Anda di halaman 1dari 7

HAKIKAT NEGARA DAN BENTUK NEGARA

HAKEKAT NEGARA DAN BENTUK-BENTUK KENEGARAAN

A. Pengertian Negara

Berbagai pengertian negara banyak disampaikan para ahli dibidang ilmu negara
menurut sudut pandang mereka masing-masing.
Hal ini dapat kita lihat antara lain ;
1. Aristoteles, negara ( polis ) diartikan suatu persekutuan dari keluarga dan desa
untuk mencapai kehidupan yang sebaik-baiknya
2. Jean Bodin, negara adalah suatu persekutuan dari berbagai keluarga dengan
segala kepentingannya yang dipimpin oleh atau dari suatu lembaga yang berdaulat.
3. Hans Kelsen, negara adalah suatu susunan pergaulan hidup bersama dengan tata
paksa
4. Logemann, negara adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang bertujuan
dengan kekuasaannya mengatur serta menyelenggarakan sesuatu masyarakat.
5. George Jellineck, negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia
yang telah berkediaman di wilayah tertentu
6. Mr. Krenenburg, negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak
dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.
7. Prof. Miriam Budiardjo, negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.

B. Hakikat Negara

Bangsa dan Negara merupakan dua hal yang saling terkait karena Negara dapat
terbentuk oleh adanya manusia yang membentuk bangsa. Sifat Negara mencakup
hal-hal berikut:

1. Negara Bersifat Memaksa, artinya, Negara mempunyai kekuatan fisik secara


legal. Alat untuk itu adalah polisi, tentara dan alat hukum lainnya.

2. Negara Bersifat Monopoli, artinya Negara menetapkan tujuan bersama


masyarakat, misalnya Negara dapat mengatakan bahwa aliran kepercayaan atau
partai politik tertentu dilarang karena dianggap bertentangan dengan tujuan
masyarakat.

3. Negara Bersifat Mencakup Semua, artinya segala peraturan perundang-undangan


yang berlaku adalah untuk semua orang tanpa kecuali.

Keberadaan negara menjadi penting manakala rakyat membutuhkan wadah yang


dapat menjamin kelangsungan hidup mereka. Berikut adalah hakikat negara:

- Plato

Negara adalah suatu tubuh yang senantiasa maju, berevolusi, dan terdiri dari
orang-orang.

- Hugo De Groot (Grotius)

Negara adalah ibarat suatu perkakas yang dibuat manusia untuk melahirkan
keberuntungan dan kesejahteraan umum

- Ibnu Khaldun

Negara merupakan suatu tubuh yang persis sama seperti tubuh manusia. Tubuh
manusia mengalami masa lahir dan tumbuh (goei). Ada masa muda dan dewasa
(bloei). Ada masa tua dan mati (vergaan).

- Karl Marx
Negara adalah suatu alat bagi manusia (penguasa) untuk menindas kelas manusia
yang lain.
- Georg Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah
berkediaman di wilayah tertentu.
- Roger F. Soltau
Negara adalah suatu alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
Melihat dari pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa negara
adalah suatu organisasi yang senantiasa maju dan berevolusi yang mempunyai
wewenang untuk mengendalikan persoalan bersama atas nama rakyat.

C. Asal mula terjadinya Negara

Terjadinya negara dapat ditinjau dari dua cara yaitu :


1. Menurut proses pertumbuhan
2. Menurut teori terjadinya
Menurut proses pertumbuhannya ( secara sosiologis ) negara terjadi melalui proses
yakni dari rumah tangga berkembang menjadi keluarga berkembang menjadi suku,
berkembang menjadi bangsa dan kemudian terbentuklah bangsa
Hal ini dapat digambarkan sbb ;
Keluarga >>> Suku >>> Kerajaan >>>>Negara Nasional >>> Negara Demokrasi

Menurut teori terjadinya, ada beberapa teori terjadinya negara ;


1) Teori Ketuhanan ( Teokrasi )
2) Teori Perjanjian ( Perjanjian Masyarakat )
3) Teori Kekuasaan

