Bagian - Isi - Juknis Skripsi 22 Juli 2013 PDF
Bagian - Isi - Juknis Skripsi 22 Juli 2013 PDF
PENDAHULUAN
Skripsi adalah salah satu syarat kelulusan yang ditetapkan di Fakultas Hukum
Universitas Trisakti. Dalam struktur kurikulum yang berlaku, skripsi bukan merupakan
tugas akhir. Persyaratan penyusunan skripsi adalah telah memiliki 120 sks dan lulus
mata kuliah yang terkait dengan pembahasan skripsi minimal B. Dengan demikian dapat
terjadi, seorang mahasiswa yang telah dinyatakan lulus sidang skripsi, namun diminta
untuk mengundurkan diri atau drop out karena telah melampui batas masa studi.
1
BAGIAN 2
KETENTUAN PENYUSUNAN SKRIPSI
A. Pengertian
1. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang disusun oleh seorang mahasiswa untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk menyelesaikan Program Studi
Sarjana (S1).
2. Bimbingan Skripsi merupakan proses pengarahan dosen kepada seorang
mahasiswa dalam menyusun skripsi.
3. Pembimbing Skripsi adalah dosen yang diberi tugas oleh Dekan untuk
memberikan bimbingan skripsi.
4. Pembimbing Skripsi dapat terdiri dari :
a. Pembimbing Utama
b. Asisten Pembimbing
5. Pembimbing
a. Pembimbing mempunyai jabatan akademik sesuai Surat Keputusan Rektor
Nomor 316/USAKTI/SKR/X/2004 tentang Pedoman Usulan Pengangkatan
dan Kenaikan Jabatan Fungsional serta Kenaikan Pangkat Dosen
Universitas Trisakti, yaitu memiliki jabatan akademik paling rendah Asisten
Ahli bagi yang berpendidikan Magister (S2) atau Doktor (S3), dan Lektor bagi
yang berpendidikan S1.
b. Mengasuh mata kuliah yang relevan atau sesuai dengan judul/materi skripsi,
sekurang-kurangnya 2 (dua) semester, atau sesuai dengan latar belakang
pendidikan formal S2/S3.
6. Asisten Pembimbing
a. Apabila diperlukan, Ketua Bagian dapat menunjuk seorang Asisten
Pembimbing atas usulan Pembimbing Utama dalam hal:
1) Pembimbing Utama adalah seorang Guru Besar;
2) Pembimbing Utama berhalangan untuk sementara waktu; atau
3) Isi/materi skripsi mencakup 2 (dua) materi hukum yang berbeda.
b. Syarat Asisten Pembimbing adalah telah mengasuh mata kuliah yang
berkaitan dengan materi skripsi minimal 2 semester.
2. Administrasi Keuangan
a. Tidak mempunyai tunggakan dan telah membayar uang heregistrasi, BPP
Pokok, BPP Tambahan untuk semester berjalan, Dana Kegiatan Mahasiswa
(DKM), serta Dana Kesehatan Mahasiswa dan Karyawan (DKMK).
b. Telah membayar biaya Bimbingan Penyusunan Skripsi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2
C. Prosedur Pengajuan Penyusunan Skripsi
1. Administrasi Keuangan
a. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam huruf B angka 1, dapat mengambil slip pembayaran penyusunan
skripsi di Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan, dengan
melampirkan KRS manual yang telah diisi mata kuliah Skripsi dan disetujui
oleh Dosen Wali.
b. Mahasiswa melakukan pembayaran di Bank dan melaporkan Slip
pembayaran ke Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan untuk
diberikan paraf oleh Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan.
3
E. Perpanjangan Waktu Penyusunan Skripsi
1. Persyaratan :
Mahasiswa yang belum menyelesaikan skripsi dalam batas waktu yang telah
ditentukan yaitu 6 (enam) bulan sejak tanggal penunjukan bimbingan oleh
Dekan, dapat memperpanjang waktu penyusunan skripsi dengan persyaratan:
a. Telah menyelesaikan 3 (tiga) bab dan mendapat persetujuan Dosen
Pembimbing.
b. Telah melaksanakan minimal 6 (enam) kali bimbingan (dibuktikan dengan
bukti bimbingan skripsi).
c. Menyelesaikan administrasi keuangan untuk membayar biaya perpanjangan
penyusunan skripsi.
