Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KELUARGA DAN MASYARAKAT


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Nilai Mata Kuliah Pendidikan Sosial
Budaya yang Diampu oleh Dr. H. Kama Abdul Hakam, M.Pd.

Di Susun Oleh :

Elin Lestari (1506327)


Meiliana Dwi Intan Tashera Putri (1503850)
Nurita Suherma (1505158)
Shafira Annisa Rarashany (1502038)
Syifa Zahra Fajriyah (1503670)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya, kami bisa menyelesaikan makalah tentang keluarga dan
masyarakat ini sebagai bentuk pelengkap presentasi dari tugas kelompok mata
kuliah Pendidikan Sosial Budaya.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. H. Kama Abdul Hakam,
M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Sosial Budaya dan Bapak Aang
Supriatna M.Pd. yang telah membibing dan memberikan kuliah demi lancarnya
tugas ini. Tidak lupa kami juga berterima kasih pada orang tua kami, yang telah
menyertakan doa mereka dengan senang hati agar kami bisa menjalankan segala
kegiatan dan menyelesaikan tugas dengan baik, serta kepada semua pihak yang
terlibat dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kebaikan makalah
selanjutnya. Kami harap dengan adanya makalah ini, pembaca bisa mendapat
gambaran mengenai pengertian keluarga dan masyarakat, yang berhubungan
dengan bidang sosial dan budaya.

Bandung, Oktober 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Lingkup Pembahasan............................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
Keluarga............................................................................................................ 2
A. Pengertian Keluarga.............................................................................. 2
B. Fungsi-Fungsi Keluarga........................................................................ 3
C. Bentuk-Bentuk Keluarga...................................................................... 4
D. Problematika Kehidupan Berkeluarga.................................................. 5
E. Keluarga sebagai Lembaga Pendidikan................................................ 6

Masyarakat........................................................................................................ 7
A. Pengertian Masyarakat.......................................................................... 7
B. Masyarakat Pedesaan............................................................................ 8
C. Masyarakat Perkotaan........................................................................... 8
D. Perbedaan Ciri Antara Masyarakat Desa dan Kota............................... 9

BAB III PENUTUP


Kesimpulan................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga adalah bagian terkecil dalam masyarakat yang
memiliki peranan sangat penting dalam tumbuhnya sebuah
kebudayaan dan interaksi sosial, karena dalam sebuah keluarga
menentukan bagaimana sebuah kepribadian maupun tingkah laku
seseorang akibat dari keluarga itu sendiri yang menjadi suatu lembaga
pendidikan yang pertama dan utama bagi anak, yang akan meneruskan
bangsa, menjadi bagian masyarakat yang bersosial budaya. Kami
melihat dan mempelajari materi bagian keluarga dan masyarakat di
mata kuliah Pendidikan Sosial dan Budaya agar kami dapat
memahami apa dan bagaimana keluarga dan masyarakat.

B. Lingkup Pembahasan
Makalah yang kami buat memiliki batasan masaah dan lingkup
pembahasan diantaranyya kami mulai dengan pengertian keluarga,
fungsi, bentuk, problematika kehidupan bermasyarakat, dan
bagaimana keluarga menjadi sebuah lembaga pendidikan, serta
pengertian masyarakat secara umum dan khusus,ciri dan perbedaan
masyarakat pedesaan dan perkotaan.
BAB II
PEMBAHASAN

KELUARGA

A. PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga merupakan media sosialisasi yang pertama dan utama bagi anak.
Menurut Salvicion dan Celis (1998), di dalam keluarga terdapat dua atau lebih
dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama
lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.
Keluarga Besar adalah keluarga yang disamping terdiri dari suami, istri,
dan anak-anak kandung, juga sanak saudara lainnya, baik menurut garis vertikal
(ibu, bapak, kakek, nenek, mantu, cucu, cicit), maupun menurut garis horizontal
(kakak, adik, ipar) yang berasal dari pihak suami atau pihak isteri.
Tipe Tipe Keluarga Besar :
1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.
4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.
5 Sifat Terpenting Dalam Keluarga :
a. Hubungan suami istri
b. Bentuk perkawinan dimana suami isteri itu diadakan dan dipelihara
c. Susuann nama nama dan istilah termasuk cara menghitung keturunan
d. Milik atau harta benda keluarga
e. Pada umumnya keluarga itu mempunyai tempat tinggal bersama/rumah
bersama

B. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis
a. Untuk meneruskan keturunan.
b. Memelihara dan membesarkan anak.
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga.
2. Fungsi Psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d. Memberikan Identitas anggota keluarga.
3. Fungsi Sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak.
b. Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4. Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan
datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb.
5. Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan, keterampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Pengaruh perubahan dalam perkembangan keluarga terhadap peranan sosial :


1. Keluarga berubah fungsinya, dari kestauan yang menghasilkan menjadi
kesatuan yang memakai semata-mata.
2. Tugas untuk mendidik anak-anak
3. Tugas bercengkrama dalam keluarga menjadi mundur

