Konstruksi bagian bangunan bawah tanah (substructure) yang direncanakan untuk Gedung Sekolah ini
adalah pondasi dangkal (pondasi tapak) yang berbentuk bujur sangkar. Desain pondasi yang meliputi kedalaman
perletakan tapak pondasi (Df), lebar tapak (B) disesuaikan dengan beban yang bekerja di atas pondasi tersebut.
Berdasarkan hasil perhitungan pembebanan dari konstruksi tersebut, maka pondasi tapak ini
direncanakan terdiri dari tiga buah ukuran, sesuai dengan beban yang akan dipikul oleh masing-masing pondasi
tersebut. Untuk beban terbesar, pondasi tapak diletakkan pada kedalaman 2 meter dari permukaan tanah dan
lebar tapak direncanakan 2,5 meter. Untuk beban sedang, pondasi tapak diletakkan pada kedalaman 1,6 meter
dari permukaan tanah dan lebar tapak direncanakan 1,8 meter. Untuk beban kecil, pondasi tapak diletakkan pada
kedalaman 1,5 meter dari permukaan tanah dan lebar tapak direncanakan 1,4 meter.
2. Lapisan tanah 1
Kedalaman tanah 1,00 2,50 meter dianggap sebagai lapisan tanah 1, dengan nilai;
4 40
qc 1 = = 22 kg/cm2;
2
100 26
q f1 = 0,493 kg/cm2; dan
250 100
FR rata-rata = 7,61 %.
39
3. Lapisan tanah 2
Kedalaman tanah 2,50 7,00 meter dianggap sebagai lapisan tanah 2, dengan nilai;
50 25
qc 2 = = 35 kg/cm2;
2
740 100
qf2 = 1,400 kg/cm2; dan
700 250
FR rata-rata = 2,90 %.
4. Lapisan tanah 3
Kedalaman tanah 7,00 14,00 meter dianggap sebagai lapisan tanah 3, dengan nilai;
qc 3 = 20,5 kg/cm2;
1033 740
qf3 = 0,420 kg/cm2; dan
1400 700
FR rata-rata = 3,86 %.
4.3 Kapasitas daya dukung pondasi
Pada perencanaan pondasi ini direncanakan memakai pondasi telapak seperti gambar di bawah ini :
40
a. Pondasi A
Wk = 41 ton
0,00
qf 2 = 1,400 kg/cm2
- 7,00
q c B 0,30 2 - 14,00
qa = Kd
33 B
dimana :
qa = daya dukung izin pondasi
qc = nilai tahanan konus, menurut Meyerhof (1956), adalah nilai rata-rata tahanan konus yang
diambil dari 0 sampai B dari dasar pondasi.
B = lebar pondasi
Kd = 1 + 0,33 (D/B)
D = kedalaman pondasi
Dari data sondir pada Lampiran B.1 dan Lampiran B.2 di dapat nilai rata-rata q c pada kedalaman 1 m
sampai dengan 2,5 m adalah = 22 kg/cm2, maka :
2
q c B 0,30
qa = Kd
33 B
2
22 1,8 0,30
qa = (1 + 0,33 (1,6/1,8))
33 1,8
qa = 2,299 kg/cm2
41
= 44,4632 ton
b. Pondasi B
Wk = 48 ton
0,00
qf 2 = 1,400 kg/cm2
- 7,00
Dari data sondir pada Lampiran B.1 dan Lampiran B.2 di dapat nilai rata-rata q c pada kedalaman 1,0 m
sampai dengan 2,5 m adalah = 22 kg/cm2, maka :
2
q B 0,30
qa = c Kd
33 B
2
22 2,5 0,30
qa = (1 + 0,33 (2/2,5)
33 2,5
qa = 1,057 kg/cm2
42
Berat total yang diterima pondasi :
Ptotal = berat pondasi + berat beban yang bekerja pada kolom
= [(1,5 x 0,4 x 0,4) + (0,5 x 2,5 x 2,5) x 2,4 t/m3] + 48 ton
= 8,076 ton + 48 ton
= 56,076 ton
c. Pondasi C & D
Wk = 20 ton
0,00
qf 2 = 1,400 kg/cm2
- 7,00
dimana :
qa = daya dukung izin pondasi
qc = nilai tahanan konus, menurut Meyerhof (1956), adalah nilai rata-rata tahanan konus yang
diambil dari 0 sampai B dari dasar pondasi.
B = lebar pondasi
Kd = 1 + 0,33 (D/B)
D = kedalaman pondasi
Dari data sondir pada Lampiran B.1 dan Lampiran B.2 di dapat nilai rata-rata qc pada kedalaman 1,0 m
sampai dengan 2,5 m adalah = 22 kg/cm2, maka :
2
q c B 0,30
qa = Kd
33 B
2
22 1,4 0,30
qa = (1 + 0,33 (1,5/1,4))
33 1,4
43
qa = 1,331 kg/cm2
Perencanaan perhitungan pondasi dengan menggunakan data bor akan dilakukan pada pondasi dengan
terbesar yaitu pondasi B dengan beban konstruksi atas 48 ton.
Dari data hasil pengujian laboratorium di dapat data seperti tergambar di atas. Perhitungan akan
dilakukan dengan menggunakan metode daya dukung Terzaghi untuk pondasi telapak bujur sangkar (Teknik
P = 48 ton
Pondasi I, Hardiyatmo), yaitu :
q ult = 1,3 c Nc + q Nq + 0,4 B N Muka tanah
0,5 m
Dari gambar diketahui : 0,4/0,4 m
D=2m
C = 1,2 t/m2
= 34,14
0,5 m
= 1,883 t/m3
B = 2,5 m
C = 1,2 t/m3
Langkah perhitungannya adalah :
= 1,883 t/m3
= 34,14
3m
C = - 0, 01 t/m3
= 1,995 t/m3
= 51,01
6m
44
Tegangan efektif tanah (q ) :
Dihitung sampai dengan kedalaman dasar pondasi,
q =xD
= 1,883 x 0,5 + (1,883 1) x (2 0,5)
= 2,266 t/m2
Faktor-faktor kapasitas daya dukung tanah :
Faktor faktor daya dukung tanah dapat diperoleh dari tabel hubungan antara , Nc, Nq dan N yang
dikemukakan oleh Terzaghi dapat dilihat pada Lampiran B. 3
Diketahui = 34,14, dengan interpolasi maka didapat :
Nc = 53,328
Nq = 37,186
N = 36,896
Maka :
q ult = 1,3 c Nc + q Nq + 0,4 B N
= 1,3 x 1,2 x 53,328 + 2,266 x 37,186 + 0,4 x 2,5 x 1,883 x 36,896
= 236,93 t/m2
P izin
45
= 8,076 ton + 48 ton
= 56,076 ton
Pizin = 493,605 ton > Ptotal yang bekerja pada pondasi = 56,076 ton...(aman)
46