Anda di halaman 1dari 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pneumonia merupakan infeksi akut di parenkim paru-paru dan sering mengganggu


pertukaran gas. Bronkopneumonia melibatkan jalan nafas distal dan alveoli, pneumonia
lobular melibatkan bagian dari lobus, dan pneumonia lobus melibatkan seluruh lobus.
Komplikasi meliputi hipoksemia, gagal respiratorik, efusi pleura, empiema, abses paru dan
bakteremia disertai penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain yang menyebabkan meningitis,
endokarditis dan perikarditis. Umumnya prognosisnya baik bagi orang-orang yang memiliki
paru-paru normal dan ketahanan tubuh yang cukup baik sebelum pneumonia menyerang.
Akan tetapi pneumonia merupakan angka kematian tertinggi ke tujuh dari kematian di
Amerika Serikat dan pada tahun 2003 muncul tipe pneumonia baru dan mematikan yang
disebut sindrom respiratorik akut parah.1

Penyakit saluran nafas menjadi penyebab angka kematian dan kecacatan yang tinggi
di seluruh dunia. Sekitar 80% dari seluruh kasus baru praktek umum berhubungan dengan
infeksi saluran nafas yang terjadi di masyarakat (pneumonia komunitas) atau didalam rumah
sakit (pneumonia nosokomial). Pneumonia yang merupakan bentuk infeksi saluran nafas
bawah akut di parenkim paru yang serius dijumpai sekitar 15-20%12. Pneumonia nosokomial
di ICU lebih sering dari pada pneumonia nosokomial di ruang umum, yaitu 42%:13% dan
sejumlah 47% diantaranya terjadi pada pasien yang menggunakan alat bantu mekanik.2

Bronkopneumonia lebih sering merupakan infeksi sekunder terhadap berbagai


keadaan yang melemahkan daya tahan tubuh tetapi bisa juga sebagai infeksi primer yang
biasanya kita jumpai pada anak-anak dan orang dewasa.3
World Health Organitation (WHO) tahun 2005 menyatakan Propotional Mortality
Ratio (PMR) balita akibat pneumonia di seluruh dunia sekitar 19% atau berkisar 1,6 - 2,2 juta
dan sekitar 70% terjadi di negara-negara berkembang, terutama di Afrika dan Asia
Tenggara.6 Pada tahun 2006, Indonesia menduduki peringkat ke-6 di dunia untuk kasus
pneumonia pada balita dengan jumlah penderita mencapai enam juta jiwa.4
Menurut hasil penelitian Johnson, dkk (April 2008) di Afrika Barat, dari 323 kasus
pneumonia pada balita ditemukan 127 (39,3%) bronkopneumonia, 39 (12,1%) lobar
pneumonia, dan 23 (7,1%) bronkopneumonia dan lobar pneumonia.5

Berdasarkan data WHO penyakit saluran pernafasan akut salah satu penyumbang dari
banyak penyebab kesakitan dan kematian. Pada tahun 2000 di El Salvador, Incidence Rate
(IR) ISPA 252 per 1.000 penduduk dengan proporsi 52% pada umur dibawah 5 tahun. IR
pneumonia dan bronkopneumonia 44,7 per 1.000 penduduk dengan proporsi 38,3% pada
umur dibawah 1 tahun.6

Anda mungkin juga menyukai