Sejarah kehidupan keluarga dibagi empat tingkat, yaitu:


1. Formatif pre-nuptial stage: tingkat persiapan sebelum berlangsungnya
perkawinan.
2. Nupteap stage: tingkat sebelum anak-anak/bayi lahir yang merupakan
permulaan daripada keluarga itu sendiri.
3. Child rearing stage: pelaksanaan keluarga itu sendiri. Tanggung jawab
mereka selalu bertambah, karena adanya anak-anak mereka.
4. Maturity stage: timbul apabila adanya anak-anak yang tidak membutuhkan
pemeliharaan orang tuanya, setelah dilepaskan dari tanggung jawab

Keluarga adalah satu kesatuan sosial yang terkecil yang terdiri atas suami
isteri dan jika ada anak-anak serta didahului oleh perkawinan. Disamping faktor
mengharapkan keturunan, ada faktor-faktor lain mengapa individu membentuk
keluarga :
1. Untuk memenuhi kebutuhan biologis
2. Untuk memenuhi kebutuhan soisal, status, penghargaan dsb
3. Untuk pembagian tugas; misalnya mendidik anak, mencari nafkah dsb
4. Demi hari tua kelak, yaitu pemeliharaan di hari tua

Faktor-fakor yang penting didalam keluarga adalah adanya ikatan antara


seorang laki-laki dan perempuan. Ikatan itu didahului oleh perkawinan

C. BENTUK-BENTUK KELUARGA
A. Berdasarkan Lokasi
Adat Utrolokal, yaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami
istri untuk memilih tempat tinggal
Adat Virilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri
diharuskan menetap disekitar pusat kediaman kaum kerabat suami
Adat Uxurilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri
harus tinggal disekitar kediaman kaum kerabat istri
Adat Bilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat
tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu
Adat Neolokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri
dapat menempati tempat yang baru
Adat Avunlokal, yaitu adat yang mengharuskan sepasang suami istri untuk
menetap di sekitar tempat kediaman saudara laki-laki ibu
Adat Natalokal, yaitu adat yang menentukan bahwa suami istri masing-
masing hidup terpisah dan masing-masing tinggal di pusat kerabatnya
sendiri

B. Berdasarkan Pola Otoritas


Patriarkal, yakni otoritas didalam keluarga dimiliki oleh laki-laki
Matriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan
Equalitarian, yakni suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang

C. Subsistem Sosial
Terdapat tiga jenis subsistem dalam keluarga, yakni subsistem suami istri,
sub sistem orang tua-anak dan subsistem sibling (kakak-adik).

D. PROBLEMATIKA KEHIDUPAN BERKELUARGA


Ada tiga peristiwa yang dirasakan sangat penting oleh seseorang, yaitu
peristiwa kelahiran, perkawinan, dan kematian.
Keluarga merupakan kumpulan dari individu yang satu sama lain terikat
oleh sistem kekeluargaan, yang dibangun oleh proses perkawinan. Pilar utama
keluarga adalah suami, istri atau ayah dan ibu, dimana disana berkembang
menjadi keluarga besar.
Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (UUP Pasal 1).
Perkawinan dapat disebut juga menyatukan dua keuunikan. Perbedaan watak,
karakter, selera, pengetahuan dan lain lain menjadi dua orang (suami istri)
kemudian disatukan dalam rumah tangga, hidup bersama dalam waktu yang
cukup lama.
Kehidupan berumah tangga ibarat mengemudi bahtera ditengah samudra
luas, terkadang lautan terasa tenang dan nyaman, tetapi terkadang tanpa diduga
datang ombak besar menghantam sehingga bahtera menjadi oleng tak terkendali.
Memasuki lembaran baru hidup berkeluarga biasa dipandang sebagai pintu
kebahagiaan ditumpahkan pada saat memasuki jenjang perkawinan. Akan tetapi
setelah fase impian indah terlewati orang harus menghadapi realita kehidupan,
yaitu problem yang menghadang setiap saat.
Kehidupan manusia tidak terkecuali dalam lingkup keluarga selalu
bersentuhan dengan masalah (problem) sepanjang masa. Dalam kehidupan
berkeluarga problem akan selalu muncul silih berganti tiada henti, dimulai dari
problem menyesuaikan diri, problem aktualisasi diri, problem pemenuhan
kebutuhan ekonomi, dan problem pemenuhan kasih sayang dan lain lain.

