Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN PELAKSANAAN PSN (PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK)

DENGAN 3M DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DBD


(DEMAM BERDARAH DENGUE) OLEH KELUARGA

(The Description of Implementation MNE ( Mosquito Nest Eradication ) with 3 M in


Disease Prevention Dengue ( Dengue Hemorraghic Fever ) by Family in Jeruk Kuwik
Bareng Jombang)

Adi Nur Cahyo 1, Anis Satus 2, Heri Wibowo3


1
Program Studi D3 Keperawatan STIKES Pemkab Jombang
2
Program Studi Profesi Ners STIKES Pemkab Jombang
3
Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang

ABSTRAK

Pendahuluan :Dengan jumlah penderita yang meningkat dan penyebaran yang semakin meluas penyakit
demam berdarah menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Jumlah penderita DBD di Kabupaten
jombang pada tahun 2013 sebesar 474 orang, sedangkan terbanyak penderita DBD kedua di Puskesmas
Bareng Jombang sebesar 36 orang. Penyebaran DBD bisa dicegah dengan melakukan 3M (Menguras,
Mengubur, Menutup). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan PSN
(Pemberantasan Sarang Nyamuk) dalam Pencegahan DBD Oleh Keluarga di dusun Jeruk Kuwik Desa
Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Metode : Desain penelitian adalah deskriptif, populasi
penelitian ini adalah seluruh keluarga di Dusun Jeruk Kuwik Desa Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten
Jombang pada bulan Agustus berjumlah 384 keluarga dan besar sampel sebanyak 38 keluarga dengan
menggunakan teknik sampling adalah Simple Random Sampling. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan pada tanggal 20-21 Agustus 2014, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (68,4%)
gambaran pelaksanaan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dalam pencegahan penyakit DBD oleh keluarga
dilaksanakan oleh 26 keluarga dan tidak dilaksanakan sejumlah 12 keluarga. Pembahasan : Sebagian besar
sebanyak 26 keluarga melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).Keadaan tersebut terjadi karena
dipengaruhi oleh factor umur, pendidikan, informasi, dan sumber informasi.

Kata kunci : pelaksanaan PSN, penyakit DBD, Keluarga

ABSTRACT

Introduction : With the increasing number of people and the spread of widespread dengue fever into one
health problem in Indonesia. The number of dengue fever patients in Jombang regency in 2013 amounted to
474 people, while the second most DHF cases in Puskesmas Jombang Together for 36 people. The spread of
dengue can be prevented with 3M (draining, Bury, Closing). The purpose of this study is to describe the
implementation of PSN (mosquito nest elimination) in the prevention of dengue fever in the hamlet by friendly
Orange Village Kuwik Bareng Bareng District of Jombang. Method : The study design was descriptive, the
population of this study is the whole family in jeruk kuwik hamlet bareng Village Bareng District of
Jombang in August amounted to 384 families and a large sample of 38 families by using a sampling
technique is simple random sampling. Result : Based on the research that has been conducted on August 20-
21, 2014, it can be concluded that the majority (68.4%) description of the implementation of PSN (mosquito
eradication) in the prevention of dengue disease by the family held by 26 families and implemented a number
of 12 families. Discussion: Most of as many as 26 families PSN (mosquito nest elimination) . The
circumstances because it is influenced by factors of age, education, information, and resources.

