Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1 Latar Belakang
Kehidupan kita tidak terlepas dari data-data yang ada dalam lingkungan
sekitar. Beragam data dapat ditemukan dalam masyarakat yang dapat
mencerminkan keadaan suatu lingkungan tertentu. Namun, data yang kita miliki
perlu diolah sedemikian rupa agar kita dapat memperoleh beragam informasi yang
nantinya dapat dijadikan acuan dalam menentukan langkah selanjutnya untuk
penyelesaian masalah tertentu. Tanpa pengolahan yang baik, data yang ada di
sekeliling kita tidak akan menjadi hal yang bisa memberikan nilai guna.
Disinilah peran ilmu statistika diperlukan. Ilmu statistika mencakup
pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, sampai ke penarikan
kesimpulan. Terdapat dua macam pengolahan data yaitu statistika deskriptif dan
statistika inferensial. Statistika deskriptif lebih mengarah pada pengolahan data
dan penyajian data, sedangkan statistika inferensial lebih menekankan pada
analisis data yang akan dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan. Dalam dua
macam pengolahan data ini terdapat ukuran-ukuran yang dapat mencerminkan
keadaan data yang telah diambil, yaitu ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran.
Ukuran pemusatan data antara lain mean, median, modus, dan kuartil. Sedangkan
ukuran penyebaran data terdiri dari simpangan rata-rata, variansi standar deviasi,
skew, dan kurtosis.
Dalam modul ini akan dipelajari lebih lanjut tentang statistika deskriptif
yang membahas tentang metode pengumpulan data, pengolahan data serta
penyajian data yang informatif, menarik, dan mudah dipahami oleh masyarakat
luas. Dengan adanya modul ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
dalam menganalisis suatu data tertentu.

1
2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan kami bahas dalam modul ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah analisis deskriptif dari data mahasiswa baru ITS 2013
ditinjau dari berbagai variabel?
2. Bagaimanakah penggunaan ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran
untuk memberikan informasi dari suatu data?
3. Apa sajakah perbedaan dari penggunaan berbagai jenis diagram dalam
menyajikan hasil analisis suatu data?

3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan modul kami adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui analisis deskriptif dari data mahasiswa baru ITS
2013 ditinjau dari berbagai variabel.
2. Untuk mengetahui penggunaan ukuran pemusatan dan ukuran
penyebaran untuk memberikan informasi dari suatu data.
3. Untuk mengetahui perbedaan dari penggunaan berbagai jenis diagram
dalam menyajikan hasil analisis suatu data.

4 Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh dari modul ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penyusun
Meningkatkan kemampuan dalam analisis data dan penyusunan modul.
2. Bagi Pembaca
Menambah wawasan mengenai keadaan mahasiswa baru ITS 2013
ditinjau dari berbagai variabel.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Statistika


Statistika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari metode efisien
tentang cara-cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, analisis data, penarikan
kesimpulan serta pembuatan keputusan yang beralasan berdasarkan data dan
analisa yang telah dilakukan. Sedangkan statistik adalah nilai yang didapat dari
sampel yang digunakan untuk menentukan nilai dari populasi (parameter) dimana
sampel tersebut diambil.

2.2 Istilah-istilah dalam Statistika


Statistika Deskriptif : statistika yang berkenaan dengan penataan,
peringkasan dan penggambaran data tanpa dilanjutkan dengan
pengujian dan penafsiran.
Statistika Inferensia : statistika yang berkenaan dengan pengujian dan
penarikan kesimpulan berdasarkan penafsiran.
Populasi : total semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun
pengukuran kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu
mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas.
Sampel : sebagian data yang diambil dari populasi.
Tabel : kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori tertentu
sehingga memudahkan pembuatan analisis data. Penyajian dengan
tabel bisa memberikan hasil yang lebih teliti, baik berupa hubungan
satu arah, dua arah, ataupun lebih.
Distribusi Frekuensi atau Tabel Frekuensi : suatu tabel yang
mendistribusikan banyaknya kejadian atau frekuensi ke dalam
kelompok-kelompok (kelas-kelas) yang berbeda.
Grafik : berfungsi memberikan penjelasan kepada para pembaca.
Grafik juga memudahkan pembaca untuk memperoleh informasi