2. Prosedur :
Perpanjangan waktu penyusunan skripsi diberikan kepada mahasiswa yang
telah memenuhi persyaratan di atas dan telah mendapat persetujuan
Pembimbing.
a. Mahasiswa mengambil slip pembayaran perpanjangan waktu penyusunan
skripsi di Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan, dengan
menunjukkan bukti persetujuan perpanjangan skripsi.
b. Mahasiswa melakukan pembayaran ke Bank dan melaporkan bukti
pembayaran tersebut ke Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan
untuk diparaf oleh Staf Sub Bagian Administrasi Umum dan Keuangan.
c. Mahasiswa menghubungi Sekretaris Bagian untuk mengambil Surat
Permohonan Perpanjangan Waktu Penyusunan Skripsi (Formulir 6).
d. Mahasiswa menghubungi Pembimbing dengan membawa Surat Permohonan
Perpanjangan Waktu Penyusunan Skripsi untuk meminta persetujuan
perpanjangan waktu penyusunan skripsi dan melampirkan Bab 1 sampai
dengan Bab 3 dari skripsi yang telah disusun.
e. Surat Permohonan Perpanjangan Waktu Penyusunan Skripsi yang telah
ditanda tangani oleh Pembimbing dikembalikan ke Sekretaris Bagian berikut
Bukti Bimbingan.
f. Mahasiswa dapat mengambil surat Persetujuan Perpanjangan Skripsi
(Formulir 7) pada Sekretaris Bagian dalam waktu 3 (tiga) hari setelah
penyerahan Permohonan Perpanjangan Waktu Penyusunan Skripsi.
g. Waktu perpanjangan penyusunan skripsi adalah 6 (enam) bulan sejak
perpanjangan masa penyusunan skripsi disetujui.
h. Jika dalam jangka waktu tersebut mahasiswa belum menyelesaikan skripsi,
wajib mengajukan judul baru.
i. Apabila mahasiswa tidak melakukan konsultasi dengan Pembimbing selama
2 (dua) bulan sejak tanggal Surat Permohonan Perpanjangan Waktu
Penyusunan Skripsi disetujui dan Pembimbing telah melaporkannya pada
Ketua Bagian maka Skripsi tersebut dinyatakan batal dan mahasiswa
tersebut wajib mengajukan proses skripsi dari awal.
4
1. Apabila ada perubahan pada materi skripsi, mahasiswa harus mengikuti proses
awal penyusunan skripsi.
2. Mahasiswa menghubungi Koordinator Program Kekhususan untuk mengajukan
Surat Permohonan Perubahan Judul/Materi Skripsi.
3. Apabila perubahan pada Judul pada masa bimbingan, maka mahasiswa
memohon persetujuan Pembimbing pada Surat Permohonan Perubahan
Judul/Materi Skripsi
4. Mahasiswa menyerahkan Surat Permohonan Perubahan Judul/Materi Skripsi
yang telah ditanda tangani Dosen Pembimbing kepada Koordinator Program
Kekhususan dan tembusan kepada Sekretaris Bagian.
5. Bagi mahasiswa yang melakukan perubahan Judul tanpa persetujuan
Koordinator Program Kekhususan, maka skripsi tersebut dinyatakan batal dan
mahasiswa tersebut wajib mengikuti proses penyusunan skripsi dari awal.
5
BAGIAN 3
KERANGKA DAN FORMAT
A. BAGIAN AWAL
1. SAMPUL
Sampul skripsi berisi: Judul, Tujuan Penulisan, Nama Mahasiswa, Nomor Induk
Mahasiswa, Program Kekhususan, Logo Universitas Trisakti, Nama Fakultas,
dan tahun selesai disusunnya skripsi.
Soft cover
Sampul skripsi yang akan diajukan untuk disidangkan dibuat dalam bentuk soft
cover dengan jenis kertas Buffalo warna merah tua, dan dibuat rangkap 3 (tiga).
Hard cover
Sampul skripsi yang telah disetujui oleh Tim Penguji dibuat dalam bentuk hard
cover dengan jenis kertas Sakura warna merah tua dan dilapisi plastik.