Keywords : PSN implementation, dengue fever, family

PENDAHULUAN penyebarannya semakin luas. Penyakit


demam berdarah dengue merupakan penyakit
Penyakit demam berdarah dengue menular terutama menyerang anak-anak
merupakan salah satu masalah kesehatan (Widoyono, 2012). Pelaksanaan masyarakat
masyarakat di Indonesia yang jumlah dalam pemberantasan sarang nyamuk demam
penderitanya cenderung meningkat dan berdarah dengue belum terwujud secara
optimal, oleh karena masih ditemukan dan 6 keluarga yang tidak melaksanakan
sampah-sampah yang dibuang pencegahan DBD, hal ini dikarenakan kurang
sembarangan/berserakan di halaman rumah mendapatkan informasi tentang pentingnya
dan di lingkungan pemukiman seperti: pencegahan DBD.
kaleng-kaleng bekas, ban-ban bekas, Genangan air di dalam dan diluar
tempurung, serta masih ditemukannya rumah merupakan tempat perindukan
tempat-tempat perindukan dan nyamuk yang terdapat di lingkungan lembab,
perkembangbiakan nyamuk demam berdarah curah dan tinggi. Sanitasi lingkungan yang
dengue di dalam dan di luar rumah, yang buruk,mobilitas penduduk,perilaku di dalam
kesemuanya ini dapat merupakan faktor rumah pada siang hari, perilaku masyarakat
penyebab masih tingginya kasus penyakit tidak sehat merupakan beberapa factor
demam berdarah dengue(Pangemanan, 2012). penyebab DBD .Dalam penularan virus
Pada tahun 2011, tercatat kasus dengue ,mobilitas penduduk mempunyai
penyakit deman berdarah terjadi di seluruh peranan yang paling besar. Penyakit DBD
Indonesia sebesar 49.868 kasus (IR 21 per merupakan salah satu penyakit yang
100.000 penduduk), menurun cukup jauh dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan
(66,43%) jika dibandingkan dengan kejadian perilaku. Rendahnya perilaku masyarakat
pada tahun 2010 di mana terdapat 148.560 dalam menjaga kebersihan dan kesehatan
kasus (IR 62.5 per 100.000 penduduk). lingkungan diwilayah yang padat penduduk
Sementara untuk angka kematian (CFR) dan cuaca yang panas akan berpengaruh
akibat penyakit DBD hanya terdapat sedikit terhadap peningkatan peyakit DBD dan
penurunan, yaitu di tahun 2010 sebesar penyebarannya. Maka diperlukan langkah
0,87% dan di tahun 2011 sebesar 0,80% yang jelas dan sederhana yaitu dengan
(Kementrian Kesehatan, 2012). Pada akhir menumbuhkan perilaku dan kesadaran semua
tahun 2012 menyisakan rapor merah bagi pihak masyarakat, dalam menjaga kebersihan
pelayanan kesehatan di Jawa Timur. Sejak lingkungan terkait dengan pencegahan
Januari sampai November 2012, tercatat ada penyakit DBD (Depkes, 2009).
71 orang meninggal dunia karena terserang Perkembangan wilayah perkotaan,
penyakit demam berdarah dengue peningkatan mobilitas, kepadatan penduduk,
(DBD). Berdasarkan data Dinas Kesehatan perubahan iklim, kurangnya peran serta
(Dinkes) Jawa Timur, angka kematian akibat masyarakat, dan termasuk lemahnya upaya
DBD tahun ini lebih besar daripada tahun program pengendalian DBD, sehingga upaya
lalu. Sepanjang 2011, jumlah pasien DBD program pengendalian DBD perlu lebih
meninggal sebanyak 63 orang. Berdasarkan mendapat perhatian terutama pada tingkat
data dari Dinkes Jawa Timur ada peningkatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas merupakan
kasus DBD dibandingkan tahun lalu. Pada faktor-faktor yang mempengaruhi
tahun lalu periode yang sama (Januari- peningkatan kasus DBD (Kementerian
November), ada 4.876 kasus. Sedangkan Kesehatan RI, 2010). Penyakit DBD
Januari-November tahun ini sudah 5.823 mempunyai perjalanan yang sangat cepat dan
kasus (Dinkes Jatim, 2012). Di Kabupaten sering menjadi fatal karena banyak pasien
Jombang pada tahun 2013 jumlah penderita yang meninggal akibat penanganannya yang
DBD sebesar 474 orang, sedangkan yang terlambat (Widoyono, 2012).
terbanyak penderita DBD kedua di Penyebaran DBD bisa dicegah dengan
Puskesmas Bareng Jombang sebesar 36 orang melakukan rumah bebas jentik. Rumah
(Dinkes Jombang, 2013). Berdasarkan data tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan
dari Puskesmas Bareng Jombang jumlah jentik secara berkala tidak terdapat jentik
penderita DBD tertinggi di Desa Bareng nyamuk merupakan rumah yang terbebas dari
Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang jentik. 3 M plus (menguras, menutup,
sejumlah 11 orang. mengubur, dan menghindari gigitan nyamuk)
Berdasarkan studi pendahuluan yang merupakan cara yang harus dilakukan agar
dilakukan dengan menggunakan wawancara rumah menjadi bebas jentik. Pemberantasan
di Dusun Jeruk Kuwik Desa Bareng sarang nyamuk merupakan kegiatan
Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang memberantas telur, jentik dan kepompong
diketahui bahwa dari 10 responden terdapat nyamuk penular berbagai penyakit seperti
4 keluarga melaksanakan pencegahan DBD demam berdarah dengue. Tiga cara plus yang
dilakukan pada saat pemberantasan sarang antarvariabel dalam suatu populasi. Survey
nyamuk yaitu : menguras dan menyikat mengumpulkan informasi dari tindakan
tempat-tempat penampungan air seperti bak seseorang, pengetahuan, kemauan, pendapat,
mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang perilaku dan nilai. Metode penelitian yang
dan tempat air minum burung, menutup digunakan dalam penelitian ini adalah
rapat-rapat tempat pemampungan air seperti metode penelitian deskriptif dengan
lubang bak control, lubang pohon, lekukan- pendekatan melalui survey.
lekukan yang dapat menampung air hujan, Penelitian ini bertujuan mengetahui
mengubur atau menyingkirkan barang-barang Gambaran Pelaksanaan PSN (Pemberantasan
bekas yang dapat menampung air seperti ban Sarang Nyamuk) dengan 3M dalam
bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang Pencegahan Penyakit DBD (Demam
dibuang sembarangan (bekas botol, gelas Berdarah Dengue) oleh Keluarga di Dusun
aqua, plastik, kresek, dll) merupakan gerakan Jeruk Kuwik Desa Bareng Kecamatan
3M plus (Proverawati,2012). Bareng Kabupaten Jombang.
Berdasarkan latar belakang di atas
maka peneliti untuk melakukan penelitian HASIL PENELITIAN
mengenai Gambaran pelaksanaan PSN
(pemberantasan sarang nyamuk) dengan 3M Gambaran pelaksanaan PSN
dalam pencegahan penyakit DBD (Demam (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan 3M
Berdarah Dengue) oleh keluarga di Dusun dalam Pencegahan Penyakit DBD (Demam
Jeruk Kuwik Desa Bareng Kecamatan Berdarah Dengue) oleh Keluarga di Dusun
Bareng Kabupaten Jombang. Jeruk Kuwik Desa Bareng Kecamatan
Bareng Kabupaten Jombang.
METODE PENELITIAN Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian
besar (73,7%) responden berumur 20-35
Desain penelitian merupakan suatu tahun sejumlah 28 responden dan
tahap keputusan dari hasil akhir berhubungan menunjukkan bahwa seluruhnya (100%)
dengan bagaimana suatu penelitian bisa responden berpendidikan dasar sejumlah 38
diterapkan yang dibuat oleh peneliti. responden.
Penelitian ini dilakukan dengan Dan di table 1 menunjukkan bahwa
menempuh langkah-langkah pengumpulan seluruhnya (100%) responden berpendidikan
data, klasifikasi, pengolahan/analisis data, dasar sejumlah 38 responden, menunjukkan
membuat kesimpulan dan laporan dengan bahwa sebagian besar (63,2%) responden
menggunakan metode penelitian deskriptif bekerja sebagai petani sejumlah 24 responden
yang merupakan suatu metode penelitian dan menunjukkan bahwa seluruhnya (100%)
yang dilakukan dengan tujuan untuk responden pernah mendapatkan informasi
membuat gambaran suatu keadaan secara tentang pemberantasan sarang nyamuk
objektif dengan menjawab permasalahan sejumlah 38 responden. Dan bahwa hampir
yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. seluruhnya (84,2%) responden mendapatkan
Penelitian ini dilakukan dengan menempuh informasi dari tenaga kesehatan sejumlah 32
langkah-langkah pengumpulan data, responden.
klasifikasi, pengolahan/analisis data, Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian
membuat kesimpulan dan laporan. besar (68,4%) gambaran pelaksanaan PSN
Pendekatan yang dilakukan yaitu (pemberantasan sarang nyamuk) dalam
melalui survey. Survey merupakan suatu pencegahan penyakit DBD oleh keluarga
rancangan yang digunakan untuk adalah dilaksanakan sejumlah 26 responden.
menyediakan informasi yang berhubungan
dengan prevalensi, distribusi, dan hubungan
Tabel 1. Distribusi frekuensi responden