3
karena grafik menyajikan data dalam bentuk angka di sebuah lembar
kerja dalam bentuk visualisasi grafik. Macam-macam grafik adalah:
o Grafik Garis
Grafik atau diagram garis adalah suatu gambar yang digambarkan
berdasarkan satu waktu, biasanya waktu yang digunakan dalam bulan
atau tahun. Kegunaan diagram garis adalah untuk dapat melihat
gambaran tentang perubahan suatu peristiwa dalam suatu periode
(jangka waktu) tertentu.
o Grafik Batang
Grafik atau diagram batang adalah diagram berdasarkan data
berbentuk kategori. Diagram ini banyak digunakan untuk
membandingkan data maupun menunjukan hubungan suatu data
dengan data keseluruhan. Penyajian data diagram ini yaitu dalam
bentuk batang, sebuah batang melukiskan jumlah tertentu dari data.
o Grafik lingkaran
Diagram lingkaran didasarkan pada sebuah lingkaran yang dibagi-bagi
dalam beberapa bagian sesuai dengan macam data dan perbandingan
frekuensi masing-masing data yang disajikan.
Histogram : Suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel
distribusi frekuensi dan disajikan dalam bentuk diagram yang disebut
histogram. Jika pada diagram batang gambar batang-batangnya
terpisah, maka pada histogram gambar batang-batangnya berimpit.
Histogram dapat disajikan dari distribusi frekuensi tunggal maupun
distribusi frekuensi bergolong.
Poligon Frekuensi : Apabila pada titik-titik tengah dari histogram
dihubungkan dengan garis dan batang-batangnya dihapus, maka akan
diperoleh poligon frekuensi.

4
2.3 Ukuran Pemusatan Data
2.3.1 Ukuran Pemusatan Untuk Data Tunggal
a. Rata-Rata Hitung (Mean)
Rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi jumlah nilai data dengan
banyak data. Rata-rata dapat dirumuskan sebagai berikut :

X =
x
(2.1)
n
dengan: X = rata-rata hitung
n = banyak data
x = jumlah seluruh nilai data
b. Modus
Modus merupakan ukuran yang digunakan untuk menyatakan fenomena
yang paling banyak terjadi atau paling sering muncul. Untuk data kualitatif
(data dengan tingkat pengukuran minimal nominal) sering dipakai sebagai
pengganti rata-rata. Sedangkan untuk data kuantitatif, modus diperoleh
dengan jalan menentukan frekuensi terbesar di antara serangkaian data.
Serangkaian data mungkin memiliki satu modus (unimodal), dua modus
(bimodal) atau lebih dari dua (multimodal).
c. Median
Median merupakan ukuran letak untuk variabel dengan skala ukur
minimal ordinal.
Median dapat berlaku sebagai rata-rata untuk variabel dengan tingkat
pengukuran ordinal.
Median menentukan posisi tengah data setelah data diurutkan dari kecil ke
besar.
Misalkan jika nilai median sama dengan 7, artinya 50% dari data nilainya
paling tinggi 7 dan 50% lagi nilainya paling rendah 7.
Median untuk data tunggal ditentukan : jika banyak data ganjil, setelah
data disusun menurut nilainya dari kecil ke besar, maka median merupakan
data yang paling tengah. Jika banyak data genap, setelah data disusun
menurut nilainya dari kecil ke besar, maka median merupakan rata-rata
hitung dua data tengah.

5
2.3.2. Ukuran Pemusatan Untuk Data Berkelompok
Ringkasan data dalam suatu daftar distribusi frekuensi dinamakan data
yang dikelompokkan.
a. Rata-rata Hitung (Mean)

X =
f .m
(2.2)
n
dengan : f = frekuensi kelas interval
m = titik tengah kelas interval
n = banyak data/jumlah frekuensi
b. Modus
Untuk data yang dikelompokkan modus didefinisikan sebagai :
d1
Mo = LMo + p ( d 1+ d 2 )
(2.3)
dengan : Mo = Modus
LMo = batas bawah kelas modus, yakni kelas interval dengan
frekuensi terbesar.
p = panjang kelas modus.
d1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval
sebelumnya.
d2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval
sesudahnya.
c. Median
Untuk data yang dikelompokkan median didefinisikan sebagai :
1
Med = LMe + p.
( )
2
nF
F Me

