Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Tempat Dan Waktu

Prakikum ini dilakukana di Kantor BMKG Lhokseumawe yang bertempat di


Jl.Bandar udara Malikussaleh, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara. Praktikum
dilaksanakan pada hari Minggu, 17 Desember 2016, Pukul 08.00 WIB s/d 17.00
WIB

3.2 Cara Kerja Alat Pengukur Radiasi Matahari (Cambell Stokes)

a. Alat

1) Bola kaca pecal

2) Kertas pias

Bola kaca pejal/padat digunakan sebagai alat pengumpul sinar matahari


dan memfokuskan pada satu titik di kertas pias sehingga dapat membakar
dan melubangi pias. Pias dibuat dari kertas khusus dengan tebal 0.4 mm
dan hanya akan terbakar pada intensitas radiasi matahari diatas 0.2 cal/cm2
menit. Kertas pias dibentuk dalam tiga model yang disesuaikan dengan
pergerakan semu matahari, hal ini dimaksudkan agar sinar matahari yang
terfokus dapat selalu mengenai kertas pias walaupun matahari berada di
BBU / di BBS / di equator. Pengukuran lamanya penyinaran matahari

Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur lamanya penyinaran matahari
adalah Cambell Stokes. Prinsip kerja alat ini memanfaatkan radiasi matahari yang
membakar kertas pias pada titik api lensa bentuk bola kaca massif. Bola kaca
berada pada kedudukan yang tepatpada alat dan dapat menerima sinar surya pada
saat mulai terbit sampai terbenam. Bagian terpenting dari alat ini adalah bola kaca
dan kertas pias. Bila matahari bersinar cerah atau kuat kertas pias akan terbakar
melalui titip api. Hasil pembakaran terlihat sebagai garis pada kertas pias. Panjang
garis bakar ini dinyatakan dalam jam yang dapat di analisa menurut skala waktu
pada pias sebagai lama penyinaran surya dalam sehari.

Jadwal Pemasangan Kertas Pias:

Pias Lengkung Panjang : 12 April s/d 02 September

Pias Lengkung Pendek : 15 Oktober s/d 28 Februari

Pias Lurus : 01 Maret s/d 11 April dan 03 September s/d 14 Oktober


Cara kerja
1.) Kertas pias di pasang pada jam 06.00 18.00 sore tiap hari. Sebelum
pemasangan kertas pias catat terlebih dahulu tanggal pemasanggan dan
nama tempat alat dipasang dan catat juga tanggal ketika pias di angkat.
Tipe pias yang di pasang menurut letak surya tertera.
2.) Pada jam 18.00 pias di angkat untuk di lihat , apakah ada kertas pias
tersebut terbakar atau tidak
3.) Setelah itu penyinaran dapat di hitung dengan menggunakan satuan % dan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Lama penyinaran = jumlah kertas pias terbakar X 100 %
12 ( panjang hari)
4.) Dan catat lah asil dari perhitungan lama penyinaran tersebut pada buku
khusus untuk catat tersebut.
3.3 Cara kerja alat pengukur tekanan udara

Jika Tekanan udara bertambah, maka sebahagian air raksa dalam bejana akan
masuk kedalam tabung sehingga air raksa dalam tabung menjadi naik. Sebaliknya
jika tekanan udara berkurang, maka sebahagian air raksa dalam tabung kembali
masuk kedalam bejana.

Selain disebabkan oleh tekanan udara, panjang kolom air raksa juga
dipengaruhi oleh suhu air raksa dan gravitasi tempat pemasangan Barometer. Oleh
karena itu setiap pembacaan Barometer perlu dilakukan koreksi.

Adapun alat ukur tekanan udara, yaitu sebagai berikut :

Barometer Air Raksa

Barometer Aneroid

Barometer Digital

Barograph

Dalam pratikum untuk mengukur tekanan udara di gunakan Barometer type


Casella.

1.) Mula-mula amati absolut ( derajat panas ) dalam satuan angstrom (Ao lalu
dicatat.

2.) Kemudian putar tombol agar lempeng besi bersinggungan dengan


permukaan air raksa yang ada dalam barometer.
3.) Bacalah tekanan udara yang bertepatan dengan ujung lempeng besi sebelah
bawah

4.) untuk mendapatkan tekanan udara dalam angka pecahan , bacalah angka
yang bertepatan dengan membentuk garis lurus dengan skala pada sebelah kanan.

Cara Kerja Barometer Air Raksa

Alat ini terdiri dari Sebuah tabung kaca berisi air raksa, dimana ujung atasnya
tertutup dan ujung bawahnya terbuka dimasukkan kedalam bejana yang juga
berisi air raksa. Ruang diatas kolom air raksa dalam tabung adalah hampa. Jika
Tekanan udara bertambah, maka sebahagian air raksa dalam bejana akan masuk
kedalam tabung sehingga air raksa dalam tabung menjadi naik.

