Anda di halaman 1dari 4

Pengalaman Entrepreneur Hingga Prospek Kedepannya.

Permulaan saya mengenal dunia berdagang, dari orang paling


dalam dekat dalam hidup saya yakni orang tua saya, yang juga sebagai
wiraswasta berupa usaha berkebun, kelapa (kopra) dan membuka toko.
Awal belajar usaha yang saya alami, ketika kelas 2 SD dengan menjual es
lilin di sekolah dengan 500/biji. Saat itu, saya tidak punya keinginan untuk
jualan es tersebut, tetapi orang tualah yang menuntut dan memaksa saya
untuk jualan es lilin, dengan tujuan hasil jualan es itulah yang akan
digunakan untuk uang jajan ke sekolah setiap harinya.

Setelah itu ketika menginjak kelas 3, saya mulai memfaatkan hasil


dari kebun milik orang tua salah satunya dengan berjualan terong keliling
desa, seikat terong dihargai Rp2000/ikat, terlihat cukup murah pada
zaman saat itu, saya mulai menjuanlya dari jam 03.00 sore hingga jam
05.00 sore, alhamdulillah jualannya laris manis.

Selanjutnya, ketika saya kelas 6 SD perilaku berdagang semakin


membuatku semangat, dengan iseng-iseng berjualan karet gelang yang
pada saat itu lagi musim dikalangan anak sekolahan, kemudian menjual
kartu bergambar dan juga menjual es batu yang ada di rumah sendiri, dari
membuat sampai dengan menjualnya dan keuntungnya dinikmati sendiri
juga.

Hal tersebut berlanjut disaat saya masuk Sanawiyyah (SMP), setelah


pulang dari sekolah bapak selalu mengajak saya tiap hari ke kebun untuk
memetik hasil kebun dan juga mengembalakan ternak yaitu kambing, hal
tersebut dilakukan setiap harinya ketika hari libur tiba. Saya bukannya
menikmati liburan, tapi sebaliknya orang tua mengajak untuk memanen
kelapa yang akan dijual kepada pembeli yang sudah menjadi langganan.

Kegiatan tersebut berlanjut ketika pulang sekolah dan hari libur,


berkat dari mengembala ternak dan sering kekebun alahamdulillah
penghasilan keluarga kami, bisa dikatakan berhasil. Kita sudah dapat beli
motor, mobil, rumah yang layak dan untuk diri saya pribadi bisa dapat
membeli segala sesuatu yang saya impikan yakni sepeda ontel dan sepak
bola.

Jadi faktor kerja keras orang tualah yang selalu memaksa saya
terjun langsung didunia dagang membuat saya minat untuk terjun ke
dalam dunia tersebut, sebab tujuan pertama orang tua melakukan hal
demikian, karena ingin anaknya Mandiri dengan tidak bergantung kepada
orang lain.

Beberapa tahun silam, saya sempat fakum didunia entrepreneur,


saat saya dipondokan oleh orang tua dikota. Saya cukup terbilang sibuk
dengan kegiatan-kegiatan dipondok yang begitu padatnya, sehingga saya
tidak sedikitpun hasrat dalam mengambil peluang berdagang dipondok
dikarenakan hal-hal yang diatas tersebut membuat terjadinya kendala.

Adanya jiwa-jiwa usaha kembali muncul, saat duduk dikelas 3 Aliyah


(MA), dengan menjadi partner ustad untuk jualan kitab. Faktor yang
medorong (motivasi) saya adalah ustad saya, beliau sering jualan kitab-
kitab yang dibutuhkan oleh anak-anak dipondok. Beliau juga sering
mempromosikan dengan harga yang murah dari penjual yang berada
diluar pondok, dan beliau pintar dalam mengambil peluang, yang seperti
beliau katakan mumpung santri-santri sulit membeli kitab diluar karna
jauh, lebih baiknya saya jualan saja dipondok, lebih mudah dan dekat lagi,
hitung-hitung dapat pahala dan nambah-nambah rezeki.