Spesifikasi sampul sama dengan sampul soft cover, hanya seluruhnya ditulis
dalam huruf warna emas, termasuk Logo Universitas Trisakti juga dibuat
dengan warna emas. Hard cover dibuat dalam rangkap 2 (dua).
2. HALAMAN JUDUL
Halaman judul adalah kutipan sampul. Perbedaannya, pada halaman judul,
Logo Universitas Trisakti tidak perlu dicantumkan.
3. HALAMAN PERSETUJUAN
Berisi tanggal dan tanda tangan Pembimbing Skripsi serta Ketua Bagian,
sebagai tanda persetujuan bahwa skripsi tersebut telah disetujui untuk diuji oleh
Tim Penguji yang ditunjuk oleh Dekan.
Halaman persetujuan ditulis dalam huruf Arial ukuran 12 warna hitam.
6
4. HALAMAN PENGESAHAN
Halaman ini harus tercantum dalam skripsi yang telah dijilid dalam bentuk hard
cover, dan berisi identitas mahasiswa (Nama, NIM, PK), Judul skripsi,
hari/tanggal sidang skripsi, tanda tangan Ketua dan Anggota Tim Penguji
(sebagai tanda skripsi tersebut telah lulus diuji dan tidak memerlukan revisi lagi)
serta tanda tangan Dekan.
Halaman ini harus dicantumkan pada skripsi yang telah diuji oleh Tim Penguji.
Motto dan persembahan ditulis dalam 1 spasi dengan huruf Bookman Old Style
ukuran 12 warna hitam dicetak miring (Italic).
6. KATA PENGANTAR
Kata pengantar berisi ungkapan Penulis tentang rasa syukur, tujuan penulisan,
serta ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang oleh Penulis dirasakan
membantu hingga selesai disusunnya skripsi tersebut. Kata Pengantar dibuat
secara singkat dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan tepat,
maksimal 2 (dua) halaman.
7. DAFTAR ISI
Berisi sistematika skripsi serta penunjukkan halaman. Daftar isi dimaksudkan
untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi skripsi. Penulisan bab dan
sub bab, diatur sehingga judul dimulai pada titik urut yang sama. Sebelah
kanan atas ditulis kata Halaman. Angka-angka petunjuk halaman ditempatkan
sedemikian rupa sehingga membentuk garis lurus vertikal sejajar dengan huruf
n dari kata halaman.
8. ABSTRAK
Merupakan sari dari skripsi yang menampilkan sebanyak mungkin data
kualitatif dan kuantitatif sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca dokumen
aslinya, kecuali jika ingin mendalaminya.
Isi abstrak meliputi latar belakang, permasalahan, metode penelitian,
pembahasan dan kesimpulan. Abstrak ditempatkan di bagian awal setelah
daftar isi sebelum Bagian Isi dengan ketentuan maksimal 300 (tiga ratus) kata
atau maksimal satu halaman secara keseluruhan.
Abstrak ditulis dengan huruf Arial ukuran 12 warna hitam. Jarak antar baris 1
(satu) spasi, sedangkan jarak antar uraian adalah 2 (dua) spasi.
7
B. BAGIAN ISI
Bagian isi skripsi merupakan bagian utama dari skripsi yang terdiri dari:
1. Pendahuluan,
2. Hasil kajian pustaka/Studi dokumen,
3. Hasil kajian empiris (jika ada),
4. Pengolahan dan analisis, dan
5. Penutup berupa kesimpulan dan saran.
Bagian ini terdiri dari bab-bab yang ditulis dalam angka romawi besar (biasanya
terdiri dari 4 (empat) sampai 6 (enam) bab.
1. BAB PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, permasalahan, tujuan
penulisan, metode penelitian, kerangka teori/kerangka konsep/tinjauan
pustaka, dan sistematika penulisan.
8
2. BAB KAJIAN PUSTAKA
Bab ini merupakan uraian hasil kajian pustaka (penelusuran literatur) yang
telah dilakukan. Sumber-sumber hukum baik tertulis maupun tidak tertulis
yang relevan dengan permasalahan penelitian disajikan selengkap mungkin
dalam bab ini.
