TUGAS AKHIR
Oleh:
MUTHI ABDILLAH
NIM 12204015
TUGAS AKHIR
Oleh:
MUTHI ABDILLAH
NIM 12204015
Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing Tugas Akhir,
Tanggal..
1. Orang tua, Drs Husensyah dan Aas Nuraisyah, serta segenap keluarga penulis,
Muhammad Hasyim Asyari, Santy Fauziyah, Teh Susan, yang telah memberikan
motivasi dan bantuan kepada penulis.
2. Dosen Pembimbing Tugas Akhir Dr. Ir. Nenny Miryani Saptadji.
3. Ketua Program Studi Teknik Perminyakan sekaligus dosen penguji seminar Tugas
Akhir penulis, Dr. Ir. Taufan Marhaendrajana Msc.
4. Mas Ali Ashat di Lab. Geothermal yang tiada bosan menjawab semua pertanyaan,
memberikan pengarahan, canda gurau, dan petuah-petuah hidup kepada penulis.
5. Bang Roy Money yang selalu stand by di Lab. Geothermal dan membuat suasana
menjadi lebih hangat.
6. Pak Haryanta, Pak Oman, Pak Acep, Bu Tuti, Teh Yuti, Pak Entis, Pak Yana dan
segenap pegawai Tata Usaha Program Studi Teknik Perminyakan lainnya atas
semua keramahan, professionalisme, dukungan, dan kelancaran administasi..
7. Semua komunitas di Lab. Geothermal terutama Mba Pudji yang selalu
meramaikan suasana.
8. Teguh TM03 yang bersama penulis mengerjakan tugas akhir di Lab. Geothermal.
9. Teman-teman di kantor Orindo: Mas Toifur, Mba Ita, Erwin Hardjadinata, Ari
Taufiq, David Jasuti, Antonius, Kusmyanto, dan lain-lain yang telah menyediakan
tempat dan hiburan di sela-sela penulis mengerjakan tugas akhir.
10. Teman-teman sepermainan: Wahish Abdallah Iman, Lutfhan Riandy, Ircham
Hendani, Aryo Hari, Ecil, Eric Firanda, Ilfi, Willy Piesesshiwi, dan lain-lain yang
telah banyak menyusahkan penulis..hehe..
11. Segenap Mahasiswa Teknik Perminyakan 2004 dari NIM 1 sampai 68 atas
kebersamaan di TM.
12. Segenap Mahasiswa Teknik Perminyakan angkatan 2002, 2003, 2005, dan 2006
yang telah memberi warna, nuansa, semangat, cinta, solidaritas, persahabatan,
konflik, dan pendewasaan kepada penulis.
13. Segenap pihak yang membantu kelancaran penulisan Tugas Akhir penulis.
Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
khususnya, dan seluruh umat manusia di dunia pada umumnya, dan dapat digunakan
dengan sebaik-baiknya.
Penulis,
Muthi Abdilllah
Youre special and superior! Orang lain tidak lebih baik
daripada anda! Semua sama saja!
Sari
Penurunan produksi telah terjadi seiring diproduksikannya Lapangan Panas Bumi X secara komersil
sejak tahun 1983. Evaluasi laju penurunan produksi dilakukan dengan tujuan untuk memperpanjang
usia produksi lapangan. Metode perhitungan yang digunakan adalah metode empirik Arps yang telah
dikenal. Laju penurunan produksi setiap sumur produksi dihitung dan dianalisa pengaruh dilakukannya
program re-injeksi terhadap sumur-sumur produksi di sekitar sumur injeksi. Evaluasi menunjukan
sumur-sumur produksi memiliki laju penurunan produksi yang beragam (0.2 48.11% /tahun) dengan
laju penurunan produksi lapangan rata-rata adalah 7.09% /tahun. Sumur 36, 37, dan 38 memberikan
efek positif sehingga operasinya dapat diteruskan atau dipertimbangkan untuk diaktifkan kembali.
