Anda di halaman 1dari 28

qwertyuiopasdfghjkl

zxcvbnmqwertyuiop
asdfghjklzxcvbnmqw
ertyuiopasdfghjklzxc
Bandung, 2015

vbnmqwertyuiopasdf
Organisasi
Internasional
ghjklzxcvbnmqwerty
untuk
Standardisasi (ISO)
uiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghj
thie

klzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklz
xcvbnmqwertyuiopa
sdfghjklzxcvbnmqwe
rtyuiopasdfghjklzxcv
2 | AB O U T I S O

Organisasi Internasional
untuk Standardisasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas

Organisasi Internasional untuk Standardisasi


(bahasa Inggris: International Organization for
Standardization), (bahasa Perancis: Organisation
internationale de normalisation) atau biasa
disingkat ISO adalah badan penetap standar
internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari
badan standardisasi nasional setiap negara.
Dikarenakan singkatan dari masing-masing
bahasa berbeda (IOS dalam bahasa Inggris dan
OIN dalam bahasa Perancis) maka para
pendirinya menggunakan singkatan ISO, (diambil
dari bahasa Yunani: isos) yang berarti sama
(equal). Penggunaan ini dapat dilihat pada kata
isometrik atau isonomi.[4]

Didirikan pada 23 Februari 1947, ISO


menetapkan standar-standar industrial dan
komersial dunia. ISO merupakan lembaga nirlaba
internasional, pada awalnya dibentuk untuk
membuat dan memperkenalkan standardisasi
internasional untuk apa saja. Standar yang sudah
kita kenal antara lain standar jenis film fotografi,
ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran
dan ketebalan kertas dan lainnya.

Dalam menetapkan suatu standar tersebut


mereka mengundang wakil anggotanya dari 130
negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC),
3 | AB O U T I S O

Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).


Peserta ISO termasuk satu badan standar
nasional dari setiap negara dan perusahaan-
perusahaan besar.

ISO bekerja sama dengan Komisi Elektroteknik


Internasional (IEC) yang bertanggung jawab
terhadap standardisasi peralatan elektronik.

Penerapan

Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna


untuk:

Meningkatkan citra perusahaan

Meningkatkan kinerja lingkungan


perusahaan

Meningkatkan efisiensi kegiatan

Memperbaiki manajemen organisasi


dengan menerapkan perencanaan,
pelaksanaan, pengukuran dan tindakan
perbaikan (plan, do, check, act)

Meningkatkan penataan terhadap


ketentuan peraturan perundang-undangan
dalam hal pengelolaan lingkungan

Mengurangi risiko usaha

Meningkatkan daya saing


4 | AB O U T I S O

Meningkatkan komunikasi internal dan


hubungan baik dengan berbagai pihak
yang berkepentingan

Mendapat kepercayaan dari


konsumen/mitra kerja/pemodal

Badan Standardisasi Nasional


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas

Badan Standardisasi Nasional merupakan


Lembaga pemerintah non-kementerian Indonesia
dengan tugas pokok mengembangkan dan
membina kegiatan standardisasi di negara
Indonesia. Badan ini menggantikan fungsi dari
Dewan Standardisasi Nasional (DSN). Dalam
melaksanakan tugasnya Badan Standardisasi
Nasional berpedoman pada Peraturan
Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang
Standardisasi Nasional. Badan ini menetapkan
Standar Nasional Indonesia (SNI) yang digunakan
sebagai standar teknis di Indonesia. Badan
Standardisasi Nasional dibentuk dengan
Keputusan Presiden No. 13 Tahun 1997 yang
disempurnakan dengan Keputusan Presiden No.
166 Tahun 2000 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen
sebagaimana telah beberapa kali diubah dan
yang terakhir dengan Keputusan Presiden No.
103 Tahun 2001, merupakan Lembaga
Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dengan
5 | AB O U T I S O

tugas pokok mengembangkan dan membina


kegiatan standardisasi di Indonesia[1].