5. BAB PENUTUP
Bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran
yang diajukan. Kesimpulan dapat diperoleh melalui dua metode penalaran,
yakni penalaran deduktif dan penalaran induktif.
Kesimpulan merupakan jawaban dari permasalahan yang diajukan pada bab
pendahuluan dan merupakan hasil analisis dari bab-bab sebelumnya.
Dengan demikian kesimpulan harus relevan dengan judul dan permasalahan.
9
secara tegas ditujukan kepada siapa. Saran-saran harus mengacu pada
kondisi ideal yang seharusnya.
C. BAGIAN AKHIR
Yang harus dimasukkan dalam Bagian Akhir dari suatu Skripsi adalah:
1. Daftar Pustaka;
2. Daftar Riwayat Hidup (curriculum vitae) penulis;
3. Lampiran-lampiran (jika ada).
Lampiran yang dimasukkan adalah yang relevan dengan masalah yang
diteliti yang tidak mudah diperoleh oleh setiap orang, seperti peraturan
perundang-undangan, dokumen-dokumen hukum suatu instansi, Keputusan
pejabat administratif, dll.
4. Surat keterangan telah melakukan penelitian dari instansi terkait;
Surat ini berisikan keterangan bahwa penulis telah melakukan penelitian di
instansi tersebut berkaitan dengan materi yang diperlukan untuk penulisan
skripsinya;
5. Surat pernyataan keaslian skripsi.
Surat ini dibuat dan ditandatangani oleh penulis di atas materai Rp. 6.000,-
(enam ribu rupiah) yang menerangkan bahwa skripsi tersebut benar-benar
dibuat sendiri oleh penulis (bukan menjiplak karya tulis orang lain secara
menyeluruh/plagiat).
6. Surat pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah.
Surat ini dibuat dan ditandatangani oleh penulis diatas materai Rp. 6.000,-
(enam ribu rupiah) yang menyetujui untuk memberikan kepada Universitas
Trisakti Hak Bebas Royalti Noneksklusif atas karya penulis.
10
BAGIAN 4
TATA CARA PENULISAN SKRIPSI
A. BAHASA
1. Skripsi ditulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang telah dibakukan,
baik kata-kata maupun ejaannya.
2. Menggunakan istilah dalam Bahasa Indonesia atau yang sudah dialihbahasakan
ke dalam Bahasa Indonesia. Jika menggunakan istilah dalam bahasa asing yang
tidak ada padanan kata dalam Bahasa Indonesia, maka kata tersebut ditulis
dengan huruf miring.
3. Awal kalimat tidak boleh menggunakan kata penghubung seperti: sehingga,
dan, yang, namun demikian, oleh karena itu, dan sedangkan.
4. Kalimat harus jelas maksud dan artinya serta disusun secara singkat dan jelas.
5. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.
B. RUJUKAN
Bahan rujukan yang digunakan dalam penulisan skripsi harus memenuhi ketentuan
berikut:
1. Paling sedikit menggunakan 10 (sepuluh) buku di luar peraturan perundang-
undangan, kamus, artikel dalam jurnal, dan sumber on-line.
2. Merupakan pustaka yang terkini.
C. KONVENSI NASKAH
1. Naskah diketik dengan huruf Arial ukuran 12, di atas kertas HVS warna putih
ukuran A4 (21,5 cm x 28 cm) berat 80 gr/m2 dalam satu muka, dengan jumlah
halaman sekurang-kurangnya 70 halaman.
2. Jarak antar baris adalah 1,5 spasi, kecuali untuk kutipan langsung yang lebih dari
empat baris, catatan kaki, halaman sampul, abstrak dan daftar pustaka, jaraknya
satu spasi.
3. Pengetikan naskah harus memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. dari tepi atas kertas : 4 Cm
kecuali judul bab : 6 Cm
b. dari tepi bawah kertas : 3 Cm
c. dari tepi kanan kertas : 3 Cm
d. dari tepi kiri kertas : 4 Cm
4. Semua ruangan naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan kecuali alinea
baru dan hal khusus dimulai dari kiri dan berakhir pada tepi kanan. Alinea
baru dimulai ketukan ke enam dari tepi.
5. Penomoran halaman
a. Bagian Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Abstrak dimulai dengan
nomor angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dan seterusnya), diketik dua spasi
di bawah teks pada tengah halaman.
