Judul :
Disusun Oleh :
Nama kelompok
DEPARTEMEN BIOLOGI
2014
RINGKASAN
Udang dan kepiting ditangkap di tiga aliran air yang berasal dari tiga mata air yang
berbeda di Gunung Walat selama 2 hari berturut-turut di bulan Juni 2014. Titik-
titik penangkapan ditentukan secara purposive. Penangkapan udang dan kepiting
dilakukan dengan tangan kosong, hand net, dan tiga jenis trap for small
crustacean. Perangkap jenis pertama dibuat dari botol bekas air minum mineral,
yang kedua dibuat dari keranjang plastik, dan yang ketiga dibuat dari jaring kawat.
Semua perangkap diisi dengan umpan ikan dan udang dan kemudian disimpan
semalam di dalam air. Udang dan kepiting yang tertangkap direkam kemudian
dimasukkan ke alkohol 70% sebagai deep anesthetize. Setelah 2 jam, alkohol 70%
diganti dengan yang baru.
Jumlah udang yang berhasil ditangkap sebanyak 13 ekor dan kepiting sebanyak 1
ekor. Setelah dilakukan identifikasi berdasarkan karakter morfologi, semua udang
yang ditangkap hanya satu spesies, yaitu Macrobrachium pillimanus, sedangkan
kepitingnya adalah Parathelphusa convexa. Kedua spesies Crustacea yang
ditemukan di Gunung Walat merupakan spesies yang umum ditemukan di wilayah
Indonesia Bagian Barat, mulai Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
Macrobrachium pillimanus diperoleh pada habitat berbatu, air yang mengalir deras
atau air tidak mengalir deras. Udang ini tidak ditemukan di air tergenang, yaitu di
dua kolam yang ada di kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat. Parathelphusa
convexa dapat ditemukan di pinggir sungai yang bersemak.
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Departemen
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atasa
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan studi lapang dengan
judul Keanekaragaman Crustacea Air Tawar di Gunung Walat. Laporan ini
disusun untuk diajukan sebagai pertanggungjawaban atas studi lapangan yang telah
dilaksanakan oleh penulis.
Penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
RINGKASAN.......................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ vi
I. PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1.2 Tujuan.......................................................................................................... 2
3.2 Pembahasan................................................................................................. 10
v
IV. SIMPULAN DAN SARAN.............................................................................. 12
4.1 Simpulan..................................................................................................... 12
4.2 Saran........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 13
DAFTAR GAMBAR
vi
I. PENDAHULUAN
Biota yang bisa ditemukan di perairan air tawar antara lain Crustacea, yaitu
udang dan kepiting sebagai macrobenthos dan isopoda sebagai microbenthos.
Udang adalah anggota dari Crustaceae, ordo Decapoda.. Udang bisa ditemukan
pada air tawar dan air laut. Udang air tawar biasanya dikelompokkan sebagai udang
palaemonid dan untuk udang air laut dikelompokkan sebagai udang penaeid. Udang
air tawar yang memiliki penyebaran yang luas adalah genus Macrobrachium yang
terdiri dari 240 spesies (Grave et al 2008). Sekitar 100 spesies anggota
Macrobrachium diperoleh di Asia Tenggara dan Asia Timur. Udang ini menghuni
habitat air tawar yang bervariasi yaitu kolam, danau, rawa dan sungai (Wowor
2008).
1.2 Tujuan
Alat yang digunakan dalam studi lapangan ini adalah : botol air mineral,
karet gelang, kawat, gunting, stapless, jaring ikan kecil, label, kamera, cawan petri,
mikroskop stereo, pinset, plastik, botol film, perangkap kepiting, bubu, tali rafia.
Bahan yang digunakan adalah sampel udang, sampel kepiting, alkohol 70%, umpan
udang dan ikan.
Daerah sungai pada Gunung Walat merupakan sungai kecil dengan lebar 1-2
meter, dengan kedalaman maksimal 50 cm. Sungai di Gunung Walat memiliki
substrat berbatu dan berarus deras hingga tenang.
Titik 1 mempunyai karakteristik sebagai berikut: lebar sungai kecil, aliran air
deras dan memiliki substrat berbatu. Di sekeliling titik ini dinaungi pohon dan
tanaman herba (Gambar 7).
Gambar 7 Titik 1
Gambar 8 Titik 2
Gambar 10 Titik 4
3.2 Pembahasan
Berdasarkan kunci identifikasi Wowor (2004), ketiga belas udang yang diperoleh
merupakan spesies Macrobrachium pilimanus dan kepiting Parathelphusa convexa.
