PENDAHULUAN
a. Pewarnaan gram
1. Objek glass 5. Tissue 9. Larutan huckers crystal violet
2. penjepit 6. Jarum ose 10. Larutan mordan lugol iodine
3. pipet tetes 7. Sediaan 11. Larutan sofranin
4. mikroskop 8. Imersi oil 12. air
BAB II
PROSES PRAKTIKUM
Sediaan yang sudah direkat diwarnai dengan Kristal ungu, diamkan selama 5 menit
.
Zat warna dibuang dan ditetesi dengan larutan lugol, biarkan selama kurang lebih 1
menit.
Larutan lugol dibuang dan sediaan dicuci dengan air yang mengalir.
Lalu sediaan ditetesi alcohol sampai tidak ada zat yang mengalir lagi.
Sediaan dicuci dengan air mengalir
Sediaan ditetesi larutan sofranin ( air fukhsin ), diamkan selama 10 20
detik
Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui teknik pewarnaan Basil Tahan
Asam (BTA) dan mengamati tingkat infeksi dari sputum apakah
terdapat Mycobacterium atau tidak. Sampel yang di gunakan untuk menguji ada atau
tidaknya Mycobaterium yaitu sputum. Sputum adalah lendir dan materi lainnya yang
dibawa dari paru-paru, bronkus dan trakea yang mungkin dibatukkan dan dimuntahkan
atau ditelan. Uji Basil Tahan Asam (BTA) pada praktikum kali ini menggunakan prosedur
pewarnaan Ziehl Neelsen yaitu dengan memberi larutan pewarna karbol fuchsin, alkohol
asam dan methylen blue. Pewarnaan tahan asam dapat digunakan untuk membantu
menegakkan diagnosa tuberkulosis.
Objek glass yang telah kering lalu di tetesi karbol fuchsin 0,3% yang
berfungsi mewarnai seluruh sel bakteri. Objek glass kemudian dipanaskan tetapi tidak
sampai mendidih, hanya sampai adanya asap dari sampel yang dipanaskan hal ini
dilakukan untuk membuka dinding sel dari bakteri sehingga karbol fuchsin dapat di serap
oleh bakteri yang menjadi pewarna bagi bakteri itu sendiri.
Dari hasil pengamatan di peroleh bahwa pada sampel sputum, positif terdapat adanya
bakteri Mycobaterium tuberculose ini di tandai dengan adanya warna merah dengan
latar biru pada pengamatan melalui mikroskop.
Berdasarkan hasil percobaan diatas maka dapat dikatakan percobaan ini telah
berhasil. Di mana menurut Pelczar (1988), Basil Tahan Asam (BTA) merupakan
bakteri yang kandungan lemaknya sangat tebal sehingga tidak bisa diwarnai dengan
reaksi pewarnaan biasa, tetapi harus dengan pewarnaan tahan asam. Kelompok bakteri
ini disebut basil tahan asam (BTA) karena dapat mempertahankan zat warna pertama
sewaktu dicuci dengan larutan pemucat. Golongan bakteri ini biasanya bersifat
patogen pada manusia contohnya adalah Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat diisolasi dari sputum penderita TBC.
Reaksi hasil pewarnaannya jika positif terdapat bakteri TBC berwarna merah.
BAB IV
KESIMPULAN
Brooks, 2008. Tuberkulosis Paru Resisten Ganda. Di kutip oleh Ayu Setiawati. 2010.
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan.
Darmanto, 2010. Ilmu Penyakit Paru. Di kutip dari tulisan Rizqi Nugraheni
Putri. 2011. Trans Info Media. Jakarta.
Kurniawati. 2005. Perbandingan Tan Thiam Hok, Ziehl Neelsen, dan Fluorokrom
sebagai Metode Pewarnaan Basil Tahan Asam untuk Pemeriksaan Mikroskopis
Sputum. Di kutip dari tulisan Zita Marisa. Vol 9, juni 2005 : 29-33. Makara
Kesehatan.