11
b. Bagian pokok dimulai dengan nomor 1, 2, 3, 4, dan seterusnya, diketik di
sudut kanan atas halaman. Untuk halaman awal bab maka nomor
halaman diketik pada bagian bawah halaman secara simetris sumbu
vertikal (tengah).
c. Bagian akhir tidak diberi penomoran halaman.
I. .
A. ..................................................................................
1 ......................................................................................
a ...................................................................................
1) ..............................................................................
a) ...........................................................................
(1) .......................................................................
(a) .................................................................
D. PENULISAN KUTIPAN
5. Cara-cara mengutip
a. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris
Sebuah kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari empat baris
ketikan, dimasukkan dalam teks dengan cara-cara berikut:
1) Diintegrasikan langsung dengan teks;
2) Jarak antar baris dengan baris 1,5 spasi;
3) Kutipan diapit dengan tanda kutip;
4) Sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah
spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama singkat
pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan
itu.
E. CATATAN KAKI
1. Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atau teks karangan yang
ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan.
2. Catatan kaki terdiri dari dua bagian, yaitu pertama, angka penunjukkan yang
ditempatkan agak ke atas setengah spasi (upper case), dan kedua, isi dari
catatan kaki.
3. Catatan kaki terdiri dari tiga macam, yakni, catatan penunjukan sumber
(referensi), catatan penjelas, dan catatan gabungan sumber dan penjelas.
4. Catatan penunjukan sumber dibuat jika:
a. Menggunakan kutipan langsung atau tidak langsung.
b. Menjelaskan dengan kata-kata sendiri apa yang telah dibaca.
c. Meminjam sebuah tabel, peta atau diagram dari suatu sumber.
d. Menyusun sebuah diagram berdasarkan data-data yang diperoleh dari
suatu sumber atau beberapa sumber.
e. Menyajikan sebuah data pendukung khusus yang tidak dianggap sebagai
pengetahuan umum.
f. Menunjuk kembali pada bagian lain dari karangan itu.
5. Catatan penjelas, yaitu catatan kaki yang dibuat dengan tujuan untuk
membatasi suatu pengertian atau menerangkan dan memberi komentar
terhadap suatu pernyataan atau pendapat yang dimuat dalam teks.
6. Catatan gabungan sumber dan penjelas, adalah gabungan dari kedua
macam catatan, yaitu pertama menunjuk sumber dimana dapat diperoleh
bahan-bahan dalam teks, kedua memberi komentar atau penjelasan
seperlunya tentang pendapat atau pernyataan yang dikutip, atau keterangan-
keterangan tambahan yang ada hubungan dengan sumber itu.
7. Nama pengarang ditulis dengan urutan sebagai berikut: nama kecil, nama
keluarga, jika ada. Pada penunjukan yang kedua dan selanjutnya cukup
dipergunakan nama kecil.
8. Bila terdapat satu sampai tiga pengarang, maka semua nama pengarang
dicantumkan. Jika lebih dari tiga, maka cukup nama pengarang pertama
yang dicantumkan, sedangkan nama-nama lainnya diganti dengan singkatan
et.al. (et alii = dan lain-lain).
9. Penunjukan kepada sebuah kumpulan karangan (bunga rampai atau
antologi) ditambahkan dengan penulisan nama editor yang diikuti dengan
singkatan ed. Singkatan dapat diletakkan dalam tanda kurung atau
dipisahkan dengan tanda koma.
10. Jika tidak ada nama pengarang atau editor, maka catatan kaki dimulai
dengan judul buku atau judul artikel.
11. Judul buku, judul majalah, harian atau ensiklopedi, dicetak miring. Judul
artikel ditempatkan dalam tanda kutip.
12. Sesudah catatan kaki pertama, maka pada penyebutan kedua dan
seterusnya atas sumber yang sama, judul buku dan sebagainya, tidak perlu
disebut lagi dan digantikan dengan singkatan: Ibid, Op. Cit. atau Loc. Cit.
13. Sesudah penunjukan pertama sebuah artikel dalam majalah atau harian,
maka selanjutnya cukup dipergunakan judul majalah atau harian tanpa judul
artikel. Bila ada lebih dari satu nomor yang dipergunakan, maka cara di atas
tidak bisa dipergunakan.