Kingdom : Animalia
Kelas : Malacostrata
Ordo : Decapoda
Famili : Palaemonidae
Genus : Macrobrachium
Spesies : M. pilimanus
M. pilimanus ditemukan pada titik 1 yang memiliki substrat berbatu dan air
mengalir, sesuai dengan habitat M. pilimanus yang dideskripsikan oleh Taufik
(2011) dan Iwata (2003). Pada titik 2 yang karakteristik perairannya berlumpur,
kondisi aliran airnya lambat tidak ditemukan spesies M.pilimanus. Titik lainnya pun
tidak ditemukan spesies M.pilimanus karena habitatnya tidak sesuai dengan habitat
yang dideskripsikan oleh Taufik(2011) dan Iwata(2003).
Sembilan dari tiga belas M.pilimanus yang diperoleh merupakan hasil dari
metode tangkap tangan. Hal ini membuktikan bahwa metode tangkap tangan lebih
efektif dibandingkan metode penangkapan dengan small trap. Faktor kegagalan
dari metode small trap yaitu pemasangan trap yang kurang lama, pemasangan
dilakukan di tempat yang diperkirakan tidak ada organismenya, dan kondisi aliran
air.
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Famili : Gecarcinucidae
Genus : Parathelphusa
Spesies : P. convexa
Ditemukan di daerah Jawa dan Sumatra bagian selatan (Chia dan Ng 2006).
P.convexa memiliki ciri tubuh berwarna coklat, memiliki mata faset, memiliki capit
dan tungkai 4 pasang. P.convexa termasuk golongan Decapoda tempurung
punggung umumnya berwarna kecoklatan, kehitaman, hingga ungu gelap, kerap
memiliki lekukan seperti bekas terinjak tapak kaki kuda (Nirmala 2012).
Jumlah udang yang berhasil ditangkap sebanyak 13 ekor dan kepiting sebanyak 1
ekor. Setelah dilakukan identifikasi berdasarkan karakter morfologi, semua udang
yang ditangkap hanya satu spesies, yaitu Macrobrachium pillimanus, sedangkan
kepitingnya adalah Parathelphusa convexa. Kedua spesies Crustacea yang
ditemukan di Gunung Walat merupakan spesies yang umum ditemukan di wilayah
Indonesia Bagian Barat, mulai Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
Macrobrachium pillimanus diperoleh pada habitat berbatu, air yang mengalir deras
atau air tidak mengalir deras. Udang ini tidak ditemukan di air tergenang, yaitu di
dua kolam yang ada di kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat. Parathelphusa
convexa dapat ditemukan di pinggir sungai yang bersemak.
4.2 Saran
Dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan pengambilan sampel dari tiap-tiap aliran
sungai yang ada disekitar HPGW untuk membuktikan keanekaragaman Crustacea
air tawar yang ada di Gunung Walat.
DAFTAR PUSTAKA
Chia O K S, Ng Peter K L. 2006. The Freshwater Crabs of Sulawesi, with
Description of two new Genera and Four New Species
(Crustacea:Decapoda:Barchyura:Parathelphusidae. Jurnal The Raffles Buletin
of Zoology. 54(2):381-428.
Esser, L. and Cumberlidge, N. 2008. Parathelphusa convexa. The IUCN Red List
of Threatened Species. Version 2014.1. terhubung berkala
<www.iucnredlist.org>. Downloaded on 11 July 2014.
Grave SD, Cai Y, Anher A. 2008. Global diversity of shrimp (Crustacea Decapoda :
Caridea) in freshwater. Hidrobiologia. 595:287-293.
Holthuis LB. 1979. Cavernicolous and terrestrial decapod crustacea from Northern
Sarawak, Borneo. Zoologische Verhandlingen. 171:1-55.
Prianto, E. 2007. Peran Kepiting Sebagai Spesies Kunci (Keystone Spesies) pada
Ekosistem Mangrove. Prosiding Forum Perairan Umum Indonesia IV. Balai
Riset Perikanan Perairan Umum. Banyuasin.
Taufik. 2011. Keanekaragaman Udang Air Tawar di Danau Kerinci Provinsi Jambi.
[Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Wowor D, Cai Y, Ng PKL. 2009. Evolution of life history traits of Asian freshwater
prawns of genus Macrobrachium (Crustacea: Decapoda: Palaemonidae) based
on multilocus molecular phylogenetic analysis. Mol. Phylogenetic and Evol.
52:340-350.