Menurut Teori Ketuhanan, terjadinya negara karena kehendak Tuhan, Ini


dicantumkan dalam UUD negaranya dengan kata-kata seperti Atas Berkat Rahmat
Tuhan Yang Maha Kuasa atau by the grace of God.
Penganjur teori ini al : Agustinus, FJ. Stahl, Thomas Aquinas, Hegel dll
Menurut teori perjanjian, terjadinya negara karena adanya perjanjian sekelompok
manusia ( masyarakat ) yang tadinya hidup sendiri-sendiri.
Pengajur teori ini al : Thomas Hobbes, John Locke, JJ. Roussseau, Plato, Aristoteles.
Menurut teori kekuasaan, terjadinya negara karena orang-orang kuat menaklukkan
orang-orang lemah.
Penganjur teori ini al : Karl Marx, HJ. Laski, Oppenheimer, Leon Duguit, dll

Teori-teori ini ada benarnya dan banyak kelemahannya, kemudian timbul pendapat
bahwa terjadinya negara karena kenyataan yang nyata, bahwa terjadinya negara
karena hal berikut :
1) Terjadinya negara karena suatu daerah belum ada yang menguasai, diduduki
suatu bangsa tertentu. Misalnya Liberia ( 1847 ) yang dikenal dengan istilah
Accupatie
2) Terjadinya negara karena suatu daerah yang tadinya termasuk daerah suatu
negara,melepaskan diri dan menyatakan dirinya sebagai suatu negara. Misalnya
Belgia ( 1839 ), Bangladesh ( 1971), Timor Timur (1999), yang dikenal dengan
istilah separatis
3) Terjadinya negara karena suatu daerah yang tadinya merupakan tanah jajahan
dari negara lain, lantas menyatakan kemerdekaannya. Misalnya Indonesia ( 1945 ),
yang dikenal dengan istilah proclamation
4) Terjadinya negara karena beberapa negara mengadakan peleburan dan menjadi
satu negara baru. Misalnya Jerman ( 1990 ) yang dikenal dengan istilah fusi
5) Terjadinya negara karena satu negara lenyap lantas berdiri negara baru atas
daerah tersebut. Misalnya : Venezuela, Rusia, Lithuania, Bosnia, yang dikenal
dengan istilah innovation
6) Terjadinya negara karena pencaplokan ke suatu wilayah negara lain. Misalnya
Israel ( 1967 ), yang dikenal dengan istilah anexatie
7) Terjadinya negara karena penaikan lumpur sungai. Misalnya Mesir yang dikenal
dengan istilah acessie
8) Terjadinya negara karena penyerahan dari negara lain berdasarkan suatu
perjanjian. Misalnya : Wilayah Sleeswijk diserahkan oleh Australia kepada Prusia
( Jerman ) karena ada perjanjian bahwa negara yang kalah perang harus
memberikan negara yang dikuasainya kepada negara yang menang.

D. Makna Pentingnya Pengakuan Suatu Negara dari Negara Lain

Pengakuan dari negara lain sangat penting walaupun hanya sebagai unsure
deklaratif,karena untuk syarat mengadakan hubungan internasional.
Suatu negara yang baru merdeka memerlukan pengakuan dari negara lain karena
factor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor Internal, yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungannya baik yang
timbul dari dalam yang berupa kudeta maupun intervensi dari negara lain
2. Ketentuan hokum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak
dapat hidup sendiri

Bentuk-bentuk pengakuan dari negara lain meliputi dua macam


1. Pengakuan secara de facto, pengakuan bahwa secara fisik di sebuah wilayah
telah berdiri sebuah negara,, pengakuan de facto diberikanjika suatu negara baru
sudah memenuhi unsure konstitutif atau unsure pokok dan juga telah menjunjukkan
diri menjadi pemerintahan yang stabil
2. Pengakuan secara de jure, merupakan pernyataan resmi menurut hokum tentang
berdirinya sebuah negara. Pengakuan ini bersifat tetap dan seluas-luasnya.