Alhamdulillah, dengan hasil usaha bareng ustad tadi, saya bisa beli
makan yang enak dan nambah-nambah uang jajan. Lanjut dari pada itu,
seiring berjalannya waktu tidak terasa saya sudah berada dibangku
kuliah. Lebih bersyukurnya lagi saya bisa kuliah diluar provinsi, lebihnya
lagi kuliah dikota bersejarah yang dijuluki sebagai kota Pahlawan yakni
Surabaya. Kota yang besar kedua setelah Jakarta, yang membuat besar
yaitu macetnya dan padat penduduknya.

Saya kuliah di Universitas yang saya banggakan, yaitu UIN Sunan


Ampel Surabaya. Di perguruan tinggi inilah saya mendapat banyak ilmu
yang belum saya pelajari khususnya ilmu entrepreneur. Permulaan
mengenal ilmu tersebut dari dosen saya sendiri, yang juga Seorang
pengusaha yang sudah berhasil.

Setelah itu, saya mulai mengikuti seminar-seminar, yang pertama


seminar yang berada di kota Malang di universitas Malang. Saat itu,
temanya adalah Sukses Di Usia Muda narasumbernya adalah Hamzah
Izzul Haq, seorang pengusaha Muda yang sukses yang berusia 23 tahun.
Dia sudah membeli mobil untuk orang tuanya, dan mempunyai usaha
bimbel diberbagai daerah dan lain-lain.

Seminar yang selanjutnya yang berada di universitas saya sendiri


yakni UIN Sunan Ampel Surabaya, dimana saat itu Narasumbernya ialah
Pak Syarif Thoyib yang juga dosen yang berada di fakultas saya sendiri.
Beliau sudah mempunyai yayasan yang bernama yayasan Al-Madinah dan
beliau juga seorang Trainer Nasional yang sudah mengelilingi Nusantara.

Dari kegiatan itulah saya langsung mempraktekannya dengan


mengadakan bazar buku yang dimana, menjual buku-buku literatur kuliah,
yang saling bekerja sama dengan penjual buku juga sudah senior yang
berada di kampus. Selama mengadakan bazar itu, perjalanan tidak
selancar apa yang saya inginkan, susah senang sudah jadi makanan
sehari-hari. Ada buku yang kita jual hilang, kendala tempat jualan, cuaca
kurang mendukung (hujan), dan kurang karyawan. Tetapi semua situasi
tersebut terbayarkan dengan keuntungan yang lumayan banyak.

Untuk saat sekarang saya lagi merintis dengan melanjutkan usaha


dibidang jual pulsa dan jajanan, karena untuk sekarang saya ingin usaha
sebatas jual pulsa dan jajanan yang mudah diatur, selebihnya saya serius
untuk focus pada skripsi, yang dimana sekarang saya sudah berada
dipenghujung study yakni semester 6.

Kemudian setelah itu, Saya berkeinginginan untuk terus


melanjutkan usaha bukan hanya masa perkuliyahan sekarang saja, ketika
akan selesai masa perkulihanpun saya akan terus melanjutkannya,
dengan membuat planing, yaitu planing usaha dibidang ternak dan
kuliner, yang bergerak dibidang ekspor. Saya memilih untuk terjun dalam
usaha tersebut, karena sumber daya yang mudah dijangkau, dan
tempatnya yang sudah saya kenali yaitu dikampung halaman saya
sendiri.

Setelah menjalani berbagai pengalaman diatas, ada tokoh-tokoh


pengusaha yang memotivasi saya selama ini diantaranya Rasulullah SAW,
Dahlan Iskan, Jusuf Kalla, Bill Gates, Dosenku yang pernah mengajar saya
dan pengusaha Muda yakni Mark Zulkerberg.

Dari tokoh tersebut saya belajar dalam berusaha itu harus tahan
banting walaupun sudah banyak gagal jangan takut untuk kembali bangkit
lagi, kemudian focus, mudah dalam beradaptasi, pandai bergaul dan yang
lebih penting yaitu jujur, dermawan dan sering bersyukur.

Anda mungkin juga menyukai