Jumlah shift yang diperlukan untuk setiap alat untuk mencapai target
produksi dapat ditentukan berdasarkan jadwal produksi tambang. Jumlah
setiap jenis alat dan operator yang dibutuhkan dapat dihitung Dengan
diketahuinya jumlah shift dan jam kerja efektif. Pada bab ini terutama
akan dijabarkan peralatan utama tambang seperti alat bor lubang ledak,
alat muat (loader/shovel), dan alat angkut (truk). Sebagai tambahan, akan
dibahas sedikit mengenai peralatan bantu seperti bulldozer, grader, dan
truk air untuk meredam debu di jalan angkut.
Tahap-tahap umum dalam proses perhitungan alat:
a. Tentukan jadwal kerja tambang dan jumlah gilir kerja per tahun.
b. Tentukan jumlah waktu produktif (dalam menit) per gilir kerja untuk
setiap jenis alat.
c. Tentukan produktifitas gilir kerja (dengan satuan ton/shift) untuk
setiap jenis alat.
d. Hitung jumlah gilir kerja yang diperlukan untuk setiap jenis alat.
Hitung pula utilisasi alat dan jumlah operator yang diperlukan.
a. Di Amerika Serikat tiga gilir kerja per hari @ 8 jam dengan rotasi 7-1,
7-2, 7-4 telah menjadi tradisi. Jadwal kerja ini memerlukan 4 orang
kru kerja dan memiliki periode 28 hari.
b. Dua gilir kerja @ 12 jam per hari juga semakin umum diterapkan.
Jumlah kru kerja tetap 4 orang, namun jadwal rotasinya lebih
kompleks.
c. Di lokasi terpencil di Kanada sistem kamp fly in - fly out sering dipakai
untuk lokasi tambang. Dua orang kru kerja diterbangkan ke lokasi
untuk bekerja 12 jam per gilir selama empat hari, kemudian
diterbangkan pulang dan diganti dengan 2 orang kru lain.
Kondisi Koreksi
Baik 80%
Sedang 70%
Kurang 60%
Rule of tumb :
Ukuran bucket (m3) = produksi per shift (ton) /1200
Assumed conditions :
1. Specific weight, bank material:
Earth 1.5 tons/yd3 (1.8 tonnes/m3)
Rock 2.0 tons/yd3 (2.4 tonnes/m3)
2. Range of digging: hard to easy (with rock, poorly to well blasted)
Unit Cadangan
Prosedur untuk menghitung jumlah gilir kerja dan armada truk yang
diperlukan adalah sebagai berikut:
a. Siapkan peta tahunan tambang (atau perkiraannya) yang dibuat
berdasarkan penjadwalan produksi.
b. Siapkan peta tahunan untuk daerah pembuangan / waste dump (atau
perkiraannya) yang dibuat berdasarkan penjadwalan produksi.
c. Lakukan pengukuran (dari peta-peta di atas) untuk memperoleh profil
jalur pengangkutan truk untuk tiap tahun. Untuk kajian yang lebih
rinci tiap profil dapat dibuat per jenjang per tahap (pushback), per
jenis material, per tahun (hasilnya beberapa ratus profil!). Persen
kemiringan jalan dan jarak tiap segmen jalan angkut diukur untuk tiap
profil.
d. Waktu daur (cycle time) dan produktifitas truk untuk tiap profil
dihitung berdasarkan kurva kinerja rimpull untuk truk yang dipakai.
Kemudian jumlah gilir kerja per tahun yang dibutuhkan untuk setiap
profil jalan angkut dapat dihitung.
7.6. PENENTUAN JUMLAH ALAT DARI DATA PRODUKSI PER GILIR KERJA
Jumlah gilir kerja yang diperlukan dihitung dengan membagi produksi
material total yang ditargetkan untuk suatu periode dengan produksi alat
per gilir kerja. Jumlah gilir kerja ini kemudian dibagi dengan gilir kerja
operasional per tahun untuk tambang tersebut dan dibagi biasanya harus
dibulatkan ke atas jika angka desimalnya melebihi 0.1). Alat bor beroda
rantai dan shovel tidak mudah berpindah tempat. Jika ada beberapa daerah
kerja yang aktif (beberapa pushback) perlu satu unit alat per pushback.
Mungkin lebih baik memiliki dua unit yang lebih kecil daripada satu unit
besar.
Beberapa definisi:
a. Mechanical Availability =
Gilir Yang Tersedia Untuk Bekerja
(MA) Jumlah Gilir Kerja Total
b. Utilization of Availability =
Gilir Yang Sebenarnya Bekerja
(UA) Gilir Yang Tersedia Untuk Bekerja
Beberapa Persamaan:
a. Gilir Kerja Yang Dibutuhkan = Produksi Yang Dibutuhkan
Produktivitas per Unit-Gilir Kerja
dalam pembuatan dan perawatan jalan. Utilisasi keseluruhan alat bantu ini
cenderung rendah (di bawah 60%).
Tabel 1. Contoh Jadwal Operasi Penambangan
____________________________________________________________
Contoh 1.
Contoh 2.
Superintendent Pemeliharaan 1
$60,000
General Foreman Bengkel 1 $50,000
General Foreman Reparasi Lapangan 1 $50,000
Shift Foreman Bengkel 4 $45,000
Petugas Suku Cadang 1 $32,000
Tata Usaha 1 $24,000
Engineering dan Geologi
2.3 ORGANISASI
Bentuk organisasi yang umum diterapkan pada suatu perusahaan tambang
adalah organisasi staf dan garis (staf-and-line organization). Kegiatan
pertambangan secara teknologi dan ekonomi merupakan kegiatan yang
kompleks sehingga diperlukan dukungan staf yang ahli. Sementara itu
dalam pelaksanaannya pengawasan garis (line supervision) diperlukan pada
setiap unit produksi. Gambaran diagram organisasi dari suatu perusahaan
tambang besar dapat dilihat pada gambar 1.
Dalam kegiatan pertambangan, bagian produksi harus didukung paling tidak
oleh fungsi-fungsi perencanaan, keuangan, kepegawaian, hukum, hubungan
masyarakat, kesehatan dan keselamatan kerja dan riset & pengembangan.
Menurut Hartman (1987), diperkirakan tiga orang karyawan di bidang
pendukung untuk setiap dua orang bagian produksi.
Jumlah tenaga kerja yang berhubungan dengan produksi merupakan fungsi
dari skala kegiatan tambang tersebut. Secara umum tenaga kerja di bagian
operasi penambangan mencakup :
Operator peralatan tambang utama
Jumlahnya ditentukan oleh jumlah alat dan jumlah kru, sedangkan
jumlah kru ditentukan oleh jumlah shift produksi. Sebagai contoh,
untuk 3 shift per hari, 8 jam per shift, 7 hari per minggu, maka
diperlukan 4 kru
Operator peralatan penunjang
Seperti peralatan perawatan jalan, alat angkut, back hoe untuk
membuat parit, dll.
Juru ledak dan kru
Tenaga perawatan
Termasuk di dalamnya mekanik, teknisi listrik dan las yang bertugas
untuk pemeliharaan peralatan tambang.