Anda di halaman 1dari 6

PARAMETER AKUSTIK (BAGIAN 1)

REVERBERATION TIME
Andri Aditya Hidayat – Engineering Physics ITB

Pada artikel ini saya akan mencoba membahas sedikit mengenai waktu dengung
(reverberation time) dari beberapa sumber yang saya kutip. Reverberation time RT adalah
waktu yang diperlukan suara untuk meluruh sebesar 60dB. Contoh mudahnya adalah ketika
anda mendengar suara anda di dalam ruangan dengan di luar ruangan sangat berbeda.
Misalnya ketika di kamar mandi, banyak orang yang suka bernyanyi-nyanyi di kamar mandi
karena merasa suaranya serasa lebih bagus. Itu akibat adanya dengung di kamar mandi yang
membuat warna suara kita serasa lebih merdu karena adanya suara tambahan berupa suara
pantulan dari dinding-dinding kamar mandi yang umumnya keramik dan plasterboard. Berbeda
ketika di luar ruangan, anda mendengar suara anda lebih natural, seringkali disebut suaranya
lebih kering (dry). Parameter yang menjelaskan dengung di suatu ruang tersebut adalah waktu
dengung (reverberation time).

Kebutuhan waktu dengung di setiap ruang berbeda sesuai kebutuhan dan fungsi ruang
tersebut. Ruang konser dengan musik bergenre rock membutuhkan waktu dengung yang
berbeda dengan musik bergenre klasik. Begitu juga dengan ruang rapat, ruang kelas, ruang
seminar dan lain-lain. Biasanya digunakan perkiraan range waktu dengung yang diperbolehkan
untuk ruang dengan fungsi tertentu. Contohnya, ruang studio rekaman musik membutuhkan RT
0,2-0,4 sekon, ruang speech seperti seminar dan ruang kelas membutuhkan 1-1,3 sekon, ruang
konser klasik mebutuhkan RT 1,7-2,5 sekon. Nilai RT ini dilihat berdasarkan ukuran ruangan
yang kita pakai.
Umumnya, musisi sering menyebut suara di suatu ruang lembab (wet) atau kering (dry).
Parameter waktu dengung bisa menjelaskan hal tersebut. Waktu dengung yang kecil nilainya
sering disebut dry, sedangkan yang lebih lama waktunya disebut wet. Banyak istilah lain seperti
‘cempreng’/tipis, gemuk, yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Istilah tersebut
dipengaruhi oleh parameter akustik waktu dengung dan parameter lain yang akan dibahas
selanjutnya.

Mungkin anda bertanya, apa arti waktu dengung ruang seminar 1-1,3 sekon. Nilai
waktu dengung dipengaruhi oleh volume ruangan. Karena berada di dalam ruang, maka akan
terjadi room modes (bahasannya akan lebih detail di bagian room modes). Akibatnya waktu
dengung di setiap frekuensi akan berbeda. Nilai waktu dengung yang ada di referensi biasanya
merupakan rata-rata dari keseluruhan frekuensi. Misalnya RT pada 125 Hz = 1,4 sekon, RT pada
1000 Hz = 1 sekon, dll. yang kemudian angka tersebut dirata-rata sehingga didapatlah waktu
dengung rata-rata tersebut. Namun sebagai acoustic engineer, tidak seenaknya saja kita
mengambil nilai waktu dengung karena suara bisa menjadi tidak balance, seperti yang
diungkapkan secara awam, suaranya mungkin menjadi cempreng atau terlalu gemuk.

Waktu dengung juga dipengaruhi oleh absorpsi suara diruangan tersebut. Jika anda
melihat studio musik, anda akan menemukan bahan-bahan di dinding maupun lantai seperti
foam, karpet, kayu triplek, fiberglass, glasswol, rockwol, dan lain lain yag dipasang di studio
tersebut. Bahan-bahan tadi memiliki nilai absorpsi dan refleksi yang berbeda-beda yang akan
mepengaruhi waktu dengung. Semakin besar absorpsi suara oleh bahan di dalam ruang, maka
waktu dengung akan menjadi lebih kecil.
Bagaimana cara menghitung waktu dengung?

Sebagaimana arti dari waktu dengung yakni waktu yang dibutuhkan suara untuk
meluruh sebesar 60dB, maka kita bisa mengetahui nilainya dari pengukuran. Caranya mudah,
coba beri suatu sinyal impulse di suatu ruang, misal anda tepuk tangan sekali saja. Rekam suara
tersebut lalu liat grafiknya. Anda bisa memakai banyak software audio untuk menampilkan
grafik tekanan suara denagn waktu seperti ini:

Nah, anda sekarang tinggal menghitung dari ordinat y yakni tekanan suara, pengurangan
suara hingga 60 dB di mulai dari suara asli berhenti membutuhkan berapa x waktu. Biasanya
diambil dari -5dB sampai -75dB, atau terserah anda yang penting 60dB. Waktu x yang anda
dapatkan adalah waktu dengung.

