Topik Pembahasan:
oleh:
Prof. DR. Ir. Kudang B. Seminar, MSc.
Ir. M. Solahudin, MS
Data dapat berasal dari lokasi yang dekat maupun jauh dalam berbagai media/bentuk
(multimedia) berupa: teks, gambar (citra), suara (audio), video, dan grafik untuk diolah menjadi
informasi (lihat Gambar 1). Selanjutnya informasi juga perlu disebarkan dan ditampilkan pada
berbagai lokasi yang mungkin berjauhan. Rantai produksi informasi ini perlu seyogyanya
berjalan dalam waktu yang cepat (real time) agar dapat segera dimanfaatkan oleh pengguna.
Dalam hal ini dukungan TI mutlak diperlukan.
Dengan dukungan TI, pergerakan fisik (pergerakan orang, kendaraan, & barang) perlu
diminimisasi dan digantikan dengan pergerakan data elektronik. Hal ini melahirkan pardigma
baru dalam interaksi manusia, yaitu mengarah kepada EDI (Electronic Data Interchange).
Transaksi perbankan yang tadinya perlu pergerakan orang dan pergerakan barang berupa uang,
dapat digantikan dengan pergerakan data elektronik melalui fasilitas e-banking (electronic
banking). Demikian juga transaksi perbelanjaan (shopping) telah digantikan dengan fasilitas e-
shopping (electronic shopping). Pertemuan (meeting) yang tadinya memerlukan pergerakan telah
diganti dengan e-meeting (electronic meeting) dengan melalui teleconference, computer
conference, video conference. Dan masih banyak contoh lain untuk e-business yang lain yang
mengadopsi paradigma baru ini. Beberapa enterprise telah terbukti dapat meningkatkan daya
saingnya (competitive power) dengan memanfaatkan paradigma EDI dengan dukungan TI.
Komputer adalah mesin yang dapat menerima, menterjemahkan, dan mengeksekusi sederetan
instruksi-instruksi (program) untuk menerima dan mengolah data guna menghasilkan suatu
informasi yang diperlukan. Informasi yang dihasilkan dapat digunakan langsung oleh manusia
2
maupun mesin (komputer dan peralatan lain seperti telepon, fax, printer) atau diumpankan untuk
mengontrol mesin seperti mesin pemananas, mesin bubut, mesin bor, peralatan isyarat bahaya
(alarm). Komputer terdiri dari 3 komponen utama: (1) unit pengolah pusat (CPU/Central
Processing Unit), (2) unit input-output (I/O), dan (3) unit memori (Gunton 1993).
Sistem komputer adalah interkoneksi terpadu dan kooperatif dari komponen-komponen yang
mencakup (1) piranti keras (hardware) yang dapat menangkap, mengolah, menyimpan, mengirim,
dan menyajikan data dan informasi, (2) piranti lunak (software) yang mengontrol dan mengelola
piranti lunak, dan (3) data yang tersimpan dalam memori (Gunton 1993). Piranti keras itu tidak
lain adalah komputer.
Walaupun komputer dapat digunakan untuk pengolahan dan penyimpanan data, namun
perlu dukungan teknologi telekomunikasi untuk komunikasi data & informasi dari satu tempat ke
tempat lain. Telekomunikasi adalah pengiriman informasi (teks, gambar, suara, video) jarak jauh
dari satu tempat ke tempat lain. Telekomunikasi menyediakan sarana transmisi distribusi data &
informasi melalui media kabel (misalnya serat optik (fiber optic), kabel koaksial (coaxial cable))
maupun yang non-kabel (wireless) seperti satelit, gelombang radio, gelombang cahaya,
gelombang ultrasonik. Beberapa komputer yang perlu berkomunikasi perlu dihubungkan dengan
jaringan telekomunikasi sehingga membentuk jaringan kerja komputer (computer network)
seperti Internet yang merupakan jaringan komputer terbesar di dunia saat ini yang menghubungan
banyak negara.
Jaringan komputer dapat mencakup area yang luas (antar negara, antar kota atau
propinsi), dan ini masuk dalam kategori WAN (Wide Area Network). Sedangkan jaringan yang
mencakup area yang tidak luas (antar gedung, antar ruang) masuk dalam kategori LAN (Local
Area Network).
Saat ini trend business telah mengarah kepada bentuk internetworked enterprise, yaitu
aliansi enterprise yang mendayagunakan jaringan komputer yang memungkinkan pertukaran
informasi yang akurat, cepat dan aman untuk mengembangkan skala bisnis dan daya saingnya
dengan koordinasi dan kooperasi yang lebih baik.
Performance
Control System
Data Store
NETWARE
Gambar 2. Model umum Sistem Informasi (OBrien 1999).
