Anda di halaman 1dari 67

Homeostasis adalah keadaan yang relatif konstan di dalam lingkungan internal tubuh,

dipertahankan secara alami oleh mekanisme adaptasi fisiologis. Adaptasi fisiologis terhadap
stress adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan keadaan relatif seimbang.
Kemampuan adaptif ini adalah bentuk dinamik dari ekuiliblrium lingkungan internal tubuh.
Lingkungan internal secara konstan berubah, dan mekanisme adaptif tubuh secara kontinyu
berfungsi untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan ini dan untuk mempertahankan
ekuilibrium atau homeostasis.
Homeostasis dipertahankan oleh mekanisme fisiologis yang mengontrol fungsi tubuh dan
memantau organ tubuh. Untuk sebagian besar mekanisme ini dikontrol oleh sistem saraf dan
endokrin dan tidak mencakup perilaku sadar. Tubuh membuat penyesuaian dalam frekwensi
jantung, frekwensi pernapasan, tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan cairan dan
elektrolit, sekresi hormon dan tingkat kesadaran yang semuanya ditujukan untuk
mempertahankan adaptasi.
suatu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem tubuh bekerja dan
berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua kebutuhan dari tubuh. Semua
organisme hidup berusaha untuk homeostasis. Ketika homeostasis terganggu (misalnya
sebagai respon terhadap stressor), tubuh mencoba untuk mengembalikannya dengan
menyesuaikan satu atau lebih proses fisiologis dari mulai pelepasan hormon-hormon sampai
reaksi fisik seperti berkeringat atau terengah-engah. Sebagai contoh sederhana dari
homeostasis, tubuh manusia menggunakan beberapa proses untuk mengatur suhu agar tetap
dalam rentang yang optimal untuk kesehatan. Kenaikan atau penurunan suhu tubuh
mencerminkan ketidakmampuan untuk mempertahankan homeostasis, dan masalah terkait.
Stres berat atau lama dapat menyebabkan ketidakseimbangan parah kondisi keseimbangan
ini. Hal ini dapat menyebabkan tidak hanya tekanan psikologis tetapi juga gangguan
psikosomatis.
Dubos (1965) mengemukakan pandangan lebih lanjut ke sifat dinamis respons-respons
tersebut. Dia mengatakan bahwa ada dua konsep yang saling mengisi : homestasis dan
adaptasi. Homeostasis menekankan pada perlunya penyesuaian yang harus segera dilakukan
tubuh untuk menjaga komposisi internal selalu dalam batas yang bisa diterima, sedangkan
adaptasi lebih menekankan pada penyesuaian yang berkembang sesuai berjalannya waktu.
Dubos juga menekankan bahwa ada batasan respon terhadap stimuli yang dapat diterima
dan bahwa respon tersebut bisa berbeda pada setiap individu. Baik homestasis maupun
adaptasi dangat diperlukan untuk dapat bertahan dalam dunia yang selalu berubah.
Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi, di mana
Homeostasis merupakan kemampuan suatu organisme dalam mengatur dan menjaga
keseimbangan lingkungan internalnya di bawah pengaruh perubahan lingkungan
eksternalnya. Pengaturan keseimbangan ini dapat mempengaruhi fungsi-fungsi sel hingga
sistem organ dari suatu organisme.
Homeostasis adalah suatu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua sistem
tubuh bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua kebutuhan
dari tubuh. Semua organisme hidup berusaha untuk homeostasis. Ketika homeostasis
terganggu (misalnya sebagai respon terhadap stressor), tubuh mencoba untuk
mengembalikannya dengan menyesuaikan satu atau lebih proses fisiologis dari mulai
pelepasan hormon-hormon sampai reaksi fisik seperti berkeringat atau terengah-engah.
Sebagai contoh sederhana dari homeostasis, tubuh manusia menggunakan beberapa proses
untuk mengatur suhu agar tetap dalam rentang yang optimal untuk kesehatan. Kenaikan atau
penurunan suhu tubuh mencerminkan ketidakmampuan untuk mempertahankan
homeostasis, dan masalah terkait. Stres berat atau lama dapat menyebabkan
ketidakseimbangan parah kondisi keseimbangan ini. Hal ini dapat menyebabkan tidak hanya
tekanan psikologis tetapi juga gangguan psikosomatis.
Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan
lingkungan kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan. Homeostasis
merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi dapat
mengklasifkasikan mekanisme homeostasis pengaturan dalam organisme. Umpan balik
homeostasis terjadi pada setiap organisme.
Terdapat 2 jenis keadaan konstan atau mantap dalam homeostasis, yaitu:
Sistem tertutup Keseimbangan statis
Di mana keadaan dalam yang tidak berubah seperti botol tertutup.
Sistem terbuka Keseimbangan dinamik
Di mana keadaan dalam yang konstan walaupun sistem ini terus berubah contohnya seperti
sebuah kolam di dasar air terjun.
Organisme mempunyai 2 lingkungan, yaitu:
Lingkungan luar yaitu lingkungan yang mengelilingi organisme secara keseluruhan.
Organisme akan hidup berkelompok dengan organisme-organisme (biotik) dan objek-objek
yang mati (abiotik).
Lingkungan dalam yaitu lingkungan dinamis dalam badan manusia yang terdiri dari
fluida yang mengelilingi komunitas sel-sel yang membentuk badan.
Biotik ialah komponen hidup yang meliputi semua organisme hidup. Contoh komponen biosis
ialah:
Manusia
Tumbuhan
Hewan
Abiotik ialah komponen mati, antara lain:
Suhu
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda,
semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki
oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam
bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi
atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.

Nilai pH
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaanyang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion
hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara
eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah
skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan
berdasarkan persetujuan internasional.
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark Sren Peder Lauritz
Srensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui dengan pasti makna singkatan p pada pH.
Beberapa rujukan mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk powerp (pangkat),
yang lainnya merujuk katabahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat), dan ada pula
yang merujuk pada kata potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada
tahun 2000 yang berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti
logaritma negatif.
Air murni bersifat netral, dengan pH-nya pada suhu 25 C ditetapkan sebagai 7,0. Larutan
dengan pH kurang daripada tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih
daripada tujuh dikatakan bersifat basa atau alkali. Pengukuran pH sangatlah penting dalam
bidang yang terkait dengan kehidupan atau industri pengolahan kimia
seperti kimia, biologi, kedokteran, pertanian, ilmu pangan,rekayasa (keteknikan),
dan oseanografi. Tentu saja bidang-bidang sains dan teknologi lainnya juga memakai
meskipun dalam frekuensi yang lebih rendah.
Cahaya
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang
kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380750 nm. Pada bidang fisika, cahaya
adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang
tidak.
Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.
Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga
disebut dualisme gelombang-partikel. Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian
dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya
dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.
Kelembapan
Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan
dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat untuk
mengukur kelembapan disebut higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur
tingkat kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawalembap
(dehumidifier). Dapat dianalogikan dengan sebuahtermometer dan termostat untuk suhu
udara. Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu.
Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 C (86 F),
dan tidak melebihi 0,5% pada 0 C (32 F).
Topografi
Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit
alami(bulan dan sebagainya), dan asteroid. Dalam pengertian yang lebih luas, topografi tidak
hanya mengenai bentuk permukaan saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia
terhadap lingkungan, dan bahkan kebudayaan lokal. Topografi umumnya
menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identifikasi jenis lahan. Penggunaan
kata topografi dimulai sejak zaman Yunani kunodan berlanjut hingga Romawi kuno, sebagai
detail dari suatu tempat. Kata itu datang dari kata Yunani, topos yang berarti tempat,
dan graphia yang berarti tulisan. Objek dari topografi adalah mengenai posisi suatu bagian
dan secara umum menunjuk pada koordinat secara horizontal sepertigaris lintang dan garis
bujur, dan secara vertikal yaitu ketinggian. Mengidentifikasi jenis lahan juga termasuk bagian
dari objek studi ini. Studi topografi dilakukan dengan berbagai alasan, diantaranya
perencanaan militer dan eksplorasi geologi. Untuk kebutuhkan konstruksi sipil, pekerjaan
umum, dan proyek reklamasi membutuhkan studi topografi yang lebih detail.
Iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang iklim dipelajari
dalammeteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi.
Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis. Secara
umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi.
Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi. (Naufal, 1991)
1. Perubahan lingkungan
Perubahan kecil dalam lingkungan dinamis dalam tubuh bisa menyebabkan sel-sel mati.
Contoh-contoh yang akan menyebabkan sel-sel mati walaupun dalam jumlah kecil ialah
seperti:
Dehidrasi Kurang air
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi
karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan
kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.
Dehidarasi terjadi karena
kekurangan zat natrium;
kekurangan air;
kekurangan natrium dan air.
Dehidrasi terbagi dalam tiga jenis berdasarkan penurunan berat badan, yaitu :
Dehidrasi ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan), dehidrasi sedang
(jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari berat badan), dan dehidrasi berat (jika
penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan).
Selain mengganggu keseimbangan tubuh, pada tingkat yang sudah sangat berat, dehidrasi
bisa pula berujung pada penurunan kesadaran, koma, hingga meninggal dunia, atau tidak.
Jika ingin menurunkan berat badan bisa dengan cara dehidrasi apabila anda sanggup
menanggung resiko gangguan pada ginjal anda.
Zat makanan yang kurang
Sisa racun dikumpul dalam badan
Suhu berubah dengan mendadak
1. Faktor
Setiap faktor mempunyai jumlah tertentu yang dapat memengaruhi lingkungan dinamis.
Contoh beberapa faktor dalam fluida yang perlu diatur jumlahnya:

pH 7,3 7,4, berbeda dengan salur alimentari jumlah, pH adalah berbeda-beda pada
tempat tertentu.

Suhu 37oC 39oC

Glukosa 4,4 5,5 mmol/dm3

Urea 3,3 6,6 mmol/dm3


1. Kepentingan
Akibat perubahan kecil pada jumlah, hal ini akan menimbulkan masalah kepada organisme
yang senantiasa berada dalam lingkungan luar yang tidak tentu dan cara hidup yang kurang
sehat. Maka, untuk mengadaptasi perubahan ini, Tuhan telah menciptakan organ-organ
tertentu dalam badan organisme untuk mengimbangi, mengatur, mengstabilkan,
menyesuaikan, dan meneruskan lingkungan dalam supaya berada dalam keadaan yang stabil
untuk sel-sel terus hidup dan berfungsi secara optimum.
Beberapa kepentingannya ialah:
Memungkinkan organisme beradaptasi pada lingkungan luar yang mempunyai jumlah
dan habitat yang lebih luas.
Menyediakan keadaan dalam (lingkungan dinamis dalam badan organisme) yang
stabil supaya sel-sel dapat menjalankan hidup dengan efisien.
Memungkinkan kadar metabolisme diatur secara efisien pada saat tertentu.
BolehMemungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan optimum.
1. Mekanisme
Mekanisme ini diatur oleh otak terutama hipotalamus, yang bila terangsang akan merangsang
koordinasi tubuh. Proses ini akan terjadi terus menerus hingga lingkungan dinamis dalam
tubuh akan berada pada jumlah yang normal.
2 koordinasi badan yang terlibat ialah:
Kordinasi kimia Seperti hormon
Kordinasi saraf Seperti impuls saraf
Beberapa proses-proses yang terlibat ialah:
Umpan balik positif Contoh demam, badan akan bertambah panas untuk
membunuh bakteridan virus.
Umpan balik negatif Contoh keadaan panas, badan akan diatur untuk
mengurangi panas badan.
Contoh homeostasis yang ringkas ialah
v Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan mengeluarkan peluh
melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk mencegah suhu darahnya
meningkat, pembuluh darah akan mengembang untuk mengeluarkan panas ke sekitarnya, hal
ini juga menyebabkan kulit berwarna merah.
v Apabila kadar glukosa dalam darah telah habis atau berkurang dari jumlah
tertentu, hati akan dirangsang oleh insulin untuk mengubah glikogen menjadi glukosa supaya
dapat digunakan sebagai tenaga untuk kontraksi otot.
Organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis antara lain:
Hati
Hati (bahasa Yunani: , hpar) merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak
dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya,
hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu
fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan
menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino.
Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut prosesdetoksifikasi.
Lobus hati terbentuk dari sel parenkimal dan sel non-parenkimal.[1] Sel parenkimal pada hati
disebuthepatosit, menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai fungsi utama
hati. 40% sel hati terdapat pada lobus sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang
terstimulasi olehjaringan mesenkimal secara terus-menerus pada saat embrio hingga
berkembang menjadi sel parenkimal.[2] Selama masa tersebut, terjadi
peningkatan transkripsi mRNA albumin sebagai stimulan proliferasi dan diferensiasi sel
endodermal menjadi hepatosit.[3]
Ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian
darisistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan
membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang
mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Kulit
Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena
adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.