No Kategori N %
Umur
20 tahun 0 0
1 20-35 tahun 28 73,7
35 tahun 10 26,3
Pendidikan
Dasar (SD,SMP) 38 100
2 Menengah (SMA) 0 0
Tinggi(PT) 0 0
Petani 24 63,2
Swasta 11 28,9
3 Pekerjaan
Wiraswasta 3 7,9
PNS 0 0
Guru 0 0
Tidak Bekerja 0 0
4 Informasi
Pernah 38 100
Tidak Pernah 0 0
Petugas Kesehatan 38 84,2
5 Sumber Informasi
Majalah 3 7,9
Radio/tv/Internet 3 7,9
Lain-lain 0 0

Tabel 2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pelaksaanaan PSN (Pemberantasan Sarang


Nyamuk) dengan 3M dalam pencegahan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) oleh
keluarga di Dusun Jeruk Kuwik Desa Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang
Tahun 2014.

No Pelaksanaan PSN N %
1 Dilaksanakan 26 68,4
2 Tidak Dilaksanakan 12 31,6
Total 38 100

PEMBAHASAN Semakin cukup umur, tingkat


kematangan dan kekuatan seseorang akan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih matang dalam berfikir dan belajar. Dari
sebagian besar (68,4%) gambaran segi kepercayaan masyarakat yang lebih
pelaksanaan PSN (pemberantasan sarang dewasa akan lebih daripada orang yang
nyamuk) dalam pencegahan penyakit DBD belum cukup tinggi pengetahuan akan
oleh keluarga adalah dilaksanakan sejumlah berkembang sesuai dengan pengetahuan yang
26 responden. Keadaan tersebut terjadi pernah didapatkan dari pengalaman sendiri
karena dipengaruhi oleh faktor umur, sehingga pengetahuan yang diperoleh
pendidikan, pekerjaan, informasi, dan sumber semakin baik(Notoatmodjo, 2007).
informasi. Semakin bertambah usia seseorang
Faktor yang mempengaruhi maka semakin banyak pula pengalaman-
pelaksanaan PSN (Pemberantasan Sarang pengalaman yang dimiliki sehingga
Nyamuk) dalam pencegahan DBD adalah seseorang mempunyai pengetahuan yang
faktor umur. Berdasarkan tabel 4.1 baik karena itu usia merupakan salah satu
menunjukkan bahwa sebagian besar (73,7%) factor yang mempengaruhi pengalaman
responden berumur 20-35 tahun sejumlah 28 seseorang. Jadi dapat dibuktikan bahwa
responden.
faktor pelaksanaan PSN dipengaruhi oleh akan memiliki wawasan terutama tentang
usia yaitu pada usia 20-35 tahun merupakan kesehatan dan pentingnya pencegahan DBD
usia yang cukup pengalamannya sehingga kejadian DBD berkurang dan bisa
dibandingkan dengan usia < 20 tahun. Usia meningkatkan derajat kesehatan para anggota
20-35 tahun tergolong dewasa yang memiliki keluarga lainnya.
kematangan dalam berpola pikir, sehingga Faktor yang mempengaruhi
dengan kematangan berpola pikir tersebut pelaksanaan PSN (pemberantasan sarang
ibu mampu mencerna setiap informasi dan nyamuk) dalam pencegahan penyakit DBD
cenderung melakukan PSN. Sedangkan pada oleh keluarga adalah faktor pekerjaan. Pada
usia < 20 tahun masih tergolong muda dan tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar
pola berfikirnya belum matang sehingga (63,2%) responden bekerja sebagai petani
cenderung tidak melakukan PSN, begitupun sejumlah 24 orang.
dengan responden yang berusia >35 tahun Lingkungan pekerjaan dapat
mereka juga kurang mendukung pelaksanaan menjadikan seseorang memperoleh