Sumur 39 dan 40 lebih memberikan efek negatif. Pengoperasian sumur 41 dan 42 perlu
dipertimbangkan kembali setelah data yang lebih memadai tersedia. Area dengan permeabilitas rendah
di sekitar sumur 5 dan selatan sumur 4 dapat dipertimbangkan sebagai area injeksi untuk daerah
tenggara Lapangan X dalam memasok uap ke unit 60 MW yang baru.
Abstract
Production decline happened as X geothermal field being produced commercially since 1983. Well production
decline rate evaluation is performed in purpose of extending the field production time. The used method is well-
known Arps empiric method. Each well production decline rate is calculated and analyzed by how far re-injection
programs affect production wells performance around injection well. The evaluation shows different production
decline rate for each well in range 0.2 48.11 % /year and 7.09% /year average field production decline. Well 36,
37, and 38 give positive effect and so their operation can be still performed or considered. Well 39 and 40 give
negative effect. Well 41 and 42 operations have to be reevaluated if theres appropriate data already. Low
permeability area around well 5 and south well 4 can be considered as an injection area for south-east X Field site
in supplying the new 60 MW unit.
ln q1
apabila berada diantara 0.5 dan 1 artinya ada
q 2 faktor inersia turbulensi yang berperan. Jika
D= ......................................... (5) ada harga n diluar rentang 0.5 dan 1 berarti
t kemungkinan terjadi error yang mungkin
penyebabnya sumur tidak cukup bersih
Perlu diketahui bahwa respon tiap sumur Gambar 22 menunjukan program reinjeksi
terhadap injeksi berbeda-beda. Kecepatan sumur 36 memberikan efek positif terhadap
menerima respon ini tergantung dari jarak dan sumur 10 pada injeksi yang dimulai tahun
karakteristik reservoir diantara masing-masing 1988. Namun pada injeksi yang dilakukan
sumur injeksi dan sumur produksi. sehingga tahun 2001 decline tetap besar pada sumur
terdapat sumur yang langsung menunjukan tersebut. Faktor yang mungkin menyebabkan
respon beberapa tahun bahkan bulan setelah hal tersebut adalah belum sampainya pengaruh
injeksi dimulai, bahkan terdapat sumur yang injeksi pada sumur 10 atau adanya aktivitas
menunjukan respon bertahun-tahun lamanya produksi di sumur yang dekat dengan sumur
setelah injeksi dimulai. 10.
Pengaruh Reinjeksi Sumur 36 terhadap Decline Dari uraian di atas dapat disimpulkan program
Rate Sumur Produksi Sekitar (Area A) reinjeksi sumur 36 memberikan dampak positif
terhadap perbaikan penurunan produksi sumur
Gambar 17 menunjukan pengaruh program uap di area A kecuali pada sumur 1 yang
reinjeksi sumur 36 terhadap annual exponential memberikan respon yang sebaliknya.
production decline dari sumur-sumur produksi
uap disekitarnya (area A). Sumur 43 tidak Pengaruh Reinjeksi Sumur 37 terhadap Decline
dimasukan kedalam area A karena tidak Rate Sumur Produksi Sekitar (Area B)
adanya data produksi yang tersedia. Gambar
tersebut menunjukan bahwa reinjeksi sumur 36 Gambar 23 sampai 25 menunjukan program
dapat memperkecil decline yaitu dari 4% reinjeksi sumur 37 terhadap sumur-sumur
menjadi 3% per tahun setelah injeksi tahun produksi uap di sekitarnya (area B). Semua
1988 yang bahkan ditandai dengan adanya gambar menunjukan bahwa laju produksi dan
kenaikan (annual exponential improvement laju injeksi memiliki tren yang sama. Hal ini
rate) produksi sebesar 6% atau decline sebesar menunjukan program reinjeksi berjalan dengan
-6%. Pada reinjeksi tahun 2001, reinjeksi semestinya yaitu untuk menjaga tekanan
sumur 36 dapat memperkecil decline yang reservoir. Namun dalam hal ini tidak dapat
tadinya 9% dan membesar menjadi 16% yang ditentukan adanya perbaikan atau peningkatan
lalu diturunkan menjadi 6%. Maka dapat decline pada sumur-sumur area B karena tidak
Air injeksi selain dari kondensat bisa juga Prediksi akan potensi kemungkinan terjadinya
menggunakan air yang tersedia di sekitar scaling juga dapat dilakukan dengan cara
seperti sungai atau danau buatan penampung menginterepretasi komposisi kimia dari fluida
air hujan. geothermal 16).