Pelaksanaan tugas dan fungsi Badan


Standardisasi Nasional di bidang akreditasi
dilakukan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).
KAN mempunyai tugas menetapkan akreditasi
dan memberikan pertimbangan serta saran
kepada BSN dalam menetapkan sistem akreditasi
dan sertifikasi. Sedangkan pelaksanaan tugas
dan fungsi BSN di bidang Standar Nasional untuk
Satuan Ukuran dilakukan oleh Komite Standar
Nasional untuk Satuan Ukuran (KSNSU). KSNSU
mempunyai tugas memberikan pertimbangan
dan saran kepada BSN mengenai standar
nasional untuk satuan ukuran.Sesuai dengan
tujuan utama standardisasi adalah melindungi
produsen, konsumen, tenaga kerja dan
masyarakat dari aspek keamanan, keselamatan,
kesehatan serta pelestarian fungsi lingkungan,
pengaturan standardisasi secara nasional ini
dilakukan dalam rangka membangun sistem
nasional yang mampu mendorong dan
meningkatkan, menjamin mutu barang dan/atau
jasa serta mampu memfasilitasi keberterimaan
produk nasional dalam transaksi pasar global.
Dari sistem dan kondisi tersebut diharapkan
dapat meningkatkan daya saing produk barang
dan/atau jasa Indonesia di pasar global.

Fungsi BSN

1. pengkajian dan penyusunan kebijakan


nasional di bidang standardisasi nasional;
6 | AB O U T I S O

2. koordinasi kegiatan fungsional dalam


pelaksanaan tugas BSN;

3. fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan


instansi pemerintah di bidang standardisasi
nasional;

4. penyelenggaraan kegiatan kerjasama


dalam negeri dan internasional di bidang
standardisasi;

5. penyelenggaraan pembinaan dan


pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan,
organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, persandian,
perlengkapan dan rumah tangga.

Kewenangan BSN
Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, BSN
mempunyai kewenangan :

1. Penyusunan rencana nasional secara


makro di bidangnya;

2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk


mendukung pembangunan secara makro;

3. Penetapan sistem informasi di bidangnya;

4. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan yang
berlaku yaitu:
7 | AB O U T I S O

1. perumusan dan pelaksanaan


kebijakan tertentu di bidang
standardisasi nasional;

2. perumusan dan penetapan kebijakan


sistem akreditasi lembaga sertifikasi,
lembaga inspeksi dan laboratorium;

3. penetapan Standar Nasional


Indonesia (SNI);

4. pelaksanaan penelitian dan


pengembangan di bidangnya;

5. penyelenggaraan pendidikan dan


pelatihan di bidangnya.

Organisasi
Organisasi Badan Standarisasi Nasional tediri dari
Kepala, Sekretariat Utama, Inspektorat, Deputi
Bidang Peelitian dan Kerjasama Standarisai,
Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi
dan Deputi Bidang Pemyarakatan Standarisasi[2].

Kepala BSN
Kepala BSN berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Presiden Republik
Indonesia dengan tugas: 1. memimpin BSN
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. 2. menyiapkan kebijakan
nasional dan kebijakan umum sesuai dengan
tugas BSN. 3. menetapkan kebijakan teknis
pelaksanaan tugas BSN yang menjadi tanggung
jawabnya. 4. membina dan melaksanakan
kerjasama dengan instansi dan organisasi lain.
8 | AB O U T I S O

Sekretaris Utama
Sekretaris Utama mempunyai tugas
mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan,
pengendalian administrasi, dan sumber daya di
lingkungan BSN. Sekretaris Utama membawahi 2
biro yaitu Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata
Usaha serta Biro Hukum, Organisasi dan Humas
Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi
program dan penyusunan rencana, pengelolaan
keuangan, urusan tata usaha dan urusan rumah
tangga serta pengelolaan barang/kekayaan milik
negara Biro Hukum, Organisasi dan Humas
mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan
penelaahan hukum, perumusan dan penyusunan
peraturan perundangan, pemberian bantuan dan
penyuluhan hukum, analisis dan penataan
kelembagaan, pengawasan dan evaluasi
manajemen mutu internal, urusan kepegawaian,
hubungan masyarakat dan hubungan antar
lembaga serta penyusunan laporan.

Biro Hukum, Organisasi, dan


Hubungan Masyarakat
Biro Hukum, Organisasi, dan Hubungan
Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
pengkajian dan penelaahaan hukum, perumusan
dan penyusunan peraturan perundangan,
pemberian bantuan dan penyuluhan hukum,
analisis dan penataan kelembagaan, pengawasan
dan evaluasi manajemen mutu internal, urusan
kepegawaian, hubungan masyarakat dan
hubungan antar lembaga serta penyusunan
laporan.
9 | AB O U T I S O

Biro Perencanaan, Keuangan, dan


Tata Usaha
Biro Perencanaan, Keuangan, dan Tata Usaha
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi
program dan penyusunan rencana, pengelolaan
keuangan, urusan tata usaha dan urusan rumah
tangga serta apengelolaan barang/kekayaan
milik negara

Inspektorat
Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan
pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan
tugas di lingkungan BSN.

