Anda di halaman 1dari 7

ANGGOTA KELOMPOK:

1. RIZKI AMELIA SASQIA PUTRI (03071181419015)


2. WINDA ASTUTI (03071381419078)
3. REGA GUPTARA (03071381419072)
4. TEGUH S. (03071381320031)
TUGAS MANAJEMEN LINGKUNGAN TAMBANG

TAMBANG TERBUKA DAN TAMBANG TERTUTUP

1. TAMBANG TERBUKA
1.1 Definisi Tambang Terbuka
Tambang terbuka ialah suatu kegiatan penambangan yang dilakukan di atas permukaan
bumi yang berhubungan langsung dengan udara luar. Tambang terbuka (open pit mining)
juga disebut dengan open cut mining; adalah metoda penambangan yang dipakai untuk
menggali mineral deposit yang ada pada suatu batuan yang berada atau dekat dengan
permukaan.

1.2 Jenis jenis tambang terbuka:


a. Open pit / Open cut / Open cast / Open mine adalah tambang terbuka yang diterapkan
untuk menambang endapan endapan bijih (ore), perbedaan open pit dengan open
cut / open cast / open mine adalah arah penggaliannya. Disebut open pit apabila
penambangannya dilakukan dari permukaan relatif datar menuju ke arah bawah di
mana endapan bijih tersebut berada. Disebut open cut / open cast / open mine apabila
penggalian endapan bijih dilakukan pada suatu lereng bukit.
b. Quarry (kuari) adalah jenis tambang terbuka yang ditetapkan untuk menambang
endapan endapan bahan galian industri atau mineral industri, misalnya
penambangan batu gamping, marmer, granit, andesit, dll. Berdasarkan letak endapan
yang digali atau arah penambangannya, kuari dibagi menjadi 2 golongan yaitu: slide
hill type dan pit type. Bentuk bentuk dasar kuari disesuaikan dengan keadaan dan
bentuk endapan serta topografi daerahnya.
c. Strip Mine ialah sistem tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan
endapan sedimenter yang letaknya kurang lebih mendatar. Misalnya tambang
tambang batubara, tambang tambang garam, dsb.
d. Alluvial Mine adalah tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan
endapan alluvial misalnya tambang bijih timah, tambang pasir besi, emas, dll.
1.3 Mengapa Menggunakan Tambang Terbuka?
Tambang terbuka memiliki keuntungan sebagai berikut:
a. Ongkos penambangan / ton bijih lebih murah karena tidak memerlukan penyanggan
dan ventilasi.
b. Kondisi kerja lebih baik karena berhubungan dengan udara luar.
c. Penggunaan alat mekanis lebih leluasa sehingga produksi lebih besar.
d. Pemakaian bahan peledak lebih efisien, leluasa dan hasilnya lebih baik.
e. Perolehan tambang (mining recovery) lebih besar karena batas endapan dapat dilihat
dengan jelas.
f. Relatif lebih aman (dari bahaya longsor), sedangkan pada tambang bawah tanah selain
disebabkan longsor, juga disebabkan oleh gas gas beracun, kebakaran, dll.
Namun tamban terbuka juga memiliki beberapa kerugian sebagai berikut:
a. Para pekerja langsung dipengaruhi oleh keadaan cuaca, sehingga efisiensi kerja
menurun begitu juga dengan hasilnya.
b. Kedalaman penggalian terbatas karena semakin dalam semakin banyak tanah penutup
yang harus digali.
c. Timbul masalah dalam mencari tempat pembuangan tanah penutup yang jumlahnya
cukup banyak.
d. Alat alat mekanis letaknya tersebar.
e. Pencemaran lingkungan hidup relatif lebih besar.

1.4 Tahapan Kegiatan Tambang Terbuka


Secara garis besar tahapan kegiatan penambangan pada tambang terbuka adalah sebagai
berikut:
a. Pembabatan dan pembersihan lahan (land clearing).
Yang dimaksud dengan pembabatan adalah pembersihan daerah yang akan ditambang
dari semak-semak, pepohonan dan tanah maupun bongkah-bongkah batu yang
menghalangi pekerjaan-pekerjaan selanjutnya. Tanah pucuk yang subur (humus) harus
ditimbun di tempat tertentu, lalu ditanami rerumputan dan semak-semak agar tidak
mudah tererosi, sehingga kelak dapat dipakai untuk reklamasi bekas-bekas tambang.
Pembabatan ini bisa dilakukan dengan tenaga manusia yang menggunakan alat-alat
sederhana seperti kapak, gergaji, arit, cangkul dan lain-lain,; Menggunakan alat-alat
mekanis yaitu buldoser dengan rooter / ripper, rake blade, rantai dan lain-lain.
b. Pengupasan tanah penutup (stripping).
Pengupasan tanah penutup dimaksudkan untuk membuang tanah penutup
(overburden) agar endapan bahan galiannya terkupas dan mudah untuk ditambang.
Ada beberapa macam cara pengupasan tanah penutup yang banyak diterapkan, yaitu:
Back filling digging method dan benching system.
c. Penambangan atau penggalian bahan galian (mining).
Adalah kegiatan pengambilan endapan bahan galian termasuk batubara dari dalam
kulit bumi dan dibawa ke permukaan bumi untuk dimanfaatkan atau untuk diproses
selanjutnya.