Sebaliknya jika tekanan udara berkurang, maka sebahagian air raksa dalam
tabung kembali masuk kedalam bejana. Selain disebabkan oleh tekanan udara,
panjang kolom air raksa juga dipengaruhi oleh suhu air raksa dan gravitasi tempat
pemasangan Barometer. Oleh karena itu setiap pembacaan Barometer perlu
dilakukan koreksi.

3.4 Suhu Udara

a. Alat Pengukur Suhu (Thermometer) terdiri dari:

1. thermometer bola kering dan thermometer bola basah

2. thermometer minimum

3. hermometer maksimum

4. hermohigrograph

Alat pengukur suhu digunakan termometer air raksa atau alkohol. Untuk
mengukur suhu tertinggi digunakan termometer maksimum dan untuk mengukur
suhu terendah digunakan termometer minimum, untuk suhu udra digunakan
termometer bola kering

Cara kerja

1.) Termometer suhu udara di pasang tegak , termometer minimum dipasang


miring 3o dan termometer maksimum dipasang pada kemiringan kurang 2o
terhindar dari radias radiasi surya dan bumi secara langsung
2.) Sensor harus diletakkan pada lingkungan yang representatif sesuai dengan
tujuan pengukuran.
3.) Pembacaan harus dilakukan dengan cepat dan usahakan pengaruh panas
badan pengamatan sekecil mungkin.
4.) Pada waktu melakukan pembacaan pada termometer mata harus sejajar
dengan tinggi permukaan air raksa atau alkohol yang ada dalam pipa
kapiler utuk menghindari kesalahan pembacaan ( paralaks).

1.Thermometer bola kering dan bola basah

Thermometer bola basah dan bola kering (psychrometer) adalah thermometer


air raksa dalam bejana kaca untuk mengukur suhu udara aktual yang terjadi.
Satuan yang ditetapkan untuk pengukuran suhu udara adalah derajad Celsius.
Namun di beberapa negara bagian barat masih menggunakan derajad Kelvin atau
Fahrenheit.

Jika suhu naik, air raksa dalam bola akan mengembang dan naik melalui
kolom tabung thermometer yang berskala. Jika suhu turun air raksa dalam tabung
akan turun. Ujung permukaan atas air raksa adalah suhu udara pada saat
pembacaan.

2. Thermometer Maksimum

Thermometer Maksimum berfungsi untuk Mengukur suhu udara maksimum


dalam 1 hari.

Apabila suhu naik, air raksa dalam bola mengembang dan mendesak bagian
yang sempit masuk kedalam tabung yang berskala. Ujung air raksa sebelah kanan
merupakan suhu udara tertinggi. Jika suhu udara turun kolom air raksa tetap
ditempat karena tertahan oleh bagian yang sempit.

Thermometer maksimum dibaca pada pukul 12.00 UTC (19.00 Wib). Setelah
dibaca thermometer dikeluarkan dan disentakkan sehingga air raksa dalam tabung
kembali masuk kedalam bagian yang sempit dan menyatu dengan air raksa dalam
bola. Ujung permukaan air raksa setelah disentakkan menunjukkan skala yang
sama dengan skala thermometer bola kering.

3. Thermometer Minimum

Jika suhu naik, alkohol akan mengembang dan mengalir melalui tabung tanpa
menggeser indeks. Jika suhu turun, maka kolom alkohol akan turun dan
permukaan alkohol menyentuh indeks. Jika suhu terus turun, maka kolom alkohol
akan mendesak dan menggeser indek mendekati bola termometer. Jika suhu naik
lagi alkohol akan mengalir menuju ke ujung tabung tanpa menggeser indeks.
Skala yang ditunjukkan oleh oleh indek adalah suhu terendah. Thermometer
minimum dibaca pada pukul 00.00 UTC (07.00 Wib).
4.) Thermohigrograph

Thermohigrograph berfungsi untuk Mengukur dan merekam suhu udara dan


RH yang terjadi dalam 1 minggu dalam bentuk grafik di kertas pias.Thermometer
ini bekerja dengan cara Memanfaatkan perbedaan muai rambut yang akan
menggerakkan pena bila terjadi perubahan suhu udara sehingga dapat membuat
jejak (grafik) pada kertas pias yang direkatkan pada silinder yang berputar.Setiap
pergantian kertas pias, perlu diperhatikan posisi jam, suhu udara dan tinta pena.