Deputi Bidang Penerapan Standar


dan Akreditasi
Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi
mempunyai tugas melaksanakan perumusan
kebijakan di bidang penerapan standar dan
akreditasi. Deputi Deputi Bidang Penerapan
Standar dan Akreditasi membawahi 3 Pusat yaitu
Pusat Sistem Penerapan Standar, Pusat
Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi,
serta Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi.

Pusat Sistem Penerapan Standar


Pusat Sistem Penerapan Standar mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan rumusan
kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan
penyusunan rencana di bidang sistem
pemberlakuan standar dan penanganan
pengaduan serta pembinaan prasarana
penerapan standar dan sistem jaminan mutu
10 | A B O U T I S O

Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi


Pusat Akreditasi Lembaga Sertifikasi mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan rumusan
kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan
penyusunan rencana di bidang akreditasi dan
sertifikasi bidang sistem manajemen, produk,
lembaga pelatihan dan personel, dan sejenisnya
serta kerjasama dengan lembaga yang terkait
dengan kegiatan akreditasi dan sertifikasi baik
secara bilateral, regional dan internasional

Pusat Akreditasi Laboratorium dan


Lembaga Inspeksi
Pusat Akreditasi Laboratorium dan Lembaga
Inspeksi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan,
koordinasi program akreditasi laboratorium
penguji, akreditasi laboratorium kalibrasi dan
akreditasi lembaga inspeksi

Deputi Bidang Penelitian dan


Kerjasama Standardisasi
Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama
Standardisasi mempunyai tugas melaksanakan
perumusan kebijakan di bidang perumusan
standar, penelitian dan pengembangan serta
kerjasama di bidang standardisasi. Deputi Bidang
Penelitian dan Kerjasama Standardisasi
membawahi 3 Pusat yaitu Pusat Perumusan
Standar, Pusat Penelitian dan Pengembangan
Standardisasi, serta Pusat Kerjasama
Standardisasi. Pusat Perumusan Standar
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi
11 | A B O U T I S O

program dan penyusunan rencana di bidang


pengembangan sistem perumusan, perumusan
dan evaluasi Standar Nasional Indonesia, serta
menyusun pedoman di bidang Metrologi teknik,
standar dan evaluasi Uji dan Kualitas (MSUK), dan
pemberian tanggapan terhadap konsep standar
baik secara bilateral, regional maupun
internasional. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Standardisasi mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan,
pembinaan koordinasi program dan penyusunan
rencana di bidang penelitian dan pengembangan
standardisasi dalam aspek perumusan standar,
penerapan standar, akreditasi, informasi dan
pemasyarakatan standardisasi serta kerjasama
standardisasi, dan kegiatan lain yang terkait.
Pusat Kerjasama Standardisasi mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan,
pembinaan, koordinasi, program dan penyusunan
rencana di bidang notifikasi dan kerjasama teknis
perdagangan, kelembagaan standardisasi dalam
negeri maupun luar negeri serta kegiatan lain
sesuai dengan lingkup kewenangannya.

Pusat Penelitian dan Pengembangan


Standardisasi
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Standardisasi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan,
koordinasi program dan penyusunan rencana di
bidang penelitian dan pengembangan
standardisasi dalam aspek [erumusan standar,
penerapan standar, akreditasi, informasi dan
pemasyarakatan standardisasi serta kerjasama
standardisasi, dan kegiatan lain yang terkait.
12 | A B O U T I S O

Pusat Kerjasama Standardisasi


Pusat Kerjasama Standardisasi mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan,
pembinaan, koordinasi program dan penyusunan
rencana di bidang notifikasi dan kerjasama teknis
perdagangan, kelembagaan standardisasi dalam
negeri maupun luar negeri serta kegiatan lain
sesuai dengan lingkup kewenangannya.

Pusat Perumusan Standar Pusat Perumusan


Standar mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan,
koordinasi program dan penyusunan rencana di
bidang pengembangan sistem perumusan,
perumusan dan evaluasi Standar Nasional
Indonesia, serta menyusun pedoman di bidang
Metrologi teknik, Standar dan evaluasi Uji dan
Kualitas (MSUK) dan pemberian tanggapan
terhadap konsep standar baik secara bilateral,
regional maupun internasional.