PSN karena pola berfikir responden sudah pengalaman dan pengetahuan baik secara
mulai berubah sejalan dengan bertambahnya langsung maupun tidak langsung (Mubarak,
usia yang semakin tua. 2009). Pekerjaaan merupakan salah satu
Faktor yang mempengaruhi aspek dalam berinteraksi dengan individu
pelaksanaan PSN (pemberantasan sarang lain, penyebaran informasi lebih cepat
nyamuk) dalam pencegahan penyakit DBD dengan interaksi sehingga meningkatkan
adalah faktor tingkat pendidikan. pengetahuan serta sikap seseorang
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa (Azwar,2011). Menurut Estri Kusumawati
seluruhnya (100%) responden berpendidikan dalam Sutantinah (2004) menyatakan bahwa
Dasar (SD, SMP) sejumlah 38 responden. pekerjaan juga berpengaruh dalam
Faktor predisposisi menurut menentukan stressor seseorang yang
notoatmojo,2007 yang mencakup mempunyai aktivitas bekerja di luar rumah
pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap memungkinkan mendapat pengaruh yang
kesehatan, tradisi dan kepercayaan banyak dari teman dan berbagai informasi
masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan serta pengalaman dari orang lain dapat
dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut mempengaruhi cara pandang seseorang
masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial dalam menerima stressor dan mengatasinya.
ekonomi, dan sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian
Pendidikan dapat mempengaruhi menunjukkan bahwa sebagian responden
perilaku seseorang akan pola hidup yang bekerja sebagai petani melakukan PSN, hal
berperan serta pengetahuan yang dimiliki, ini dikarenakan responden yang bekerja di
pada umumnya semakin tinggi tingkat luar rumah lebih banyak bersosialisasi
pendidikan maka akan semakin pula tingkat dengan lingkungan, dapat menambah
pengetahuan seseorang dengan begitu akan informasi, serta pengalaman dari orang lain,
semakin mudah untuk menerima informasi sehingga mempengaruhi responden dalam
baik dari orang lain maupun sumber melaksanakan PSN.
informasi lainnya. Sebaliknya pendidikan Faktor yang mempengaruhi
yang kurang akan menghambat pelaksanaan PSN (pemberantasan sarang
perkembangan seseorang terhadap nyamuk) dalam pencegahan penyakit DBD
penerimaan informasi dan nilai-nilai yang oleh keluarga adalah faktor informasi.
baru diperkenalkan, sehingga dengan tingkat Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa
pemahaman yang kurang, seseorang seluruhnya (100%) responden pernah
cenderung bersikap negatif. (Notoatmodjo, mendapatkan informasi tentang
2009). pemberantasan sarang nyamuk sejumlah 38
Responden yang berpendidikan dasar orang.
(SD, SMP) akan mempengaruhi tentang Dalam pemberian surat kabar maupun
pelaksanaan PSN (pemberantasan sarang radio atau media komunikasi lainnya, berita
nyamuk) dalam pencegahan penyakit DBD yang seharusnya faktual disampaikan secara
oleh keluarga yang sebagian besar adalah objektif cenderung dipengaruhi oleh sikap
dilakukan. Hal ini dikarenakan responden penulisnya, akibatnya berpengaruh terhadap
