Anda di halaman 1dari 2

5 Bahan Kimia Ini Dapat Menyumbat

Pembuluh Darah!
KOMPAS.com - Paparan zat kimia di sekitar kita memiliki dampak yang tidak ringan bagi
kesehatan. Salah satunya adalah menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Ketahui apa
saja bahan kimia yang sebaiknya kita hindari.

1. Makanan kaleng dan plastik


Dalam produk tersebut terdapat zat yang disebut bisphenol-A (BPA). Zat ini sering disebut
sebagai pengganggu hormon karena merusak fungsi hormon sehat. BPA juga meniru efek dari
estrogen, meningkatkan risiko gangguan prostat dan kanker payudara, serta obesitas.

Yang belum banyak diketahui, BPA juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Salah satu studi mengaitkan level BPA yang tinggi dalam darah dengan peningkatan risiko
penumpukan plak yang jika pecah bisa menyebabkan serangan jantung mendadak dan hal ini
sering menjadi fatal.

Untuk menghindari kontaminasi ini, Anda dapat membeli botol kaleng makanan atau air yang
ditandai dengan label "BPA-free". Hal lain yang dapat dilakukan yaitu dengan tidak
menyentuh kwitansi yang dicetak di atas kertas thermal.

2. Produk perawatan tubuh


Waspadai Phthalates dalam produk perawatan tubuh. Zat kimia ini juga mengganggu
hormonal yang dapat menyebabkan produksi jumlah sperma rendah, cacat lahir, obesitas, dan
diabetes.

Kandungan phthalates yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko penyumbatan pada
arteri. Studi terbaru juga menghubungkan antara hipertensi pada anak-anak dengan
kandungan phthalate dalam darah. Lebih dari 50 makalah medis juga menghubungkan
phthalates dengan masalah kardiovaskular. Kontaminasi ini dapat dicegah dengan
menghindari penggunaan lotion wanginya menyengat dan produk perawatan pribadi lainnya.

3. Alat masak antilengket


waspadai Perfluorinated (PFC). Bahan kimia ini juga ditemukan dalam lapisan kedap air pada
pakaian dan furnitur. Efek negatif dari paparan PFC antara lain mempengaruhi fungsi tiroid,
kualitas sperma, kesehatan ginjal, serta penyakit jantung.

Dalam sebuah studi di Denmark baru-baru ini, ditemukan sekitar 500 anak yang kegemukan
yang memiliki kadar PFC tinggi dalam darahnya lebih berisiko penyakit jantung dan
diabetes, termasuk kadar insulin dan trigliserida yang tinggi. Hasil ini tak berbeda pada anak
yang berat badannya normal.

4. Pakaian, furnitur, dan karpet


Produk furnitur baru, karpet, atau kasur, dibuat dari berbagai jenis zat kimia. Bau khas dari
perabota baru juga berasal dari zat kimia yang lepas. Salah satu tipe bahan kimia tersebut
adalah Polybrominated Diphenyl Ethers (PBDEs). Zat ini bisa meniru hormon tiroid dan
menyebabkan penurunan IQ.

Studi mengenai bahaya PBDEs salah satunya dilakukan tim dari Denmark dan Swedia
terhadap 21 pasangan lansia yang tinggal di rumah. Tim peneliti mengukur beberapa penanda
kesehatan. Kemudian selama dua hari, mereka mengukur penanda kesehatan tapi udara di
dalam rumah sudah disaring.

Hasilnya, filter tersebut menghilangkan 9000 partikel permeter kubik dari udara. Jumlah
tersebut setara dengan peningkatan fungsi pembuluh darah kecil sampai 8 persen. Hal ini
cukup untuk menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa sakit angina, atau meningkatkan
aliran darah.

5. Pakaian cuci kering (dry cleaning)


Selain efektif menghilangkan noda, Percholorate juga melindungi pakaian terhadap
penyusutan, proses penguapan yang cepat, dan dapat digunakan secara berulang-ulang,
sehingga sangat hemat biaya.

Itu sebabnya sebanyak 85 persen binatu menggunakan pembersih pakaian ini. Paparan bahan
kimia ini akan menimbulkan beberapa efek samping, diantaranya pusing, kelelahan, sakit
kepala, dan mual. Bahan kimia ini telah terbukti menyebabkan kanker pada tikus dan
dikategorikan "mungkin karsinogenik bagi manusia" oleh Badan Internasional untuk
Penelitian Kanker (IARC).

Hubungan zat kimia ini dengan penyakit jantung belum bisa dipastikan, tetapi efek toksik
dari PERC pada sistem enzim sangat berhubungan dengan kesehatan hati. Pencegahan akan
kontaminasi ini dapat dilakukan dengan melepas plastik yang digunakan pada "dry cleaning
dan mengangin-anginkannya beberapa hari sebelum dipakai. (Monica Erisanti)

Anda mungkin juga menyukai