Deputi Bidang Informasi dan


Pemasyarakatan Standardisasi
Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan
Standardisasi mempunyai tugas melaksanakan
perumusan kebijakan di bidang informasi dan
dokumentasi serta pendidikan dan
pemasyarakatan standardisasi. Deputi Bidang
Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi
membawahi 2 Pusat yaitu Pusat Pendidikan dan
Pemasyarakatan Standardisasi dan Pusat
Informasi dan Dokumentasi Standardisasi. Pusat
Informasi dan Dokumentasi Standardisasi
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi
13 | A B O U T I S O

program dan penyusunan rencana di bidang


informasi dan dokumentasi standardisasi. Pusat
Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi
program dan penyusunan rencana di bidang
pendidikan dan pelatihan serta pemasyarakatan
di bidang standardisasi dan jaminan mutu.

Pusat Informasi dan Dokumentasi


Standardisasi
Pusat Informasi dan Dokumentasi Standardisasi
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi
program dan penyusunan rencana di bidang
informasi dan dokumentasi standardisasi.

Pusat Pendidikan dan


Pemasyarakatan Standardisasi
Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan
Standardisasi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan,
koordinasi program dan penyusunan rencana di
bidang pendidikan dan pelatihan serta
pemasyarakatan di bidang standardisasi dan
jaminan mutu.

Apa Itu Sertifikasi ISO dan Mengapa


itu Penting Di Dunia Bisnis
Dalam dunia bisnis sering sekali kita mendengar
nama sertifikasi ISO, tapi apakah sebenarnya
yang dimaksud dengan sertifikasi ISO ini? Lalu
apa alasan mengapa sertifikasi ISO ini harus
digunakan, apakah sertifikasi ini sebegitu
14 | A B O U T I S O

pentingnya untuk sebuah perusahaan? Langsung


saja kita simak pembahasannya.

Apa Itu ISO?


International Organization for Standardization,
atau lebih dikenal sebagai ISO, adalah salah satu
standar internasional dalam sebuah sistem
manajemen untuk pengukuran mutu organisasi.
Mereka memegang peranan penting dalam
mengukur bagaimana kredibilitas perusahaan
yang ingin bersaing secara global dan juga
adalah salah satu cara untuk meningkatkan
sistem manajemen mutunya.

Mereka yang memiliki sertifikasi ISO akan


memiliki kemungkinan lebih untuk
memenangkan kompetisi pasar. Hal itu
disebabkan karena adanya jaminan kualitas dari
produk atau jasa yang ditawarkan, serta
kepercayaan konsumen akan brand terkait.
Selain itu masih banyak keuntungan lainnya yang
akan langsung kita bahas di bawah ini.

Mengapa Sertifikasi ISO Penting?


Dilansir dari OSS Certification, berikut ini adalah
beberapa manfaat yang dapat diperoleh sebuah
perusahaan dengan adanya sertifikasi ISO
sebagai standar perusahaan tersebut.

1. Meningkatkan Kredibilitas
Perusahaan Serta Kepercayaan
Pelanggan
Dengan menerapkan sistem manajemen
mutu, sebuah perusahaan akan dapat
menjamin kredibilitas mereka. Yang
15 | A B O U T I S O

dimaksud kredibilitas di sini adalah kendali


proses dan prosedur sebuah perusahaan
dimana memastikan apabila terdapat
sesuatu yang tidak beres maka antisipasi
akan dilakukan dengan cepat. Pada akhirnya
kredibilitas ini akan menghasilkan nilai
positif dalam kepuasan pelanggan.

2. Jaminan Atas Kualitas dengan


Standar Internasional
Untuk mendapatkan Standardisasi ISO
sebuah perusahaan harus melalui sebuah
siklus pasti yang dikenal dengan PDCA yakni
identifikasi, analisa, dan eksekusi sebuah
penyelesaian masalah untuk menjamin
mutu internasional. Siklus atau prinsip ini
adalah prinsip internasional yang juga
diterapkan di segala jenis industri.

3. Menghemat Biaya
Standar ISO akan memungkinkan suatu
perusahaan untuk menerapkan sistem
manajemen khusus yang membantu mereka
untuk mengetahui kinerja perusahaan
secara menyeluruh. Jika ada indikasi bahwa
produk akan gagal atau kinerja perusahaan
menurun maka antisipasi akan segera
dilakukan. Hal itu juga secara tidak langsung
berarti mencegah kemungkinan
pemborosan anggaran terkait produk atau
kinerja yang buruk tersebut.

4. Mengoptimalkan Kinerja Karyawan


Kembali kepada prinsip manajemen mutu,
semua prinsip tersebut ditetapkan untuk
dapat diikuti oleh seluruh karyawan dari
16 | A B O U T I S O

level staff hingga level eksekutif dalam


sebuah perusahaan. Hal ini akan memacu
para karyawan untuk dapat menjaga
kualitas, efisiensi, serta produktivitas
mereka dalam standar ISO yang telah
ditetapkan sebelumnya.

5. Meningkatkan Image Perusahaan


Salah satu keuntungan paling jelas dari
perusahaan yang telah mendapatkan
sertifikasi ISO adalah tentunya image atau
brand perusahaan akan menjadi jauh lebih
positif.

Itulah semua keuntungan yang dapat didapatkan


atas adanya sertifikasi ISO dan alasan mengapa
sertifikasi itu penting. Semua keuntungan ini
pada akhirnya secara lambat laun akan
meningkatkan laba perusahaan.

Mengenal Jenis-Jenis Standar ISO


Di era globalisasi perusahaan-perusahaan
menghadapi tantangan yang sangat berat
sehingga mau tidak mau harus meningkatkan
daya saingnya atau mati. Globalisasi berarti
suatu keterbukaan dimana dihapusnya secara
bertahap segala bentuk hambatan dan
persyaratan yang berimplikasi terjadinya
peningkatan mobilitas manusia, barang dan jasa
dari suatu negara ke negara lainnya. Dan tentu
saja suka atau tidak suka, perusahaan lokalpun
harus bersiap menghadapi penetrasi dari
perusahaan asing.
Untuk merespon perkembangan tersebut
diperlukan suatu strategi bisnis yang cerdas
17 | A B O U T I S O

terutama dalam meningkatkan daya saing


produk, misalnya bagaimana cara bersaing
dengan produk-produk dari China yang
membanjiri pasar lokal dengan harga relatif
murah dan bersifat masal. Strategi bisnis yang
diterapkan dapat berupa peningkatan kinerja
secara internal maupun eksternal. Peningkatan
kinerja secara internal salah satu upayanya
dengan meningkatkan sistem manajemen
perusahaannya menjadi lebih baik dan
tertata.Melalui tulisan ini, kita akan mencoba
mengenal lebih dekat apa itu ISO dan beberapa
jenis standar ISO yang telah diterbitkan. Pada
dasarnya ISO merupakan singkatan dari The
International Organization for Standardization,
meskipun secara teknis singkatannya menjadi
IOS, namun penulisannya bakunya adalah ISO.
The International Organization for
Standardization merupakan lembaga standar
dunia yang dibentuk untuk meningkatkan
perdagangan internasional yang berkaitan
dengan perubahan barang dan jasa. Lembaga
atau organisasi ini berpusat di Jenewa, Swiss.
Lembaga tersebut telah banyak menerbitkan
standar ISO antara lain yang paling favorit adalah
ISO 9001. Tentunya, selain ISO 9001 banyak lagi
jenis standar yang diterbitkan oleh The
International Organization for Standardization.
Dalam kesempatan ini kita akan sedikit
membahas beberapa standar ISO yang umum
diterapkan di perusahaan-perusahaan di
Indonesia.

ISO 9001
18 | A B O U T I S O

ISO 9001 merupakan sistem manajemen mutu


dan merupakan persyaratan sistem manajemen
yang paling populer di dunia. ISO 9001 telah
mengalami beberapa kali revisi dan revisi yang
paling akhir adalah ISO 9001:2008. Salah satu
ciri penerapan ISO 9001 adalah diterapkannya
pendekatan proses. Pendekatan proses ini
bertujuan untuk meningkatkan efektivitas sistem
manajemen mutu. Pendekatan ini mensyaratkan
organisasi untuk melakukan identifikasi,
penerapan, pengelolaan dan melakukan
peningkatan berkesinambungan (continual
improvement).

ISO 14001

Berbeda dengan standar ISO 9001 yang


berkaitan dengan sistem manajemen mutu,
maka ISO 14001 merupakan standar yang berisi
persyaratan-persyaratan sistem manajemen
lingkungan. Konsep yang dipakai dalam ISO
14001 pada prinsipnya sama dengan ISO 9001,
yaitu perbaikan berkesinambungan hanya dalam
ISO 14001 adalah dalam mengelola lingkungan.
Perusahaan yang menerapkan ISO 14001 harus
dapat melakukan identifikasi terhadap aspek dan
dampak lingkungan yang diakibatkan oleh
kegiatan atau operasi perusahaannya terhadap
aspek lingkungan. Dalam hal ini bukan hanya
pengelolaan terhadap limbah atau polusi, namun
juga termasuk upaya-upaya kreatif untuk
menghemat pemakaian energi, air dan bahan
bakar.

