Iphone Marinzka
Iphone Marinzka
PENDAHULUAN
2
2. Banyaknya varian smartphone merek lain dengan spesifikasi hampir
sama sehingga mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap
smartphone iphone
3. Banyaknya merek-merek terkenal pesaing dengan harga produk
smartphone berbeda yang beredar saat ini mempengaruhi loyalitas
konsumen terhadap iphone
4. Sejauh mana citra merek mempengaruhi loyalitas konsumen iphone
5. Sejauh mana harga mempengaruhi loyalitas konsumen iphone
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
b. Definisi Merek
Merek (Brand) adalah nama, istilah, simbol, atau rancangan,
atau kombinasi dari seseorang atau sekelompok penjual dan
untuk membedakannya dari produk pesaing (Kotler & Susanto,
1994). Setiap produsen bisa saja menciptakan satu produk yang
sama, tapi tanpa merek ini tidak akan punya nilai lebih dimata
konsumen. Sebab konsumen biasanya tidak menjalin hubungan
dengan barang atau jasa tertentu, namun sebaliknya membina
hubungan yang kuat dengan merek spesifik.
c. Kriteria Merek
Menilai baik-tidaknya suatu merek dapat dilihat dari
kriteriakriteria mengenai merek yang baik. Ada beberapa kriteria
merek yang baik, yaitu : (Setiawan, 2006)
a. Terlindung dengan baik
b. Mudah diucapkan
c. Mudah Diingat
d. Mudah dikenali
e. Menarik
f. Menampilkan manfaat produk atau saran penggunaan produk
g. Menonjolkan citra perusahaan atau produk
h. Menonjolkan perbedaan produk dibanding pesaing
Menurut Keller (2009) faktor-faktor pendukung
terbentuknya citra merek dalam keterkaitannya dalam asosiasi
merek yaitu:
a. Keunggulan asosiasi merek (Favorability of brand
associations)
b. Kekuatan asosiasi merek (Strength of brand
associations)
c. Keunikan asosiasi merek (Uniqueness of brand
associations)
5
Citra merek itu adalah apa yang dipersepsikan oleh konsumen
mengenai sebuah merek (Susanto, 2007). Dimana hal ini menyangkut
bagaimana seorang konsumen menggambarkan apa yang mereka
pikirkan mengenai sebuah merek dan apa yang mereka rasakan
mengenai merek tersebut ketika mereka memikirkannya (Maja Hribar,
2007). Selain itu, dalam konsep pemasaran, citra merek sering
direferensikan sebagai aspek psikologis, yaitu citra yang dibangun
dalam alam bawah sadar konsumen melalui informasi dan ekspektasi
yang diharapkan melalui produk atau jasa (Setiawan, 2006). Untuk
itulah pembangunan sebuah citra merek, terutama citra yang positif
menjadi salah satu hal yang penting. Sebab tanpa citra kuat dan positif,
sangatlah sulit bagi perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan
mempertahankan yang sudah ada, dan pada saat yang sama meminta
mereka membayar harga yang tinggi (Susanto, 2007).
Citra merek dibentuk melalui kepuasan konsumen, penjualan
dengan sendirinya diperoleh melalui kepuasan konsumen, sebab
konsumen yang puas selain akan kembali membeli, juga akan
mengajak calon pembeli lainnya (Aaker, 1996). Merek yang kuat adalah
merek yang jelas, berbeda, dan unggul secara relevatif dibanding
pesaingnya.
Meenaghan (1995) mengemukakan pentingnya pengembangan
citra merek dalam organisasi bisnis. Meenaghan menyatakan bahwa
citra merek yang dikelola dengan baik akan menghasilkan konsekuensi
yang positif, meliputi:
a. Meningkatkan pemahaman pengetahuan terhadap
aspek-aspek perilaku konsumen dalam mengambil keputusan.
b. Memperkaya orientasi konsumen terhadap hal-hal yang
bersifat simbolis lebih dari pada fungsi-fungsi produk.
c. Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.
d. Meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan, mengingat
inovasi teknologi sangat mudah untuk ditiru oleh pesaing.
e. Definisi Harga
Harga merupakan salah satu variabel penting dalam
pemasaran di mana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam
6
mengambil keputusan untuk membeli suatu produk karena berbagai
alasan (Ferdinand, 2000). Menurut Kotler (2009), harga adalah nilai
suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang
berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia
melepas barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Pelanggan
yang loyal juga akan memperhatikan harga yang ditetapkan atas
produk yang digunakannya.
7
a. Memilih sasaran penetapan harga, sasaran tersebut adalah konsumen
yang terdiri dari pemilihan berdasarkan karakteristik demografi (jenis
kelamin, usia, dan sebagainya), geografi (tinggal di perkotaan,
pedesaan ), dan lain-lain. Hal ini juga dengan segmentasi pasar.
b. Setelah sasaran konsumen ditentukan, selanjutnya menentukan
permintaan pasar atau produk yang dijual, apabila di pasar terdapat
banyak produk sejenis maka permintaan akan produk kecil.
Sebaliknya, jika di pasar produk sejenis sedikit jumlahnya maka
permintaan akan besar.
c. Mengestimasi biaya, adalah jumlah biaya yang dikeluarkan,
diperkirakan. Biaya tersebut meliputi biaya pembelian bahan baku,
biaya produksi, biaya saluran distribusi, dan biaya-biaya lainnya.
d. Menganalisa harga tawaran pesaing. Apabila di pasar terdapat produk
sejenis yang ditawarkan, maka harga tersebut perlu dianalisa dan
dipertimbangkan agar memperoleh harga yang wajar, sesuai dengan
kualitas produk tanpa mengabaikan laba yang diinginkan.
e. Menetapkan harga akhir merupakan langkah terakhir yang dilakukan
setelah keempat prosedur di atas dilakukan.
g. Definisi Loyalitas Konsumen
Loyalitas adalah pilihan yang dilakukan konsumen untuk membeli
merek tertentu dibandingkan merek yang lain dalam kategori produk
(Giddens dalam Dewi, 2011). Loyalitas konsumen terhadap suatu
barang atau jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan yang
tercermin dari kebiasaan konsumen dalam melakukan pembelian
barang atau jasa secara terus menerus harus selalu diperhatikan oleh
perusahaan atau produsen. Bagi perusahaan, loyalitas konsumen dapat
memberikan nilai yang tinggi bagi inisiatif kepedulian para pelanggan,
yaitu lebih mudah dan lebih murah untuk untuk mempertahankan
pelanggan kunci, daripada menarik pelanggan baru yang loyalitasnya
belum terbukti.
h. Dimensi Loyalitas
8
Dari pernyataan di atas memberikan dimensi yang lebih luas
tentang ukuran perilaku pelanggan yang loyal, antara lain :
a. Loyalitas pelanggan diukur dari frekuensi konsumsi suatu produk
tertentu dalam jangka waktu tertentu. Pelanggan yang frekuensi
pemakaiannya lebih tinggi berarti dapat dikatakan lebih loyal dari
pelanggan yang frekuensinya lebih rendah.
b. Ukuran loyalitas pelanggan berkembang pada perilaku pembelian
pelanggan terhadap layanan baru yang dikeluarkan, artinya bila
suatu perusahaan mengeluarkan produk/varian baru maka
pelanggan akan bersedia mencoba produk baru tersebut.
c. Loyalitas pelanggan adalah sikap daripada pelanggan dalam
memberikan rekomendasi bagi orang lain untuk memakai jasa yang
sama.
9
b. Pembelian antarlini produk dan jasa (Purchases)
Konsumen yang loyal tidak hanya membeli satu jenis produk atau
jasa saja, tetapi membeli lini produk atau jasa lain pada badan
usaha yang sama.
c. Mereferensikan kepada orang lain (Referral)
Hal ini menunjukkan bahwa konsumen yang setia akan
merekomendasikan hal- hal yang positif mengenai produk atau jasa
dari perusahaan tertentu kepada rekan dan keluarga dan
meyakinkan bahwa produk atau jasa tersebut merupakan produk
yang baik, sehingga orang lain akhirnya ikut membeli dan
menggunakan produk atau jasa dari badan usaha tersebut.
d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing (Retention)
Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan yang loyal akan menolak
untuk mempertimbangkan tawaran produk atau jasa dari pesaing
karena produk atau jasa yang dikonsumsi saat ini telah
memberikan kepuasan yang akhirnya berujung pada loyalitas
terhadap produk atau jasa tersebut.
10
Apple memicu revolusi komputer pribadi pada tahun 1970an dengan Apple II dan
diciptakan kembali komputer pribadi pada tahun 1980 dengan Macintosh. Apple berkomitmen
untuk membawa pengalaman komputasi personal terbaik kepada siswa, pendidik, profesional
kreatif dan konsumen di seluruh dunia melalui inovatif software, hardware dan persembahan
internet.
Citra Merek
Loyalitas
a. Keunggulan Konsumen
asosiasi merek
b. Kekuatan asosiasi a. Repurchas
merek e
c. Keunikan asosiasi b. Retention
merek c. Referral
d. Purchases
Harga
2.3. Hipotesis
loyalitas konsumen
konsumen
loyalitas konsumen
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendahuluan
12
Penelitian ini adalah suatu desain yang dibuat untuk menganalisis pengaruh citra
merek dan harga terhadap loyalitas konsumen Iphone pada mahasiswa management UPH
tahun 2016. Dalam bab ini, peneliti menjelaskan metode yang akan digunakan untuk
melaksanakan penyelidikan (metode pengumpulan data), dan elemen penting lainnya
yang meliputi daerah penelitian, populasi sampel, metode pengumpulan data, analsiis
data dan prosedur yang akan diikuti dalam penelitian dan pertimbangan etis lainnya.
3.3. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti
semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan
penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus (Sabar, 2007). Sedangkan
13
menurut Sugiyono pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011). Jadi
populasi bukan hanya orang tapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Pada penelitian ini
populasinya adalah seluruh mahasiswa management UPH tahun 2016.
3.4. Besar Sampel dan Seleksi
Menurut Sugiyono sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, missal karena keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul representative (Sugiyono,2011).
Besar populasi dalam penelitian ini adalah 550 mahasiswa management UPH tahun
2016, dan besar sampel yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus menurut Taro
Yamane yaitu sebagai berikut :
N
n=
N d2 +1
Keterangan :
n = Besar sampel
560
n=
560 0,12 +1
550
n=
550 0,01+1
14
560
n=
5,5+1
560
n=
6,5
n=86,15
DAFTAR PUSTAKA
16
Aaker, David. 1996. Building Strong Brand. New York : The Free Pass.
Griffin, Jill. 2002. Customer Loyalty How to Earn It, How to Keep It I.
Kentucky: Mc Graw Hill.
Anthony Giddens. 2011. The Constitution of Society . Cetakan keempat.
Yogyakarta: Pedati.
Basu Swastha dan T. Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran Analisis
Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE.
Basu Swastha. 2003. Azas-azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.
Ferdinand, Augusty. 2000. Structural Equation Modeling dalam Penelitian
Manajemen. BP Universitas Diponegoro. Semarang.
Irawan dan Faried Wijaya. 1996. Perilaku Konsumen. Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip dan Armstrong, Garry. 2003. Prinsip-prinsip Pemasaran.
(Damos Sihombing: terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 2010. Manajemen Pemasaran. Edisi ke-13, Jilid 1.
Terjemahan: Bob Sabran. Jakarta: Erlangga.
Meeghan, Tony. 1995. The Role Of Advertising In Brand Image
Development, Journal of Product and Brand Management Vol. 4.
Rutoto, Sabar. 2007. Pengantar Metedologi Penelitian. FKIP: Universitas Muria Kudus
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: AFABETA,
cv.
https://id.wikipedia.org/wiki/Apple_Inc.
17