14
14. Data publikasi bagi sebuah majalah tidak perlu memuat nama tempat dan
penerbit, tetapi harus mencantumkan nomor jilid dan nomor halaman,
tanggal, bulan dan tahun.
15. Data publikasi bagi artikel dalam suatu harian, ditulis dengan urutan sebagai
berikut: nama harian (dicetak miring), bulan, hari, tanggal, tahun dan nomor
halaman. Penulisan tanggal tidak boleh ditempatkan dalam tanda kurung.
16. Penulisan halaman digunakan dengan singkatan h.
17. Jika sebuah buku terdiri dari beberapa jilid, maka harus dicantumkan nomor
jilid dan nomor halaman. Nomor jilid dipergunakan angka romawi.
18. Jenis huruf yang digunakan dalam catatan kaki adalah Arial dengan ukuran
huruf 10.
19. Penulisan baris pertama, diberi jarak 6 ketuk (karakter) dari marjin kiri,
sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai dari marjin kiri.
d. Kumpulan Karangan
4
Lukman Ali, ed. Bahasa dan Kesusastraan Indonesia Sebagai
Cermin Manusia Indonesia Baru (Jakarta: Bina Cipta, 1967),
h. 84-85.
atau
5
Harimurti Kridalaksana, Pembentukan Istilah Ilmiah dalam
Bahasa Indonesia. Bahasa dan Kesusastraan Indonesia, sebagai
Cermin Manusia Indonesia Baru, ed. Lukman Ali (Jakarta: UI Press,
1967), h. 84-85.
6
Aziz Syamsuddin, Proses Dan Teknik Penyusunan Undang-
Undang, ed. Anis Fuadi (Jakarta: 2010), h. 99.
Catatan:
1) Bila yang lebih diutamakan adalah editor, maka nama editor yang
dicantumkan lebih dahulu; bila penulis artikel atau karya yang
diutamakan, maka nama pengarang didahulukan.
2) Bila nama pengarang didahulukan, maka harus disertakan judul
artikel dan judul buku, kemudian singkatan ed., dan nama editor.
3) Jika editor lebih dari seorang, maka cara penulisan sama seperti
sub b dan c.
16
6
Vaccination, Encyclopaedia Britanica, (14th ed), XXII, h.921-923.
Catatan:
Bila nama pengarang tidak diketahui, maka judul artikel yang
didahulukan.
f. Terjemahan
7
Peter de Cruz, Perbandingan Sistem Hukum, Common Law, Civil
Law dan Socialist Law, terjemahan Narulita Yusron (Bandung: Nusa
Media, 2010), h. 150.
8
Hans Kelsen, Pengantar Teori Hukum, terjemahan Siwi
Purwandari (Bandung: Nusa Media, 2010), h. 112.
Catatan:
Bila karangan Roscoe Pound yang lebih dipentingkan, maka dipakai
cara yang kedua, tetapi sebaliknya bila tulisan Sunaryati Hartono
yang lebih penting, maka digunakan cara yang pertama.
9
Maria Sylvia E. Wangga, Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak
Pidana Perdagangan Perempuan Dan Anak Di Indonesia. Jurnal Hukum
Prioris, Vol. 2 No. 4 (Pebruari 2010), h. 242-243.
10
Hikmahanto Juwana, Serangan Koalisi Atas Libya. Kompas, 1
April 2011, h. 4.
17
11
Hukum. Tempo, 14 Oktober 1989, h. 84.
Catatan:
a. Bila nama pengarang jelas, maka catatan kaki itu dimulai dengan
nama pengarang yang menulis artikel tersebut.
b. Dalam hal-hal lain cukup ditulis jenis rubrik (topik) yang ada dalam
majalah/harian tersebut, misalnya: berita ekonomi, tajuk rencana, dan
sebagainya.
13
Endang Pandamdari, Dinamika Hukum Pengakuan Eksistensi Hak
Ulayat Masyarakat Hukum Adat. (Disertasi Program Doktor Ilmu Hukum
Universitas Trisakti, Jakarta, 2011), h. 25.
