Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

TATALAKSANA EPISKLERITIS

No. Dokumen SOP- /UKP/PKM-TBT

No. Revisi 00
SOP
Tanggal Terbit 12 MEI 2016
Halaman /4
PUSKESMAS
dr. Hilda
KECAMATAN NIP:197010072002122001
TEBET

1. Pengertian Peradangan pada jaringan ikat vaskular yang terletak di antara


konjungtiva dan permukaan sklera (episklera) tanpa
menimbulkan penurunan tajam penglihatan. Umumnya bersifat
ringat namun dapat merupakan tanda adanya penyakit sistemik.

1. Anamnesis (Subjective)
Keluhan
- Mata merah, biasanya terjadi pada kedua mata
- Tidak ada gangguan tajam penglihatan
- Dapat disertai rasa mengganjal, nyeri, berair, rasa
kering, fotofobia
Faktor Risiko
- Penyakit sistemik seperti tuberkulosis, reumatoid
artritis, SLE, atau dermatitis kontak
2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana
(Objective)
Pemeriksaan Fisik
- Visus normal
- Kemerahan pada satu bagian episklera. Pada
penyinaran dengan senter, tampak warna pink
- Pada episkleritis nodular, ditemukan nodul kemerahan
berbatas tegas di bawah konjungtiva yang dapat
digerakkan. Jika nodul ditekan dengan kapas atau
kelopak mata, timbul rasa sakit yang menjalar ke
sekitar mata
Pemeriksaan Penunjang
- Penetesan Fenil Efedrin 2.5% ada mengecilkan kongesti
dan mengurangi kemerahan
3. Penegakkan Diagnosis (Assessment)
Diagnosis Klinis
- Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Diagnosis Banding
- Konjungtivitis
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TATALAKSANA EPISKLERITIS

No. Dokumen SOP- /UKP/PKM-TBT

No. Revisi 00
SOP
Tanggal Terbit 12 MEI 2016
Halaman /4
PUSKESMAS
dr. Hilda
KECAMATAN NIP:197010072002122001
TEBET

- Skleritis
4. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Tatalaksana Non-medikamentosa
- Pencegahan jika ada paparan zat eksogen (alergen atau
iritan)
- Jika ada fotofobia, gunakan kacamata hitam
- Kompres dingin
Tatalaksana Medikamentosa
- Episkleritis ringan biasanya tidak memerlukan
tatalaksana medikamentosa
- Tetes air mata buatan yang didinginkan dapat
mengurangi keluhan
- Steroid topikal potensi rendah (Prednisolon
0.5%/Deksametason 0.1%/Betametason 0.1%) 4 kali
sehari selama 1 2 minggu dapat diberikan pada
episkleritis nodular atau pada keluhan yang berat
- Jika tidak membaik dengan steroid topikal, dapat
diberikan NSAID oral misalnya Ibuprofen 200 mg 3 kali
sehari
Konseling dan Edukasi
- Penjelasan penyakit yang dapat bersifat self-limited dan
tidak menular
- Kontrol jika terjadi perburukan keluhan
5. Prognosis
Prognosis pada umumnya baik.

Semua pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan dimasukkan


ke dalam e-medical record
2. Tujuan Prosedur ini sebagai pedoman dalam melakukan pemeriksaan
dan tatalaksana pasien episkleritis di Puskesmas Kecamatan
Tebet
3. Referensi 1. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015 TENTANG PANDUAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TATALAKSANA EPISKLERITIS

No. Dokumen SOP- /UKP/PKM-TBT

No. Revisi 00
SOP
Tanggal Terbit 12 MEI 2016
Halaman /4
PUSKESMAS
dr. Hilda
KECAMATAN NIP:197010072002122001
TEBET

PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN


KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
2. Bowling B. Kanskis clinical ophthalmology: a systematic
approach. Eighth edition. USA: Elsevier; 2016.
3. PP Ikatatan Dokter Indonesia. Panduan praktik klinis bagi
dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer. Edisi revisi
tahun 2014. Jakarta: IDI; 2014
4. Alat dan 1. E-medical record
bahan 2. Senter
3. Snellen chart
4. Kapas bersih
5. Tetes mata vasokonstriktor (fenil efedrin 2.5%)
5. Langkah Perawat melakukan pengukuran tekanan darah (dewasa),
langkah berat badan (anak) suhu badan, dan melaporkannya pada
dokter untuk dicantumkan dalam e-medical receord pasien
Dokter melakukan anamnesis terarah dan pemeriksaan fisik
yang sesuai
Dokter menentukan diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik
Dokter memberikan tata laksana sesuai dengan diagnosis
Dokter memberikan edukasi penyakit episkleritis dan
menjelaskan rencana pengobatan. Pasien dijelaskan bahwa
penyakit ini merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri
dan pengobatan dilakukan untuk menurunkan gejala
Dokter menjelaskan rencana rujukan jika ditemukan adanya
penurunan visus atau perburukan keluhan
Dokter melakukan dokumentasi kegiatan yang dilakukan
dalam e-medical record
6. Hal-hal Kriteria Rujukan
yang perlu Penurunan visus
diperhatika
n
7. Unit Terkait Poli Umum
Poli MTBS
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TATALAKSANA EPISKLERITIS

No. Dokumen SOP- /UKP/PKM-TBT

No. Revisi 00
SOP
Tanggal Terbit 12 MEI 2016
Halaman /4
PUSKESMAS
dr. Hilda
KECAMATAN NIP:197010072002122001
TEBET

Poli Rujukan
Layanan 24 Jam
8. Dokumen Status Pasien
terkait Register poli
Laporan Penyakit
Resep

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai


diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai