SKS : 1 SKS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA IBU A.S DENGAN HIPERTENSI
Disusun oleh :
Santa Maria Pangaribuan
220110100115
Tutor : 6
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
PENGKAJIAN
a. Identitas umum
1. Identitas kepala keluarga
Nama : Tn. A
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan Raya Jatinangor gang Buntu no 28 Hegarmanah, Sumedang
2. Komposisi Keluarga
Kepala 32
1. Tn. A Laki- laki SMA Lengkap -
keluarga tahun
(Pernah
63
2. Ibu A.S Perempuan Ibu SR Lengkap KB
tahun
IUD)
-
31 (pernah
3. Ny. M Perempuan Istri SMEA Lengkap
tahun KB
suntik)
-
4. Anak N Laki- laki Anak 8 tahun SD Lengkap
3. Genogram
Bp. Bp.
W Ibu. A Ibu A
U
Bp. Ibu
Bp. S Ibu N
A
A.S
4. Tipe keluarga
Extended family atau keluarga besar Ny. M
Tn. A
5. Suku bangsa
An. H
a. Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga
Keluarga ini berasal dari suku sunda
b. Tempat tinggal keluarga
Sebagian besar masyarakatnya ialah etnis sunda, tetapi keluarga ini
menyewakan beberapa rumah / kamar di sebelah rumahnya kepada
mahasiswa yang sebagian besar adalah suku Jawa dan Batak
c. Kegiatan-kegiatan keagamaan, social, budaya, rekreasi, pendidikan
Kegiatan keluarga yang berhubungan dengan keagamaan adalah Ibu A.S
rajin mengikuti pengajian seminggu sekali dan An. A juga mengaji di masjid
dekat rumah.
Keluarga juga masih menjalankan tradisi seperti ketika hamil memakai
peniti dengan bawang yang dipasang pada baju bagian dada .
d. Kebiasaan-kebasaan diet dan berbusana
Kebiasaan berbusana keluarga sudah modern yaitu ibu A.S sering memakai
daster dan Tn A, Ny. M serta An. H sering memakai kaos dan celana panjang
e. Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau modern
pengambil keputusan adalah ibu A.S sebagai orang yang dituakan, tetapi
sebelumnya melalui proses musyawarah bersama anggota keluarga yang satu
rumah
f. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi
Menurut keterangan ibu A.S, jika ada anggota keluarga yang sakit tindakan
pertama yang dilakukan ialah memberikan obat warung, jika belum sembuh
baru dibawa ke dokter jaga 24 jam atau dibawa ke Puskesmas jika perlu
rawat inap
g. Penggunaan bahasa sehari-hari di rumah
Bahasa yang digunakan sehari- hari adalah bahasa Sunda
Tindakan
N Keadaan Masalah
Nama Usia BB Imunisasi yang telah
o kesehatan Kesehatan
dilakukan
32 68
1. Tn A sehat lengkap - -
tahun kg
(saat Mengupayak
63 69
2. Ibu A.S dikaji : lengkap hipertensi an pola hidup
tahun kg
sehat) sehat
31 52
3. Ny. M sehat lengkap - -
tahun kg
8 25
4. An. H sehat lengkap - -
tahun kg
d. Pengkajian lingkungan
1. Karakteristik rumah
1.1 Gambaran tipe tempat tinggal
Status rumah yang sedang ditinggali adalah rumah milik sendiri
Dapur
Kamar Kamar Kamar Kamar Kamar Kamar Kamar
Kamar Ruang
Kos KosGambaran
1.3 Kos Kos
kondisi rumah Kos Tidur 1 Tidur
Rumah terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur , ruang keluarga, kamar
mandi , dapur, dan tepat mencuci baju. Di bagian depan ada teras rumah
yang dilengkapi 2 kursi plastik. Penataan perabotan rapih dan luas,
ventilasi dan pencahayaan cukup, lantai dari keramik selain dapur, tempat
mencuci, dan kamar mandi belakang, tembok permanen, kuat, dan dapat
melindungi dari suhu dingin maupun gangguan keamanan lainnya.
1.4 Di dapur (amati suplai air minum, penggunaan alat2 masak,
pengamanan untuk kebakaran)
Dapur terkesan bersih, sumber air dari PAM, alat masak lengkap dan
bersih karena selalu dicuci setelah selesai dipakai. Tidak ada alat pemadam
kebakaran
1.5 Di kamar mandi (amati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya
sabun dan handuk)
peralatan mandi disemua kamar mandi lengkap, tidak ada jentik nyamuk,
bak mandi dikuras 2 minggu sekali.
1.6 Kaji pengaturan tidur di dalam rumah
Hunian tempat tidur untuk 1 kamar dihuni maksimal 3 orang, privasi orang
terjamin karena kamar memiliki pintu dan kunci
1.7 Mengkaji keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah
Keluarga ini memiliki 4 ekor kucing yang sering buang air sembarangan.
Saat dikaji tidak ada serangga yang terlihat
1.8 Mengkaji perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah
Keluarga mengatakan bahwa merasa aman dan nyama tinggal dalam
rumah dan dapat melakukan kegiatan dengan leluasa
1.9 Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana keluarga merasakan
privasi mereka memadai
Anggota keluarga mengatakan bahwa mereka dapat melakukan aktivitas
dengan leluasa dan tidak terganggu orang dari luar
1.10 Evaluasi adekuasi pembuangan sampah
Sampah diambil tiap bulan oleh petugas dinas kebersihan. Keluarga
merasa tidak ada masalah dalam pembuangan sampah
1.11 Pengaturan/penataan rumah
Anggota keluarga merasa puas dengan penataan rumah
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga ini memiliki tetangga yang baik dan perhatian. Jika anggota keluarga
ada yang sakit tetangga banyak yang menjenguk, begitupun sebaliknya jika ada
tetangga yang sakit keluarga ini juga menjenguk
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ini merupakan penduduk asli daerah ini ( Jatinangor )
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ibu Ati Sumiati mengikuti pengajian seminggu sekali
5. Sistem pendukung keluarga
Saat dikaji anggota keluarga dalam keadaan sehat dan sampai saat ini anggota
keluarga tidak pernah mengalami sakit dengan biaya yang cukup berat.
e. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, menggunakan bahasa Sunda,
keluarga tidak mempunyai kesulitan dalam penerimaan pesan, frekuensi
komunikasi setiap hari dilakukan, dan selama ini tidak ada masalah dalam
keluarga mengenai komunikasi
2. Struktur keluarga
Pengendali keluarga adalah ibu A.S sebagai orang yang dituakan. Keputusan juga
diambil olehnya melalui musyawarah dengan seluruh anggot keluarga. Setelah
pengambilan keputusan tidak ada permasalahan dalam anggota keluarga dan
secara umum tidak ada yang mendominasi kekuasaan hanya struktur tertinggi
dipegang oleh ibu Ati sumiati
3. Struktur peran
Ibu A.S bekerja sama dengan putranya Tn A mencari nafkah dengan
mengontrakkan rumah/kamar yang mereka miliki, Ny M juga membantu mencari
nafkah dengan bekerja di pabrik. Pendidikan anak dilakukan bersama. Model
peran yang dianut lebih dominan di Tn A karena ia hanya bekerja mengawasi
kontrakan, jadi lebih sering tinggal dirumah. Selama ini tidak ada konflik peran
keluarga.
4. Nilai atau norma keluarga
Norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah jika ada anggota
keluarga yang sakit, tindakan pertama yang dilakukan ialah memberikan obat
warung, jika belum sembuh baru dibawa ke dokter jaga 24 jam atau dibawa ke
Puskesmas jika perlu rawat inap. Dalam kehidupan setiap hari keluarga ini
menjalani hidup bersama berdasarkan tuntutan agama Islam
f. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Sikap dan hubungan antar keluarga baik, menurut ibu A.S keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai
2. Fungsi sosialisasi
Interaksi keluarga baik dan disilplin.
3. Fungsi perawatan keluarga
- Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan keluarga
- Keluarga mampu mengambil keputusan apabila ada masalah kesehatan
keluarga dengan cara merundingkan bersama- sama/musyawarah
- Keluarga mampu merawat anggota yang sakit
- Kemampuan keluarga memodivikasi lingkungan yang bersih. Pada saat
kunjungan, rumah dalam keadaan cukup bersih
- Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan. Jika keluarga yang
sakit belum sembuh dengan obat warung, keluarga membawanya ke dokter
jaga 24 jam atau ke puskesmas jika perlu rawat inap
4. Fungsi reproduksi
Jumlah anak 1 orang, laki-laki berusia 7 tahun, bernama Anak H. Dulu Ny M
menggunakan KB suntik tetapi sekarang tidak lagi karena menginginkan
mempunyai 1 anak lagi.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari- hari
g. Stress dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek
Ibu A.S dan Ny M mengatakan tidak ada masalah kesehatan yang berat selama ini
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Jika ada anggota keluarga yang sakit, tindakan pertama yang dilakukan ialah
memberikan obat warung, jika belum sembuh baru dibawa ke dokter jaga 24 jam
atau dibawa ke Puskesmas jika perlu rawat inap.
3. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah selalu di musyawarahkan bersama keluarga
h. Pemeriksaan fisik
1. Identitas
Keluhan/ Riwayat
L
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan riwayat penyakit penyakit
/P
saat ini sebelumnya
32
1. Tn. A L SMA Wiraswasta Sehat Sehat
tahun
31 Karyawan
3. Ny.M P SMEA Sehat Sehat
tahun Pabrik
8
4. Anak H L SD - Sehat Sehat
tahun
2. Pemeriksaan Fisik
i. Harapan keluarga
1. Terhadap masalah kesehatannya
Keluarga mengatakan jika mempunyai masalah kesehatan, mereka ingin segera
sembuh
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada
- Pemberian obat bervariasi (tidak yang itu itu aja)
- Dalam memeriksa dan mendiagnosa hendaknya dokter lebih teliti agar
diagnosa tepat
- Puskesmas dapat buka 24 jam atau petugas puskesmas mau menerima pasien
sakit diluar jam kerja
j. Analisa Data
Do.
TD saat dikaji 140 mmHg
Rumusan Masalah
Diagnosa : Resiko tinggi kekambuhan penyakit hipertensi pada Ibu A.S keluarga Tn A
berhubungan dengan ketidakmauan Keluarga dalam melakukan pencegahan
penyakit
l. Rencana Keperawatan
(Terlampir)
No Tgl. TT
Tindakan Tgl jam Catatan perkembangan TT perawat
dx jam perawat
1. 11 Jan Penyuluhan 11 Jan S : Ibu A.S mengatakan
2013 terhadap keluarga 2013 bahwa sekarang dia
tentang mengerti pentingnya
Pukul pentingnya Pukul memeriksakan diri
15.00 pemeriksaan rutin 17.00 secara rutin ke petugas
ke pelayan kesehatan dan
kesehatan dan menghindari makanan
melakukan yang tidak
tindakan diperbolehkan sebagai
pencegahan tindakan mencegah
untuk mencegah kekambuhan hipertensi
kekambuhan
hipertensi O : Ibu A.S tampak
antusias dan senang
ketika perawat
memberikan
penyuluhan. Ibu A.S
juga beberapa kali
bertanya tentang hal
yang belum ia mengerti
tentang pencegahan
hipertensi
A:
- Klien mampu mengenal
masalah hipertensi
dengan menyebutkan
pengertian, penyebab,
dan tanda gejala
hipertensi
- Klien mampu
mengembil keputusan
untuk menanggulangi
hipertensi dengan
menyebutkan akibat
hipertensi dan
keluarga mengatakan
mau menganggulangi
hipertensi
- Klien dapat
menyebutkan cara
mencegah
kekambuhan
hipertensi
P: -
Daftar Pustaka
Friedman, M, Marilyn. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori & Praktek.