yang telah menempuh pendidikan formal sikap konsumennya (Wawan, 2010).
Kemudahan untuk memperoleh Gambaran pelaksanaan PSN (pemberantasan
informasi dapat membantu mempercepat sarang nyamuk) dengan 3M oleh keluarga
seseorang untuk memperoleh pengetahuan dalam pencegahan penyakit DBD (Demam
baru (Mubarak, 2009). Menurut Maulana Berdarah Dengue) oleh keluarga di Dusun
(2009), sikap seseorang dapat berubah Jeruk Kuwik Desa Bareng Kecamatan
dengan memperoleh tambahan informasi Bareng Kabupaten Jombang menunjukkan
tentang objek tertentu, melalui persuasi serta sebagian besar sebanyak 26 responden
tekanan dari kelompok sosialnya. Menurut (68,4%) melaksanakan PSN (Pemberantasan
Azwar, 2011 mengatakan bahwa sumber Sarang Nyamuk).
informasi yang dapat dipercaya akan
membentuk suatu sikap seseorang. Sumber SARAN
informasi yang tidak sesuai dengan disiplin
ilmu yang dimiliki akan memberikan Bagi teoriritis penelitian ini
informasi yang tidak sesuai pula. diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
Gambaran pelaksanaan PSN tambahan dalam memberikan materi tentang
(pemberantasan sarang nyamuk) dalam pelaksanaan PSN (Pemberantasan Sarang
pencegahan penyakit DBD oleh keluarga Nyamuk) dalam pencagahan DBD.Bagi
dilakukan dipengaruhi oleh pernah institusi diharapkan dapat digunakan sebagai
mendapatkan informasi, hal ini menyebabkan bahan tambahan dalam memberikan materi
keluarga mendapatkan pengetahuan tentang tentang pelaksanaan PSN (pemberantasan
cara pencegahan DBD dan melaksanakan sarang nyamuk) dengan 3M dalam
program pencegahan DBD seperti 3 M, pencegahan penyakit DBD.
menguras, menutup penampungan air dan Bagi responden diharapkan
mengubur barang-barang bekas sehingga responden mencari informasi tentang
mengurangi kejadian DBD. mengenai pelaksanaan PSN (pemberantasan
Faktor yang mempengaruhi sarang nyamuk) dengan 3M dalam
pelaksanaan PSN (pemberantasan sarang pencegahan penyakit DBD dan diharapkan
nyamuk) dalam pencegahan penyakit DBD tenaga kesehatan dapat meningkatkan
oleh keluarga adalah faktor sumber kegiatan penyuluhan tentang pelaksanaan
informasi. Berdasarkan Tabel 4.5 PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dengan
menunjukkan bahwa hampir seluruhnya 3M dalam pencegahan penyakit DBD. Bagi
(84,2%) responden pernah mendapatkan peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai
informasi dari tenaga kesehatan sejumlah 32 bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang
responden. akan meneliti lebih lanjut tentang pentingnya
Salah satu upaya pemerintah untuk pelaksanaan PSN (pemberantasan sarang
menurunkan kasus penyakit demam berdarah nyamuk) dengan 3M dalam pencegahan
adalah mempersiapkan tenaga kesehatan penyakit DBD.
yang terlatih dan terampil agar dapat
melakukan observasi pelaksanaan PSN DAFTAR PUSTAKA
(Pemberantasan Sarang Nyamuk) (Depkes
RI, 2009). Anggraeni. 2010. Stop Demam Berdarah
Dari hasil penelitian pada responden Dengue. Bogor. Publishing House.
bahwa hampir seluruhnya responden Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan Pendekatan Praktek. Jakarta.
