDA
DII/DIII 60 66 72

4 II/d SMTA/DI 80 83 87
SARJANA MUDA/
DII/DIII 80 85 90

5 III/a SMTA/DI 100 110 120


SARJANA MUDA/
DII/DIII 100 111 122

6 III/b SMTA/DI 150 160 170


SARJANA MUDA/
DII/DIII 150 161 172

7 III/c SMTA/DI 200 222 244


SARJANA MUDA/
DII/DIII 200 223 247

8 III/d SMTA S/D 300 300 300


SARJANA MUDA/
DII/DIII

ME
NT
ER
I
NE
GA
RA

PE
ND
AY
AG
UN
AA
N
AP
AR
AT
57

UR
NE
GA
RA

Ttd
.

PR
OF.
DR
.
RY
AA
S
RA
SY
ID

LAMPIRAN VI : KEPUTUSAN MENT


PENDAYAGUNAAN AP
NOMOR :19/KE
TANGGAL :30 No

ANGKA KREDIT KOMULATIF UNTUK PENYESUAIAN


BAGI JABATAN SANITARIAN AHLI

ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANG


STTB/IJAZAH KURANG
NO. GOLONGAN ATAU YANG 1 TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TA
RUANG SETINGKAT

1 2 3 4 5 6

1 III/a SARJANA/DIV 100 112 124 1


PASCA SARJANA 100 116 132 1

2 III/b SARJANA/DIV 150 162 174 1


PASCA SARJANA 150 163 177 1
DOKTOR 150 165 180 1

3 III/c SARJANA/DIV 200 225 250 2


PASCA SARJANA 200 226 252 2
DOKTOR 200 227 254 2

SARJANA/DIV 300 325 350 3


58

4 III/d PASCA SARJANA 300 326 352 3


DOKTOR 300 327 354 3

SARJANA/DIV 400 437 474 5


5 IV/a PASCA SARJANA 400 438 477 5
DOKTOR 400 440 480 5

SARJANA/DIV 550 587 624 6


6 IV/b PASCA SARJANA 550 588 626 6
DOKTOR 550 588 630 6

7 IV/c SARJANA/DIV 700 700 700 7


S/D DOKTOR

ME
NT
ER
I
NE
GA
RA

PE
ND
AY
AG
UN
AA
N
AP
AR
AT
UR
NE
GA
RA
59

Ttd
.

PR
OF.
DR
.
RY
AA
S
RA
SY
ID

Anda mungkin juga menyukai