Edisi 5. Jakarta. EGC
Suprajitno. 2003. Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta: EGC
A. FOTO
I. PERTEMUAN 1 ( Mengadakan Kontrak untuk pertemuan)
Dilakukan tanggal : 04 Januari 2013 Pukul 15.00
Disusun oleh :
(SAP)
Terbentuknya Keluarga Tn. Agus Sonjaya yang sehat dan mampu berkembang sesuai dengan
masanya.
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran memahami tentang cara perawatan dan pencegahan
penyakit hipertensi.
KARAKTERISTIK PESERTA :
Peserta adalah Keluarga Tn. Agus Sonjaya khususnya ibu Ati Sumiati yang
mengalami Hipertensi akibat pola hidup yang tidak sehat.
ANALISIS TUGAS :
Know
Definisi hipertensi
Faktor penyebab hipertensi
Tanda dan gejala hipertensi
Pencegahan dan perawatan hipertensi
Do
Show
Memperlihatkan antusiasme ketika diberikan penyuluhan
Menunjukkan rasa keingintahuan tentang materi penyuluhan dengan bertanya
POKOK BAHASAN
Menyikapi Hipertensi
A. Definisi hipertensi
B. Penyebab hipertensi
C. tanda dan gejala hipertensi
D. Pencegahan dan perawatan hipertensi
E. Komplikasi Hipertensi
F. Jenis makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan
MATERI PENYULUHAN
(Dilampirkan)
ALOKASI WAKTU
a. Apersepsi/Set : 3 menit
b. Brainstorming : 3 menit
c. Uraian Materi : 15 menit
d. Tanya Jawab : 5 menit
e. Penutup (Closure) : 4 menit
STRATEGI INSTRUKSIONAL
Menggunakan media pengajaran untuk memperjelas uraian materi dan mempermudah
pemahaman pada peserta.
Menjelasakan materi-materi pengajaran.
Melakukan brainstorming dengan mengadakan permainan.
Memberikan kesempatan bertanya kepada peserta (dalam hal ini Keluarga Tn. Agus
Sonjaya)
Megadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman keluarga
METODE PENGAJARAN
Ceramah
Tanya Jawab atau diskusi
MEDIA PENGAJARAN
Lembar Balik Flipchart
Leaflet
Laptop
SARANA
Ruang tamu
EVALUASI
Teknik evaluasi yang digunakan yaitu dengan memberikan pertanyaan secara lisan. Keluarga
harus menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri. Pertanyaan masih berkaitan dengan
materi yang disampaikan.
SUMBER MATERI
A. PENGERTIAN
Hipertensi adalah terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (atas) 140 mmHg atau lebih dan
tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg atau lebih.
Disebut hipertensi apabila seseorang yang terkena :
1. Telah berumur 18 tahun atau lebih.
2. Bila 2x kunjungan berbeda tekanan diastolik 90 atau lebih.
3. Beberapa kali pengukuran tekanan sistolik menetap 140 mmHg atau lebih.
B. PENYEBAB
- Stress
- Minum minuman beralkohol secara berlebihan
- Usia
- Keturunan
- Obesitas (berat badan berlebih)
- Kurang aktivitas fisik
- Penyakit lain (ginjal, syaraf)
- Keracunan kehamilan
.
D Klasifikasi atau Derajat Hipertensi
The Join National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High Pressure.
(komite deteksi, evaluasi, dan pengobatan hipertensi). Mengklasifikasikan hipertensi dalam
tabel di bawah ini :
E. Komplikasi