(2.4)
dengan Me = median data kelompok.
LMe = batas bawah kelas median, yakni kelas dimana median
1
n
akan terletak, yaitu pada jumlah frekuensi 2

6
p = panjang kelas median.
n = banyak data/jumlah frekuensi.
F = jumlah frekuensi sebelum kelas median (frekuensi
kumulatif).
fMe = frekuensi kelas median.
2.4 Ukuran Penyebaran Data
2.4.1 Ukuran Penyebaran Untuk Data Tunggal
a. Simpangan Rata-rata
Rumus untuk simpangan rata-rata ialah sebagai berikut:
x x
n (2.5)
SR=

dengan xx
= jumlah harga mutlak data dikurangi rata-rata hitung.
n = banyak data
b. Varians
Varians dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

s 2=
( x x )2 (2.6)
n1
dengan ( x x )2 = jumlah kuadrat dari data dikurangi rata-rata hitung.
n = banyak data
c. Simpangan Baku
Rumus dari simpangan baku ialah sebagai berikut:
s= s2
(2.7)
dengan s2 = varians
2.4.2. Ukuran Penyebaran Untuk Data Berkelompok
a. Simpangan Rata-Rata
f .mx


(2.8)

SR=
dengan m = titik tengah kelas
f = frekuensi tiap kelas interval

7
x = rata-rata hitung
n = banyak data/jumlah frekuensi
b. Varians
mx
f ()

2
(2.9)


s 2=
dengan m = titik tengah kelas
f = frekuensi tiap kelas interval
x = rata-rata hitung
n = banyak data/jumlah frekuensi

c. Simpangan Baku
s= s2 (2.10)

8
dengan s2 = variansBAB III

METODE PENELITIAN

.1 Sumber Data
Data yang kami peroleh bersumber dari survey (penyebaran angket) pada
50 orang mahasiswa baru ITS dari berbagai jurusan. Sedangkan sumber literatur
dan landasan teori kami peroleh dari buku referensi dan internet.

.2 Variabel Penelitian
Variabel Penelitian yang kami gunakan dalam penelitian ini diantaranya
adalah Tinggi Badan, Berat Badan, Golongan Darah, Penggunaan Kacamata,
Jumlah Saudara Kandung, Kota Asal, Ukuran Sepatu, Merk HP, dan Pengeluaran
Pulsa Perbulan.

3.3 Langkah Kerja


Langkah kerja yang kami lakukan dalam penyusunan modul 1 ini adalah
sebagai berikut :

1. Penyebaran angket yang kami lakukan pada :


Tanggal : Minggu kedua bulan September 2013
Tempat : Kawasan Kampus ITS Sukolilo Surabaya
2. Studi kepustakaan yang dilakukan dengan mencari literatur dan data-data
yang akurat dari buku dan internet pada:

Tanggal : 5 Oktober 2013 6 Oktober 2013


Tempat : Kediaman Penyusun
Keputih Perintis IA no. 2 dan Wisma Bhaskara Jaya D4
3. Analisis data dan penyusunan modul, yang kami lakukan pada :
Tanggal : 5 Oktober 2013 6 Oktober 2013
Tempat : Kediaman Penyusun
Keputih Perintis IA no. 2 dan Wisma Bhaskara Jaya D4

9
Analisis Data

3.4 Diagram Alir


Langkah kerja yang telah kami lakukan dapat digambarkan dalam diagram
alir sebagai berikut :

Penyusunan Modul
Survey

Pengumpulan data

Studi
Literatur

10
Gambar 2.1. Diagram AlirBAB IV
ANALISIS DATA

.1 DATA TUNGGAL
Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan terhadap 50 mahasiswa
baru ITS 2013, kami memperoleh hasil analisis data dengan 9 variabel berupa data
tunggal. Variabel tersebut ialah sebagai berikut:
1. TINGGI BADAN
Di bawah ini merupakan diagram batang dan daun dari tinggi badan 50
mahasiswa baru ITS 2013:
Tabel 4.1 Diagram Batang dan Daun Tinggi Badan

Batang Daun
14 8
15 005556678
16 0000011223455555558889
17 000000112245567
18 013

Diagram batang dan daun tersebut menunjukkan bahwa modus dari data
tinggi badan mahasiswa baru ITS 2013 adalah 165. Mayoritas tinggi badan
mahasiswa baru ITS 2013 berada diantara 160 cm hingga 169 cm, yaitu sebanyak
12 mahasiswa. Sedangkan tinggi maksimum adalah 183 cm dan tinggi minimum
adalah 148 cm.
Berikut adalah tabel statistika deskriptif dan histogram dari tinggi badan
mahasiswa baru ITS 2013:
Tabel 4.2. Statistika Deskriptif Tinggi Badan

Mean 165.36
Standard Error 1.143128539
Median 165
Mode 165
Standard Deviation 8.083139418
Sample Variance 65.33714286
Kurtosis -0.325406291
Skewness -0.005956334
Range 35

11
Minimum 148
Maximum 183
Sum 8268
Count 50

Boxplot of TINGGI BADAN


185

180

175
TINGGI BADAN

170

165

160

155

150

Gambar 4.1. Boxplot Tinggi Badan


Berdasarkan boxplot di atas, dapat disimpulkan bahwa kuartil atas dari
tinggi badan yaitu 170 cm, sedangkan mediannya adalah 165 cm dan kuartil
bawah adalah 160 cm. Dalam data ini ditunjukkan bahwa tidak ada outlier.

Histogram of TINGGI BADAN


12

10

8
Frequency

2 12

0
152 160 168 176 184
TINGGI BADAN
Gambar 4.2. Histogram Tinggi Badan
Histogram di atas menggambarkan distribusi tinggi badan mahasiswa baru
ITS 2013. Dari histogram tersebut kita dapat memperoleh informasi bahwa
mayoritas mahasiswa memiliki tinggi badan 163 cm sampai 166 cm. Sementara
itu, tinggi maksismum mahasiswa ITS berdasarkan data tersebut adalah 183 cm
dan tinggi minimum 148 cm.

2. BERAT BADAN
Di bawah ini adalah diagram batang dan daun dari berat badan mahasiswa
baru ITS 2013:
Tabel 4.3. Diagram Batang dan Daun Berat Badan
Batang Daun
3 8
4 02334555588999
5 001223344555568
6 00222333588
7 0011255
8 00

Diagram batang dan daun di atas menunjukkan bahwa modus dari data berat
badan mahasiswa baru ITS 2013 adalah 45 dan 55. Mayoritas berat badan
mahasiswa baru ITS 2013 berada diantara 51 kg hingga 58 kg, yaitu sebanyak 15
mahasiswa. Sedangkan berat maksimum adalah 80 kg dan berat minimum adalah
38 kg.
Berikut adalah tabel statistika deskriptif dan histogram dari berat badan
mahasiswa baru ITS 2013:
Tabel 4.4. Statistik Deskriptif Berat Badan

13
Boxplot of BERAT BADAN

80

70
BERAT BADAN

60

50

40

Gambar 4.3. Boxplot Berat Badan


Berdasarkan boxplot di atas, dapat disimpulkan bahwa kuartil bawah dari
tinggi badan yaitu 49 kg, sedangkan mediannya adalah 55 kg dan kuartil atas
adalah 63 kg. Dalam data ini ditunjukkan bahwa tidak ada outlier.

Histogram of BERAT BADAN

10

8
Frequency

2
14

0
40 50 60 70 80
BERAT BADAN
Gambar 4.4. Histogram Berat Badan

Histogram di atas menggambarkan distribusi berat badan mahasiswa baru


ITS 2013. Dari histogram tersebut kita dapat memperoleh informasi bahwa
mayoritas mahasiswa memiliki berat badan 48 kg sampai 52 kg. Sementara itu,
berat badan maksismum mahasiswa ITS berdasarkan data tersebut adalah 80 kg
dan tinggi minimum 38 kg.