Pada saat mengikuti praktikum di Stasiun BMKG, kami mempelajati beberapa


pengamatan dan cara perhitungan temperatur (suhu) diantaranya yaitu;

1. Menghitung suhu titik embun,

2. Menghitung kelembapan udara

Maka dari hasil dua pengamatan dan perhitungan tersebut diperoleh:

1. Menghitung Suhu titik Embun

Pada umumnya Suhu Titik Embun adalah suhu dimana terjadi pengembunan.
Rumus yang digunakan untuk menhitung suhu titik embun adalah:

Maka berikut adalah hasil perhitungan kami;

1. Suhu bola kering = 31,2C

Suhu bola basah = 25,8C

Penyelesaian:

= 23,1

2.Suhu bola kering = 28.6C

Suhu bola basah = 24.8C

Penyelesaian:

= 22,9C

3.Suhu bola kering = 30.6C

Suhu bola basah = 25.4C

Penyelesaian:
= 20.2C

3.5 Kelembaban Udara

a. cara kerja Alat pengukur kelembaban Udara

psikrometer Standar

Alat ini terdiri dari dua buah termometer air raksa yang dipasang
berdampingan. Salah satu bola termometernya terbuka dan di sebut termometer
bola kering dan termometer di bungkus dengan kain kasa.

Ujung dari kain ini masukkamn kedalam bejana yang diisi dengan air suling
(aquades). Jarak bola termometer dengan bejana yang berisi air suling kurang
lebih 3 cm, sehingga bola dari termometer ini selalu basah dan termometer ini
disebut termometer bola basah.

Termometer bola kering akan menunjukkan suhu udara , sedangkan pada


termometer bola basah harus menguapkan air dulu.

Menghitung kelembaban udara

Secara umum Kelembaban Udara adalah jumlah kadar uap air yang ada di
udara yang dinyatakan dalam persen.

Memanfaatkan perbedaan suhu antara Thermometer Bola Kering (suhu


lingkungan) dan Thermometer Bola Basah untuk mengetahui nilai Rh dilakukan
dengan perhitungan atau menggunakan table RH.

Tabel menghitung kelembaban (RH)

tw
21 22 23 24 25 26 27 28
tt-tw
0.0 100 100 100 100 100 100 100 100
0.2 98 98 98 98 98 98 98 98
0.4 96 96 96 96 96 96 96 96
0.6 94 94 94 94 94 94 94 94
0.8 92 92 92 92 93 93 93 93
1.0 90 90 90 90 91 91 91 91
1.2 88 88 89 89 89 89 89 89
1.4 86 86 87 87 87 87 87 87
1.6 84 85 85 85 85 85 85 85
1.8 83 83 83 84 84 84 84 84
2.0 81 81 81 82 82 82 82 82
2.2 79 79 80 80 80 80 80 80
2.4 77 78 78 79 79 79 79 79
2.6 76 76 77 77 77 77 77 77
2.8 74 74 75 75 76 76 76 76
3.0 72 73 73 74 74 75 75 76
3.2 71 72 72 73 73 73 74 74
3.4 69 70 70 71 71 72 72 73
3.6 68 69 69 70 70 70 71 71
3.8 66 67 68 68 68 69 69 70
4.0 65 66 66 67 67 68 68 69
4.2 64 64 65 65 66 66 67 67
4.4 62 63 63 64 64 65 65 66
4.6 61 62 62 63 63 64 64 65
4.8 60 61 61 62 62 63 63 64
5.0 59 59 60 61 61 61 62 63
5.2 57 58 59 60 60 60 61 61
5.4 56 57 58 59 59 59 60 60
5.6 55 56 56 58 58 58 59 59
5.8 54 55 55 57 57 57 58 58
6.0 53 54 54 56 56 56 57 58
6.2 52 53 53 54 55 55 56 56
6.4 51 52 52 54 54 54 55 55
6.6 50 51 51 53 53 53 54 54
6.8 49 50 50 52 52 52 53 53
7.0 48 49 49 51 51 51 52 52
7.2 47 47 48 48 49 49 50 50
7.4 46 47 48 49 49 50 50 51
7.6 45 46 47 48 48 49 49 50
7.8 44 45 46 47 47 48 48 49

Hasil perhitungan kelembaban:


26. Suhu bola kering = 26.8C

Suhu bola basah = 26.4C

tt-tw = 0,4C

Dengan tabel RH, dari baris tt-tw = 0,4C

Kolom tw = 26

Di peroleh RH 96%

30. Suhu bola kering = 30.2C

Suhu bola basah = 26.4C

Tt tw = 3,8 C

Baris tt-tw = 3,8C

Kolom tw = 26, diperoleh RH 69%

28. Suhu bola kering = 28.4C

Suhu bola basah = 24.8C

Tt tw = 3,6C

Baris tt-tw = 3,6C

Kolom tw = 25, diperoleh RH 70%

27. Suhu bola kering = 27.4C

Suhu bola basah = 26.8C

Tw-tt = 0,6C

Baris tt-tw = 0,6C

Kolom tw = 27, diperoleh RH 94%


3.6 Cara Kerja Alat Pengukur Evaporasi (Open Pan Evaporimeter)

Alat pengukur Evaporasi (Open Pan Evaporimeter)

terdiri dari:

panci terbuka

hook gouge

cup counter anenometer

still well

cara kerja

Putar / Set Hook Gauge sehingga ujung Jarum / kail menyentuh pas di
permukaan air.

