Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan yang

optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang

optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain mencakup:

perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan

sampah, pembuangan air kotor (limbah) dan sebagainya. Pengelolaan sampah masih

menjadi masalah yang seakan tidak akan terselesaikan. Bermacam-macam sampah

telah diproduksi oleh rumah tangga setiap harinya mulai dari golongan sampah

organik dan non organik, namun pengolahannya masih bersifat pasif yaitu sampah

yang tertimbun hanya dibuang begitu saja ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tanpa

melalui proses pengolahan lebih lanjut. Permasalahan semakin rumit ketika

masyarakat tidak mempunyai kepedulian untuk memisahkan sampah organik dan

non-organik yang makin menggunung, bahkan kebanyakan orang tidak mau tahu

akan volume timbunan sampah yang diproduksi dan bahaya yang diakibatkannya.

Dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia, maka akan bertambah pula

sampah yang akan dihasilkannya. Jika pada tahun 2011 saja jumlah penduduk dunia

mencapai 7 milliar, maka pada tahun 2050 jumlahnya diperkirakan mencapai 9,3

milliar (BPS, 2011). Di Indonesia, sekitar 60-70% dari total volume sampah yang

dihasilkan merupakan sampah basah dengan kadar air antara 65-75%. Sampah pasar
tradisional seperti pasar lauk-pauk dan sayur-mayur membuang hampir 95% sampah

organik. Minimal 75% dari total sampah tersebut termasuk sampah organik dan

sisanya sampah non organik. Berdasarkan data National Urban Development

Strategy pada tahun 2003 dalam kurun waktu satu hari saja kota metropolitan seperti

Jakarta berhasil menumpukan 5.000 ton sampah dari 10 juta penduduknya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2004, di daerah perkotaan, baru

sekitar 41,28% sampah yang terangkut petugas, 35,59% dibakar, 7,97% ditimbun,

1,15% di olah menjadi kompos, dan sisanya dibuang sembarangan. Menurut Profil

Kesehatan Kalimantan Tengah tahun 2012 untuk tempat sampah pada tahun 2012

terdapat 54,8% keluarga yang memiliki tempat sampah dari jumlah tersebut terdapat

51% yang sehat. Bila dibandingkan dengan tahun 2011 terjadi peningkatan yang

cukup banyak jumlah keluarga yang memiliki tempat sampah hanya 40%.

Sampah selalu timbul menjadi persoalan rumit dalam masyarakat yang kurang

memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Ketidakdisiplinan mengenai kebersihan

dapat menciptakan suasana semrawut akibat timbunan sampah. Begitu banyak

kondisi tidak menyenangkan akan muncul. Bau tidak sedap, lalat berterbangan, dan

gangguan berbagai penyakit siap menghadang di depan mata. Tidak cuma itu,

peluang pencemaran lingkungan disertai penurunan kualitas estetika pun akan

menjadi santapan sehari-hari bagi masyarakat. Pada musim hujan, sampah terlantar

ini dapat menjadi momok paling menakutkan. Tumpukan sampah yang tidak

tertangani dengan baik bisa menyumbat saluran drainase. Pembuangan sampah

disembarangan tempat, terutama sungai akan menghambat laju air hujan dipermukaan
sehingga aliran hanya terfokus pada satu titik saja. Ketika curah hujan tinggi, kondisi

semacam ini bisa mengakibatkan banjir.

Masalah sampah mutlak harus ditangani secara bersama-sama antara pemerintah,

lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan

kesadaran dan komitmen bersama menuju perubahan sikap, perilaku dan etika yang

berbudaya lingkungan. Sebagai upaya menggugah kepedulian dalam penanganan

permasalahan lingkungan, khususnya persampahan serta untuk menciptakan kualitas

lingkungan pemukiman yang bersih dan ramah lingkungan maka, harus dilakukan

perubahan paradigma pengelolaan sampah dengan pengurangan volume sampah dari

sumbernya dengan pemilihan dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya oleh sebab itu penulis

tertarik ingin meneliti tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap

Masyarakat Tentang Pengelolaan Sampah Organik Dan Non Organik Terhadap

Kesehatan Lingkungan Di RT 005 RW X Kelurahan Pahandut Palangka Raya.

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka

dirumuskan Apakah ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Masyarakat

Tentang Pengelolaan Sampah Organik Dan Non Organik Terhadap Kesehatan

Lingkungan Di RT 005 RW X Kelurahan Pahandut Palangka Raya?

1.2 Tujuan Penelitian

1.2.1 Tujuan Umum


Menjelaskan ada tidaknya Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap

Masyarakat Tentang Pengelolaan Sampah Organik Dan Non Organik Terhadap

Kesehatan Lingkungan Di RT 005 RW X Kelurahan Pahandut Palangka Raya.

1.2.2 Tujuan Khusus

1.3.1.1 Mengidentifikasi tingkat pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan

sampah organik dan non organik terhadap kesehatan lingkungan di RT 005

RW X Kelurahan Pahandut Palangka Raya

1.3.1.2 Mengidentifikasi sikap masyarakat tentang pengelolaan sampah organik dan

non organik terhadap kesehatan lingkungan di RT 005 RW X Kelurahan

Pahandut Palangka Raya

1.3.1.3 Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap masyarakat tentang

pengelolaan sampah organik dan non organik terhadap kesehatan lingkungan

di RT 005 RW X kelurahan Pahandut Palangka Raya.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan data ilmiah yang dapat

mendukung data yang telah ada sehingga teori tentang pengelolaan sampah organik

dan non organik terhadap kesehatan lingkungan dapat dijadikan acuan yang dapat

dipertanggung jawabkan.

1.4.2 Praktis

1.4.2.1 Pelayanan Keperawatan


Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan satu sumber ilmiah

yang dapat diambil sebagai masukan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan

tentang pengelolaan sampah organik dan non organik terhadap kesehatan lingkungan.

1.4.2.2 Penelitian

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan bahan acuan

untuk peneliti selajutnya dan dapat di jadikan sebagai sumber data awal.

1.4.2.3 Lokasi Penelitian

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan informasi bagi

lokasi penelitian sebagai masukan yang dapat di pertanggung jawabkan.

Anda mungkin juga menyukai