melaksanakan PSN, peran tenaga kesehatan Salemba Medika.
merupakan salah satu faktor yang Azwar, Saifudin. 2011. Sikap Manusia Teori
mempengaruhi dalam pelaksanaan PSN. dan Pengukurannya. Yogyakarta
Pustaka Pelajar.
KESIMPULAN DAN SARAN Depkes RI. 2004. Pemberantasan Sarang
Nyamuk Demam Berdarah Dengue
KESIMPULAN di Perkotaan
Depkes RI. 2004. Petunjuk Pelaksanaan
Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk
hasil penelitian yang telah dilakukan pada Demam Berdarah Dengue (PSN
tanggal 20-21 Agustus 2014, bahwa DBD) oleh Juru Pemantau Jentik
(Jumantik). http : / / library . usu . ac Kusriastuti R. 2005. Kebijaksanaan
. id / index . php / component / Penanggulangan Demam Berdarah
journals / index Dengue di Indonesia. Jakarta:
.php?option=comjournal_review&id Departemen Kesehatan Republik
=13719&task=view. Diakses pada tgl Indonesia.
12/06/2014. Litbang Depkes. 2010. Demam Berdarah
Depkes RI. 2009. Pencegahan Dan Dengue.
Pemberantasan Demam Berdarah http://www.litbang.depkes.go.id.
Dengu Di Indonesia. Diakses 20/05/2014.
http://journal.unair.ac.id/.../Artikel. Mansjoer. 2007. Kapita Selekta Kedokteran.
Diakses 15/05/2014. Jakarta: FKUI.
Depkes RI. 2010. Pemberantasan Sarang Mubarok. 2009. Imu Keperawatan
Nyamuk Oleh Masyarakat. Komunitas Pengantar dan Teori.
http://journal.unair.ac.id/.../Artikel. jakarta : Salemba Medika.
Diakses 20/05/2014. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan
Dinkes Jatim. 2012. Jumlah kasus DBD di dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka
Jawa Timur. http://www.seputar- Cipta.
indonesia.com/news. Diakses . 2010. Metodologi
16/05/2014. Penelitian Kesehatan. Jakarta.
Dinkes Jombang. 2013. Data Demam Rineka Cipta.
Berdarah Dengue. Dinkes Jombang. . 2012. Promosi Kesehatan
Effendy, N. 2004. Dasar-dasar Keperawatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Kesehatan Masyarakat. Jakarta. Rineka Cipta.
EGC. Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan
Hidayat, Alimul. 2009. Metode Penelitian Metodologi Penelitian Ilmu
Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Keperawatan. Jakarta : Salemba
Jakarta. Rineka Cipta. Medika.
Johnson. 2010. Keperawatan Keluarga. Proverawati. 2012. Perilaku Hidup Bersih
Yogyakarta. Nuha Medika dan Sehat (PHBS). Yogyakarta.
Kementrian Kesehatan RI. 2009. Nuha Medika.
Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Profil Kesehatan Jatim, 2012. Jumlah kasus
Nyamuk. DBD di Jatim.
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/. http://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/
Diakses 15/05/2014 dokumen. Diakses 15/05/2014.
Kementrian Kesehatan RI. 2012. Jumlah Sungkar S. 2002. Demam Berdarah Dengue.
Kasus DBD di Indonesia. Jakarta: Yayasan Penerbitan Ikatan
http://repository.upi.edu/operator/. Dokter Indonesia.
Diakses 22/05/2014. Widoyono. 2012. Penyakit Tropis
Kemenkes RI. 2010. Faktor penyebab DBD. Epidemiologi, Penularan,
http://journal.unair.ac.id/filerPDF. Pencegahan dan Pemberantasannya.
Diakses 22/05/2014. Jakarta. Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai