Topik : PPOK
Obyektif Presentasi :
Deskripsi : Tn.B 70 Tahun, Anamnesis dilakukan langsung ditanyakan kepada pasien sendiri pada tanggal
18 November 2016.
Tujuan : Diagnosa dan Penatalaksanaan PPOK
Terdaftar sejak :
Nama wahana : RSUD Toboali, Bangka Selatan Telp :-
18 November 2016
Subjektif
Pasien Tn.B 70 tahun datang diantar keluarga ke UGD dengan keluhan sesak nafas yang
dirasakan semakin memberat sejak 1 hari SMRS. Sesak dirasakan semakin berat saat melakukan
aktivitas. Pasien juga mengeluh batuk disertai dahak yang sudah dirasakan sejak 3 bulan SMRS dan
kadang pasien merasa sesak tetapi tidak seberat seperti sekarang ini, sesak hilang timbul. Terkadang
pasien hanya merasakan adanya keluar dahak tanpa disertai batuk. Dahak berwarna putih tanpa disertai
darah. Keluhan demam, keringat malam hari, serta nyeri dada disangkal pasien. Pasien sekarang sudah
tidak bekerja lagi. Dan pasien riwayat merokok sejak muda 40 Tahun yang lalu dan banyaknya rokok
2 bungkus perhari. Sejak 2 bulan terakhir pasien pernah beberapa kali memeriksakan diri ke
puskesmas dengan keluhan yang sama dan sejak 1 hari SMRS keluhan dirasakan semakin memberat
akhirnya os berobat ke RSUD Bangka Selatan.
A. Riwayat Pengobatan :
Pasien 2 bulan terakhir sudah beberapa kali berobat Kepuskesmas Toboali dengan keluhan yang sama cuma
pasien tidak tahu nama obatnya.
Riwayat pengobatan TB Paru (-)
B. Riwayat kesehatan/Penyakit :
Riwayat keluhan serupa (+)
Pasien sudah sejak 3 Bulan ini sering sesak disertai batuk berdahak, sesak hilang timbul.
Riwayat Penyakit Terdahulu(-)
o Riwayat asma (-)
o Riwayat TB Paru (-)
o Riwayat Hipertensi (-)
o Riwayat Diabetes Melitus (-)
o Riwayat Penyakit Jantung (-)
C. Riwayat keluarga :
Pada keluarga tidak ada yang mengalami penyakit yang serupa seperti pada pasien.
Objektif
Pemeriksaan Fisik
KU : tampak sesak napas
Kesadaran : composmentis
Vital signs :
Borang Porto folio PPOK 2
dr.Supriadi
o TD : 130/80 mmHg
o Nadi : 88 x/menit, regular, isi dan tegangan cukup
o Frekuensi napas : 26 x/menit
o Suhu : 36,5 C per aksilla
KEPALA
- Bentuk : Bulat, simetris
- Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik-/-
- Telinga : Bentuk normal, simetris, serumen (-/-)
- Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), pernafasan cuping hidung (+/+)
- Mulut : Bibir sianosis (-), lidah kotor (-)
LEHER
- Bentuk : Simetris
- Trakhea : Di tengah
- KGB : Tidak membesar
THORAKS
- Inspeksi : Bentuk simetris, retraksi intercostal (+), retraksi suprasternal (-), retraksi substernal (-),
spider nevi (-), ketinggalan gerak dada (-), ictus cordis tak tampak.
PARU
- Palpasi : fremitus suara meningkat
- Perkusi : hipersonor seluruh lapang paru kiri dan kanan
- Auskultasi : ronki +/-, wheezing +/+
JANTUNG
- Palpasi : Iktus kordis teraba sela iga IV garis midclavicula sinistra
- Perkusi : Batas atas sela iga II garis parasternal sinistra
Batas jantung kanan sela iga IV garis parasternal dextra
Batas jantung kiri sela iga IV garis midclavicula sinistra
- Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni, murmur (-),gallop (-)
ABDOMEN
- Inspeksi : Perut datar
- Palpasi : Supel, turgor kulit baik, Hepar sulit dinilai, nyeri tekan (-), nyeri tekan epigastrium
(-)
Borang Porto folio PPOK 3
dr.Supriadi
- Perkusi : Asites (-), pembesaran lien dan hepar (-)
- Auskultasi : Bising usus normal.
EKSTREMITAS
- Akral Hangat - Edema Tungkai - CRT
<2 <2
<2 <2
Pemeriksaan Laboratorium:
HEMATOLOGI
Tanggal 18 NOVEMBER 2016
Nama Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Leukosit 21.000 / l 4000-10.000
Eritrosit 5.0 Juta / l 4.0-6.0
Hemoglobin 15.9 gr/dl 12.0-16.0
Hematokrit 48 % 37-48
Trombosit 307.000 / l 150.000-450.000
GDS 99 mg/dl 70-150
Cholesterol Total 211 mg/dl <200
HEMATOLOGI
Tanggal 20 NOVEMBER 2016
Nama Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Leukosit 12.400 / l 4000-10.000
Eritrosit 4.3 Juta / l 4.0-6.0
Hemoglobin 13.9 gr/dl 12.0-16.0
Hematokrit 39.7 % 37-48
Trombosit 286.000 / l 150.000-450.000
GDS 92 mg/dl 70-150
Cholesterol Total 168 mg/dl <200
Pemreiksaan EKG Tanggal 18 November 2016
Foto Ro Thorax AP
Deskripsi :
Tampak hiperlusen dihillus pulmo dextra
Sudut costrofrenicus dextra et sinistra lancip
Trakhea tampak di tengah
Corakan bronkovaskuler meningkat
ICS melebar
Bentuk dan ukuran jantung dalam batas normal, CTR 48%
Diafragma mendatar
Kesan : PPOK
Plan:
IVFD RL 10 Tetes / Menit
O2 2-4 L/M
Borang Porto folio PPOK 5
dr.Supriadi
Nebulizer Combivent / 8 jam
Inj Gastridin 1 Ampul / 8 jam
Inj Ceftriaxon 1 gr / 12 jam
Silopec 3x 3 gr
Intifen 3 x 1 mg
Intidrol 3 x 4 mg
Hasil Pembelajaran:
1. Definisi PPOK
2. Faktor Risiko PPOK
3. Gambaran Klinik PPOK
4. Diagnosis Banding PPOK
5. Penilaian PPOK
6. Penatalaksanaan PPOK Stabil
Diagnosis
Penyakit Paru Obstruksi Kronis
Assessment :
A. Definisi PPOK
Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) merupakan penyakit kronik yang ditandai dengan
keterbatasan aliran udara di dalam saluran nafas yang tidak sepenuhnya reversible. Gangguan yang bersifat
progresif ini disebabkan karena terjadinya inflamasi kronik akibat pajanan partikel atau gas beracun yang
terjadi dalam kurun waktu yang lama dengan gejala utama sesak nafas, batuk, dan produksi sputum.
Salah satu karakteristik PPOK adalah kencenderngannya untuk eksaserbasi. Definisi eksaserbasi PPOK
adalah kondisi perburukan yang bersifat akut dari kondisi sebelumnya yang stabil dan dengan variasi harian
normal dan mengharuskan perubahan dalam pengobatan yang biasa diberikan pada pasien PPOK .
Eksaserbasi dapat disebabkan infeksi atau faktor lainnya seperti polusi udara, kelelahan atau timbulnya
komplikasi. Kriteria PPOK eksaserbasi akut ditandai oleh meningkatnya jumlah konsistensi sputum dan
bertambahnya gejala sesak nafas. Eksaserbasi dapat menurunkan fungsi paru dan kualitas hidup pasien,
oleh sebab itu harus ditangani dan di cegah kekambuhannya secara maksimal. Gejala eksaserbasi sering
diikuti batuk dan demam. Semakin sering terjadi eksaserbasi akut akan semakin berat kerusakan paru dan
semakin memperburuk fungsinya.