1. Proses pengaturan dalam tubuh manusia


Di antara kemungkinannya ialah:
v Apabila banyak garam dalam badan dan kurang air
v Apabila kurang garam dalam badan dan banyak air
v Apabila kadar garam lebih dari julat normal dan kurang air dalam badan, tekanan osmosis
darah akan meningkat, osmoreseptor pada hipotalamus akan terangsang
kemudian kelenjar hipofisis akan dirangsang lebih aktif untuk mensekresikan
hormon ADH yang bersifat antidiuretik untuk meningkatkan permeabilitas tubulus ginjal
terhadap air, kelenjar adrenal (hormon aldosteron) akan kurang dirangsang, maka lebih
banyak air diserap dan kurang ion natrium dan ion kalsium diserap kembali masuk dalam
tubuh, tekanan osmosis darah akan turun, proses ini akan berulang sehingga tekanan
osmosis darah pada jumlah normal.
v Apabila kadar garam lebih rendah dari jumlah normal dalam tubuh dan lebih banyak air
dalam tubuh, tekanan osmosis darah akan menurun, osmoreseptor pada hipotalamus akan
terangsang kemudian kelenjar pituitari akan kurang dirangsang untuk mensekresikan hormon
ADH (antidiuresis) untuk mengurangi permeabilitas tubulus ginjal terhadap air, kelenjar
adrenal (hormon aldosteron) akan dirangsang dengan lebih aktif, maka lebih sedikit air
diserap dan lebih sedikit juga natrium dan kalsium diserap kembali masuk dalam tubuh,
tekanan osmosis darah akan naik, proses ini akan berulang sehingga tekanan osmosis darah
berada pada jumlah normal.
Fungsi hormon antidiuresis ialah:
Merangsang penyerapan kembali air pada tubulus ginjal Menambah permeabilitas
tubulus ginjal terhadap air.
Fungsi hormon aldosteron ialah:
Agar ion natrium dan ion kalsium dalam darah tetap seimbang Penyerapan ion
kalsium dan ion natrium pada tubulus ginjal.
Memelihara keseimbangan air dan garam dalam darah
Air yang tidak diserap masuk kembali dalam tubuh dan akan keluar sebagai air
kencing.
1. Air kencing
Proses pembentukan air kencing terdiri dari 3 proses yaitu:
v Filtrasi
Pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium
penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan. Range filtrasi pada
industri mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang
difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan,
padatan, atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari
limbah cair sebelum dibuang. Di dalam industri, kandungan padatan suatu umpan
mempunyai range dari hanya sekedar jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan
dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal
dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti
selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus disaring
beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan
v Reabsorpsi
Dalam fisiologi, reabsorpsi tubular atau reabsorpsi adalah aliran filtrat glomerular dari tubulus
proksimal nefron ke dalam kapiler peritubulus, atau dari urin ke dalam darah. Hal ini disebut
reabsorpsi Karena ini secara teknis kedua kalinya Bahwa Nutrisi yang dimaksud diserap ke
dalam darah, pertama kali yang dari usus kecil ke dalam vili. Ini Terjadi sebagai akibat
transportasi natrium dari lumen ke dalam darah oleh Na + / K + ATPase di membran
basolateral dari sel-sel epitel. Dengan demikian, filtrat glomerular Menjadi lebih
terkonsentrasi, yang merupakan salah satu langkah dalam membentuk urin. Dengan cara ini,
larutan yang berguna (terutama glukosa dan asam amino), garam dan air itu telah berlalu di
tubulus proksimal melalui kapsula Bowman, kembali dalam sirkulasi. Larutan ini diserap
isotonically, di Bahwa potensial osmotik dari cairan tubulus proksimal meninggalkan adalah
sama dengan filtrat glomerulus awal. Namun, glukosa, asam amino, fosfat anorganik, dan
beberapa zat terlarut lainnya diserap melalui transpor aktif sekunder melalui saluran
cotransport didorong oleh gradien natrium keluar dari nefron.
Renin Angiotensin Sistem:
1. Ginjal akal tekanan darah rendah.
2. Pelepasan renin ke dalam darah.
3. Menyebabkan produksi renin angiotensin I.
4. Angiotensin converting enzyme (ACE) Angiotensin I mengkonversi Angiotensin II.
5. Angiotensin II merangsang pelepasan Aldosteron, ADH, dan haus.
v Ekskresi
proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya.[1] Ekskresi
merupakan proses yang ada pada semua bentuk kehidupan. Pada organisme bersel satu,
produk buangan dikeluarkan secara langsung melalui permukaan sel. Organisme
multiselular memiliki proses ekskresi yang lebih kompleks.
Di antara racun yang disalur keluar ialah:
Urea
Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari
unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogendengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga
dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang
juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine.
Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa
anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.
Asam urat
senyawa sukar larut dalam air yg merupakan hasil akhir metabolisme purin. Secara alamiah
purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yukni
makanan dari tanaman (sayur, buah, kekacangan) atau hewan (daging, jeroan, ikan sarden).
Juga dalam minuman beralkohol dan makanan kaleng.
Amonia
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati
berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki
sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah
senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan.Administrasi Keselamatan dan Kesehatan
Pekerjaan Amerika Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan amonia dalam
gas berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Kontak dengan gas
amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan
bahkan kematian. Sekalipun amonia di AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia
masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup, dan pengangkutan amonia berjumlah
lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin.
Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini
menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di suhu -33 C,
cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah. Walaupun
begitu, kalor penguapannyaamat tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa
di dalam sungkup asap. Amonia rumah atau amonium hidroksida adalah larutan NH3 dalam
air. Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam satuan baum. Produk larutan komersial
amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baum (sekitar 30
persen berat amonia pada 15.5 C). Amonia yang berada di rumah biasanya memiliki
konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia.
Amonia umumnya bersifat basa (pKb=4.75), namun dapat juga bertindak sebagai asam yang
amatlemah (pKa=9.25).
Obat Contoh steroid
Kandungan air kencing antara lain:
Air
Urea
Asam urat
Amonia
Natrium
Klorida
Fosfat
1. Pengaturan suhu badan dalam badan manusia
Terdapat 2 kaidah pengaturan suhu badan yaitu:
kaidah fisika
Kaidah metabolisme
Semua kaidah untuk mengatur suhu tubuh dibantu koordinasi tubuh.
1. Pengaturan suhu dengan kaidah fisik
Dikenali sebagai kaidah fisik karena pengaturan lebih banyak kepada penggunaan otot-otot
tubuh dan secara fisik. Di antara kemungkinan yang akan terjadi ialah:
Suhu badan tinggi melebihi normal
Suhu badan rendah melebihi normal
Apabila suhu badan tinggi, termoreseptor akan mentransfer suhu pada kulit, di otak,
hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat untuk mengatur suhu darah yang melaluinya,
mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan
koordinasi tubuh.
Mekanisme koreksi apabila suhu badan tinggi ialah :
Vasodilasi yaitu pembuluh darah mengembang untuk berdekatan dengan kulit
(lingkungan luar) yang memungkinkan panas dibebaskan keluar.
Bulu kulit ditegaskkan untuk mengurangi udara yang terperangkap pada kulit supaya
panas mudah dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur
oleh otot erektor.
Lebih banyak darah pada kulit (kulit kelihatan merah) Memudahkan panas darah
terbebas keluar melalui proses penyinaran.
Berpeluh Air keringat yang dirembes oleh kelenjar keringat mempunyai panas
pendam tentu yang tinggi dapat menyerap panas yang tinggi dan terbebas ke lingkungan
sekitar apabila air peluh menguap.
Apabila suhu tubuh rendah, termoreseptor akan menaikkan suhu pada kulit, di otak
hipotalamus akan berfungsi sebagai termostat mengatur suhu darah yang melaluinya,
mekanisme koreksi akan diarahkan atau dirangsang oleh hipotalamus dengan menggunakan
koordinasi badan.
Mekanisme koreksi apabila suhu badan rendah ialah:
Vasokonstriksi yaitu pembuluh darah menyempit untuk menjauhi kulit agar panas tak
banyak keluar ke lingkungan sekitar.
Bulu kulit ditegakkan agar lebih banyak udara yang terperangkap pada kulit supaya
panas sukar dibebaskan karena udara adalah konduktor panas yang baik. Bulu kulit diatur
oleh otot erektor.
Kurang darah pada kulit (Kulit kurang kelihatan kemerahan atau pucat) Kurang
mengalami proses penyinaran untuk mencegah panas terbebas keluar lingkungan.
Kurangnya keringat Saat kurang air keringat dirembeskan oleh kelenjar peluh maka
panas tak banyak dibebaskan melalui penguapan air peluh.
1. Pengawalan suhu dengan kaidah metabolik
Dikenal sebagai kaidah metabolik karena pengaturan lebih kepada penggunaan kimia badan
daripada secara fisik walaupun terdapat pengaturan yang melibatkan otot-otot. Kawalan ini
melibat peranan:
Otot rangka
sejenis otot berstria yang menghubungkan antara satu tulang ke tulang yang lain. Otot
rangka digunakan untuk pergerakan dan postur badan, dengan
mengenakan daya kepada tulang dan sendimelalui pengecutan. Otot rangka mengecut
secara terkawal melalui stimulasi saraf.
Sel otot rangka mempunyai bentuk silinder panjang dan nukleus berbilang. Nukleus otot ini
terdapat di bawah membran plasma yang mengosongkan bahagian tengah gentian otot
untuk miofibril. Aturan unik ini membenarkan pergerakan yang lebih berkesan. Otot ini
biasanya mempunyai salah satu hujungnya terlekat kepada tulang pegun seperti skapula, dan
hujung satu lagi melintasi sendi dan melekat kepada tulang yang lain seperti humerus).
Kelenjar adrenal
Pada mamalia, kelenjar anak ginjal, kelenjar adrenal (atau kelenjar suprarenalis) adalah
kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal (ad, dekat atau di
+ renes, ginjal). Kelenjar ini bertanggung jawab pada pengaturan respon stress
pada sintesis kortikosteroid dankatekolamin, termasuk kortisol dan hormon adrenalin.
Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar
ini dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Kelenjar ini berfungsi untuk
mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan mengatur sensitivitas
tubuh terhadaphormon lainnya.
Dalam keadaan sejuk, hipotalamus akan mengatur otot rangka untuk vasokonstriksi secara
aktif. Hal ini akan menyebabkan seseorang mengigil dan meningkatkan suhu badan. Pada
saat yang sama, kelenjar adrenal akan mensekresikan
hormon adrenalin dan noradrenalin sedangkan kelenjar tiroid akan mensekresikan
hormon tiroksin, semua hormon ini bertujuan untuk meningkatkan suhu badan dengan cara
meningkatkan metabolisme tubuh.
Dalam keadaan panas, aktivitas otot rangka akan berkurang, begitu juga dengan sekresi
hormon-hormon tertentu oleh kelenjar adrenal dan kelenjar tiroid akan berkurang.
Hormon epinefrin dan norepinefrin bertindak dengan:
Meningkatkan kadar detak jantung dan kadar pernafasan.
Meningkatkan tekanan darah
Meningkatkan metabolisme badan
Meningkatkan kadar gula darah dengan merangsang pengubahan glikogen ke
glukosa.
Pengaturan kadar gula sedikit dalam darah atau glukosa. Di antara kemungkinan yang
mungkin terjadi ialah:
Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau banyak
Kadar gula sedikit atau glukosa terlampau sedikit
Apabila kadar glukosa terlampau banyak, lebih dari jumlah normal, sel
beta pada Pulau Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon insulin, kadar glukosa
dalam darah akan turun, proses ini akan berlanjut hingga kadar glukosa dalam darah berada
pada jumlah yang normal.
Fungsi hormon insulin ialah:
v Merangsang pengubahan glukosa ke glikogen untuk disimpan dalam hati.
v Merangsang oksidasi glukosa untuk tujuan respirasi dalam sel.
v Apabila kadar glukosa terlampau rendah, kurang dari jumlah normal, sel alfa pada kelenjar
pulau-pulau Langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon glukagon, kadar glukosa
dalam darah akan naik, proses ini akan berlanjut sehingga kadar glukosa dalam darah berada
pada jumlah normal.
Fungsi hormon glukagon ialah:
Merangsang pengubahan glikogen ke glukosa dalam darah.
Sel-sel Langerhans terletak dalam pankreas.

Anatomi
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia secara keseluruhan
mulai dari kepala sampai ujung kaki dan hubungan bagian-bagiannya satu sama
lain.
Mempelajari letak dan hubungan sat bagian tubuh tidak dapat dipisahkan dari
pengamatan terhadap fungsi setiap struktur yang berbeda-beda.
2. Fisiologi
Ilmu yang mempelajari fungsi tubuh manusia dalam keadaan normal.Ilmu ini
sangat erat kaitaannya tentang semua makhluk hidup yang tercakup dalam
pelajaran biologi.ilmu ini juga berhubungan erat dengan tugas ahli sitologi yang
mempelajari detail struktur sel dan ahli biokimia yang berurusan dengan
peruahan kimiawi dan kegiatan sel serta menyelidiki proses kimia jasat hidup
yang serba kompleks.
3. Sel merupakan unit atau unsur terkecil tubuh yang dimiliki semua bagian. Sel
disesuaikan dengan tugas dan fungsinya atau,dengan jaringan tempat sel itu
berada. Beberapa sel misalnya yang berada dalam sistem saraf dan otot,memang
sangat khas. Pada umumnya,semakin khusus tugas suatu sel semakin kecil daya
tahannya menghadapi kerusakan dan paling sulit mamperbaikinya.
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi
yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu
fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam
cabang biologi yang dinamakanhistologi, sedangkan cabang biologi yang
mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya
dengan penyakit adalah histopatologi.
Organ adalah sekelompok jaringan (tissue) yang menjalankan suatu tugas.
Sistem Organ merupakan bentuk kerjasama antar organ untuk melakukan fungsi-
fungsi yang lebih kompleks lagi sehingga proses yang berlangsung di dalam tubuh
suatu organisme dapat berjalan dengan baik sesuai aktivitas
hidup organisme yang bersangkutan. Dalam melaksanakan kerja sama ini, setiap
organ tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan organ - organ saling bergantung
dan saling memengaruhi satu sama lainnya. Contoh sistem organpada hewan dan
manusia antara lain sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem gerak,
sistem reproduksi, sistem peredaran darah, sistem saraf, sistem ekskresi.
4. Homeostasis
Homeostasis adalah kemampuan sistem fisiologi tubuh untuk mempertahankan
keadaan yang relatif konstan didalam tubuh (At aglace fisiologi jeremi
ward,robert klarke dan roger EMC.
5. Cairan Ekstraselular (CES) = 20% dari BB total
Adalah cairan diluar sel. Ukuran relatif dari (CES)menurun dengan peningkatan
usia. Contohnya, pada bayi baru lahir, kira-kir cairan tubuh terkandung didalam
(CES). Setelah 1 tahun, volume relatif dari (CES) menurun sampai kira-kira 1/3
dari volume total. Ini hampir sebanding dengan 15 L dalam rata-rata pria dewasa
(70 kg).
6. Cairan interstisial (CIT)
Adalah Cairan disekitar sel, sama dengan kira-kira 8 L pada orang dewasa. Cairan
limfe termasuk dalam volume interstisial. Relatif terhadap ukuran tubuh, volume
(CIT) kira-kira sebesar 2 kali lebih besar pada bayi baru lahir dibanding orang
dewasa.
7. Faktor lingkungan internal mempengaruhi homeostatis
Untuk menjaga homeostasis, tubuh harus mampu mendeteksi faktor-
faktorpenyimpangan dalam lingkungan internal yang perlu diatasi dengan cepat,
dan harus mampu mengontrol berbagai sistem tubuh yang bertanggung jawab
untuk mengatur fakktor-faktor tersebut. Misalnya untuk memelihara konsentasi
CO2 dalam cairan ekstraseluler pada harga yang optimal, harus ada cara
mendeteksi perubahan konsentrasi CO2 dan kemudian merubah secara tepat
aktivitas respirasi, sehingga konsentrasi CO 2 kembali ke tigkat yang diinginkan.
8. Peran sistem tubuh dalam mempertahan kan homeostasis
Untuk menjaga homeostasis diperlukan aktivitas berbagai sitem tubuh.
Terdapat 9 sistem tubuh utama yang menyumbang homeostasis:
Sistem saraf, adalah salah satu dari dua sistem kontrol tubuh yang utama.
Secara umum sistem saraf mengontrol dan mengkoordinir aktivitas tubuh yang
memerlikan respon yang cepat. Sistem ini secara khusus pentig dalam
maendeteksi dam memberikan reaksi kepada perubahan-perubahan dalam
lingkungan ekstetrnal. Selanjutnya, sistem ini bertanggung jawab pada fungsi-
fungsi yang lebih tinggiyang tidak seluruhnya langsing di bawah pemeliharaan
homeostasis, seperti kesadaran, memori (ingatan), dam kreativitas.
Sistem respirasi, mengambil O2 dari ligkungan eksternal dan mengeluarkan
CO2 ke lingkungan eksternal. Dengan mengatur kecepatan pemindahan
CO2 sebagai pembentuk asam (H2CO3), maka sistem respirasi juga penting dalam
pemeliharaan pH yang tepat dalam lingkungan internal.
Sistem urinaria (kemih), mengeluarkan zar sampah selain CO2 dam memegang
peranan penting dalam meregulasi volume, komposisi elektrolit, dan keasaman
cairan ekstraseluler.
Sistem pencernan, mencerna makann yang kita makan menjadi molrkul zat
makann yang siap diabsorbsi ke dalam plasma untuk didistribusikan ke sel-sl
tubuh. Sistem ini juga mentransfer air dan elektrolit dari lingkungan eksternal
ke dalam lingkungan internal.
Sistem reproduksi, pada dasarnya tidak esensial untuk homeostasis dan dengan
demikian tidak esensial untuk kelangsungan hidup individu. Sistem reproduksi
esensial untuk pelestarian spesies.
Sistem endokrin, adalah sistem kontrol utama yang lain. Secara umum, hormon
yang disekresikan meregulasi aktivitas tubuh yang lambat, sistem ni khususnya
penting dalam mengontril konsentrasi nutrien dan pengaturan fungsi ginjal,
mengontrol volume dan komposisi elektrolit lingkungan internal.
Sistem kekebalan (imun), sebagai pertahanan melawan penyusup asing dan
sel-sel tubuh yang telah menjadi kangker. Sistem ini juga membuka jalan untuk
memperbaiki atau mengganti sel-sel yang luka atau usang.
Sistem integumen, berfungsi sebagai pelindung luar untuk melindingi kehilngan
cairan internal dari tabuh dan masuknya microorganisme asing ke dalam tubuh.
Sistem ini juga pnting dalam meregulasi suhu tubuh. Jimlah panas yang hilang
dari permukaan tubuh ke lingkungan luar dapat diatur dengan mengontrol
produksi keringat dan dengan meregulasi aliran darah dan dengan meregulasi
aliran darah yang membawa panas ke kulit.
Musculosketal (Sitem otot), menggerakan tulang-tulang tempat melekatnya.
Dari pandangan homeostasis secara murni, sistem ini memungkinkan suatu
individu bergerak ke arah makanan atau menjauhi bahaya. Selanjutnya panas
yang ditimbulkan oleh otot rangka sangat penting bagi regulasi suhu. Sebagai
tambahan, karena otot rangka dibawah kotrol kesadaran, memungkinkan
seseorang menggunakanya untuk melakukan gerakan lsin yang tidak langsung
kearah pemeliharaan homeostasis.