Lalu bagaimana jika ternyata ketika kita merekam suara tersebut, sinyalnya lemah, atao
bisa jadi noise alat perekam kita besar, contoh jika anda merekam dengan HP.Dengan begitu
Anda tidak bisa mendapatkan peluruhan 60 dB bukan? Solusinya Anda bisa dekati dengan
pendekatan T15, T20, juga T30 tergantung kebutuhan anda. T15 artinya waktu dengung dengan
pendekatan peluruhan sebesar 15dB. Dari T 15 anda akan mendapatkan waktu x, tinggal anda
kalikan waktu x tersebut hingga mencapai 60dB, kalau T 15 berarti dikalikan 4 kali. Begitu juga
dengan T20 dan T30.
Bagaimana jika ruangannya belum ada?

Jika ruangan masih dalam rancangan pembuatan, kita bisa mengira-ngira nilai waktu dengung
tersebut melalui perhitungan waktu dengung.

Sabine Equation

Sabine menemukan bahwa waktu dengung di suatu ruang dipengaruhi oleh volume dan
jumlah luas permukaan absorpsi suara di ruang tersebut.

V
T 60=0.161
∑∝S
T60 = waktu dengung: waktu suara untuk meluruh sebesar 60dB
V = volume ruang (m3)
α = koefisien absorpsi bahan
S = luas permukaan bahan absorpsi (m2)

Adanya rumus sabine diatas sangat membantu perkembangan teknologi perancangan


ruangan akustik hingga saat ini. Software-software akustik mulai banyak bermunculan sehingga
kita bisa memperkirakan parameter-parameter akustik berdasarkan gedung yang kita rancang.
Kembali lagi ke rumus sabine, sebenarnya konstanta rumus ini digunakan saat temperatur
ruang 20oC. Di Indonesia seringkali temperatur ruang sedikit lebih besar dari 20 oC. Namun hal
ini bisa diabaikan karena pengaruhnya kecil, lagipula temperatur bisa di set menggunakan AC.
Rumus Sabine biasa digunakan untuk rancangan ruang berukuran besar seperti ruang konser
dengan koefisien absorpsi rata-rata diatas 0,5. Untuk ruang dengan rata-rata koefisien
absorpsinya kurang dari 0,5 atau mendekati dead room, misalnya ruang studio, digunakan
pendekatan lain yakni Norris Eyring.
Norris Eyring

0.161V
T 60=
−S T ln (1−∝)
´

T60 = waktu dengung


V = volume ruang (m3)
ά = rata-rata koefisien absorpsi bahan (ΣSi.α/ΣSi)
ST = luas permukaan total ruangan (m2)

Rumus di atas sangat efektif untuk perhitungan


waktu dengung dengan ruangan bersifat sangat
absorptif.

Untuk ruangan yang sangat besar, faktor udara


bisa mempengaruhi waktu dengung juga, umumnya pada
frekuensi lebih tinggi dari 2 kHz. Lembabnya udara bisa menyebabkan suara terabsorpsi oleh
udara. Karenanya, rumus-rumus diatas bisa kita modifikasi menjadi:

V
T 60=0.161
∑ ∝ S +4 mV
0.161V
T 60=
−S T ln ( 1−∝
´ ) +4 mV

Nilai m per meter dalam sabine adalah 0,009 pada 2 kHz, 0,025 pada 4 kHz, dan 0,08
pada 8 kHz. Nilai ini bisa diaplikasikan pada keadaan kelembaban 40% hingga 60%.

Pengaruh Reverberation Time

Nilai RT di dalam suatu ruang akan sangat berpengaruh pada suara yang kita dengar.
Sebagai contoh, mungkin anda pernah berada di suatu gor yang digunakan pertunjukan musik.
Anda akan mendengar suaranya aneh, menggaung, tidak jelas, sehingga tidak bisa kita
menikmati musik di ruang tersebut. Mungkin yang anda dengar dominan seperti noise. Ini salah
satu pengaruh dari nilai waktu dengung yang berlebihan. Wajar, gor tempat olahraga,
umumnya berbahan reflektif, waktu dengung bisa mencapai 4-5 sekon. Kalau dipakai olahraga?
Sangat cocok! Satu suara penonton saja bisa ramai kan? Sehingga pemain lebih bersemangat.

Sebaliknya, bagaimana jika pertunjukan musik klasik dipertontonkan di lapangan? Anda


akan sangat jelas mendengar tone dan timbre alat musik tersebut secara jelas. Tapi bunyi dari
satu alat musik dengan alat musik tidak saling bercampur. Seolah anda mendengar banyak alat
musik yang dimainkan sendiri-sendiri, bedakan dengan suara di ruang konser dimana anda
mendengar semua suara menjadi satu kesatuan.

Nilai waktu dengung akan sangat berpengaruh pada clarity (kejelasan tone) dan
definition (kejelasan suara ucap). Pada artikel selanjutnya saya akan membahas mengenai
parameter-parameter tersebut beserta parameter akustik lainnya.

Referensi:

Long, Marshall.2006.Architectural Acoustic.California:Elsevier Inc


Everest, Alton. 2009.Master Handbook of Acoustic 5th Edition.New York:Mc Graw Hill Inc
Vigran, Erik. 2008. Building Acoustic.New York:Taylor & Francis
Ingard, Uno. 2008. Notes on Acoustic. New Delhi:Infinity Science Press LLC

Anda mungkin juga menyukai