E. Bentuk-Bentuk Negara dan Kenegaraan

Bentuk negara menurut teori modern di bagi menjadi dua, yaitu :

1. Kesatuan
Negara Kesatuan adalah negara bersusunan tunggal, yakni kekuasaan untuk
mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintah pusat. Pemerintah pusat
memegang kedaulatan sepenuhnya, baik ke dalam maupun ke luar. Hubungan
antara pemerintah pusat dengan rakyat dan daerahnya dapat dijalankan secara
langsung. Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara,
satu dewan menteri (kabinet), dan satu parlemen. Demikian pula dengan
pemerintahan, yaitu pemerintah pusatlah yang memegang wewenang tertinggi
dalam segala aspek pemerintahan.
Bentuk negara kesatuan memiliki ciri - ciri sebagai berikut :
- Terdapat pemerintah pusat yang memiliki kedaulatan baik ke dalam
maupun ke luar.
- Terdapat satu UUD yang berlaku untuk seluruh wilayah negara.
- Terdapat satu kepala negara atau pemerintahan.
- Terdapat satu badan perwakilan rakyat.

2. Serikat
Suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian yang tidak berdaulat
sedang yang berdaulat adalah gabungan dari negara - negara bagian itu. Negara
bagian diberi kekuasaan untuk membuat undang - undang sendiri yang tidak boleh
bertentangan dengan UUD negara serikat tersebut.
Kendati negara-negara bagian boleh memiliki konstitusi sendiri, kepala negara
sendiri, parlemen sendiri, dan kabinet sendiri, yang berdaulat dalam negara serikat
adalah gabungan negara-negara bagian yang disebut negara federal.
Setiap negara bagian bebas melakukan tindakan ke dalam, asal tak bertentangan
dengan konstitusi federal. Tindakan ke luar (hubungan dengan negara lain) hanya
dapat dilakukan oleh pemerintah federal.

Ciri-ciri negara serikat/ federal:


1. Tiap negara bagian memiliki kepala negara, parlemen, dewan menteri (kabinet)
demi kepentingan negara bagian;
2. Tiap negara bagian boleh membuat konstitusi sendiri, tetapi tidak boleh
bertentangan dengan konstitusi negara serikat;
3. Hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melalui
negara bagian, kecuali dalam hal tertentu yang kewenangannya telah diserahkan
secara langsung kepada pemerintah federal.

Bentuk kenegaraan di bagai menjadi beberapa macam, yaitu :

1. Perserikatan Negara

Perserikatan Negara pada hakikatnya bukanlah negara, melainkan suatu


perserikatan yang beranggotakan negara-negara yang masing-masing berdaulat.
Dalam menjalankan kerjasama di antara para anggotanya, dibentuklah alat
perlengkapan atau badan yang di dalamnya duduk para wakil dari negara anggota.

2. Koloni

Suatu Negara yang dikuasai sepenuhnya secara fisik oleh Negara lain, biasanya
disebut Negara jajahan. Jadi, Negara jajahan (koloni) ialah Negara yang
pemerintahannya dikuasai oleh pemerintahan Negara lain.

Koloni atau Negara jajahan sebenarnya merupakan suatu bentuk kenegaraan


yang dalam hubungannya dengan Negara lain hanya berupa suatu daerah yang
memberikan keuntungan kepada Negara penjajah. Koloni tidak mempunyai hak-hak
dan nasibnya bergantung kepada Negara penjajah. Contohkoloni, misalnya Tunisia,
Maroko (jajahan Prancis), Malaysia dan Hongkong (jajahan Inggris). Sekarang
Negara-negara tersebut sudah merdeka penuh.

3. Perwalian (Trustee)

Daerah perwalian adalah daerah-daerah yang sesudah Perang Dunia II diurus oleh
beberapa Negara di bawah pengawasan Trusteeship Council (Dewan Perwalian)
PBB. Bentuk kenegaraan seperti ini merupakan hasil dari Konferensi San Fransisco
pada Oktober 1945. Contoh daerah perwalian adalah Papua Nugini, bekas jajahan
Inggris yang berada di bawah perwalian PBB sampai 1975.