DASAR-DASAR ANATOMI FISIOLOGI

Anatomi bahasa latin


Ana = bagian, memisahkan.
Tomi (tomie) = Iris atau potong.
Anatomi adalah Ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik
secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu
dengan yang lain.
Fisiologi berasal dari kata Fisis (Physis) = Alam atau cara kerja.Logos
(Logi) = Ilmu pengetahuan.
Fisiologi adalah Ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiap-tiap
jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh dan sebagainya.

DEFINISI ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM ANATOMI


Dalam rangka mencapai keseragaman deskripsi, telah dipilih dan
ditetapkan suatu posisi anatomi Tubuh dalam posisi tegak, menghadap
pengamat, dengan lengan disisi dan tangan menghadap ke depan.

Garis-garis dan bidang-bidang khayal (imajiner).


Garis tengah atau sagital merupakan garis imajiner yang melintas secara vertical
menembus garis tengah tubuh dari bagian atas kepala sampai ke bawah, di antara
kaki yang membagi sisi menjadi dua, kanan dan kiri.
Pembelahan horizontal membagi tubuh menjadi bagian superior dan inferior.
Pembelahan sagital membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri, sejajar dengan
garis tengah.
Pembelahan koronal membagi tubuh menjadi bagian anterior dan posterior.

Istilah Anatomi
Eksternal : Bagian luar
Dekstra : Bagian kanan
Sinistra : Bagian kiri
Lateral : Bagian samping
Medial : Bagian Tengah
Sentral : Bagian tengah
Perifer : Bagian tepi
Profunda : Dalam
Suferfisial : Dangkal
Asendens : Bagian naik
Desenden : Bagian turun
Cranial : Bagian Kepala
Caudal : Bagian ekor
Ventral : Bagian depan ruas tulang belakang
Dorsal : Bagian belakang ruas tulang belakang
Viseral : Selaput bg dalam
Parietal : Selaput bg luar
Transversal : Melintang
Longitudinal : Membujur
Proksimal : Mendekati batang tubuh
Distal : Menjauhi batang tubuh
Palmar : Ke arah palmaris manus (Anggota gerak atas)
Plantar : Ke arah plantar pedis (anggota gerak bawah)
Ulnar : Ke arah ulna (tulang Hasta)
Radial : Ke arah radius (Tulang pengumpil)
Tibial : Ke arah tibia (tulang Kering)
Fibular : Ke arah fibula (tulang betis)

Arah Gerakan
Fleksio : Membengkokan, melipat sendi
Ekstensio : Meluruskan kembali sendi
Abduksio : Gerakan menjauhi badan
Rotasio : Gerakan memutar sendi
Sirkumduksio : Gerak sirkuler atau pergerakan gabungan fleksi,
ekstensi, abduksi dan adduksi

Jaringan, Organ, Sistem dan Homeostasis

Jaringan
Sel berkembang :
Ektoderm kuku, folikel rambut, dan kelenjar keringat serta jaringan epitel lain,
termasuk membrane mukosa yang melapisi hidung, mulut dan email gigi. Sistem
saraf juga berasal dari ektoderm.
mesoderm. Dari lapisan ini berkembang otot, tulang dan beberapa organ dalam,
termasuk bagian-bagian system kardiovaskuler.
entoderm tumbuh menjadi system pencernaan dan pernapasan.
Empat jaringan dasar tubuh :
Jaringan epitel
Jaringan ikat
Jaringan otot
Jaringan saraf

Kelenjar
Kelompok sel epitel tertentu disebut kelenjar dan menghasilkan secret khusus.
Ada dua jenis kelenjar :
Kelenjar eksokrin mempunyai duktus yang membawa hasil sekresinya ke tempat
aksinya setempat, misalnya Kelenjar saliva
Kelenjar keringat.
Kelenjar endokrin, tidak mempunyai duktus. Sekresi dari kelenjar endokrin disebut
hormone.

Jaringan Ikat
Jaringan ikat berkembang dari mesoderm embrio. Jaringan ini terletak diantara
jaringan-jaringan lain sehingga memberi bentuk dan ikatan jaringan tersebut.
Yang termasuk sel jaringan ikat adalah fibroblast, makrofag, sel plasma, sel mast,
sel lemak.

Jaringan Otot
Jaringan otot berfungsi khusus untuk kontraksi sehingga jaringan ini mampu
menghasilkan gerakan.
Bentuk sel-sel otot panjang dan tipis sehingga pemendekan, yang terjadi selama
kontraksi, sedapat mungkin efektif. Fungsi utama otot adalah menghasilkan
gerakan. Ada tiga jenis jaringan otot yaitu : otot rangka, otot polos dan otot
jantung.

Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel yang disebut neuron dan suatu
jaringan penyokong yang disebut neuroglia. Neuron terdiri atas badan sel, dendrit
dan akson.

ORGAN
Organ adalah kumpulan terintegrasi dari dua atau lebih jenis jaringan
yang bersama-sama melakukan fungsi khusus tertentu.

SISTEM
Sebuah system adalah sekelompok organ yang bekerjasama melaksanakan
sebuah fungsi utama tubuh.

Sistem tubuh manusia terdiri atas :


Sistim musculoskeletal: Tulang , Otot ,Sendi
Sistim endokrin
Sistim cardiovasculer
Sistim limphatis dan immun
Sistim respirasi
Sistim gastrointestinal
Sistim urinary
Sistim reproduksi
Sistim saraf
Sistim indera: penglihatan , pendengaran, pengecapan , pembauan , perabaan

Homeostasis
Konsep Homeostatis
Konsep homeostasis memperlihatkan keadaan statis atau konstan dalam lingkungan
interna.
Homeostasis menggambarkan kemampuan individu mempertahankan metabolisme
relatif stabil dan fungsi normal meskipun banyak perubahan yang terjadi secara
terus menerus.
Perubahan metabolisme normal baik internal maupun eksternal menyebabkan
tubuh berespon secara tepat.
Homeostasis bagi kelangsungan hidup
Pengaturan fungsi tubuh oleh sistem saraf dan sistem pengaturan hormon.
Sistem saraf umumnya mengatur aktivitas otot dan sekresi dalam tubuh sedangkan
sistem hormon terutama mengatur fungsi metabolisme.
Struktur tubuh diorganisir untuk membantu kelangsunga kehidupan.
Salah satu kondisi homeostasis untuk mempertahankan kelangsungan hidup yaitu
pembikan yang kadang-kadang tidak dianggap fungsi homeostasis.
Pembiakan akan membantu mempertahankan keadaan stitik dengan menghasilkan
yang baru untuk menggantikan yang telah mati.
Mekanisme umpan balik
Sebagian besar sistem pengawasan tubuh bekerja dengan proses umpan balik
negatif.
Salah satu contoh umpan balik negatif yaitu hormon tiroksin yang mengatur
kecepatan metabolisme tubuh
Jika metabolisme rate menurun, hipotalamus dan kelenjar pituitary akan
mendeteksi penurunan ini dan menstimulasi kelenjar tiroid untuk mensekresi
hormon tiroksin. Tiroksin akan menstimulasi sistem sel enzim untuk memproduksi
energi dari makanan dengan meningkatkan metabolisme rate. Peningkatan energi
dan produksi panas akan dideteksi oleh otak dan kelenjar pituitary dan
menurunkan produksi hormon hingga metabolisme rate menurun lagi.
Gangguan pada Homeostasis
Jika keadaan normal tetap dipertahankan dalam lingkungan internal, sel tubuh
akan terus hidup dan berfungsi dengan baik.
Jika salah satu sistem fungsional tubuh kehilangan kemampuan untuk berfungsi,
maka sel tubuh akan menderita.
Disfungsi sedang mengakibatkan SAKIT sedangkan disfungsi yang berlebihan
mengakibatkan kematian.
Gangguan kesehatan seperti infeksi, cedera, prosedur medis dan bedah
menyebabkan gangguan pada homeostasis.
Keperawatan dimulai saat terjadi kegagalan homeostasis karena banyaknya
prosedur keperawatan dan kerja yang dirancang untuk mendeteksi perubahan
tersebut dan memperbaiki lingkungan internal tubuh

FISIOLOGI SEL DAN JARINGAN (Physiology of cells and tissues)

Baiklah kali ini kita akan membahas tentang Fisiologi Sel dan Jaringan
Fisiologi Sel
Adapun Pengertian Sel adalah unit kehidupan struktural dan fungsional terkecil dari tubuh
yang dapat mengatur kehidupanya sendiri. Jumlah sel manusia: triyulnan, contoh sel
eritrosit 25 trilyun.
Fungsi sel:

Gambar Sel

Mempertahankan barier yang selektif (membran plasma)


Berisi materi hereditas (gen)
Aktifitas metabolik (anabolik, katabolik)
Contoh Fungsi Sel
Bervariasi tergantung tujuan sasaranya:

Metabolisme zat kimia (obat, makanan)


Kontraksi otot untuk gerak
Sintesa protein, enzim, hormon
Pertahanan tubuh termasuk sistem imun
Hereditas/reproduksi spermatogenesis
Fungsi Organel

Membran plasma: reseptor, barier semipermiabel


Mitokondria: metabolisme energi (ATP)
Ribosom: sintesa protein
Retikulum endoplasma: transport
Aparatus golgi: sekresi
Lisosom: sintesa enzim
Sentriol: pembelahan sel
Apa Itu Metabolisme?

Metabolisme merupakan semua proses perubahan zat (reaksi kimia) dalam


sel
Apa Itu Katabolisme?

Katabolisme merupakan proses penguraian makromolekul menjadi


mikromolekul (penghasil energi)
Apa Itu Anabolisme?

Anabolisme merupakan proses pembentukan/ sintesa senyawa komplek dari


zat sederhana (mengunakan energi)
Sintesa Protein

Sintesa protein dikendalikan oleh nukleus oleh DNA yang berfungsi


mengendalikan spesifikasi struktur protein
Urutan sintesaa protein adalah
DNA,
transkripsi, merupakan proses pencetakan kode genetik dari DNA ke RNA
RNA,
translasi,
sintesa protein
Kode genetik terdiri tiga nukleotida atau triple basa kodon
Translasi: sintesa protein berdasarkan kodon dalam m-RNA
Translasi melibatkan t-RNA dan r-RNA
t-RNA berfungsi mencari bahan asam amino yang sesuai kodon (antikodon)
untuk dibawa ke ribosom sebagai tempat sintesa protein
berfungsi sebagai tempat sintesa protein tempat t-RNA membaca kodogen
m-RNAm-RNA sebagai inti struktural ribosom
Pembelahan Sel

Replikasi DNA: sebelum membelah sel harus membuat salinan DNA sehingga
informasi yang dibawa dapat diteruskan kepada turunannya
Pada saat replikasi dapat terjadi kesalahan yang disebut: mutasi
DNA gen terletak didalam kromosom
Kromosom terdapat dalam nukleoplasma
Pembelahan sel somatik berlangsung secara mitosis, pembelahan dari 2n
(diploid) 2n (diploid)
Pemebelahan sel gamet berlangsung secara meiosis, pembelahan dari 2n
(diploid) n (haploid)
Contoh meiosis: spermatogenesis dan oogonesis
Siklus mitosis: profase, metafase, anafase, telofase, interfase
Siklus meiosis: profase 1 (tetrad), metafase 1, anafase 1, telofase 1,
interfase meiosis dilanjutkan profase 2, metafase 2, anafase 2, telofase 2

Fungsi Jaringan

Jar epithel merupakan menutup permukaan (luar dan dalam), kelenjar


Jar ikat mengikat, menyokong
Jar otot untuk gerak (aktifitas aktin dan; miosin)
Jar darah:
Eritrosit berfungsi mengikat O2
Leukosit fagositosis
Trombosit berfungsi sebagi proses pembekuan darah
Plasma transport makanan, imunitas
Jar saraf sebagai meneruskan rangsang
Fungsi Membran Plasma

Terdiri 2 zat: protein dan lemak yang disebut lipoprotein


Lapisan lemak hidrofobik (menolak air)
Lapisan protein bersifat hidrofilik (menarik air)
Membran plasma bersifat semipermiabel (hanya dapat dilalui oleh zat
tertentu saja)
Fungsi protein sebagai carier zat, reseptor hormon
Cara Zat Menembus Membran Plasma