Model SI pada Gambar 2 tersebut juga memberikan cara pandang yang utuh tentang
sistem informasi, dimana keberadaan dan fungsi kelima komponen sistem bersifat mutlak untuk
mendukung keberjalanan kesuluruhan aktivitas sistem informasi. Cara pandang yang hanya
mengutamakan hanya sebagian dari kelima komponen sistem tersebut, merupakan cara pandang
yang tidak utuh (parsial) terhadap suatu sistem informasi.
Terlebih penting lagi bahwa model tersebut memandang sistem informasi sebagai
produsen atau industri informasi (information industry), yang perlu menjamin kualitas dan
ketersediaan informasi sebagai produk yang harus sesuai kebutuhan, sampai dengan tepat waktu,
dan aman bagi konsumen yang membutuhkannya. Hal ini berkaitan erat dengan konsep IRM
(Information Resource Management) yang memandang data dan informasi sebagai suatu
sumberdaya yang vital dari suatu organisasi (enterprise) yang harus dikelola seperti layaknya
sunberdaya yang lain seperti peralatan, bahan baku pabrik, dan sumber daya manusia. Perlu
dipahami bahwa Sistem Informasi (SI) adalah industri informasi yang mengolah data (bahan
mentah) menjadi informasi. Kualitas produk berupa informasi menjadi ukuran akan keberhasilan
dari sustu industri informasi. Jika kualitas informasinya prima, berarti industri atau sistem
informasinya prima.
a. Manusia (Brainware)
4
Sumberdaya manusia meliputi pengguna akhir (end users) dan pengelola sistem (system
information managing team). Pengguna akhir adalah meraka yang menggunakan sistem informasi
ataupun informasinya saja, dapat berupa individu ataupun organisasi. Sedangkan pengelola sistem
adalah mereka yang membangun, mengoperasikan, dan merawat sistem informasi.
d. Jaringan (Netware)
Sumberdaya jaringan meliputi seluruh sarana untuk telekomunikasi yang meliputi media
telekomunikasi, prosesor telekomunikasi, aliran (jalur) telekomunikasi, topologi & aturan
(protokol) telekomunikasi, keamanan serta zona telekomunikasi.
e. Data (Dataware)
Aktivitas ini meliputi pengumpulan data dari berbagai sumber yang diperlukan,
strukturisasi dan kodifikasi data, hingga entri (pemasukan) data. Pemasukan data dapat dilakukan
secara manual (melalui keyboard, scanner, digitizer, stylus pen) atau non-manual, misalnya
melalui pesawat tilpun atau fax, camera, sensor ukur yang dihubungkan langsung (interfaced) ke
sistem komputer. Pemilihan alat untuk data entry ini sangat bervariasi tergantung dari jenis,
bentuk, volume, serta lokasi data yang akan dimasukkan ke sistem komputer. Prinsipnya adalah
bagaimana agar dalam entri data ini kelambatan dan kesalahan manusia (human's errori) dapat
diminimalisasi. Jika potensi kesalahan yang terjadi masih besar, maka berlaku kondisi GIGO
(Garbage in Garbage Out), artinya data masuk yang salah adalah "sampah" sehingga produk
informasinyapun akan setara dengan "sampah".
5
Data dalam berbagai bentuk: teks, citra (image), suara (audio), video dari berbagai
sumber (Gambar 2) harus dapat ditangani oleh suatu sistem informasi yang memerlukannya.
Aktivitas ini dimulai dari produksi informasi, penyajian informasi, pembuatan laporan
(report production), pencetakan informasi, klasifikasi informasi, serta penyampaiannya ke
pengguna atau yang memerlukannya.
Aktivitas ini meliputi auditing (evaluasi dan pemantauan terhadap komponen, aktivitas,
dan kinerja sistem informasi), pengamanan (security) sistem, pengaturan pemakaian sistem,
pemantauan kesesuaian informasi dengan kebutuhan pengguna, pengaturan hak dan wewenang,
pengorganisasian dan peningkatan kemampuan tim pengelola, serta pelaksanaan sistem reward &
penalty.
Teknologi informasi dewasa ini merupakan kebutuhan vital manusia untuk berinteraksi
dengan sesamanya. Kemajuan yang agresif dari teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah
memungkinkan manusia untuk melakukan proses komunikasi informasi secara lebih cepat dan
akurat dalam menghadapi globalisasi.
Teknologi web dan multimedia yang merupakan bagian dari teknologi kinformasi dan
omunikasi visual sangat efektif dan efisien menjelaskan secara kongkrit dan alami apa yang
belum pernah dilihat dan didengar oleh pengguna informasi. Dengan memanfaatkan teknologi
komunikasi visual tersebut, kita mampu mengurangi permasalahan dalam berkomunikasi dan
penyampaian informasi.
individu maupun kolektif akan lebih terbuka untuk dimanfaatkan, dipertukarkan, dan
dipropagandakan di alam semesta ini.