ISO 22000
19 | A B O U T I S O

Perusahaan makanan atau minuman dituntut


untuk memperhatikan aspek kesehatan dan
keselamatan pelanggannya, sehingga harus
meningkatkan pengendalian kontrol internalnya
terutama dalam proses produksi.
ISO 22000 merupakan suatu standar yang berisi
persyaratan sistem manajemen keamanan
pangan. Standar ini fokus terhadap pengendalian
dalam sistem dan proses produksi produk
makanan dan minuman. Setiap jenis produk baik
makanan atau minuman harus dibuatkan
rencana proses dan pengendaliannya. Pada
dasarnya ISO 22000 tidaklah berbeda jauh
dengan ISO 9001, hal yang membedakan
terdapat dalam klausul 7: perencanaan dan
realisasi produk dan klausul 8: validasi, verifikasi
dan perbaikan sistem.

ISO/IEC 27001

Kemajuan dalam dunia teknologi informasi atau


yang lebih dikenal dengan IT telah membawa
perubahan yang sangat besar dalam dunia
bisnis. Dimulai dengan adanya penerapan
internet dalam dunia bisnis misalnya website,
email sampai penggunaan jejaring sosial lainnya.
Perubahan ini menjadikan dikenal adanya
transaksi on-line, data-data dan informasi dalam
bentuk file komputer dan sebagainya.
Pada tahun 2005, The International Organization
for Standardization menerbitkan standar yang
kenal dengan ISO/IEC 27001. ISO/IEC 27001
merupakan standar sistem manajemen
keamanan informasi atau dikenal juga dengan
Information Security Management System (ISMS).
ISO/IEC 27001 sekarang ini telah banyak
20 | A B O U T I S O

diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang


banyak menggunakan aplikasi IT dalam kegiatan
bisnisnya.

ISO/TS 16949

Saya yakin Anda telah mengenal jenis-jenis


kendaraan bermotor beroda dua atau empat
dengan merek-merek terkenal. Kendaraan
bermotor tersebut diproduksi oleh perusahaan-
perusahaan otomotif yang saat ini berkembang
pesat di Indonesia. Dalam upaya menjaga
image mereknya dimata pelanggan,
perusahaan otomotif tersebut harus menjaga
mutu produknya.
Upaya perusahaan otomotif dalam menjaga mutu
produk salah satunya dengan menerapkan
ISO/TS 16949. Pada dasarnya ISO/TS 16949
merupakan Technical Specification yang
dikeluarkan oleh ISO sebagai sistem manajemen
mutu untuk industri otomotif. Sebagaimana jenis-
jenis standar yang dikeluarkan oleh The
International Organization for Standardization,
ISO/TS 16949 mempunyai konsep perbaikan
berkesinambungan, pengendalian terhadap
rantai pasok, tindakan perbaikan dan
pencegahan.

ISO/IEC 17025

ISO/IEC 17025 merupakan suatu standar yang


berisi persyaratan untuk diterapkan oleh suatu
lembaga pengujian atau laboratorium. Kata kunci
yang dikendalikan dalam standar ini adalah
kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi.
Keberadaan standar ini sangat penting terutama
21 | A B O U T I S O

untuk memastikan validitas dan akurasi hasil


pengujian yang berkaitan dalam bidang
kesehatan, perdagangan, produksi sampai upaya
perlindungan pelanggan.
Laboratorium pengujian dan kalibrasi biasanya
dituntut untuk menerapkan ISO/IEC 17025 dalam
kegiatannya sampai dilakukan proses akreditasi.
Akreditasi ISO/IEC 17025 terhadap suatu
laboratorium pengujian atau lembaga kalibrasi
akan meningkatkan kepercayaan pelanggan
terhadap hasil uji atau kalibrasi yang
dikeluarkannya.

ISO 28000

Aksi terorisme yang telah terjadi beberapa tahun


yang lalu telah memberikan pengaruh terhadap
sistem bisnis. Sehingga dipandang perlu suatu
sistem manajemen keamanan yang dapat
memastikan keamanan dalam rantai pasokan
(supply chain). ISO telah menerbitkan seri
standar ISO 28000 yang berupa persyaratan
terhadap sistem keamanan rantai pasokan.
Standar ini diterapkan terutama untuk
perusahaan-perusahaan yang mempunyai
ancaman resiko keamanan relatif tinggi misalnya
suatu fasilitas umum, bank, logistik, hotel,
sampai kilang minyak atau sarana vital lainnya.