B. Diagnosis PPOK
Diagnosis PPOK klinis ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
o Sedang : 200-600
Pada pasien ini tidak dapat diketahui seberapa banyak batang rokok yg dihisap
Gejala PPOK terutama berkaitan dengan respirasi. Keluhan respirasi ini harus diperiksa dengan
teliti karena seringkali dianggap sebagai gejala yang biasa terjadi pada proses penuaan.
Batuk kronik
Batuk kronik adalah batuk yang hilang timbul selama 3 bulan yang tidak hilang dengan
pengobatan yang diberikan.
Berdahak kronik
Kadang kadang pasien menyatakan hanya berdahak terus menerus tanpa disertai batuk.
Sesak napas, terutama pada saat melakukan aktivitas
Seringkali pasien sudah mengalami adaptasi dengan sesak napas yang bersifat progresif lambat
sehingga sesak ini tidak dikeluhkan
b. Pemeriksaan Fisik
Secara umum pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan hal-hal sebagai berikut :
c. Pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada diagnosis PPOK antara lain :
Radiologi (foto toraks)
berguna untuk menyingkirkan penyakit paru yang lain.
Hasil pemeriksaan radiologis dapat berupa kelainan :
Paru hiperinflasi atau hiperlusen
Diafragma mendatar
Corakan bronkovaskuler meningkat
Bulla
Jantung pendulum
Spirometri
Laboratorium darah rutin
Analisa gas darah
Terutama untuk menilai :
gagal nafas kronik stabil
Gagal nafas akut pada gagal nafas kronik
Mikrobiologi sputum
Pemeriksaan mikrobiologi sputum pewarnaan gram dan kultur resistensi diperlukan untuk
mengetahui pola kuman dan untuk memilih antibiotik yang tepat.
Diagnosis Karakteristik
PPOK Awitan pada usia paruh baya.
Gejala progresif perlahan.
Riwayat merokok tembakau atau paparan pada asap
Asma Awitan pada usia dini (lebih sering pada anak-anak).
Borang Porto folio PPOK 9
dr.Supriadi
Gejala sangat bervariasi dari hari ke hari.
Gejala memburuk pada malam/dini hari.
Adanya alergi, rhinitis, dan/atau eczema.
Riwayat asma pada keluarga.
Gagal Jantung Kongestif Foto X-ray toraks menunjukkan jantung membesar, edema paru.
Tes fungsi paru mengindikasikan restriksi volume, bukan keterbatasan
aliran udara.
Bronkiektasis Sputum purulen dengan volume yang banyak.
Biasanya disertai infeksi bakteri.
Foto X-Ray/CT toraks menunjukkan dilasi bronkial, penebalan dinding
bronkial.
Tuberkulosis Awitan segala usia.
X-ray toraks menunjukkan infiltrat paru.
Konfirmasi mikrobiologis.
Prevalensi lokal yang tinggi akan tuberkulosis.
D. Penatalaksanaan PPOK
Tx Oksigen
Bronkodilator
Inhalasi / nebulizer : Agonis B2 , Anti kolinergik
Intravena : metilxantin, bolus & drip
Antibiotik
Kortikosteroid sistemik
Diuretika bila ada retensi cairan
F. Konsultasi
Konsultasi ditujukan kepada dokter spesialis paru untuk mendapatkan pengobatan lebih
lanjut, hal ini guna menghilangkan dan mengendalikan gejala PPOK, serta mencegah eksaserbasi
akut.
Daftar Pustaka
1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2004. PPOK: Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di
Indonesia. Jakarta
3. Kumar V, Abbas AK, Fausto N, Aster JC, editors. Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease. 7th