3. GOLONGAN DARAH
Berikut adalah tabel frekuensi dan diagram lingkaran dari golongan darah
mahasiswa baru ITS 2013:
Tabel 4.5. Tabel Frekuensi Golongan Darah
Gol Darah Jumlah
A 11
B 17
AB 4
O 15
Tidak tahu 3
Total 50

15
Golongan Darah
A
6% B
22%
AB
30%
O
Tidak tahu

8% 34%

Gambar 4.5. Diagram Lingkaran Golongan Darah

Diagram lingkaran di atas menggambarkan distribusi golongan darah


mahasiswa baru ITS 2013. Dari diagram lingkaran tersebut kita dapat
memperoleh informasi bahwa mayoritas mahasiswa memiliki golongan darah B.
Sementara itu, AB merupakan golongan darah yang paling sedikit dimiliki oleh
mahasiswa baru ITS 2013 yang merupakan sampel, bahkan lebih banyak
mahasiswa yang tidak mengetahui jenis golongan darahnya daripada mahasiswa
yang memiliki golongan darah AB.

4. PENGGUNAAN KACAMATA
Berikut adalah tabel frekuensi dan diagram lingkaran dari mahasiswa baru
ITS 2013 yang menggunakan kacamata dan yang tidak menggunakan kacamata :
Tabel 4.6. Tabel Frekuensi Penggunaan Kacamata

16
Penggunaan Kacamata Jumlah
Ya 18
Tidak 32
Total 50

Penggunaan Kacamata

ya
36%
tidak

64%

Gambar 4.6. Diagram Lingkaran Penggunaan Kacamata


Diagram lingkaran di atas menggambarkan distribusi penggunaan kacamata
mahasiswa baru ITS 2013. Dari diagram tersebut kita dapat memperoleh
informasi bahwa mayoritas mahasiswa tidak menggunakan kacamata yaitu
sebesar 64%, sedangkan yang menggunakan kacamata memiliki prosentase lebih
sedikit yaitu sebesar 36%.

5. JUMLAH SAUDARA

17
Berikut adalah tabel frekuensi dan diagram lingkaran jumlah saudara
kandung dari mahasiswa baru ITS 2013 :
Tabel 4.7. Tabel Frekuensi Jumlah Saudara
Jumlah Saudara Jumlah
0 4
1 17
2 21
3 6
>3 2
Total 50

Jumlah Saudara

4% 8%
12% 0
1
2
3
34%
>3

42%

18
Gambar 4.7. Diagram Lingkaran Jumlah Saudara

Diagram lingkaran di atas menggambarkan distribusi jumlah saudara


kandung mahasiswa baru ITS 2013. Dari diagram tersebut kita dapat memperoleh
informasi bahwa mayoritas mahasiswa memiliki saudara kandung sebanyak 2,
dengan prosentase 42%. Sementara itu, hanya 4% mahasiswa baru ITS yang
memiliki jumlah saudara lebih dari 3.

6. ASAL KOTA
Berikut adalah tabel frekuensi dan diagram lingkaran dari asal kota
mahasiswa baru ITS 2013 :
Tabel 4.8. Tabel Frekuensi Asal Kota
Asal Kota Jumlah
Jember 7
Jakarta 5
Surabaya 2
Madiun 2
Mojokerto 2
Bandung 3
Palembang 2
Lainnya 27
Total 50

19
Asal Kota

Jember
14% Jakarta
Surabaya
10% Madiun
Mojokerto
4% Bandung
54%
4% Palembang
4% Lainnya
6%
4%

Gambar 4.8. Diagram Lingkaran Asal Kota


Diagram lingkaran di atas menggambarkan distribusi asal kota mahasiswa
baru ITS 2013. Dari diagram tersebut kita dapat memperoleh informasi bahwa
mayoritas mahasiswa baru ITS yang menjadi sampel berasal dari Jember, dengan
prosentase 14%. Sementara sisanya tersebar ke beberapa kota lainnya.

20
7. UKURAN SEPATU
Berikut adalah tabel frekuensi dan diagram lingkaran dari ukuran sepatu
mahasiswa baru ITS 2013 :
Tabel 4.9. Tabel Frekuensi Ukuran Sepatu
Ukuran Sepatu Jumlah
37 2
38 2
39 8
40 10
41 7
42 15
>42 6
Total 50