Diffusi: proses bergeraknya zat dari konsentrasi tingii menuju konsentrasi


rendah
Diffusi yang difasilitasi: diffusi yaang dibantu oleh cariier
Osmosis: proses bergeraknya pelarut dari konsentrasi rendah menuju
konsentrasi tinggi
Transport aktif: proses bergeraknya zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi dengan menggunakan energi (ATP)
Homeostasis
Upaya tubuh untuk mempertahan-kan keadaan statis atau konstan dalam lingkungan
interna
Homeostasis Tekanan Darah

Pengaturan tekanan arteri oleh sistem BARORESEPTOR


Di arteri besar terdapat banyak reseptor syaraf yang disebut Baroreseptor,
yang terangsang oleh regangan dinding arteri
Jika tekanan arteri meningkat rangsangan ke baroreseptor meningkat medulla
oblongata sebagai pusat vasomotor memerintah jantung untuk mengurangi aktifitas
sehingga terjadi bradichardi dan; pembuluh darah mengalami (vasodilatasi)
sehingga Tekanan arteri menurun
Jika tekanan arteri menurun, rangsangan diteruskan ke baroreseptor menurun
medulla oblongata sebagai pusat vasomotor kemudian medulla oblongata
memerintah ke jantung untuk meningkatkan aktifitas sehingga terjadi tachicardi;
sedang pada pembuluh darah akan terjadi vasokonstriksi, dimana keduanya akan
menyebabkan Tekanan arteri meningkat
Homeostasis Nafas

[ O2 ] darah menurun diterima oleh reseptor (glomus aorticus) diteruskan ke


pusat nafas (medulla oblongata), pusat nafas lalu memerintah Paru untuk nafas
cepat agar O2 tambah
[CO2] darah meningkat diterima oleh reseptor (glomus aorticus) pusat nafas
(medulla oblongata) kemudian menyuruh Paru nafas cepat CO2 berkurang
Homeostasis Air Dan Mineral Tubuh

[K] menurun dalam CES Kelenjar Adrenal (Hormon Aldosteron) menurun


sehingga ekskresi K oleh ginjal menurun [K] dalam CES meningkat
[Na] meningkat reseptor pusat haus haus jika telah minum [Na] menurun
Air berlebih ADH menurun yang berakibat banyak kencing sehingga air
berkurang
REFERENSI

1. Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and


barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
2. Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam
Kebidanan, Jakarta, EGC
MATERI ANATOMI FISIOLOGI

ANATOMI
BERASAL DARI BAHASA LATIN :
* ANA : BAGIAN, MEMISAHKAN
* TOMI (TOMIE) : IRIS/ POTONG
ANATOMI ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI BENTUK DAN SUSUNAN TUBUH BAIK
SECARA KESELURUHAN MAUPUN BAGIAN-BAGIAN SERTA HUBUNGAN ALAT TUBUH
YANG SATU DENGAN YANG LAIN
ILMU URAI YANG MEMPELAJARI SUSUNAN TUBUH DAN HUBUNGAN BAGIANBAGIANNYA
SATU SAMA LAIN
FISIOLOGI
BERASAL DARI BAHASA LATIN YAITU :
* FISI (PHYSIS) : ALAM / CARA KERJA
* LOGOS (LOGI) : ILMU PENGETAHUAN
FISIOLOGI ADALAH ILMU YANG MEMPELAJARI FAAL ATAU PEKERJAAN DARI TIAP-TIAP
JARINGAN TUBUH ATAU BAGIAN DARI ALAT-ALAT TUBUH DAN SEBAGAINYA
FISIOLOGI MEMPELAJARI FUNGSI ATAU KERJA TUBUH MANUSIA DALAM KEADAAN
NORMAL
ANATOMI-FISIOLOGI
ADALAH ILMU PENGETAHUAN YANG MEMPELAJARI TENTANG SUSUNAN ATAU POTONGAN
TUBUH DAN BAGAIMANA ALAT TUBUH TERSEBUT BEKERJA
Basic Structure of the
Human Body
Anatomy: Study of the form and structure of an organism
Physiology: Study of the process of living organisms, or why and how they work
SECARA KHUSUS ANATOMI
GROSS ANATOMY, ATAU MACROSCOPIC ANATOMY,
MEMPELAJARI YANG BESAR-BESAR, STRUKTUR YANG NAMPAK :
SURFACE ANATOMY:
GAMBARAN LUAR
REGIONAL ANATOMY:
AREA TUBUH
SECARA KHUSUS ANATOMI
systemic anatomy:
Kelompok alat tubuh yg bekerja bersama developmental anatomy:
Mulai telor (embryology) s/d matang clinical anatomy:
Spesifik untuk medis
SECARA KHUSUS ANATOMI
Microscopic anatomy, mempelajari sel dan molekul :
Cytology :
sel dan strukturnya
cyt = sel
Histology :
jaringan dan strukturnya
SECARA KHUSUS FISIOLOGI
Cell physiology :
proses dalam dan antar sel
Special physiology :
fungsi dari organ khusus
Systemic physiology :
fungsi dari sistem organ
Pathological physiology :
Akibat dari penyakit
STRUKTUR TUBUH MANUSIA
SEL
(UNSUR DASAR JARINGAN TUBUH YANG TERDIRI ATAS INTI SEL/ NUCLEUS DAN
PROTOPLASMA)

JARINGAN
(KUMPULAN SEL KHUSUS DENGAN BENTUK & FUNGSI YANG SAMA)

ORGAN
(BAGIAN TUBUH/ ALAT MANUSIA DGN FUNGSI KHUSUS)

SISTEM
(SUSUNAN ALAT DENGAN FUNGSI TERTENTU)
SEL
Sel adalah satu unit dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ merupakan gregasi/penyatuan dari
berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh sokongan struktur-struktur interselluler.
Setiap jenis sel dikhususkan untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Misalnya sel darah merah yang
jumlahnya 25 triliun berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Disamping sel darah
merah masih terdapat sekitar 75 triliun sel lain yang menyusun tubuh manusia, sehingga jumlah sel pada
manusia sekitar 100 triliun sel.
Walaupun banyak sel yang berbeda satu sama lainnya, tetapi umumnya seluruh sel mempunyai sifar-
sifat dasar yang mirip satu sama lain, misalnya :
oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk melepaskan energi
mekanisme umum merubah makanan menjadi energi
setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya
hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel tertentu mengalami
kerusakan maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi
Secara umum sel-sel yang menyusun tubuh manusia mempunyai struktur dasar yang terdiri dari
membran sel, protoplasma dan inti sel (nukleus).
Ketiganya mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari air, elektrolit, protein, lemak dan karbohidrat.
Anatomi Sel
JARINGAN
Ada empat tipe jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, termasuk tubuh manusia dan
organisme multiseluler tingkat rendah seperti serangga.

* Jaringan epitel.

Jaringan yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti permukaan kulit. Jaringan
ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi dan penyerapan.
* Jaringan pengikat.
Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh. Contoh
jaringan ini adalah jaringan darah.
* Jaringan otot.
Jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang dapat ditemukan di organ tubuh
bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan
di jantung.
* Jaringan saraf.
Adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan
meneruskan rangsangan.
ORGAN / SISTEM
Sistem kardiovaskular: memompa darah ke seluruh tubuh
Sistem pencernaan: pemrosesan makanan dengan mulut, perut, dan usus
Sistem endokrin: komunikasi dalam tubuh dengan hormon
Sistem kekebalan: mempertahankan tubuh dari serangan benda yang menyebabkan penyakit
Sistem integumen: kulit, rambut
Sistem limfatik: struktur yang terlibat dalam transfer limfa antara jaringan dan aliran darah
Sistem otot: menggerakkan tubuh
Sistem saraf: mengumpulkan, mengirim, dan memproses informasi dalam otak dan saraf (SS. PUSAT, SS.
PERIFER, SS. OTONOM)
Sistem reproduksi: organ seks
Sistem pernafasan: organ yang digunakan bernafas, paru-paru
Sistem rangka: sokongan dan perlindungan struktural dengan tulang
Sistem urin: ginjal dan struktur yang dihubungkan dalam produksi dan ekskresi urin
ISTILAH LOKASI ANATOMI
Bidang anatomi adalah bidang yang melalui tubuh dalam posisi anatomi:
Bidang median: bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian kanan dan kiri.
Bidang sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian dari titik tertentu (tidak membagi tepat
dua bagian). Bidang ini sejajar dengan bidang median.
Bidang horizontal: bidang yang terletak melintang melalui tubuh (bidang X-Y). Bidang ini membagi
tubuh menjadi bagian atas (superior) dan bawah (inferior).
Bidang koronal: bidang vertikal yang melalui tubuh, letaknya tegak lurus terhadap bidang median atau
sagital. membagi tubuh menjadi bagian depan (frontal) dan belakang (dorsal).
SIKAP ANATOMI
Secara deskriptif: tubuh manusia sll dipandang dlm sikap anatomi
Sikap anatomi
mata memandang lurus ke depan, sejajar bidang Jerman (bidang yg melalui pinggir bawah lekuk mata dan
pinggir atas liang pendengaran luar), mendatar, kedua lengan tergantung di samping badan dengan tapak
tangan menghadap ke depan, badan tegak dan kedua kaki berdampingan dengan jari-jari kaki mengarah ke
depan.
Istilah-istilah dalam Anatomi
Bidang
Median: bidang yg membagi badan dlm 2 belahan, kiri dan kanan
Sagital: bidang yg sejajar dgn bidang median
Paramedian: bidang sagital yang dekat pada bidang median
Frontal: bidang yg tegak lurus pd bidang median dan sejajar dg sumbu panjang badan
Transversal: bidang melintang yang tegak lurus pada sumbu panjang badan
Istilah-istilah dalam Anatomi
Arah
Transversal: arah kiri-kanan
Sagital: arah muka-belakang
Longitudinal: arah sumbu panjang
Istilah-istilah dalam Anatomi
Letak
Anterior: letak lebih dekat ke bagian depan badan
Posterior: letak lebih dekat ke bagian belakang badan
Superior: letak lebih dekat ke atas (kepala)
Inferior: letak lebih dekat ke bawah (kaki)
Medial: letak lebih dekat ke bidang median
Lateral: letak lebih jauh dari bidang medial
Kranial: letak lebih dekat ke kepala
Kaudal: letak lebih dekat ke ekor
Istilah-istilah dalam Anatomi
Ventral: letak lebih dekat ke perut
Dorsal: letak lebih dekat ke punggung
Rostral: lebih dekat ke pertengahan (regio oris & regio nasi); lebih dekat ke ujung depan
Radial: lebih dekat ke os radius; Ulnar: lebih dekat ke os ulna
Tibial: lebih dekat ke os tibia; Fibular: lebih dekat ke os fibula
Distal: lebih jauh dari batang badan; proksimal: lebih dekat dr batang badan
Anatomical Planes
Sagittal Plane
Coronal (Frontal) Plane
Horizontal Plane
ARAH DAN BIDANG ANATOMI
Superior (=atas) atau kranial: lebih dekat pada kepala.
Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu.
Inferior (=bawah) atau kaudal: lebih dekat pada kaki.
Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara.
Anterior (=depan): lebih dekat ke depan.
Contoh: Lambung terletak anterior terhadap limpa.
Posterior (=belakang): lebih dekat ke belakang.
Contoh: Jantung terletak posterior terhadap tulang rusuk.
Superfisial: lebih dekat ke/di permukaan.
Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya.
Profunda: lebih jauh dari permukaan.
Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot lengan bawah.
Medial (=dalam): lebih dekat ke bidang median.
Contoh: pangkal lengan terletak medial terhadap tubuh.
Lateral (=luar): menjauhi bidang median.
Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata.
Proksimal (=dekat): lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal.
Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan.
Distal (=jauh): lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal.
Contoh: Pergelangan tangan terletak distal terhadap pangkal lengan.
MEKANISME HOMEOSTATIK DARI SISTEM FUNGSIONAL UTAMA
ISTILAH HOMEOSTATIS DIPERGUNKAN OLEH AHLI FISIOLOGI UNTUK MENJELASKAN
PENGATURAN KONDISI-KONDISI STATIS ATAU KONSTAN DALM LINGKUNGAN
DALAM SEMUA ORGAN DAN JARINGAN TUBUH BERFUNGSI UNTUK MEMBANTU
MEMPERTAHANKAN KONDISI-KONDISI YANG TETAP INI
SISTEM INI MENYEBABKAN TIMBULNYA KESERASIAN KERJA SISTEM FUNGSIOANL SATU
DENGAN YANG LAIN
Ex : PARU-PARU MENYEDIAKAN OKSIGEN KE DALAM CAIRAN EKSTRASELULAR UNTUK
SECARA TERUS-MENERUS MENGGANTIKAN OKSIGEN YANG DIPAKAI OLEH SEL
ISTILAH GERAKAN ANATOMI
Fleksi dan ekstensi
Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah gerakan untuk meluruskan.
Contoh: gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan. Gerakan ayunan ke depan merupakan (ante)fleksi
dan ayunan ke belakang disebut (retro)fleksi/ekstensi. Ayunan ke belakang lebih lanjut
disebut hiperekstensi.
Adduksi dan abduksi
Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan menjauhi tubuh. Contoh:
gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat merupakan gerakan abduksi (menjauhi
tubuh). Bila kaki digerakkan kembali ke posisi siap merupakan gerakan adduksi (mendekati tubuh).
Elevasi dan depresi
Elevasi merupakan gerakan mengangkat, depresi adalah gerakan menurunkan. Contohnya:
Gerakan membuka mulut (elevasi) dan menutupnya (depresi)juga gerakan pundak keatas (elevasi) dan
kebawah (depresi)
Inversi dan eversi
Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh. Eversiadalah gerakan
memiringkan telapak kaki ke luar. Juga perlu diketahui untuk istilah inversi dan eversi hanya untuk
wilayah di pergelangan kaki.
Supinasi dan pronasi
Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah gerakan menelungkupkan.
Juga perlu diketahui istilah supinasi dan pronasi hanya digunakan untuk wilayah pergelangan tangan saja
Endorotasi dan eksorotasi
Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang tulang yang bersendi
(rotasi). Sedangkan eksorotasi adalah gerakan rotas ke luar.
ISTILAH YANG DIPAKAI UNTUK MENUNJUKAN ILMU YANG DIPAKAI
OSTEOLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG TULANG)
ARTHROLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG SENDI)
MIOLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG OTOT)
NEUROLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG SARAF & STRUKTUR SARAF)
KARDIOLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG JANTUNG)
GASTROLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG SALURAN PENCERNAAN)
OFTALMOLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG MATA
UROLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG SALURAN PERKEMIHAN &
REPRODUKSI)
DERMATOLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG KULIT)
SPLANKHOLOGI
(ILMU PENGETAHUAN TENTANG ORGAN/ VISERA <ALAT DALAM>)
Basic Systems
Integumentary
Skeletal
Muscular
Circulatory
Lymphatic
Nervous
Respiratory
Digestive
Urinary (or excretory)
Endocrine
Reproductive
The Five Senses
(Indera)
Regions of the Body
1. Cranium
2. Cervical

3. Thorax

4. Abdomen

5. Pelvis

6. Extremities

Extremities
1. Upper extremities

Arm (brachium)
Forearm
Wrist and hand
2. Lower extremities

Thigh (femoral)
Leg
Ankle and foot
SISTEM INTEGUMEN &
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Sistem Integumen
Mrpkn organ terbesar, tertipis, & sangat penting (vital, diverse, complex, extensive)
Mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara
lingkungan luar tubuh dg dalam tubuh)
Pd orang dewasa: luas=1,6-1,9 m2; tebal= 0,05-0,3cm
Fungsi Sistem Integumen
PELINDUNG dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, & mekanik, kimia, atau suhu
PENERIMA SENSASI; sentuhan, tekanan, nyeri, & suhu
PENGATUR SUHU; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin & meningkatkan kehilangan panas
saat suhu panas
FUNGSI METABOLIK; menyimpan energi mll cadangan lemak; sintesis vitamin D
EKSKRESI & ABSORPSI
Struktur kulit (membran kutan)
1. Epidermis
2. Dermis

Lapisan subkutan/ hipodermis/fasia superfisial jaringan lemak & areolar


Kulit tipis kulit yg menutupi sbgn besar permukaan tubuh
Kulit tebal kulit yg menutupi telapak tangan & kaki
EPIDERMIS
Dibentuk oleh 5 lapis sel epitel:
1. Stratum corneum
tdd sel skuamosa yg sangat tipis; mengandung keratinosit
2. Stratum lucidum
Tdd keratinosit yg bersih, tdk berinti, & tdk jelas batas antar selnya; sel berisi materi spt gel
(eleidin) yg akan diubah mjd keratin; eleidinlemak berikatan dg proteinmenghambat
masuk/keluarnya air; pd kulit tipis lapisan ini tdk ada.