ISO 50001

ISO 50001 adalah sebuah standar untuk sistem


manajemen energi. Standar tersebut bertujuan
membantu organisasi dalam membangun sistem
dan proses untuk meningkatkan kinerja, efisiensi,
dan konsumsi energi. Standar tersebut berlaku
22 | A B O U T I S O

bagi semua jenis dan ukuran organisasi. ISO


50001 dirancang untuk membantu organisasi
agar lebih baik dalam menggunakan aset
energinya, untuk mengevaluasi dan
memprioritaskan penggunaan teknologi hemat
energi, serta untuk mendorong efisiensi pada
seluruh rantai suplai. ISO 50001 juga dirancang
agar dapat terintegrasi dengan standar
manajemen lain, terutama ISO 14001 (Sistem
Manajemen Lingkungan) dan ISO 9001 (Sistem
Manajemen Mutu).

Paparan diatas membahas beberapa jenis


standar yang lazim diterapkan oleh perusahaan-
perusahaan dalam upaya meningkatkan
kinerjanya.

Home OHSAS ISO 9001, ISO 14001, OHSAS


18001 = Standar Kualitas, Lingkungan, dan
Keselamatan & Kesehatan

ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 = Standar


Kualitas, Lingkungan, dan Keselamatan &
Kesehatan

Saat meilihat lowongan Health, Safety, dan


Environment (HSE) di berbagai macam
perusahaan seringkali kita melihat persyaratan
pemahaman dan pengalaman dalam sistem
manajemen ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS
18001. Bagi yang sudah berpengalaman dan
profesional mungkin sudah tidak asing dengan
ketiga sistem manajemen tersebut. Namun bagi
pelajar / mahasiswa atau freshgraduate mungkin
masih agak asing dengan hal tersebut atau
masih belum terlalu mendalami atau hanya tahu
23 | A B O U T I S O

beberapa dari ketiga sistem manajemen tersebut


dan masih bingung apa hubungan ketiga sistem
manajamen tersebut satu sama lain.

ISO 9001 = Standar Kualitas / Mutu

Meningkatnya persaingan semakin menyadarkan


perusahaan-perusahaan akan mutu. Arti mutu
atau kualitas yang semula bersifat netral kini
telah mengarah ke positif. Semakin kritisnya
pelanggan dalam menyikapi mutu produk
semakin meningkatkan kebutuhan perusahaan
untuk meningkatkan mutu. ISO 9001 telah
menjadi salah satu persyaratan dalam
perdagangan dunia sebagai salah satu wujud
jaminan terhadap mutu produk yang dijual,
bahkan persyaratan ini telah menjadi
persyaratan yang mutlak dari pelanggan negara-
negara maju khususnya Amerika, Eropa, Jepang,
hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan dalam
meningkatkan kepuasan pelanggan.

ISO 9001 adalah standar internasional yang


diakui dunia untuk sertifikasi Sistem Manajemen
Mutu (SMM) dan bersifat global. SMM
menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan
dan seperangkat prinsip-prinsip dasar dengan
pendekatan manajemen secara nyata dalam
aktifitas rutin perusahaan. Sistem ini besifat
umum dan dapat diterapkan untuk berbagai jenis
organisasi dan industri. Sistem ini juga bersifat
fleksibel untuk mengarahkan berbagai organisasi
dan industri dalam mencapai efisiensi dan
efektifitas dalam pengelolaannya untuk
mencapai kepuasan pelanggan.
24 | A B O U T I S O

Suatu lembaga/organisasi yang telah


mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak
lain yang independen) ISO tersebut, dapat
dikatakan telah memenuhi persyaratan
internasional dalam hal manajemen penjaminan
mutu produk/jasa yang dihasilkannya.

ISO 9001 dipelajari oleh berbagai bidang


pendidikan. Pada bidang ekonomi dan ergonomi
(teknik industri), sistem manajemen ini banyak
ditemui di kuliah total quality management
(TQM).

ISO 14001 = Standar Lingkungan

Perkembangan perusahaan dan industri dewasa


ini telah menyebabkan krisis lingkungan dan
energi. Bermula dari dampak industri inilah maka
organisasi dan industri dituntut untuk
meningkatkan pertanggungjawaban terhadap
konservasi lingkungan. Berdasarkan kondisi ini,
maka tuntutan peraturan dunia terhadap
pertanggungjawaban organisasi dan industri
dalam pengelolaan lingkungan menjadi
meningkat. Konservasi lingkungan telah menjadi
tuntutan dari pelanggan negara maju yang
secara sadar melihat pentingnya perlindungan
25 | A B O U T I S O

terhadap lingkungan dilaksanakan sejak dini


untuk meminimalkan kerusakan lingkungan di
masa depan, maka berdasarkan kesepakatan
international pada tahun 1996 International
Organization for Standardization meluncurkan
suatu standar untuk mengelola lingkungan
secara professional di dalam organisasi dan
industri, standar tersebut disebut Sistem
Manajemen Lingkungan ISO 14001.