Baca nilai skala yang ditunjukkan pada Hook Gauge tersebut.

Skala pada batang hook gauge dalam milimeter penuh, sedangkan garis skala
yang ditunjukkan oleh tanda panah pada micrometer hook gauge adalah
persepuluhan milimeter

3.7 Curah Hujan

alat pengukur curah hujan

Alat ini terdiri dari dua jenis alat:

Penakar Hujan biasa type Obervatorium

Penakar Hujan Otomatis type Hellmann

Syarat penempatan alat penakar curah hujan, antara lain :


Tempat terbuka, bebas dari hambatan seperti; bangunan, pepohonan dll.
Jarak ideal sebuah alat dari penghambat adalah 1x ketinggian penghambat.

Ketinggian alat, biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan/atau negara


yang bersangkutan. BMKG menetapkan ketinggian alat penakar hujan
adalah 120 cm diatas permukaan tanah berumput tipis.

Cat, sebaiknya menggunakan warna putih/perak untuk mengurangi efek


penguapan.

Pelindung alat/pagar, bila alat dianggap perlu untuk dikelilingi pagar.

Cara Kerja Alat Pengukur Curah Hujan

BMKG melakukan pengamatan curah hujan setiap 3 jam sekali yaitu pukul :
07.00, 10.00, 13.00, 16.00, 19.00 dan 22.00, 01.00, dan 04.00 WIB. Sedangkan
untuk Stasiun Meteorologi Pertanian Khusus (SMPK) pengukuran curah hujan
dilakukan setiap 24 jam sekali yaitu pukul 07.00 wib

Penakar Hujan biasa type Obervatorium

Cara pengukuran :

Letakkan gelas penakar dibawah kran, lalu kran

dibuka sehingga air tertampung di dalam gelas.

Baca dan catat ketinggian air dalam gelas

penakar yang ditunjukkan oleh skala mililimeter.

Setelah pembacaan kran ditutup kembali.

Penakar Hujan Otomatis type Hellman

Penakar hujan Otomatis type Hellman adalah penakar hujan yang dapat
mencatat sendiri, badannya berbentuk silinder, luas mulut corong penakarnya 200
Cm2 ( Diameter 159.6 mm ). Tinggi Penakar Hujan Hellman dari permukaan
tanah adalah 120 Cm.

3.8 Angin
Angin merupakan gerakan perpindahan masa udara secara
mendatar yang disebabkan karena adanya perbedaan tekanan. Untuk
mengukur kecepatan angin alat yang digunakan yaitu anemometer.

Syarat penempatan alat anemometer :

Letaknya harus bebas hambatan, idealnya berjarak 10x dari tinggi


hambatan.

Ketinggian anemometer = 10 meter

Tiang harus kuat dan diberi pijakan untuk dinaiki.

Penahan tiang diberi pondasi dan labrang salah satu labrang menghadap
utara.

Bila sensor WS dan WD terpisah, maka kedudukannya menghadap Utara-


selatan.

Bila menggunakan Solar Cell, dipasang menghadap selatan dengan sudut


10-300

Untuk proteksi dipasang Lighting Protector, sourge protektor dan line


protector.

Bila dipasang tersendiri maka harus diberi pagar.

Faktor faktor yang mempengaruhi arah dan kecepatan angin sbb :

gradien tekanan udara

gaya coriolis

gaya gesekan atau hambatan

Cara kerja alat pengukur kecepatan angin (Anemometer)

1. Letaknya harus bebas hambatan, idealnya berjarak 10x dari ti

2. Ketinggian Anemometer = 10 meter

3. Tiang harus kuat dan diberi pijakan untuk dinaiki.

4. Penahan tiang diberi pondasi dan labrang salah satu labrang menghadap
utara.

5. Bila sensor WS dan WD terpisah, maka kedudukannya menghadap Utara-


selatan.
6. Bila menggunakan Solar Cell, dipasang menghadap selatan dengan sudut 10-
300

7. Untuk proteksi dipasang Lighting Protector, sourge protektor dan line


protector.

8. Bila dipasang tersendiri maka harus diberi pagar.

Anda mungkin juga menyukai