3. Stratum granulosum
Proses keratinisasi dimulai dr lapisan ini. Tdd 2-4 lapis sel yg berisi granul (keratohyalin) yg
dibutuhkan untuk pembentukan keratin. Sitoplasma sel memiliki kadar enzim lysosom yg tinggi,
inti sel tdk ada & berdegenerasi. Pd kulit tipis lapisan ini tidak ada.

EPIDERMIS
4. Stratum spinosum
Tdd 8-10 lapis sel yg berbentuk tdk teratur (polyhedral). Sel pd lapisan ini kaya akan RNA yg
menginisiasi sintesis protein untuk produksi keratin.
5. Stratum basale
Tdd 1 lapis sel kolumnar yg dapat mengalami mitosis aktivitas regenerasi sel berpindah dari
lapisan terbawah ke paling atas

Stratum germinativum (growth layer) stratum spinosum + stratum basale


DERMIS
Tdd lapis tipis papil & retikular tebal
Lapisan dermis lebih tebal drpd epidermis
Bny tdp jaringan saraf & ujung-ujung saraf reseptor sensori somatik
Bny tdp pembuluh darah regulasi suhu tubuh
DERMIS
1. Lapisan papil (dermal papillae)
2. Lapisan retikular
- tdd retikulum jaringan serat kolagen
(terbanyak) & serat elastin
- tmpt menempelnya serat otot rangka
(wajah & kulit kepala) & otot polos
(arrector pili muscles/ akar rambut)
- tdpt reseptor sensori somatik (rasa
nyeri, tekanan, sentuhan, & suhu)

Warna Kulit
Penentu dasar warna kulit: kuantitas melanin yg tersimpan di dlm sel epidermis
Melanosit yg memproduksi pigmen tersebar di stratum basale epidermis
Melanosit: mengubah as.amino tyrosin mjd pigmen melanin coklat kehitaman yg diatur oleh enzim
tyrosinase.
Konversi tyrosin mjd pigmen tgtg pd:
(1) gen/ keturunan , (2) paparan cahaya matahari, (3) hormon ACTH
Pd keadaan ttt yg bersifat sementara, warna kulit berubah oleh perubahan volume darah yg melalui kapiler
kulit & jumlah hemoglobin yg teroksigenasi
SISTEM MUSKULOSKELETAL
(OTOT-RANGKA)
Otot (muscle)
jaringan tubuh yg berfungsi mengubah energi kimia menjadi kerja mekanik sebagai respons tubuh terhadap
perubahan lingkungan
Rangka (skeletal)
bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sbg tempat menempelnya otot dan
memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi
Sistem Rangka dan Sendi
Alat gerak tubuh manusia sistem muskuloskeletal: pasif rangka (skeletal); aktif otot (muscle)
Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku (jaringan penyokong); banyak mengandung mineral, zat
perekat dan zat kapur.
Tulang rawan, tulang, dan sendi
Fungsi Sistem Rangka
1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak & organ
2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)

3. Produksi sel darah (red marrow)

4. Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang halus & lunak

5. Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot rangka saat bergerak; adanya persendian

Tulang rawan
Berkembang dari mesenkim membentuk sel yg disebut kondrosit
Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel (berupa
proteoglikans) yg basofilik.
Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi tulang (keras).
Tulang rawan
Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam matriks, ada 3 macam tulang rawan:
1. Tl rawan hialin: matriks mengandung seran kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai
2. Tl rawan elastin: serupa dg tl rawan hialin ttp lebih bny serat elastin yg mengumpul pd dinding
lakuna yg mengelilingi kondrosit

3. Fibrokartilago: tdk pernah berdiri sendiri ttp scr berangsur menyatu dg tl rawan hialin atai jar.ikat
fibrosa yg berdekatan

Pertumbuhan Tulang Rawan


Ada 2 cara:
1. Appositional growth; tumbuh dari luar sel pembentuk kartilago di dlm perikondrium
menyekresi matriks baru ke permukaan luar kartilago yg sdh ada
2. Interstisial growth; tumbuh dari dalam kondrosit yg berikatan dg lakuna di dlm kartilago
membelah & menyekresi matriks baru & memperluas kartilago dari dalam
Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama periode dewasa
Tulang
Pembentuk jaringan:
- sel-sel tulang (sel
osteoprogenitor, osteoblast,
osteosit, dan osteoklas)
- matriks
Matriksnya mengandung unsur anorganik, terutama kalsium fosfat (hidroksiapatit)
Scr makroskopik:
- spongiosa (kanselosa)
- kompak (padat)
Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jaringan ikat (endosteum)
melapisi rongga sumsum & meluas ke dlm kanalikuli tulang kompak
Struktur Mikroskopis Tulang
Sistem havers
Lamella
Lacuna
Kanalikuli
Struktur Mikroskopis Tulang
Sistem Havers: saluran Havers (saraf, pembuluh darah, aliran limfe)
Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).
Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempenganlempengan yang mengandung sel tulang).
Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).
Periosteum
Membran vaskuler fibrosa yang melapisi tulang, banyak pembuluh darah dan melekat erat pada tulang.
Pada tulang yang
sedang tumbuh
terdapat lapisan
sel pembentuk
tulang diantara
periosteum dan
tulang.
Tulang
Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang merupakan pusat osifikasi.
Pada tulang yang sedang tumbuh terdiri atas 1 batang (diafisis) dan 2 ujung (epifisis)
Tulang menurut bentuknya
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yg ukuran panjangnya terbesar, cth: os humerus
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yg ketiga ukurannya kira-kira sama besar, cth: ossa carpi

3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukuran lebarnya terbesar, cth: os parietale

4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), cth: os sphenoidale

5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), cth: os maxilla

Sistem skeletal/ rangka


Skull
Sternum
Ribs
Vertebrae
Sacrum
Skull
- Os Occipitale
- Os Parietale
- Os Temporale
- Os Frontale
- Os Sphenoid
- Os Ethmoid
- Os Maxilla
- Os Palatine
- Os Nasal
- Vomer
- Concha nasal inferior
- Os Zygomatic
- Os Lacrimal
- Mandibula
- Ossicles auditori &
Os Hyoid
Upper limb
Os Scapula
Os Clavicula
Os Humerus
Os Radius
Os Ulna
Os Carpals
Ossa Metacarpals
Ossa Phalanges
Sendi
Persambungan/ artikulasio : pertemuan antara dua atau lebih dari tulang rangka.
Artrologi: ilmu yang mempelajari persendian.
3 Jenis Sendi Berdasarkan strukturnya
Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan dengan tulang rawan.
Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk mempertahankan persendian.
Sendi berdasarkan jenis persambungannya
Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara kedua ujung tulang yang bersendi tdp suatu jaringan
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara tulang yg bersendi terdapat rongga (cavum
articulare)
Sinartrosis
1. Syndesmosis: jaringan penghubungnya mrp jaringan ikat
a. Sutura: tepi-tepi tulang dihubungkan oleh
jaringan ikat yg tipis. Cth: di antara tulang-
tulang tengkorak
b. Schindylesis: lempeng pd tulang yg satu
terjepit di dlm celah pada tulang lain. Cth
antara rostrum sphenoid & vomer
c. Ghomphosis: tulang yg 1 berbentuk kerucut
masuk ke dalam lekuk yg sesuai dgn bentuk
itu pd tlng lain.Cth: antara gigi dg rahang
d. Syndesmosis elastica: jar ikat penghubungnya
mrp jar ikat elastin. Cth: di antara arc.
Vertebra oleh lig.flavum
e. Syndesmosis fibrosa: jar ikat penghubungnya
mrp serat kolagen. Cth: antara ulna & radius
oleh membran interossa antebrachii

Sinartrosis
2. Synchondrosis: jaringan penghubungnya jaringan tulang rawan. Cth:antara epifisis & diafisis
sebelum penulangan selesai, antara kedua ossa pubica
3. Synostosis: jaringan penghubungnya jaringan tulang. Cth: antara epifisis & diafisis setelah
penulangan selesai, antara os ilium, os pubis, dan os ischium

Diartrosis
Pada diartrosis tdp bgn2 sbb:
1. Ujung-ujung tulang yg bersendi:
kepala sendi (caput articulare)
& lekuk sendi (cavitas glenoidalis)
2. Simpai sendi (capsula articularis): stratum fibrosum (bgn luar) & stratum synoviale (bgn dlm)

3. Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial

4. Alat-alat khusus:
- tendon: membatasi gerak sendi & sbg penyokong
mekanik
- kartilago & bantalan lemak (fat pads): discus &
meniscus articulares sbg alat menerima tumbukan,
penyangga, & untuk mengurangi diskongruen
- kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan
gerakan sendi
- ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular
ligaments)

Diartrosis bdskn kemungkinan gerak


1. Sendi kejur (amphiartrosis): kemampuan gerak sangat sedikit
-Symphysis; dihubungkan oleh fibrokartilago. Cth: intervertebral
disc, pubic symphysis
2. Articulationes: kemampuan gerak luas
a. Sendi sumbu 1
(1) sendi engsel/ hinge joint (ginglymus): sumbu gerak tegak lurus pd
arah panjang tulang. Cth: art.interphalangeae, humero-
ulnaris
(2) sendi kisar/ pivot joint (art trochoidea): sumbu gerak kira-kira
sesuai dgn arah panjang tulang. Cth: art.radioulnaris,atlantodentalis
b. Sendi sumbu 2: kedua sumbu gerak berpotongan tegak lurus
(1) Sendi telur/ ellipsoidal joint (art. Ellipsoidea): kepala sendi cekung
berbentuk ellipsoid dg sumbu panjang & sumbu pendek.
Cth: art.radiocarpae
(2) Sendi pelana/saddle joint (art.sellaris): permukaan sendi berbentuk
pelana; arah sumbu yg 1 permukaannya cembung &
arah sumbu yg lain cembung. Cth: art.carpo-metacarpea

Diartrosis bdskn kemungkinan gerak


c. Sendi sumbu 3 (arthroida): kemampuan gerak paling luas; kepala sendi berbentuk bola
(1) Sendi peluru/ ball & socket joint (art.
Globoidea): lekuk sendi mencakup kurang
dari setengah kepala sendi. Cth: art.humeri
(2) Sendi buahpala (enarthrosis
spheroidea): lekuk sendi mencakup
lebih dari setengah kepala sendi. Cth:
art coxae
Penstabil sendi
1. Jaringan kolagen kapsula sendi & ligamen.
2. Bentuk permukaan sendi menentukan gerakan spesifik sendi

3. Adanya tulang lain, otot rangka, & bantalan lemak pd sendi

4. Tegangan pd tendon yg menempel pd tulang yang bersendi

Gerakan Sendi
1. Gerakan lurus (linear motion) - gliding
2. Gerakan sudut (angular motion)
* fleksi-ekstensi-hiperekstensi
* abduksi-adduksi
* sirkumduksi

3. Gerakan putar (rotation)


* rotasi kanan-kiri
* rotasi medial-lateral
* pronasi-supinasi
4. Gerakan khusus
* inversi-eversi
* dorsofleksi-plantar fleksi
* opposisi
* protraksi-retraksi
* elevasi-depresi
* fleksi lateral

Otot
Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya mrpkn protein tubuh & -nya tempat terjadinya aktivitas
metabolik saat tubuh istirahat
Proses vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus)
terjadi krn adanya aktivitas otot
Fungsi Sistem Otot Rangka
1. Menghasilkan gerakan rangka.
2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.

3. Menyokong jaringan lunak.

4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dlm sistem tubuh.

5. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot:energi panas

3 Tipe jaringan otot


1. Otot polos
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot polos
(tidak berserat), terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber energi
terutama dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, kadng mengalami tetani, tahan thd
kelelahan
2. Otot rangka
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter), melekat pada tulang,
sumber Ca2+ dari retikulum sarkoplasma (RS), sumber energi dr metabolisme aerobik &
anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami tetani, & cepat lelah

3. Otot jantung
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot berserat,
hanya ada di jantung, sumber Ca2+ dari CES & RS, sumber energi dr metabolisme aerobik, awal
kontraksi lambat, tdk mengalami tetani, & tahan thd kelelahan
3 Tipe Jaringan Otot
Struktur Otot
Rangka

Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon: jaringan ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal
dan berwarna putih yg menghubungkan otot rangka dengan tulang.
Struktur Otot Rangka
Fascia
- Otot rangka mrpkn kumpulan fasciculus (berkas sel otot
berbentuk silindris yg diikat oleh jaringan ikat).
- Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat
yg disebut epimysium (fascia).
- Setiap fasciculus dipisahkan oleh jar.ikat perimysium
- Di dlm fascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot.
- Di antara endomysium & berkas serat otot tersebar sel satelit
yg berfungsi dlm perbaikan jaringan otot yang rusak.
Sel otot serat otot (endomysium) fascicle fasciculus (perimysium) fascia (epimysium) otot
rangka (organ)
Struktur Otot Rangka
Sarcolemma (membran sel/serat otot) & Sarcoplasma
Unit struktural jaringan otot ialah serat otot (diameter 0,01-0,1 mm;panjang 1-40 mm).
Besar dan jumlah jaringan, terutama jaringan elastik, akan meningkat sejalan dengan penambahan usia.
Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastik tipis yg disebut sarcolemma.
Protoplasma serat otot yg berisi materi semicair disebut sarkoplasmA.
Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot berdiameter 0,001 mm yg disebut miofibril.
Struktur Otot Rangka
Miofibril (diameter 1-2m)
Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak spt pita gelap & terang yang bersilangan.
Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh miosin
Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin, troponin & tropomiosin)
Struktur Otot Rangka
Sarkomer
1 sarkomer tdd:
- filamen tebal,
- filamen tipis,
- protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis, &
- protein yg mengatur interaksi antara filamen tebal & tipis.
Pita gelap (pita/ bands Aanisotropic); pita terang (pita/bands I isotropic)
Filamen tebal tdp di tengah sarkomer Pita A, tdd 3 bgn:
- garis M; zona H; dan zona overlap
Filamen tebal tdp pd pita I;
garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yg berdekatan & mengandung protein Connectinsyg menghubungkan
filamen tiois pd sarkomer yg berdekatan.
Struktur Otot Rangka
Retikulum sarkoplasma
Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada jaringan otot
retikulum endoplasma di sel lain.
Tdd tubulus-tubulus yg sejajar dg miofibril, yg pd garis Z dan zona H bergabung membentuk kantung
(lateral sac) yang dekat dengan sistem tubulus transversal (Tubulus T).
Tempat penyimpanan ion Ca2+.
Tubulus T saluran untuk berpindahnya cairan yang mengandung ion.
Tubulus T dan retikulum sarkoplasma berperan dlm metabolisme, eksitasi, dan kontraksi otot.
Struktur Otot Rangka
Motor end plates
merupakan tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot.
Komposisi Otot Rangka
Komposisi Otot Rangka
Otot merah & putih
Otot merah bny mengandung pigmen pernapasan yaitu mioglobin, yg berfungsi membawa oksigen dari
kapiler darah (ekstrasel) ke mitokondria (intrasel) kapasitasmetabolisme oksidatif yang lebih tinggi
dgn aktivitas siklus Krebs dan enzim transport elektron yang kuat

Otot putih krn kurang mioglobin kapasitas glikolisis anaerobik yang tinggi dgnaktivitas enzim
glikolisis dan fosforilase yang kuat.
Ekstraktif
Yaitu zat non-protein yang larut dlm air meliputi kreatinin, kreatinin fosfat, ADP, asam amino, asam laktat,
dll. Zat yang memiliki struktur grup fosfat mrpkn zat yang kaya energi
Protein
Komponen enzim otot yang mengkatalisis berbagai tahapan pd proses glikolisis mrpkn protein
sarkoplasmik. Protein lain yang membentuk struktur otot ialah miosin, aktin, troponin, dan tropomiosin.
4 Pola pengorganisasian otot rangka
1. Parallel muscle
2. Convergent muscle

3. Pennate muscle

4. Circular muscle

Axial musculature
- melekat pd rangka aksial
- memposisikan kepala, tulang belakang;
menggerakkan tulang iga
- mencakup 60% otot rangka tubuh
Appendicular musculature
- menstabilkan atau menggerakkan
komponen rangka appendikular
- mencakup 40% otot rangka tubuh
HORMON dan
Endokrinologi
Sri Winarni, dr. M. Kes
KELENJAR
Berdasarkan ada/tidaknya saluran keluar:
1. Kelenjar eksokrin: kelenjar keringat, ludah
2. Kelenjar endokrin: kelenjar buntu (hormon): difusi dr kelenjar ke pemb. drh yg mengelilingi
kelenj.

Regulasi fs
1. Sistem saraf
2. Sistem hormonal

ENDOKRINOLOGI
Ilmu yang mempelajari fungsi kelenjar buntu dalam keadaan fisiologis dan patologis
Endokrin: sekresi ke dalam
Zat aktif utamanya: hormon
Hormon: zat perantara kimiawi jarak jauh yang secara spesifik disekresikan oleh kelenjar endokrin yang
buntu ke dalam darah sebagai respon terhadap
sinyal yang sesuai.
Kelenjar Endokrin
Jenis-jenis kelenjar endokrin :
1. Kelenjar hipofisis
2. Kelenjar tiroid

3. Kelenjar adrenal

4. Kelenjar pankreas

5. Kelenjar paratiroid

6. Kelenjar kelamin

7. Kelenjar usus dan

lambung
KOMUNIKASI ANTAR SEL
PHEROMONE
Suatu bahan yang dikeluarkan oleh hewan betina pada masa subur yang mempengaruhi pejantan untuk
mendekat
HORMON
zat aktif (bahan kimia yang disekresi oleh satu atau sekelompok sel ke dalam cairan tubuh ) yg dihasilkan
oleh kelenjar endokrin, yg masuk ke dlm peredaran darah dan menyebabkan timbulnya efek fisiologis pada
sel lain dari tubuh yang mempunyai reseptor untuk bahan tsb (jaringan secara spesifik)
HORMON

Jaringan yg dipengaruhi (organ target) umumnya terletak jauh dari tempat hormon tersebut dihasilkan.
Misal: hormon pemacu folikel (FSH, follicle stimulating hormone) dihasilkan kelenjar hipofisis anterior
hanya merangsang jaringan ovarium.
SUMBER HORMON
Sumber hormon alami: sapi, babi dan biri-biri.
ada beberapa hormon yg khas sifatnya, berasal dr binatang tdk efektif pd manusia misal hormon
pertumbuhan, FSH dan LH.
Hormon yg berasal dari hewan dpt menimbulkan reaksi imunologis.
Cara baru utk menghasilkan hormon alami ialah dg rekayasa genetika.
Dg rekayasa genetika ini dpt dibuat hormon alami dlm jumlah banyak dan dlm waktu singkat.
Hormon hasil rekayasa genetika tdk menimbulkan reaksi imunologis krn sama dg hormon manusia asli
PEMBAGIAN HORMON
a. lokasi reseptor hormon
1. Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler : hormon steroid dan derivat
a.a. tirosin
2. Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran): Hormon pada
umumnya (peptida/protein)

b. Susunan Kimia
1. Steroid (= Cholesterol)
Cortex Adrenal : Cortisol dan Aldosteron
Ovarium : Estrogen dan Progesteron
Testis : Testosteron

2. Derivat Asam Amino Tyrosin

Tiroid : Thyroxine dan Triiodothyronine


Medula Adrenal : Epinephrine dan Nor Epinephrine
3. Peptida/Protein : hormon lain pd umumnya.

(Insulin,Glukagon,GH,TSH dll)
MEKANISMA KERJA HORMON
1. Melalui Cyclic AMP Sebagian besar hormon

Membran Cytoplasma
R ATP
HORMON E Adenylcyclase
C
E Cyclic AMP (cAMP)
P = Second Messenger
T Aktivasi Enzim
O
R EFEK FISIOLOGIS

Reaksinya Cepat

2. Mengaktifasi gen dari sel sehingga mempengaruhi


pembentukan protein spesifik

Hormon Steroid
Cytoplasma
Hormon Steroid Terikat Receptor
(Receptor Spesifik dalam Sel)
Nucleus
Aktivasi Gen Spesifik

Membentuk m-RNA
Cytoplasma
Ribosom

Membentuk Protein Baru


Reaksi Lama
Klasifikasi hormon berdasarkan lokasi reseptor hormon

C. Mekanisme Kerja Kelarutan


1. Hidrofilik (larut air) : Sebagian besar hormon
2. Hidrofobik (tidak larut air) : Hormon Steroid dan
Hormon Tiroid

FUNGSI HORMON :
Mengontrol Tingkat Aktivitas dari Jaringan Target dengan Jalan :
1. Mengubah Rekasi Kimia dalam Sel
2. Mengubah Permiabilitas Membran Sel terhadap bahan
spesifik

HOMEOSTASIS
PENGUKURAN HORMON
Karena konsentrasinya kecil, dipakai metode:
a. Bioassay

Bandingkan hasilnya:
Hormon murni yang diketahui konsentrasinya
Plasma/ekstrak yang akan dicari konsentrasinya
a. RIA (Radio Immuno Assay)
b. ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay)
CEREBRAL
HIPOTHALAMUS

Sekresi Hormon Sekresi


RH (Releasing Hormone)
IH (Inhibitory Hormone)

Tractus Hypothalamico Hypothalamic Hypophyseal


Hypophysialis Portal Vessels

Hipofisis Posterior Hipofisis Anterior

Hormon Disimpan Produksi Hormon

HIPOFISIS ANTERIOR
a. GH (Growth Hormone)
b. Adrenocorticotropic Hormone(ACTH, Adrenocorticotropin, Corticotropin)

c. Thyroid Stimulating Hormone (TSH, Thyrotropin)

d. Prolactine (Luteotropic Hormone, LTH)

e. Gonadotropic Hormone (Gn)

FSH (Follicel Stimulating Hormone)


LH (Luteinizing Hormone)
HIPOFISIS POSTERIOR
a. ADH (Anti Diuretik Hormon)
b. Oxytocin

PARS INTERMEDIA
Rudimenter pada manusia
Melanocyte Stimulating Hormone (MSH)
HIPOTALAMUS
Releasing Hormone (RH) rangsang HA
Inhibitory Hormone (IH) hambat HA
Ada RH dan IH yang spesifik untuk masing-masing hormon, mis:
Ada GH-RH dan GH-IH
HORMON
Negative feedback mechanism
Positif feedback mechanism
MEKANISME UMPAN BALIK
(Feedback Mechanism)
GROWTH HORMONE (GH)

NAMA LAIN = Somatotropic Hormone


= Somatotropin
DISEKRESI :
Anterior pituitary sel somatotropes/sel acidophil
FUNGSI : Merangsang pertumbuhan seluruh jaringan tubuh
Jumlah Sel = Hiperplasia
Ukuran Sel = Hipertropi
Pada awal pertumbuhan : Seluruh organ tubuh

Dewasa : * Setelah epiphise menutup

Tulang berhenti tumbuh


* Soft tissues terus tumbuh
HORMON YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN :
1. Growth hormone/Hormon pertumbuhan
2. Hormon tiroid Thyroxin
3. Hormon sex Androgen : Testosteron
Estrogen
4. Insulin
5. Glukokortikoid Kortisol
Genetik dan Gizi

PERIODE PERTUMBUHAN CEPAT :


Bayi : Growth hormone
Thyroxin
Remaja : Androgen 1. Testis
2. Ovarium
3. Cortex Adrenal : Estrogen
Perangsang Sekresi GH : Hipoglikemia
Asam Amino (Arginine, Lecithen)
Exercise
Puasa
Tidur
Penghambat Sekresi GH : Glukosa darah meningkat
Somatostatin
Kortisol
Sekresi GH : Anak-anak s/d Dewasa
Naik turun sekresinya tergantung :
Nutrisi,Hipoglikemia, exercise dll
HORMON HYPOPHYSE ANTERIOR
Meningkatkan kadar glukosa darah :
- GH
- ACTH
- TSH Punya Diabetogenic Effect
- Prolactin PITUITARY DIABETES

KONSENTRASI GH
Dulu dikira GH hilang setelah pubertas---- salah
Fakta : Sekresi GH anak-dewasa hampir sama
Sekresi GH bersifat pulsatil
Anak : 5 milimikrogram/milimeter
Dewasa : 3 milimikrogram/milimeter
Konsentrasi GH dapat naik menjadi 50 mmcg/ml pada
kekurangan : - Protein
- Karbohidrat
ABNORMALITAS SEKRESI GH
I. Panhypopituitarsm
Berkurangnya sekresi semua hormon dari hypophise anterior. Dapat terjadi : - Conginental
- Mendadak/pelan-pelan
Contoh:
DWARFISM/KRETINISM
masa anak-anak
anak usia 10 th seperti anak 4-5 th
anak usia 20 th seperti anak 7-10 th
II. Sekresi GH meningkat
1. GIANTISM/GIGANTISME pada anak
Sebab : aktivitas sel acidophil atau karena tumor
Efek : Hiperglikemia
Sel pulau Langerhans
Stimulasi GH degenerasi

Diabetes Mellitus

Tinggi ok Epiphyse belum menutup


Bila tumor menghebat----Hypo. Ant. Rusak---
Panhypopituitarism

2. ACROMEGALI pada dewasa


Sebab : tumor sel acidophil timbul setelah dewasa
(epiphyse sudah menutup)

Efek : Tidak tinggi tetapi tulang menebal :


* Tulang kecil pada tangan dan kaki
* Tulang membranous
* soft tissue tumbuh terus
organ tubuh menjadi besar :
Lidah
Hepar
Ginjal
dll
tampak seorang perempuan berusia 16, 33, dan 52 tahun yang mengalami keadaan akibat pelepasan
berlebihan hormon pertumbuhan di masa dewasa. Keadaan ini ditandai dengan pertumbuhan tak seimbang
rahang, tangan, dan hidung.
TYROID STIMULATING HORMONE/TSH

Hipothalamus
TSH-RH
HipofisisAnterior

(suhu dingin)
TSH Kebutuhan Energi

Kelenjar Tyroid Energi Terpenuhi

Thyroxin Kecepatan Metabolisme

Kelenjar tiroid
Triiodothyronine (T3)
Thyroxine (T4)
Calcitonin
Dua lobus di sebelah kanan kiri trakhea
Dan diikat oleh istmus tiroid
modulator tumbuh kembang penting pada usia balita
Hormon ini membutuhkan Iodium untuk aktifitas biologiknya.
Kelenjar tiroid (gondok)
menempel pada bagian depan batang tenggorok (trachea).
menghasilkan hormon tiroksin : metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Pembesaran kelanjar tiroid :goiter atau struma. disebabkan : kebanyakan produksi hormon atau kekurangan
iodium sehingga kelenjar ini harus bekerja keras membentuk tiroksin.
Struktur dan fungsi
Sekret cairan : koloida tiroid, yg mengandung zat senyawa :
yodium
Zat aktif utama senyawa yodium adalah hr. tirosin
Sekresi tiroid diatur oleh:
hormon tirotropik
Fungsi
Kegiatan metabolik
Perangsang proses oksidasi
Pengaturan oksigen dan CO2
Hipotiroidisme
Hiposekresi (hipotiroidisme)
menurunkan kecepatan metabolisme (pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun)
a. bayi: kretinisme (hambatan pertumbuhan mental dan fisik)
b. Dws: mixudema (proses metabolik mundur, tambah berat, lamban dlm berfikir dan bicara), kulit
tebal kering, rontok, suhu bdn di bwh normal, denyut nadi pelan.