ISO 14001 dipelajari oleh berbagai bidang


pendidikan namun tidak seumum ISO 9001
yang banyak ditemui di bidang apa saja. Sistem
manajemen ini banyak ditemui pada bidang
teknik lingkungan. Selain itu sistem manajemen
ini juga mempunyai kaitan dengan bidang
ergonomi (teknik industri) terutama pada kuliah
manajemen limbah industri. Seperti telah
disebutkan sebelumnya bahwa bidang
lingkungan hidup atau ekologi dan ergonomi
mempunyai hubungan yang cukup kuat,
selengkapnya klik disini.

OHSAS 18001 = Standar Keselamatan


dan Kesehatan

Perkembangan perusahaan dan industri


mempunyai korelasi dengan pekerja, Banyak
Industri yang prosesnya berdampak negatif
26 | A B O U T I S O

terhadap keselamatan dan kesehatan pekerjanya


seperti industri bahan kimia, jasa konstruksi,
plastik, besi baja, dsb. Hal tersebut dapat
berpengaruh pada meningkatnya biaya pekerja
dan berpengaruh pada citra. Sejalan dengan hal
ini maka industri-industri yang berdampak bagi
pekerjanya harus mengelola lingkungan kerja nya
agar dapat menurunkan dampak. Sikap kritis dari
masyarakat dunia juga mendorong industri yang
beresiko ke pekerja untuk menerapkan suatu
sistem pengelolaan yang aman bagi pekerjanya.
Latar belakang inilah yang melandasi
pembentukan OHSAS 18001. OHSAS 18001
diakomodasikan untuk pengendalian operasional
proses yang aman bagi pekerja.

OHSAS 18001 adalah suatu standard


internasional untuk menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
tempat kerja/perusahaan. Banyak organisasi di
berbagai negara telah mengadopsi OHSAS 18001
untuk mendorong penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja dengan melaksanakan prosedur
yang mengharuskan organisasi secara konsisten
mengidentifikasi dan mengendalikan resiko
bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan di
tempat kerja; serta memperbaiki kinerja dan citra
perusahaan.

OHSAS 18001 dipelajari di bidang ergonomi


(teknik industri) terutama pada kuliah K3 atau
sistem keselamatan kerja atau semacamnya.
27 | A B O U T I S O

Hubungan Kualitas, Lingkungan, dan


Keselamatan & Kesehatan

Untuk mencapai peningkatan yang


berkelanjutan, adalah penting bagi perusahaan
untuk mengelola dan mengendalikan resiko
keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan
dan kualitas. Untuk mengelola ketiga hal tersebut
(kualitas, lingkungan, dan keselamatan &
kesehatan), banyak perusahaan sudah mulai
menerapkan manajemen berbagai sistem,
termasuk yang telah disebutkan di atas yakni ISO
9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001. Dalam
prakteknya, telah terbukti sulit untuk menangani
ketiga sistem manajemen tersebut secara
terpisah dan untuk memastikan keberpihakan
mereka dengan strategi organisasional. Oleh
karena itu saat ini banyak yang
mengintegrasikan QMS (Quality Management
System) dalam hal ini ISO 9001, EMS
(Environment Management System) dalam hal ini
ISO 14001, dan OHSAS (Occupational Health &
Safety Assessment Series) dalam hal ini OHSAS
18001 menjadi suatu sistem manajemen terpadu
karena pada dasarnya ketiga sistem tersebut
memiliki struktur yang sama dan sistem yang
mirip.
Sejalan dengan itu banyak perusahaan yang
sudah mengintegrasikan bagian-bagian kerja
28 | A B O U T I S O

tersebut (bagian kerja kualitas dan bagian kerja


keselamatan & kesehatan kerja dan lingkungan
hidup atau HSE) menjadi satu bagian yakni QHSE
(Quality, Health, Safety, dan Environment). Hal
tersebut sangat penting karena operasional yang
peduli pada aspek mutu, lingkungan hidup,
keselamatan dan kesehatan kerja semakin
mendapat perhatian dan sorotan yang serius dari
kalangan bisnis. Jika ketiga sistem manajemen
tersebut diimplementasikan secara terpisah akan
ada banyak duplikasi standar kerja, prosedur dan
sistem kerja, dan bisa mengakibatkan biaya
tambahan dan bahkan konflik.

Disarikan dari berbagai sumber

Anda mungkin juga menyukai