Ukuran Sepatu

4% 4% 37
12%
38
16% 39
40
41
30% 42
>42
20%

14%

21
Gambar 4.9. Diagram Lingkaran Ukuran Sepatu

Diagram lingkaran di atas menggambarkan distribusi ukuran sepatu


mahasiswa baru ITS 2013. Dari diagram tersebut kita dapat memperoleh
informasi bahwa mayoritas mahasiswa baru ITS yang menjadi sampel memiliki
ukuran sepatu 42, dengan prosentase 30%. Sementara ukuran sepatu 37 dan 38
memiliki prosentase paling sedikit, yaitu masing-masing sebesar 4%.
8. MERK HP
Berikut adalah tabel frekuensi dan diagram lingkaran dari merk hp yang
dimiliki oleh mahasiswa baru ITS 2013 :
Tabel 4.10. Tabel frekuensi Merk HP
Merk HP Jumlah
Sony 7
Samsung 17
Nokia 10
LG 2
Blackberry 5
Lainnya 9
Total 50

22
Merk HP

sony
18% 14% samsung
nokia
LG
10%
Blackberry
4% 34% lainnya

20%

Gambar 4.10. Diagram Lingkaran Merk HP

Diagram lingkaran di atas menggambarkan distribusi penggunaan


handphone mahasiswa baru ITS 2013. Dari diagram tersebut kita dapat
memperoleh informasi bahwa mayoritas mahasiswa memiliki handphone dengan
merk samsung. Sementara itu, LG adalah merk handphone yang dimiliki
mahasiswa dengan prosentase paling sedikit.

9. PENGELUARAN PULSA BULANAN


Berikut adalah tabel frekuensi dan diagram lingkaran pengeluaran pulsa
perbulan dari mahasiswa baru ITS 2013 :
Tabel 4.11. Statistika Deskriptif Pengeluaran Pulsa Per Bulan

23
Mean 49.375
Standard Error 3.12145189
Median 50
Mode 50
Standard Deviation 21.626053
Sample Variance 467.68617
Kurtosis 1.29010679
Skewness 0.96140113
Range 95
Minimum 5
Maximum 100
Sum 2370
Count 48

Histogram of PENGELUARAN PULSA PER BULAN


35

30

25
Frequency

20

15

10

0
25 50 75 100 125 150 175 200
PENGELUARAN PULSA PER BULAN

Gambar 4.11. Histogram Pengeluaran Pulsa Per Bulan


Histogram di atas menggambarkan distribusi pengeluaran pulsa perbulan
mahasiswa baru ITS 2013. Dari histogram tersebut kita dapat memperoleh
informasi bahwa mayoritas mahasiswa memiliki pengeluaran pulsa sebesar Rp
50.000,-. Sementara itu pada kisaran Rp 75.000,- dan Rp 200.000,- hanya dimiliki
oleh beberapa mahasiswa saja. Pengeluaran pulsa maksimum yang dimiliki oleh
mahasiswa baru adalah sekitar Rp 200.000,-. Sedangkan pengeluaran pulsa
minimumnya adalah sekitar Rp 25.000,-

.2 DATA KELOMPOK

24
Dari data tunggal yang telah kita peroleh, kita dapat mengelompokkannya
kedalam beberapa kelas. Dengan demikian, kita dapat mengolah data tersebut
secara lebih mudah. Namun, data berkelompok ini hanya dapat digunakan oleh
data yang berskala rasio, yaitu tinggi badan dan berat badan.
1. TINGGI BADAN
Berikut ini adalah tabel data berkelompok dari tinggi badan mahasiswa baru
ITS 2013.
Tabel 4.12. Tabel Kelompok Tinggi Badan
Interval Kelas Frekuensi (f) Titik Tengah (Xi) f . Xi
147-150 1 148.5 148.5
151-154 2 152.5 305
155-158 6 156.5 939
159-162 8 160.5 1284
163-166 11 164.5 1809.5
167-170 4 168.5 674
171-174 10 172.5 1725
175-178 5 176.5 882.5
179-182 2 180.5 361
183-186 1 184.5 184.5
Total 50 8313

Tabel 4.12. Tabel Kelompok Tinggi Badan (Lanjutan)


Xi X 4
|
|X- X |2
|X- X |3
|X- X ( )
S

17.76 315.4176 5601.817 142.6215178


13.76 189.3376 2605.285 51.39098525
9.76 95.2576 929.7142 13.00805843
5.76 33.1776 191.103 1.577985986
1.76 3.0976 5.451776 0.013755104
2.24 5.0176 11.23942 0.036091529
6.24 38.9376 242.9706 2.173459575
10.24 104.8576 1073.742 15.76206212
14.24 202.7776 2887.553 58.94584062
18.24 332.6976 6068.404 158.6764751
Total 1320.576 19617.28 444.2062315