Hipertiroidisme
Hipersekresi
Kecepatan metabolism naik, suhu tbh bs lbh tinggi dr normal, trn beratnya, gelisah dan mdh marah,
kecepatan denyut nadi naik, cardiac-output naik, simptom CV.
penyakit eksoftalmik tiroid (morbus basedowi) / penyakit grave , dengan gejala : jantung berdebar, banyak
keringat dan berat badan turun serta mata menonjol seperti ikan koki.
Kelenjar Paratiroid
menempel kelenjar tiroid.
menghasilkan parathormon , berfungsi mengatur kandungan fosfor dan Ca dalam darah dan tulang.
Kelenjar Paratiroid
Kekurangan : tetani ,gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan
membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid (Hiperparatiroidisme ): kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah.
mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dr tulang dimasukkan dlm serum drh, tulang
mudah patah/keropos (Peny.von Recklinghousen).
urin banyak mengandung Ca dan fosfor (batu ginjal, gagal ginjal)
PROLAKTIN

Efek Terhadap Kelenjar Susu


Proses Laktasi
Pertumbuhan dan Deferensiasi Kelenjar Susu
Laktogenesis : Pembentukan ASI
Galaktopoisis : Mempertahankan Laktasi

Sekresi Prolaktin :
Partus Prolaktin Dan TERGANTUNG :
1. Frekuensi menyusui
2. Sentuhan papillae mamae
3. Visual
4. Auditif
Hiperprolaktinemia Laktasi Amenorrhoea
KB Positive Estrogen-LH Feedback Mechanism
HORMON ANDROGEN
LH (Luteinizing Hormone) atau ACTH
ICSH ( Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Sel Interstitial Leydig Cortex Adrenal
(Pars Reticularis)
Hormon Androgen
Sekresi puncak umur 20 tahun dan setelah itu menurun
FOLLICLE STIMULATING HORMONE/FSH
LUTEINIZING HORMONE/LH

Hipotalamus
FSH-RH, LH-RH

Hipofisis Anterior
FSH, LH
Testis Spermatogenesis
Ovarium Pertumbuhan follicle
FUNGSI :
1. Ciri ciri kelamin pria :

a. Primer Perkembangan organ sex


b. Sekunder : * Rambut - Kasar
- Distribusi khas
* Kulit - lebih kasar
- Peluh
- Lemak
- Warna lebih gelap
* Suara
* Jakun
* Pinggul
Usia 45 tahun ke atas ANDROPOUSE (laki-laki)
MENOPAUSE (PEREMPUAN)
Gejala :
rasa tertekan
Hipertensi
Pusing
Psikis
ESTROGEN
Sekresi :
1. Ovarium
2. Cortex Adrenal

Fungsi :
1. Ciri sex primer :

a. Uterus : - Peka rangsangan mekanis dan oxitocin


- Proliferasi endometrium
b. Tuba Fallopii : - Peka rangsangan mekanis dan oxitocin
- Proliferasi endometrium
- Cillia lebih banyak dan lebih aktif
c. Vagina : kornivikasi
2. Ciri sex sekunder
* Mamae
* Pinggul
* Suara
* Lemak
* Garis epifise menutup lebih cepat

ANTIDIURETIC HORMONE
(ADH, VASOPRESIN)
a. Sekresi : Hipotalamus
Hipofisis Posterior Tempat Penyimpanan

b. Efek :
Menurunkan Volume Urine
ADH Menghemat Air dan Mengatur Tekanan Osmotik Cairan Tubuh
ADH pada Konsentasi Sedang dan Tinggi Mempunyai
Pressor Effect VASOPRESIN
Cairan Ekstrasel Hipertonik

Air Keluar dari Supraoptic Nuclei


(OSMORECEPTOR)

Menkerut & Terangsang

Merangsang Hipofisis Posterior

Sekresi ADH

Meningkatkan Permiabilitas Distal Tubule, Collecting Tubule dan Collecting Ductus terhadap Air

Reabsorbsi Air
Urine

Faktor Perangsang Dan Penghambat Sekresi ADH :


Trauma
Rasa Sakit
Cemas ADH
Obat ( Morphin, Nicotine, Tranquilizer)

Alkohol ADH
Alkohol

Sekresi ADH Dilatasi Afferen Arteriol

GFR (glomerulo filtration rate)

Diuresis
DIABETES (Diuresis : 15 kali/hari)

OXYTOCIN
FUNGSI : 1. Pengeluaran ASI (Milk Ejection = Milk Letdown)
2. Kontraksi Uterus * Partus
* Fertilisasi Ovum
RANGSANGAN/HISAPAN BAYI PADA PAPILA/AEROLA MAMAE

Medula Spinalis

HIPOTHALAMUS Emosi

Hipofisis Posterior Hipofisis Anterior

Oxytocin Prolaktin Produksi ASI

Myooepithelial Cells GnRH


Kontraksi

MILK EJECTION FSH & LH

0,5-1 menit setelah rangsangan OVULASI


1,5 l/hari
KB
Kelenjar Pankreas
Pankreas adalah kelenjar memanjang yang terletak di belakang dan di bawah lambung, di atas lengkung
pertama duodenum.
Pankreas merupakan kelenjar campuran yang mengandung dua jenis jaringan utama, yaitu:
1. Jaringan eksokrin
Jaringan eksokrin terdiri dari kelompok-kelompok sel sekretorik seperti anggur yang membentuk kantung
yang disebut sel asini.
Sel asini mensekresikan getah pencernaan ke dalam duktus yang akhirnya bermuara ke duodenum.
2. Jaringan endokrin
Bagian endokrin lebih kecil dari bagian eksokrin.
Bagian ini tersusun atas pulau-pulau Langerhans (Islets of Langerhans).
Pulau-pulau ini tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan getahnya (hormonnya).
Hormon-hormon yang dihasilkan adalah:
a. Insulin
b. Glukagon
KELNJAR PANCREAS
Terdiri atas :
1. ACCINI : sekresi enzim pencernaan
2. PULAU LANGERHANS

* SEL ALFA : sekresi glukagon


* SEL BETA : sekresi insulin
* SEL DELTA : sekresi somatostatin
* SEL F
TRANSPORT GLUKOSA : Fasilitated diffusion

G + C C G
GC GC
Insulin
Pentingnya Pengaturan Konsentrasi Glukosa
1. Energi diperoleh dari glukosa, lemak dan protein
2. Glukosa merupakan satu satunya nutrien untuk :

* Otak
* Retina konsentrsi glukosa tdk boleh rendah
* Germinal epithelium
3. Bila konsentrasi glukosa tinggi :

* Tekanan osmotik ekstraseluler Air keluar sel DEHIDRASI


* Glukosa pada tubuli ginjal 1. Glukosa terbuang di urin
2. Osmotic diuretic cairan banyak yg
hilang
Konsentrasi Glukosa Darah Normal :
Puasa : 80-90 mg%
1 jam post prandial : 120-140 mg%
2 jam post prandial : 120 mg%
EFEK METABOLIK INSULIN
1. Metabolisme Karbohidrat

* Transport glukosa
* Glikogen
* Metabolisme glukosa
Dibakar
Glukosa Glukosa
Glikogen
Insulin

Insulin
Kekurangan insulin: hiperglikemia (kadar gula darah tinggi), turun berat badan, lelah, poliuria(sering
buang air kecil), haus (polidipsi), lapar (polifagi), kulit kering, mulut dan lidah kering.
Kelebihan dosis insulin (hipoglikemia/kadar gula darah rendah)
2. Metabolisme Lemak
Glukosa
Insulin
Glukosa * Sintesis
* Lipoprotein
Glikolisis
Alfa Glycerophosphat Asam Lemak
Triglyceride
Glycerol Asam Lemak
3. Metabolisme Protein
Insulin cukup
Tansport aktif asam amino ke dalam sel
Sintesis protein
Pertumbuhan
(mempunyai efek potensiasi dengan GH)
N balans (+)
Insulin Tidak Cukup
Transport Asam amino ke dalam sel
Sintesis Protein Asam amino plasma
Hepar Degradasi aa
Energi Ekskresi Urea
Glukoneogenesis
ADRENOCORTICOTROPIC HORMONE/ACTH

Hipotalamus
ACTH-RH
Hipofisis Anteror
ACTH
Cortex Adrenal Stressor (individual)

Kortikosteroid Anti stress


ADRENOCORTICAL
(ADRENAL/SUPRARENAL)

1. Medula Adrenal
Rangsangan simpatis
Epinephrin (adrenalin)
Nor Epinephrin (noradrenalin)

2. Cortex Adrenal
Zona Glomerulosa Mineralocorticoid
Zona Fasiculata Glucocorticoid dan Androgen
Zona Reticulosa
Musculinizing Effect
Progesteron & Estrogen dalam jumlah kecil
Kelanjar Adrenal
Sekresi bertambah: keadaan emosi (marah, takut), asfixia, kelaparan.
Pengeluaran yang bertambah menaikkan tekanan darah u melawan syok.
Noradrenalin : merangsang serabut otot di dalam dinding pembuluh darah untuk kontraksi.
Adrenalin: metabolisme karbohidrat: menambah pengeluaran glukosa dari hati.
Penyakit Addison (insufisiensi adrenal): ginjal gagal menyimpan Na, kurus, lemah.
MINERALOCORTICOID
(ALDOSTERON)
EFEK :
1. Di Ginjal : Ion Exchange
Aldosteron

Reabsorbsi Na

Reabsobsi Hipernatremia Reabsorbsi Sekresi Sekresi


Air Anion (Cl-) H+ K+
Polidipsia Alkalosis Hipokalemia
Vol. Ekstraseluler

Paralis Vol. Darah

Tekanan Darah DIURESIS

2. Di Kelenjar Keringat, Kelenjar Ludah, Intestin

Aldosteron Absorbsi Na (menahan air) Diare

Aldosteron
Ion K ekstraseluler
Ion Na
Angiotensinogen II

Aldosteron
ACTH Permissive Effect
GLUCOCORTICOID
(CORTISOL, CORTICOSTERONE, DESOXYCORTICOSTERONE)

= Anti Stres

EFEK :
1. Metabolisme Karbohidrat
Mobilisasi asam amino dari jaringan ekstrahepatik (otot)
Asam amino di dalam plasma
Transpor aa ke sel hati Glukoneogenesis
Penggunaan glukosa oleh sel Glukosa darah

ADRENAL DIABETES

2. Metabolisme Protein
Sintesis protein
Katabolisme protein Asam amino dalam darah
Transpor asam amino ke sel hati penyimpanan
protein dalam sel KECUALI dalam sel hati
3. Metabolisme Lemak
Mobilisasi lemak Asam lemak dalam plasma
Energi
Perlu GH dan ACTH

4.Lain-Lain
* Stres ACTH Cortisol
* Anti Inflamasi
* Anti Alergi
CIRCADIAN RHYTHM ACTH-RH, ACTH, CORTISOL
1. Pagi hari Tinggi
2. Sore/malam hari Rendah
Kelenjar Usus dan Lambung
USUS:
hormon sekretin dan kolesistokinin yang berfungsi merangsang pengeluaran getah pankreas dan
cairan empedu (getah empedu).
LAMBUNG:
hormon gastrin yang berfungsi merangsang pengeluaran getah lambung.
Hormon-Hormon yang dapat Mengatur Waktu dan Menghasilkan
Perbedaan di antara Kedua Jenis Kelamin

Homeostasis adalah keadaan yang relatif konstan di dalam lingkungan


internal tubuh. Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan
lingkungan kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan.
Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi.
Bidang fisiologi dapat mengklasifkasikan mekanisme homeostasis pengaturan dalam
organisme. Umpan balik homeostasis terjadi pada setiap organisme (Resha,2009).

Contoh homeostasis yang ringkas ialah apabila cuaca panas, sistem kulit
akan merespon dengan mengeluarkan peluh melalui kelenjar keringat pada
epidermis kulit untuk mencegah suhu darahnya meningkat, pembuluh darah akan
mengembang untuk mengeluarkan panas ke sekitarnya, hal ini juga menyebabkan
kulit berwarna merah.Homeostasis pada dasar nya adalah untuk menstabilkan
cairan di sekitar sel-sel organisme multisel yaitu cairan ekstrasel (CES) yang
merupakan interface antara sel dengan lingkungan liar.Oleh karena itu parameter
CES yang harus dipertahankan melalui homeostasis adalah :
1. Kadar Nutrien
2. Kadar O2 dan CO2
3. Kadar Sisa Metabolisme
4. PH
5. Kadar Air,Suhu,Volume dan Tekanan.

Dalam menyelenggarakan homeostasis ini tubuh harus senantiasa


memantau adanya perubahan-perubahan nilai berbagai parameter,lalu
mengkoordinasikan respons yang sesuai sehingga perubahan yang terjadi dapat di
redam.Untuk itu,sel-sel tubuh harus mampu berkomunikasi satu dengan yang
lainnya. Komunikasi antar sel ini merupakan media yang menopang pengendalian
fungsi sel organ tubuh.Pengendalian yang paling sederhana terjadi secara lokal
(intrinsik) yaitu yang dilakukan dengan komunikasi antar sel yang
berdekatan.Pengendalian jarak jauh (ekstrinsik) lebih kompleks dan dimungkinkan
melalui refleks yang dapat melibatkan system syaraf (lengkung refleks) maupun
sistem endokrin (umpan balik) (Minarma,2004).

Homeostasis dipertahankan oleh berbagai proses pengaturan


keimbangan yang sangat halus namun bersifat dinamis (dynamic steady
state).Macam-macam pengaturan yang terlibat dalam homeostasis itu sendiri
meliputi :

1. Umpan balik positif : Contohnya adalah pada saat demam,badan akan bertambah
panas untuk membunuh bakteri dan virus.

2. Umpan balik negatif : Contoh pada saat keadaan panas,badan akan diatur untuk
mengurangi panas badan.

Pengaturan juga tidak hanya melalui umpan balik,tetapi dapat juga bersifat
kedepan (feed forward control) yang memungkinkan tubuh mengantisipasi
perubahan yang akan datang.Bahkan besar respons juga dapat dimodulasi melalui
up-regulation atau down-regulation jumlah dan /atau kinerja reseptor sel
(Resha,2009).

Sistem-sistem yang terlibat dalam homeostasis meliputi:


transportasi,perolehan sumber nutrien, pembuangan sisa metabolisme, kontrol oleh
saraf dan hormon, dan reproduksi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN

Homeostasis berasal dari bahasa Yunani : homeo berartisama,


stasis mempertahankan keadaan, sehingga dapat diartikan sebagai suatu
keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi segala
kondisi yang dihadapi. Istilah ini digunakan oleh ahli fisiologi untuk menjelaskan
pemeliharaan aneka kondisi yang hampir selalu konstan di lingkungan dalam.

Homeostasis dipertahankan oleh mekanisme fisiologis yang


mengontrol fungsi tubuh dan memantau organ tubuh. Untuk sebagian besar
mekanisme ini dikontrol oleh sistem saraf dan endokrin dan tidak mencakup perilaku
sadar. Tubuh membuat penyesuaian dalam frekuensi jantung, frekuensi pernapasan,
tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan cairan dan elektrolit, sekresi hormon dan
tingkat kesadaran yang semuanya ditujukan untuk memberi kontribusi bagi
homeostasis.

B. DASAR-DASAR HOMEOSTASIS

Ahli ilmu faal Amerika Serikat Walter Cannon mengajukan 4 postulat yang
mendasari homeostasis, yaitu:

1. Peran system saraf dalam mempertahankan kesesuaian lingkungan dalam dengan


kehidupan.
2. Adanya kegiatan pengendalian yang bersifat tonik.
3. Adanya pengendalian yang bersifat antagonistik.
4. Suatu sinyal kimia dapat mempunyai pengaruh yang berbeda di jaringan tubuh
berbeda.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTAHANKAN SECARA


HOMEOSTATIS

Faktor-faktor lingkungan internal yang harus dipertahankan secara homeostasis,


yaitu :

1. Konsentrasi molekul zat-zat gizi.

Sel-sel membutuhkan pasokan molekul nutrient yang tetap untuk digunakan


sebagai bahan bakar metabolic untuk menghasilkan energi. Energy kemudian
digunakan untuk menunjang aktifitas-aktifitas khusus dan untuk mempertahankan
hidup.

2. Konsentrasi O2 dan CO2

Sel membutuhkan O2 untuk melakukan reaksi-reaksi kimia yang menarik


sebanyak mungkin energi dari molekul nutrien digunakan oleh sel. CO2 yang
dihasilkan selama reaksi-reaksi tersebut berlangsung harus diseimbangkan dengan
CO2 yang dikeluarkan oleh paru, sehingga CO2 pembentuk asam ini tidak
meningkatkan keasaman di lingkungan internal.
3. Konsentrasi zat-zat sisa

Berbagai reaksi kimia menghasilkan proiduk-produk akhir yang berefek toksik


bagi sel apabila dibiarkan tertimbun melebihi batas tertentu.

4. pH.

Diantara efek-efek paling mencolok dari p[erubahan keasaman lingkungan


cairan internal adalah perubahan mekanisme pembentuk sinyal listrik di sel saraf
dan perubahan aktifitas enzim di semua sel.

5. Konsentrasi air,garam-garam, dan elektrolit-elektrolit lain

Karena konsentrasi relative garam (NaCl) dan air di dalam cairan ekstrasel
(lingkungan internal) mempengaruhi berapa banyak air yang masuk atau keluar sel,
konsentrasi keduanya diatur secara ketat untuk mempertahankan volume sel yang
sesuai. Sel-sel tidak dapat berfungsi secara normal apabila mereka membengkak
atau menciut. Elektrolit lain memiliki bermacam-macam fungsi fital lainnya. Sebagai
contoh denyut jantung yang teratur bergantung pada konsentrasi kalium di cairan
ekstra sel yang relative konstan.

6. Suhu.

Sel-sel tubuh berfungsi secara optimal dalam rentan suhu yang sempit. Sel-
sel akan mengalami perlambatanaktifitas yang hebat apabila suhunya terlalu dingin
dan yang lebih buruk protein-protein structural dan enzimatiknya akan terganggu
apabila suhunya terlalu panas.

7. Volume dan tekanan.

Komponen sirkulasi pada lingkungan internal, yaitu plasma, harus


dipertahankan pada tekanan darah dan volume yang adekuat agar penghubung vital
antara sel dan lingkungan eksternal ini dapat terdistribusi ke seluruh tubuh.

D. KONTRIBUSI BERBAGAI SISTEM BAGI HOMEOSTASIS


Homeostasis sangat penting bagi kelangsungan hidup setiap sel, dan pada
gilirannya, setiap sel, melalui aktifitas khususnya masing-masing, turut berperan
sebagai bagian dari system tubuh untuk memelihara lingkungan internal yang
digunakan bersama oleh semua sel.

Terdapat sebelas system tubuh utama, kontribusi terpenting mereka untuk


homeostasis dicantumkan sebagai berikut:

1. Sistem Sirkulasi.

Merupakan system transportasi yang membawa berbagai zat, misalnya zat


gizi, O2, CO2, zat-zat sisa,elektrolit, dan hormone dari satu bagian tubuh ke bagian
tubuh lainnya.

2. Sistem Pencernaan

Menguraikan makanan menjadi molekul-molekul kecil zat gizi yang dapat


diserap ke dalam plasma untuk didistribusikan ke seluruh sel. Sel ini juga
memindahkan air dan elektrolit dari lingkungan eksternal ke lingkungan internal.
System ini mengeluarkan sisa-sisa makanan yang tidak dicerna ke lingkungan
eksternal melalui tinja.

3. Sistem Respirasi

Mengambil O2 dari udara dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal.


Dengan menyesuaikan kecepatan pengeluaran CO2 pembentuk asam, system
respirasi juga penting untuk mempertahankan pH lingkungan internal yang sesuai.

4. Sistem Kemih

Mengeluarkan kelebihan garam, air, dan elektrolit lain dari plasma melalui
urine, bersama zat-zat sisa selain CO2.

5. Sistem Rangka

Memberi penunjang dan proteksi bagi jaringan lunak dan organ-organ.


System ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan kalsium, suatu elektrolit
yang konsentrasinya dalam plasma harus dipertahankandalam rentang yang sangat
sempit. Bersama dengan system otot , system rangka juga memungkinkan
timbulnya gerakan tubuh dan bagian-bagiannya.

6. Sistem Otot
Menggerakkan tulang-tulang yang melekat kepadanya. Dari sudut pandang
homeostasis semata-mata, sistem ini memungkinkan individu mendekati makanan
dan menjauhi bahaya. Selain itu, panas yang dihasilkan oleh kontraksi otot penting
untuk mengatur suhu. Karena berada di bawah kontrol kesedaran, individu mampu
menggunakan otot rangka untuk melakukan bermacam gerakan sesuai keinginan.
Gerakan-gerakan tersebut, berkisar dari keterampilan motorik halus yang diperlukan,
misalnya untuk menjahit sampai gerakan-gerakan kuat yang diperlukan untuk
mengangkat beban, tidak selalu diarahkan untuk mempertahankan homeostasis.

7. Sistem Integument

Berfungsi sebagai sawar protektif bagian luar yang mencegahcairan internal


keluar dari tubuhdan mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh. System ini juga
penting dalam mengatur suhu tubuh. Jumlah panas yang dikeluarkan dari
permukaan tubuh ke lingkungan eksternal dapat disesuaikan dengan mengatur
produksi keringat dan dengan mengatur aliran darah hangat ke kulit.

8. Sistem Imun

Mempertahankan tubuh dari seranganbenda asing dan sel-sel tubuh yang


telah menjadi kanker. System ini juga mempermudah jalan untuk perbaikan dan
penggantian sel yang tua atau cedera.

9. Sistem Saraf

Merupakan salah satu dari dua system pengatur atau control utama tubuh.
Secara umum, system ini mengontrol dan mengkoordinasikan aktifitas tubuhyang
memerlukan respon cepat. System ini sangat penting terutama untuk mendeteksidan
mencetuskan reaksi terhadap berbagai perubahan di lingkungan internal. Selain itu,
system ini akan bertanggung jawab atas fungsi lain yang lebih tinggi yang tidak
seluruhnya ditujukan untuk mempertahankan homeostasis, misalnya kesadaran,
ingatan, dan kreatifitas.

10. Sistem Endokrin

Merupakan system kontrol utainnya. Secara umum, kelenjar-


kelenjarpenghasil hormone pada system endokrin mengatur aktifitas yang lebih
mementingkan daya tahan (durasi) daripada kecepatan. System ini terutama penting
untuk mengontrol konsentrasi zat-zat gizi dan dengan menyesuaikan fungsi ginjal,
mengontrol volume serta komposisi elektrolit lingkungan internal.

11. Sistem Reproduksi


System ini tidak esensial bagi homeostasis, sehingga tidak penting bagi
kelangsungan hidup individu. Akan tetapi, system ini penting bagi kelangsungan
hidupsuatu spesies.

E. SISTEM CONTROL HOMEOSTASIS

Untuk mempertahankan homeostasis, tubuh harus mampu mendeteksi


penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada faktor-faktor lingkungan internal
yang perlu dijaga dalam retang yang sempit. Tubuh juga harus mampu mengontrol
berbagai sistem tubuh yang bertanggung jawab untuk menyesuaikan faktor-faktor
itu.

Sebagai contoh, untuk mempertahankan konsentrasi CO2 di cairan ekstrasel


pada kadar yang optimal, tubuh harus mampu mendeteksi adanya perubahan pada
konsentrasi CO2 dan kemudian dengan tepat mengubah aktifitas pernapasan,
sehingga konsentrasi CO2 kembali ke tingkat yang diinginkan.

Sistem control yang beroperasi untuk mempertahankan homeostasis dapat


dikelompokkan menjadi dua kelas, yaitu:

1. Control intrinsic

Control intrinsik (local, intrinsic berarti di dalam) terdapat di dalam atau


inheren bagi organ yang bersangkutan. Sebagai contoh, sewaktu suatu otot yang
beraktifitas menggunakan O2 dan mengeluarkan CO2 untuk menghasilkan energy
yang diperlukan untuk menjalankan aktifitas kontraktilnya, konsentrasi O2 turun dan
CO2 meningkat di dalam otot tersebut.

Melalui kerja langsung pada otot polos di dinding pembuluh darah yang
mengaliri otot-otot tersebut, perubahan-perubahan kimiawi local tersebut
menyebabkan otot polos melemas dan pembuluh terbuka lebar untuk
mengakomodasikan peningkatan aliran darah ke otot tersebut. Mekanisme local ini
ikut berperan mempertahankan kadar O2 dan CO2 yang optimal di dalam
lingkungan cair internal yang mengelilingi sel-sel otot tersebut.

2. Control ekstrinsik

Control ekstrinsik (extrinsic berarti di luar), yaitu mekanisme pengatur


yang dicetuskan di luar suatu organ untuk mengubah aktifitas organ tersebut.
Control ekstrinsik berbagai organ dan system dilaksanakan oleh system saraf dan
endokrin, dua sistem kontrol utama pada tubuh.
Control ekstrinsik memungkinkan pengaturan beberapa organ sekaligus untuk
mencapai suatu tujuan bersama; sebaliknya, control intrinsic berfungsi untuk
melayani organ tempat control tersebut bekerja. Mekanisme pengaturan
keseluruhan yang terkoordinasikan penting untuk mempertahankan keadaan stabil
dinamis lingkungan internal secara keseluruhan.

F. HOMEOSTASIS FISIOLOGIS

Homeostasis fisiologis dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh sistem


endokrin dan saraf otonom. Prosesnya terjadi melalui empat cara, yaitu :

1. Self Regulation

Sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat. Contohnya : proses
pengaturan fungsi organ tubuh

2. Kompensasi

Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan yang terjadi


didalamnya. Misalnya apabila secara tiba tiba lingkungan menjadi dingin, maka
pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh
darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat
menghasilkan panas sehingga suhu tubuh tetap stabil, pelebaran pupil untuk
meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, dan
peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu tubuh.

3. Umpan Balik Negatif

Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan


abnormal, tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik untuk
menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.

4. Umpan Balik untuk Mengoreksi Ketidakseimbangan Fisiologis

Contoh, apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses


peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel
tubuh.

G. TAHAPAN-TAHAPAN HOMEOSTASIS
Homeostasis terdiri dari 3 tahap:

1. Homeostasis primer.

Jika terjadi desquamasi dan luka kecil pada pembuluh darah, akan terjadi
homeostasis primer. Homeostasis primer ini melibatkan tunika intima pembuluh
darah dan trombosit. Luka akan menginduksi terjadinya vasokonstriksi dan sumbat
trombosit.

Homeostasis primer ini bersifat cepat dan tidak tahan lama. Karena itu, jika
homeostasis primer belum cukup untuk mengkompensasi luka, maka akan berlanjut
menuju homeostasis sekunder.

2. Homeostasis Sekunder.

Jika terjadi luka yang besar pada pembuluh darah atau jaringan lain,
vasokonstriksi dan sumbat trombosit belum cukup untuk mengkompensasi luka ini.
Maka, terjadilah hemostasis sekunder yang melibatkan trombosit dan faktor
koagulasi.

Homeostasis sekunder ini mencakup pembentukan jaring-jaring fibrin.


Homeostasis sekunder ini bersifat delayed dan long-term response. Kalau proses ini
sudah cukup untuk menutup luka, maka proses berlanjut ke homeostasis tersier.

3. Homeostasis Tersier.

Homeostasis tersier ini bertujuan untuk mengontrol agar aktivitas koagulasi


tidak berlebihan. Homeostasis tersier melibatkan sistem fibrinolisis.

H. KETIDAKSEIMBANGAN HOMEOSTASIS

Jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secar benar, homeostasis
terganggu dan semua sel akan menderita karena mereka tidak lagi memperoleh
lingkungan yang optimal tempat mereka hidup dan berfungsi. Muncul beberapa
keadaan patofisiologis. Patofisiologis mengacu kepada abnormalitas fungsional
tubuh (perubahan fisiologi) yang berkaitan dengan penyakit. Jika gangguan terhadap
homeostasis menjadi sedemikian berat sehingga tidak lagi memungkinkan
kelangsungan hidup, timbul kematian.

Hampir semua penyakit merupakan kegagalan tubuh mempertahankan


homeostasis. Keberadaan seseorang dilingkungan sangat dingin tanpa pakaian dan
perlindungan dapat berakibat fatal jika tubuhnya gagal mempertahankan suhu
sehingga suhu tubuh turun. Hal ini disebabkan oleh terganggunya proses-proses
enzimatik sel yang sangat bergangtung pada suhu tertentu.
Contoh lain adalah kaehilangan drh dalam jumlah yang kecil mungkin tidak
fatal karena tubuh masih mampu mengkompensasi kehilangan tersebut dengan cara
meningkatkan tekanan darah mereabsorpsi cairan di ginjal dsb. Tetapi bila
kehilangan darah terjadi dalam jumlah yang besar, upaya untuk mengkompensasi
tubuh mungkin tidak memadai sehingga berakibat fatal.

Tanggung jawab dokter dan para medis adalah untuk perawatan intensif untuk
pasien-pasien yang gawat. Berbagai indicator homeostasis akan dipantau di unit
intensif seperti frekuensi denyut jantung, tekanan darah, frekuensi pernapasan, suhu
tubuh, kimia darah, dan mengatur keluarnya cairan tubuh. Tujuan unit adalah untuk
mengambil alih fungsi homeostasis yang tidak dapat dilaksanakan oleh pasien yang
sedang sakit parah sahingga tidak mampu melakukan proses homeostasis sendiri.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

Homeostasis merupakan proses pengaturan lingkungan kesetimbangan yang


dinamis dalam (badan organisme) yang konstan.

Organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis antara lain:


Hati
Ginjal
Kulit

Homeostasis tergantung pada interaksi dan tindakan yang dinamis sejumlah badan
system, Faktor yang mempengaruhi seperti :
Temperatur
Kadar garam dan keasaman dalam tubuh

Bahan gizi yang berlebih dan mempengaruhi kemampuan organisme


untuk menopang hidup.

Anda mungkin juga menyukai