Catatan:
a. Judul Makalah, Skripsi, Tesis atau Disertasi ditempatkan dalam tanda
kutip.
b. Keterangan tentang jenis karya itu, nama fakultas/universitas atau
kesempatan karya tersebut disampaikan beserta tempat dan tahun
ditempatkan dalam tanda kurung.
15
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah, Pasal 2.
16
The 1958 New York Convention, The Convention on the
Recognition and Enforcement of Foreign Arbital Awards, Artikel IX.
18
5. Wawancara atau Surat
17
Wahyana Darmabrata, wawancara dengan penulis, Hotel Le
Meridien, Jakarta, 9 Agustus 2010.
18
Rusdi Malik, wawancara dengan penulis, rekaman kaset, Jakarta,
10 Juli 2011.
19
Anto Ismu Budianto, surat kepada penulis, 14 Desember 2010.
20
Bambang Widjojanto, e-mail kepada penulis, 27 Oktober 2010.
21
A. Tony Prasetiantono, Perlu Solusi Utang Yang Non
Konvensional (On-line), tersedia di: http://www.kompas.com/kompas-
cetak/0108/06/UTAMA/ anal 01.htm (6 Agustus 2001).
7. Catatan Penjelas
1. Ibid
Singkatan ini berasal dari kata lain Ibidem yang berarti pada tempat yang
sama. Singkatan ini digunakan bila catatan kaki tersebut menunjuk pada
karya atau artikel yang telah disebut dalam catatan nomor sebelumnya. Bila
halamannya sama, maka hanya dipergunakan singkatan Ibid. Bila
halamannya berbeda maka sesudah singkatan Ibid, ditunjukkan halaman
yang dimaksud.
2. Op.Cit
Singkatan ini berasal dari kata Latin Opere Citato yang berarti pada karya
yang telah dikutip. Singkatan ini digunakan bila catatan itu menunjuk kembali
kepada sumber yang telah disebut terdahulu, tetapi diselingi oleh sumber
lain. Dalam hal ini sesudah nama pengarang (biasanya nama keluarga atau
nama singkat) terus dicantumkan singkatan op.cit. Bila menunjuk pada
halaman atau jilid dan halaman, maka halaman atau jilid dan halaman
ditempatkan sesudah singkatan op.cit.
3. Loc.Cit
Singkatan ini berasal dari bahasa Latin Loco Citato yang berarti pada tempat
yang telah dikutip. Singkatan ini dipergunakan bila catatan itu menunjuk pada
halaman yang sama dari sumber yang telah disebut sebelumnya, tetapi
diselingi oleh sumber lainnya.
4. Supra
Adalah penunjukkan nomor rujukan yang sama dengan nomor sebelumnya.
Sebagai contoh, Supra catatan kaki nomor 12 berarti keterangan catatan kaki
nomor tersebut sama dengan keterangan yang tertulis dalam catatan kaki
nomor 12 sebagaimana dicantumkan penulis itu sebelumnya.
5. Infra
Adalah penunjukkan nomor rujukan yang sama dengan nomor di bawahnya.
Sebagai contoh, Infra catatan kaki nomor 12 berarti keterangan catatan kaki
nomor tersebut sama dengan keterangan yang tertulis dalam catatan kaki
nomor 12 yang akan datang.
6. Et.al
Adalah singkatan dari et alii yang berarti lain-lain atau dan kawan-kawan.
Singkatan ini dipergunakan untuk mengiringi nama pengarang/penyunting
suatu karya tulis yang lebih dari tiga orang. Setelah nama penulis/penyunting
utama dicantumkan, kemudian ditambahkan singkatan et al. ini. Penulisan et
al. tidak perlu dicetak miring.
8. [Sic!]
Adalah singkatan yang berarti seperti aslinya. Tanda ini dipakai dalam
kutipan apabila si pengutip tersebut merasa ada kekeliruan atau kurang yakin
atas kebenaran kutipannya, namun ia terpaksa harus menulis persis seperti
naskah asli tersebut. Singkatan ini diletakkan persis setelah kata dalam kutip
yang diragukan kebenarannya itu.
Catatan:
Penulisan Ibid., Op.Cit., Loc.Cit., Supra, Infra, Et.seq atau Et.seqq ditulis dengan
huruf miring.
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Yang dimaksud dengan daftar pustaka (Bibliografi) adalah sebuah daftar
yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan
lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian
dari karangan yang sedang dikerjakan.
2. Fungsi daftar pustaka adalah memberikan deskripsi yang penting tentang
buku, majalah, harian secara keseluruhan, yang dirujuk dalam skripsi.
3. Unsur-unsur daftar pustaka:
a. Nama pengarang dikutip secara lengkap;
b. Judul buku;
c. Data publikasi: tempat terbit, penerbit, tahun terbit, cetakan, nomor jilid;
d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan,
nama majalah, jilid, nomor dan tahun.
4. Ketentuan-ketentuan penulisan daftar pustaka:
a. Nama pengarang ditulis tanpa gelar akademik.
b. Nama pengarang diurutkan menurut urutan alfabet.
21
c. Nama yang dipakai dalam urutan adalah Nama Keluarga. Jika tidak ada
nama keluarga, maka nama pengarang tidak perlu dibalik. Nama yang
dibalik diberi tanda koma antara nama keluarga dan nama pengarang
sendiri, sedangkan nama yang tidak dibalik tidak perlu diberi tanda
koma.
d. Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan
dalam urutan alfabet.
e. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi,
maka untuk referensi yang kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak
perlu ditulis lagi, tetapi diganti dengan garis sepanjang 7 (tujuh) ketukan.
f. Jarak antara baris dengan baris dalam satu referensi adalah 1 spasi,
tetapi jarak antara referensi yang satu dengan yang lainnya adalah 2
spasi.
g. Baris pertama dimulai dari marjin kiri. Baris kedua dan seterusnya dalam
satu referensi diberi jarak 6 ketuk (karakter) dari marjin kiri.
Contoh:
Elliot, Catherine and Frances Quinn. English Legal System (11th ed).
Harlow: Pearson, 2010.
Gorys Keraf. Diksi dan Gaya Bahasa (cet. XIII). Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2002.
23
BAGIAN 5
UJIAN SKRIPSI
24
e. Apabila ada anggota Tim Penguji yang tidak hadir 30 menit sebelum
pelaksanaan ujian dilaksanakan, maka Ketua Bagian dapat menunjuk penguji
pengganti.
b. Komponen Penunjang
Sikap (perilaku, tutur kata dan penampilan pada saat ujian), dengan bobot
nilai 5%.
2. Cara Penilaian
a. Penilaian dilakukan secara individual oleh masing-masing Penguji dan
dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100.
b. Dalam memberikan penilaian mengenai kemampuan menjawab, harus
diperhatikan pula kemampuan mahasiswa dalam menjawab pertanyaan dari
Penguji lain.
c. Toleransi selisih nilai angka antara Tim Penguji tidak boleh lebih dari 20 (dua
puluh) point.
25
d. Dalam hal terjadi selisih lebih dari 20 (dua puluh) point maka harus
dirundingkan diantara Tim Penguji.
e. Hasil penilaian akhir merupakan gabungan nilai dari masing-masing Penguji,
kemudian dibagi sesuai dengan jumlah penguji untuk kemudian dikonversi
dalam bentuk huruf.
26
4. Karya ilmiah hasil skripsi dengan program PDF untuk dipublikasikan dalam jurnal
nasional.
5. Skripsi harus diserahkan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari
kerja setelah ujian skripsi.
6. Kewajiban menyerahkan skripsi merupakan prasyarat untuk mengikuti yudisium.
D. SANKSI
1. Skripsi yang tidak memenuhi persyaratan administrasi tidak dapat diproses.
2. Skripsi yang secara substantif tidak memenuhi ketentuan dalam buku pedoman
ini dinyatakan batal.
3. Skripsi yang terbukti merupakan hasil plagiat dinyatakan batal dan yang
bersangkutan dinyatakan Drop Out (DO).
4. Skripsi yang tidak diserahkan sebagaimana diatur dalam huruf C angka 4, maka
nilai yang telah diperoleh dinyatakan batal dan harus menyusun skripsi kembali,
sepanjang masa studinya masih memungkinkan.
E. KETENTUAN KHUSUS
Hal-hal yang belum diatur atau yang memerlukan pengaturan khusus ditetapkan
oleh Dekan berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Fakultas.
27