25
Dari data tersebut, kita dapat menghitung statistika deskriptif dengan cara
sebagai berikut :

Rata-rata =
f . Xi =
8313
= 166.26
f 50

Dari data tinggi badan, rata-rata yang diperoleh sebesar 166.26.


d1 3
Modus = TBKm + . c = 162.5 + . 4 = 163.7
d 1+d 2 3+ 7
Modus dari tinggi badan mahasiswa ITS adalah 163.7. Hal ini menunjukkan
bahwa mahasiswa baru ITS 2013 mayoritas memiliki tinggi badan 163.7
cm.
1
nfs1 12.59
Q1 = TBK1 + 4 . c = 158.5 + . 4 = 160.25
8
f1
Kuartil atas tinggi badan mahasiswa ITS adalah 160.25. Hal ini menunjukkan
bahwa sebanyak 25% mahasiswa baru ITS memiliki tinggi badan kurang dari
160.25 cm
2
nfs2 2517
Q2 = TBK2 + 4 . c = 162.5 + . 4 = 165.4090909
11
f2
Kuartil dua (median) tinggi badan mahasiswa ITS adalah 165.409. Hal ini
menunjukkan bahwa sebanyak 50% mahasiswa baru ITS memiliki tinggi
badan kurang dari 165.409 cm
3
nfs3 37.532
Q3 = TBK3 + 4 . c = 170.5 + . 4 = 172.7
11
f3
Kuartil bawah tinggi badan mahasiswa ITS adalah 172.7. Hal ini
menunjukkan bahwa sebanyak 75% mahasiswa baru ITS memiliki tinggi
badan kurang dari 172.7 cm

X X2
1320.576
Variansi = n = = 26.41152
50

Variansi dari tinggi badan mahasiswa ITS adalah 26.41152. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel ini memiliki tingkat keragaman yang cukup
tinggi.

26

X X2

Standar Deviasi = n = 26.41152 = 5.139213948



Karena standar deviasi merupakan akar kuadrat dari varians, maka diperoleh
hasil 5.139213948 dari pengukuran ini.
( Xi X )3
N 392.3456
Skewness = = = 76.34350389

( Xi X ) 2 5.139213948
N
Skewness berarti derajat ketidaksimetrisan suatu distribusi data tertentu,
dimana pada data tinggi badan ini memiliki nilai skewness sebesar
76.34350389.

X X 2
N
X X

Kurtosis = = 444.2062315
4




Kurtosis adalah derajat keruncingan dari suatu distribusi (biasanya diukur
relative terhadap distribusi normal). Pada data tinggi badan ini, kurtosis yang
telah diukur memiliki nilai 444.2062315.
Range = Nilai max Nilai min = 183 148 = 35

2. BERAT BADAN
Berikut ini adalah tabel data berkelompok dari berat badan mahasiswa
baru ITS 2013.
Tabel 4.13. Tabel Kelompok Berat Badan
Interval Kelas Frekuensi (f) Titik Tengah (Xi) f . Xi
38-42 3 40 120
43-47 7 45 315
48-52 10 50 500
53-57 9 55 495
58-62 6 60 360
63-67 4 65 260

27
68-72 7 70 490
73-77 2 75 150
78-82 2 80 160
Total 50 2850

Tabel 4.13. Tabel Kelompok Berat Badan (Lanjutan)


Xi X 4
|
|X- X |2
|X- X |3
|X- X ( )
S

17 289 4913 83.53567


12 144 1728 20.73964
7 49 343 2.401422
2 4 8 0.016003
3 9 27 0.081014
8 64 512 4.096719
13 169 2197 28.56602
18 324 5832 104.9944
23 529 12167 279.8901
Total 1581 27727 524.3211

Di bawah ini adalah cara penghitungan statistika deskriptif menggunakan


penghitungan secara manual atau menggunakan rumus:

Rata-rata =
f . Xi =
2850
= 57
f 50

Rata-rata dari data berat badan yang telah diukur yaitu sebesar 57.
d1 3
Modus = TBKm + . c = 47.5 + . 5 = 51.25
d 1+d 2 3+ 1
Modus dari tinggi badan mahasiswa ITS adalah 163.7. Hal ini menunjukkan
bahwa mahasiswa baru ITS 2013 mayoritas memiliki tinggi badan 163.7 cm.
1
nfs1 12.510
Q1 = TBK1 + 4 . c = 47.5 + . 4 = 48.75
10
f1
Kuartil atas tinggi badan mahasiswa ITS adalah 48.75. Hal ini menunjukkan
bahwa sebanyak 25% mahasiswa baru ITS memiliki berat badan kurang dari
48.75 kg dan sisanya memiliki berat bdan lebih dari 48.75 kg.