E. KELUARGA SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN


Awal kehidupan seseorang adalah keluarga, bahkan dalam naungan
keluarga pula seseorang mengakhiri hidupnya. Karena itu kehidupan seseorang
banyak dipengaruhi oleh keluarganya.
Dalam keluarga terjadi interaksi antara anggota keluarga. Dalam proses itu
akan terjadi proses belajar, pembinaan, pembimbingan atau proses pendidikan.
Proses pendidikan anak dalam keluarga akan terjadi timbal balik, yaitu
orang tua mendidik anaknya dan sebaliknya orang tuapun turut dikembangkan
pribadinya dengan adanya anak. pada kalangan manapun lembaga keluarga
banyak memberikan kontribusi pendidikan pada anak-anak, terutama dalam
pembentukan kepribadiannya dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Orang tua akan menjadi model atau panutan pertama yang ditiru oleh
anak. karena itu peranan lembaga keluarga menjadi dominan dalam proses
pendidika kepribadian dan watak bagi anak.
Atas dasar itu pendidikan dalam keluarga merupakan fungsi dari lembaga
keluarga meliputi keyakinan agama, nilai moral, nilai budaya, dan aspek
kehidupan kerumahtanggaan. Proses pendidikannya akan berlangsung dengan
panutan, pengajaran, pembinaan, atau pembimbingan yang sesuai dengan kondisi
masing-masing keluarga.

MASYARAKAT

A. PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat
oleh suatu kebudayaan yang mereka aggap sama (KKBI). Masyarakat merupakan
salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah
inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa
Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat
berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.
Masyarakat sebagai Suatu Sistem, individu-individu yang terdapat di
dalam masyarakat saling berhubungan atau berinteraksi satu sama lain, misalnya
dengan melakukan kerja sama guna memenuhi kebutuhan hidup masing-masing.
Apabila kita mengikuti pengertian masyarakat baik secara natural maupun
kultural, maka akan tampak bahwa keberadaan kedua masyarakat itu merupakan
satu-kesatuan.
Definisi Masyarakat Menurut Para Ahli
a. Menurut Selo Sumarjan (1974)
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan
b. Menurut Koentjaraningrat (1994)
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat
oleh suatu rasa identitas yang sama.

Ciri-ciri suatu masyarakat pada umumnya sebagai berikut.


1. Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.

2. Bergaul dalam waktu cukup lama. Sebagai akibat hidup bersama itu,
timbul sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan
antarmanusia.

3. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.

4. Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama


menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu dengan
yang lainnya.

B. MASYARAKAT PEDESAAN (RURAL COMMUNITY)


Desa (KKBI) adalah suatu kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah
keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang
kepala desa). Ciri masyarakat pedesaan antara lain :
1. Dalam satu wilayah desanya memiliki hubungan erat dan mendalam yang
ditandai dengan pemikiran ikatan perasaan batin.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluaargaan.
3. Sebagian besar masyarakatnya hidup dari pertanian.

C. MASYARAKAT PERKOTAAN (URBAN COMMUNITY)


Kota (KKBI) adalah daerah permukiman yang terdiri atas
bangunan rumah yang merupaka kesatuan tempat tinggal dari berbagai
lapisan masyarakat. Ciri masyarakat perkotaan antara lain :
1. Kehidupan keagamaan berkurang
2. Pada umumnya masyarakat kota tidak bergantung pada orang lain dan
individualis.
3. Pembagian kerja antara warga lebih tegas dan berbatas.
4. Lebih berpeluang mendapatkan pekerjaan.
5. Interaksi lebih banyak terjadi karena faktor kepentingan bukan pribadi.
6. Dalam pemenuhan kebutuhan individu, pembagian waktu menjadi sangat
penting dan diperhitungkan.
7. Masyarakat kota terbuka dengan perubahan sosial, sehingga perubahan sosial
nampak jelas.

D. PERBEDAAN CIRI ANTARA MASYARAKAT DESA DAN


KOTA
Menurut Poplin (2002 : 89 - 90) perbedaan ciri antara masyarakat kota dan
desa adalah :
No. Masyarakat Desa Masyarakat Kota
1. Perilaku homogen Perilaku heterogen
Perilaku yang dilandasi oleh konsep Perilaku yang dilandasi oleh konsep
2.
kekeluargaan dan kebersamaan pengandalan diri dan kelembagaan
Perilaku yang berorientasi pada tradisi Perilaku yang berorientasi pada
3.
dan status rasionalitas dan fungsi
4. Isolasi sosial, sehingga statistik Mobilitas sosial, sehingga dinamik
5. Kesatan dan keutuhan kultural Kebauran dan diversifikasi kultural
Birokrasi fungsional dan nilai-nilai
6. Banyak ritual dan nilai-nilai sacral
sekular
7. Kolektivisme Individualism
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Salvicion dan Celis (1998), di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari
dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain
dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu kebudayaan.
Keluarga memiliki fungsi, bentuk problematika, yang kompleks namun,
keluarga dapat menjadi sebuah lembaga pendidikan bagi anak.
Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat
oleh suatu kebudayaan yang mereka aggap sama. Dalam masyarakat pedesaan dan
masyarakat perkotaan terdapat perbedaan yang signifikan.
DAFTAR PUSTAKA

H. Maftuhin, DKK. (2016). Pendidikan Sosial Budaya. Bandung: CV.


Maulana Media Grafika.

Anda mungkin juga menyukai