1.5 Kapan Dilakukan Penambangan Terbuka?


Ada kriteria yang dapat digunakan sebagai asar utuk penentuan pemilihan apakah suatu
cadangan akan ditambang dengan metode tambang terbuka atau tertutup, yaitu dengan
membandingkan besarnya nilai tanah tertutup (waste) yang harus digali dengan volume
yang dapat ditambang. Apabila diyakini keberadaan cadangan tersebut dekat dengan
permukaan, hingga dapat dipastikan pemilihan metoda penambangannya adalah tambang
terbuka bila penyebaran endapan cadangannya dapat menjamin.

2. TAMBANG TERTUTUP / TAMBANG BAWAH TANAH


2.1 Pengertian Tambang Bawah Tanah
Secara umum pengertian tambang bawah tanah adalah suatu sistim penambangan mineral
atau batubara dimana seluruh aktivitas penambangan tidak berhubungan langsung dengan
udara terbuka.
Gambar 1. Underground Mining

Syarat-Syarat Penerapan Tambang Bawah Tanah:


Prinsip pokok eksploitasi tambang bawah tanah adalah memilih metode penambangan
yang paling cocok dengan keunikan karakter (sifat alamiah, geologi, lingkungan, dll)
endapan mineral dan batuan yang akan ditambang, dengan memperhatikan batasan
tentang keamanan, teknologi dan ekonomi. Batasan keekonomian berarti bahwa dengan
biaya produksi yang rendah tetapi diperoleh keuntungan pengembalian yang maksimum
(return the maximum profit ataupun rate of return ROR) serta lingkungan.
Untuk menentukan tambang bawah tanah harus memperhatikan:
1. Karakteristik penyebaran deposit atau geometri deposit (massive, vein, disseminated,
tabular, platy, sill, dll)
2. Karakteristik geologi dan hidrologi (patahan, sesar, air tanah, permeabilitas)
3. Karakteristik geoteknik (kuat tekan, kuat tarik, kuat geser, kohesi, Rock Mass Rating,
Q-System, dll)
4. Faktor-faktor teknologi (hadirnya teknologi baru, penguasaan teknologi, Sumber
Daya Manusia, dll)
5. Faktor lingkungan (limbah pencucian, tailing, amblesan, sedimentasi, dll)

2.2 Keunggulan Dan Kelemahan Tambang Bawah Tanah Secara Umum


1. Tidak terpengaruh cuaca karena bekerja dibawah permukaan tanah
2. Kedalaman penggalian hampir tak terbatas karena tidak berkait dengan SR
3. Secara umum beberapa metode tambang bawah tanah lebih ramah lingkungan (misal:
cut and fill, shrinkage stoping, stope and pillar)
4. Dapat menambang deposit dengan model yang tidak beraturan
5. Bekas penggalian dapat ditimbun dengan tailing dan waste.

Kelemahan tambang bawah tanah:


1. Perlu penerangan
2. Semakin dalam penggalian maka resiko ambrukan semakin besar
3. Produksi relatif lebih kecil dibandingkan tambang terbuka
4. Problem ventilasi, bahan peledak harus yang permissible explossive, debu, gas-gas
beracun.
5. Masalah safety dan kecelakaan kerja menjadi kendala
6. Mining recovery umumnya lebih kecil
7. Losses dan dilusi umumnya lebih susah dikontrol

2.3 Jalan Masuk Tambang Bawah Tanah


Tambang bawah tanah mengacu pada metode pengambilan bahan mineral yang dilakukan
dengan membuat terowongan menuju lokasi mineral tersebut. Berbagai macam logam
bisa diambil melalui metode ini seperti emas, tembaga, seng, nikel, dan timbal. Karena
letak cadangan yang umumnya berada jauh dibawah tanah, jalan masuk perlu dibuat
untuk mencapai lokasi cadangan. Jalan masuk dapat dibedakan menjadi beberapa:
1. Ramp, jalan masuk ini berbentuk spiral atau melingkar mulai dari permukaan tanah
menuju kedalaman yang dimaksud. Ramp biasanya digunakan untuk jalan kendaraan
atau alat-alat berat menuju dan dari bawah tanah.
2. Shaft, yang berupa lubang tegak (vertikal) yang digali dari permukaan menuju
cadangan mineral. Shaft ini kemudian dipasangi semacam lift yang dapat difungsikan
mengangkut orang, alat, atau bijih.
3. Adit, yaitu terowongan mendatar (horisontal) yang umumnya dibuat disisi bukit atau
pegunungan menuju ke lokasi bijih.
2.4 Pembagian Metode Tambang Bawah Tanah

Metode tambang bawah tanah terbagi mejadi:

1. Open Stope Methodes


2. Supported Stope Methodes
3. Caving Methodes
4. Coal Mining Methodes

Berdasarkan pembagian metode penambangan di atas, dapat kita ketahui bahwa


penambangan metode penambangan batubara dipisahkan dari metode-metode yang lain.
Hal ini dikarenakan :

1. Batubara berupa lapisan sedimen.


2. Penyusunnya berupa Karbon, dan banyak mengandung Methane (gas beracun).

Selanjutnya, metode tambang bawah tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Open Stope Methodes


Open Stope Methodes adalah sistem tambang bawah tanah dengan ciri-ciri :
Sedikit memakai penyangga, atau hampir tidak tidak ada.
Umumnya merupakan cara penambangan sederhana, atau tradisional.
Bisa menggunakan buruh-buruh yang tidak terlatih.
2. Supported Stope Methode
Supported Stope Methode adalah metode penambangan bawah tanah yang
menggunakan penyangga dalam proses penambangannya. Secara umum ciri-ciri
Supported Stope Methode antara lain:
Cocok untuk endapan bijih serta batuan induk yang lunak.
Cara penambangannya secara sistematis
3. Long Wall
Long Wall adalah suatu sistem penambangan bawah tanah untuk endapan batubara
dengan membuat lorong-lorong panjang, secara mekanis dan bagian dari front
penambangan yang sudah selesai ditambang dibiarkan runtuh dengan sendirinya
( caving ).
4. Short Wall
Short wall adalah penambangan bawah tanah untuk endapan batu bara, dengan
membuat lorong-lorong yang ukurannya lebih kecil atau lebih pendek dari long wall.
5. Room and Pillar
Room an d pillar merupakan suatu system penambangan bawah tanah untuk endapan
batubara dengan menggunakan penyangga-penyangga yang umumnya dari kayu,
dengan bentuk blok-blok persegi.
6. Cut an Fill
Cut and fill adal ah salah satu metoda penambangan, dalam metoda penambangan ini,
dengan cara menggali atau membuat bukaan-bukaan dan kemudian mengisi kembali
dengan material lain bekas bukaan tersebut.
7. Gophering
Dalam metoda penambangan ini dengan membuat bukaan-bukaan berukuran relatif
kecil dan sempit secara tidak beraturan, atau dikenal sebagai lobang tikus.

8. Block Caving
Merupakan suatu sistem penambangan bawah tanah, dengan car meruntukan bagian
yang sudah selesai ditambang (mined out ).

2.5 Tambang Bawah Tanah di Indonesia


1. PT. Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua, bijih tembaga dan emas, metode
block caving
2. PT. Tambang Batubara Bukit Asam di Ombilin, Sumatera Barat, metode Longwall
Mining, dan room and pillar (tetapi sekarang sudah ditinggalkan)
3. PT. Aneka Tambang di Gunung Pongkor Bogor, bijih emas epithermal, metode cut
and fill dan shrinkage stoping
4. PT. Aneka Tambang di Cikidang, bijih emas epithermal, metode underhand stull
stoping
5. PT. Kitadin, batubara, metode longwall.
6. Tambang emas rakyat di Tasikmalaya, metode coyoting (lubang tikus)

Sumber Referensi
http://selvifoni.blogspot.co.id/2012/07/tambang-terbuka.html
http://dynosidiq.blogspot.co.id/p/tambang-terbuka.html
http://fadliiblaze.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-penambangan-tertutup.html
http://stenlyroy.blogspot.co.id/p/tambang-bawah-tanah-mengacu-pada-metode.html
http://rachmatrisejet.blogspot.co.id/2013/05/tambang-terbuka-surface-mining.html
https://www.scribd.com/doc/119765179/Sistem-Tambang-Terbuka
https://www.academia.edu/9330197/METODE_TAMBANG_BAWAH_TANAH
http://rizkyos26.blogspot.co.id/2014/10/pertambangan.html

Anda mungkin juga menyukai