28
2
nfs2 2520
Q2 = TBK2 + 4 . c = 52.5 + . 4 = 55.27778
9
f2
Kuartil dua (median) berat badan mahasiswa baru ITS adalah 55.27778. Hal
ini menunjukkan bahwa sebanyak 50% mahasiswa baru ITS memiliki tinggi
badan kurang dari 55.27778 kg.
3
nfs3 37.535
Q3 = TBK3 + 4 . c = 62.5 + . 4 = 65.625
5
f3
Kuartil bawah berat badan mahasiswa ITS adalah 65.625. Hal ini
menunjukkan bahwa sebanyak 75% mahasiswa baru ITS memiliki berat badan
kurang dari 65.625 kg.

X X2
1581
Variansi = n = = 31.62
50

Berdasarkan penghitungan yang telah dilakukan menggunakan rumus,
didapatkan hasil variansi sebesar 31.62.

X X2

Standar Deviasi = n = 31.62 = 5.623166



Standar deviasi adalah akar kuadrat dari variansi, maka standar deviasinya
adalah sebesar 5.623166.
( Xi X )3
N 554.54
Skewness = = = 98.61704

( Xi X )2 5.623166
N
Data berat badan mahasiswa baru ITS ini memiliki skewness sebesar
98.61704.

X X 2
n
X X

Kurtosis = = 10.48642
4



29
Kurtosis yang telah dihitunh menurut data berat badan ini adalah sebesar
10.48642.
Range = Nilai max Nilai min = 80 38 = 38

Keterangan :
TBKm = Titik bawah kelas modus
TBK1 = Titik bawah kelas quartil 1
TBK2 = Titik bawah kelas quartil 2
TBK3 = Titik bawah kelas quartil 3
fs 1 = Jumlah frekuensi sebelum kelas quartil 1
fs 2 = Jumlah frekuensi sebelum kelas quartil 2
fs 3 = Jumlah frekuensi sebelum kelas quartil 3
d1 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 = Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
c = Panjang kelas

30
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Data-data hasil survey yang dilakukan dapat dikelompokkan ke
dalam data kualitatif dan data kuantitatif. Untuk mempermudah
pemahaman mengenai keadaan mahasiswa baru ITS 2013 kita dapat
menggunakan berbagai jenis grafik, seperti grafik batang dan grafik
lingkaran. Selain itu, kita juga dapat menggunakan histogram untuk
data berkelompok. Grafik dan histogram ini akan mempermudah
pembaca untuk memahami tentang informasi yang disampaikan oleh
pembuat grafik maupun histogram.
2. Ukuran pemusatan data adalah ukuran yang menyajikan bagaimana
data tertentu mengumpul, atau dengan kata lain mencari sebuah nilai
yang dapat mewakili data tertentu,. Sedangkan ukuran penyebaran
data adalah suatu ukuran untuk mengetahui seberapa jauh
penyebaran data dari nilai rata-ratanya.
3. Grafik batang dan histogram digunakan untuk mengolah data
kuantitatif dan data yang termasuk ke dalam skala rasio. Sedangkan
grafik lingkaran digunakan untuk data kualitatif dan data yang
termasuk ke dalam skala nominal maupun ordinal.

5.2 Saran

31
1. Dalam melakukan pengumpulan data, sebaiknya sampel yang
digunakan merupakan sampel yang dipilih secara acak sehingga data
yang kita dapatkan merupakan data yang representatif atau bersifat
mewakili seluruh populasi yang ada.
2. Dalam melakukan pengolahan data, sebaiknya pengolahan tersebut
dilakukan dengan lebih teliti agar tidak terdapat kesalahan dalam
penyajian penyajian data.

32

Anda mungkin juga menyukai