Cara lain untuk mengatasi scale dan skin yang 2. Ahmed, Tarek: Reservoir Engineering
terjadi di reservoir adalah acidizing dan hidro Handbook, Second Edition. Gulf
blasting. Acidizing dilakukan dengan berbagai Professional Publishing, United
alasan diantaranya untuk membersihkan States, 2001.
pengendapan scale pada lubang sumur ataupun
reservoir, mengurangi damage yang terjadi 3. Buiiing, B. C. et al: Casing Perforation
akibat lumpur saat pengeboran dilakukan and Acid Treatment of Well SK-2D
ataupun untuk memperbesar permeabilitas asli Mindanao 1 Geothermal Project,
batuan reservoir 3). Work over dan acidizing Philipines. Proceedings, Twenty-
lebih efektif dan lebih ekonomis dibandingkan Second Workshop on Geothermal
membuat sumur make up well baru 19) . Reservoir Engineering, Stanford
University, Stanford, California,
Upaya-upaya Perbaikan Penurunan Produksi January 27-29, 1997.
Berkaitan dengan Problem Mekanis
4. Dwikorianto, Tavip, et al.: Tracer
Salah satu problem mekanis yang mungkin Injection Evaluation in Kamojang
terjadi adalah adalah rusaknya casing produksi Geothermal Field, West Java,
(collapse). Untuk mendeteksinya dapat Indonesia. Proceedings World
digunakan Spinner 20). Alat tersebut dapat Geothermal Congress 2005, Antalya,
digunakan untuk mendeteksi kerusakan casing Turkey, 24-29 April 2000.
atau tubing, channeling di sekitar ikatan
semen, fluid loss pada feed zone, dan 5. Enedy, Steve et al.: Reservoir Response to
penyumbatan fracture 8). Cara lain untuk Injection in the Southeast Geysers.
mendeteksi kerusakan casing adalah dengan Proceedings, Sixteenth Workshop on
menggunakan caliper log. Geothermal Reservoir Engineering,
Stanford University, Stanford,
California, January 23 25, 1991.
11. Ocampo, Juan et al: Scaling Plug 19. Suryadarma et al: The Kamojang
Problems Observed in Some Cerro Geothermal Field: 25 Years
Prietto Geothermal Production Wells. Operation. Proceedings World
PROCEEDINGS, Twenty-Fifth Geothermal Congress 2005, Antalya,
Workshop on Geothermal Reservoir Turkey, 24-29 April 2005.
Engineering, Stanford University,
Stanford, California, January 24-26, 20. Syms, M. C.: Application of a Downhole
2000.Stanford University, Stanford, Flowmeter to Detecting Casing
California, January 24-26, 2000 Breaks in a Geothermal Well. 1980.
12. Permadi, Asep Kurnia: Diktat Teknik 21. Yuniar, Dannie Marstiga: Evaluasi
Reservoir I, Edisi Pertama. Program Pengaruh Reinjeksi terhadap
Studi Teknik Perminyakan ITB, Penurunan Temperatur di Lapangan
Limited Edition, Bandung, November Panas Bumi Kamojang Berdasarkan
2004. Data Uji Tracer. Tugas Akhir,
Program Studi Teknik Perminyakan
13. Sanyal, S. K.: Assessment of Steam Supply ITB, Bandung, 2007.
for the Expansion of Generation
Capacity from 140 to 200 MW, 22. Yunis: Peranan dan Penempatan Sumur
Kamojang Geothermal Field, West Reinjeksi pada Pengelolaan Reservoir
Java, Indonesia. Proceedings World Kamojang. Inaga Annual Scientific
Geothermal Congress 2000, Kyushu - Conference and Exhibitions,
Tohoku, Japan, May 28 - June 10, Yogyakarta, March 7-10, 2001.
2000.