Gambar 3. Teknologi informasi memungkinkan interaksi si global tnpa batas ruang dan waktu.
Dari sisi lingkungan sosio-teknologi (Gambar 4), SI adalah salah satu faktor kritis yang
mempengaruhi kinerja proses bisnis dari suatu enterprise (organisasi). Persaingan yang sangat
kompetitif di era global saat ini menuntut kinerja prima yang kompetitif, sehingga suka atau
tidak suka, cepat atau lambat, SI akan mempengaruhi setiap organisasi dalam memenangkan
kompetisi yang terus menajam. Bahkan SI menjadi bagian dari solusi untuk mencapai keuntungan
strategis (strategic advantage) suatu enterprise/organisasi.
Struktur
Struktur
Organisasi
Strategi Sistem
Manajemen Bisnis I nformasi
Proses (SI )
Mengutip pendapat Michael Hammer & James Champy tentang peran TI/SI bagi organisasi:
company that cannot change the way it thinks about Information Technology cannot re-
engineer, menunjukkan betapa vitalnya peran TI dalam melakukan transformasi proses bisnis
menuju keunggulan kompetitif. Namun demikian peran TI ini tidak datang dengan sendirinya,
melainkan harus melalui suatu proses rekayasa (engineering) atau rekayasa ulang (re-
engineering) yang beorientasi pada rasionalisme dan utilisasi TI (Gambar 5).
High
Rationalism Reengineering
BPR
Current Automation
Condition (Computerization)
Falsafah mendasar dari pendayagunaan TI bagi enterprise seyogyanya berpijak pada esensi dan
fungsi dari teknologi:
Technology is the technical means people use to improve their surroundings. It is also
knowledge of using tools and machines to do tasks efficiently.
(www.bergen.org/technology/defin.html).
Jadi teknologi terkait erat dengan teknik/rekayasa (engineering). Mengacu pada Encyclopedia
Britannica (1974), engineering berasal dari kata ingenerare yang artinya menciptakan (to
create); sedangkan definisi umum engineering adalah: professional art of applying science to
the optimum conversion of the resources of nature to the benefit of man
Hasil dari re-engineering adalah suatu pembaharuan proses binis yang mendayagunakan TI secara
rasional yang memungkinkan enterprise/organisasi untuk berkembang tidak saja secara kuantitatif
(physical) namun juga secara kualitatif (values). Nilai (values) mencakup antara lain kemudahan,
kecepatan, keakurasian, kecerdasan, efisiensi, produktivitas, dan efektivitas. Hal ini sesuai
dengan salah satu moto TI: Not the big defeats the small, but the fast defeats the slow (bukan
yang besar mengalahkan yang kecil, namun yang cepat mengalahkan yang lambat).
Sebagai pengelola sistem informasi maka ada beberapa aspek yang perlu diketahui agar
sistem informasi dapat dibangun, dikelola, dan dikembangkan untuk mendukung "proses bisnis"
dari suatu organisasi dengan efektivitas dan efisiensi yang baik. Aspek penting yang harus
diketahui tersebut disajikan pada Gambar 3.
Aspek yang paling mendasar adalah pemahaman tentang Konsep Dasar SI (Sistem
Informasi) yang mencakup pemahaman tentang falsafah tentang sistem, komponen dan aktivitas
sistem informasi seperti dijelaskan dalam Model Sistem Informasi pada Gambar 1 & 2, serta
8
bagaimana sistem tersebut dapat mendukung suatu proses bisnis dalam organisasi (visi, misi, dan
tujuan).
Aspek ketiga adalah pemahaman tentang aplikasi sistem informasi, yaitu tentang terapan-
terapan sistem informasi misalkan untuk aplikasi accounting, general ledge, aplikasi perbankan,
aplikasi perkantoran, aplikasi kedokteran dan farmasi, aplikasi asuransi, aplikasi ekspor-impor,
aplikasi pertanian yang mendukung kegiatan operasional maupun managerial suatu organisasi.
Berdasarkan terapannya, sistem informasi dibagi dua kategori (1) Sistem Informasi Operasional
dan (2) Sistem Informasi Managemen (lihat Gambar 6). Aplikasi SI terkait dengan kategori SI
tersebut.
Manajemen
SI
Pengembangan SI
Aplikasi SI
Teknologi SI
Aspek terakhir yang perlu dipahami adalah pengelolaan atau manajemen sistem informasi
yang telah dikembangkan atau dibangun yang meliputi pengamanan, pemantauan, auditing, dan
perawatan sistem informasi yang senantiasa memenuhi kebutuhan dan perkembangan teknologi
yang senantiasa berubah.