4. Dominion

Bentuk kenegaraan dominion hanya terdapat dalam sejarah ketatanegaraan Inggris.


Mula-mula dominion merupakan daerah jajahn Inggris yang telah merdeka dan
tergabung dalam The British Commonwealth of Nation.

Negara-negara dominion berhak dan bebas mengurus masalah politk dalam dan
luar negerinya sendiri. Ketentuan tentang Negara dominion ini terdapat dalam
pernyataan Inferial Conference pada 1926 dan dalam Statue of Westminster pada
1931. Hasil pernyataan pada 1931 inilah yang dijadikan dasar Negara-negara
gabungan. Dari hasil keputusan tadi, setiap Negara (dominion) boleh menyimpang
dari undang-undang yang dibuat oleh Inggris. Contoh-contoh Negara dominion,
antara lain Afrika Selatan, Australia, Kanada, Pakistan, dan Selandia Baru.

5. Uni
Uni adalah gabungan dari beberapa Negara yang dikepalai oleh seorang raja. Dalam
ketatanegaraan dikenal dua macam uni, yaitu sebagai berikut.

a. Uni Riil

Suatu Negara disebut uni riil apabila Negara yang tergabung di dalamnya mengurus
hubungan dengan Negara luar melalui badan milik bersama. Uni riil ada apabila
Negara yang tergabung mengakui seseorang sebagai kepala Negara yang akan
mengepalai Negara uni tersebut.

b. Uni Personil

Uni personil terjadi apabila dua Negara mempunyai seorang raja yang merangkap
sebagai kepala Negara, tetapi semua urusan dalam negeri maupun luar negeri
diatur oleh setiap Negara peserta. Negara-negara yang menjadi anggota uni
personil tetap merdeka dan mempunyai ketatanegaraan sendiri. Negara uni personil
berakhir karena Negara-negara tersebut mengubah ketentuan tentang penggantian
raja. Contoh Negara uni personil adalah Inggris-Spanyol (1603-1707), Inggris-
Hannover (1714-1837), dan Nederland-Luxemburg (1839-1890).

6. Protektorat

Protektorat ialah suatu Negara yang ada di bawah perlindungan Negara lain yang
dianggap lebih kuat. Biasanya, hubungan luar negeri dan pertahanannya
diserahkan kepada Negara pelindung. Hubungan antara protektorat dan Negara
pelindungnya diatur dalam suatu perjanjian. Pada hakikatnya Negara protektorat
tidak dianggap sebagai Negara yang merdeka. Negara protektorat disebut juga
Negara Vazal. Wilayah-wilayah protektorat tidak memiliki keseragaman. Hal ini
bergantung pada syarat-syarat khusus dari traktat/perjanjian tentang perlindungan
tersebut dan kondisi-kondisi yang siperlukan untuk diakuinya protektorat tersebut
oleh Negara ketiga yang menjadikannya sebagai dasar adanya perjanjian
perlindungan. Contoh Negara protektorat yaitu Kerajaan Monaco (protektorat
Prancis), Tibet (Protektorat Tiongkok), dan Kesultanan Zanzibar (protektorat Inggris).

7. Mandat

Sistem mandate lahir dari hasil Perjanjian Versailles pada Juni 1918. Daerah
mandate merupakan daerah bekas jajahan dari Negara yang kalah perang pada
Perand Dunia I, dan yang menjadi wali adalah Negara yang menang perang. Daerah
mandate berada di bawah suatu Negara yang menang perang dengan pengawasan
komisi mandate dari League of Nation (Liga Bangsa-Bangsa). Mandataris
mempunyai tugas menyelenggarakan kepentingan-kepentingan rakyat daerah
mandate. Selain itu, mandataris harus melaporkan keadaan daerah mandatnya
kepada LBB.

Kedudukan daerah mandate dapat lenyap apabila daerah tersebut sudah mampu
menyelenggarakan kewajiban-kewajibannya sebagai Negara dan diakui sebagai
Negara. Contoh daerah bekas mandate yang sudah menjadi Negara adalah Irak dan
Palestina (bekas mandate Prancis).

Untuk mengenal suatu Negara atau bentuk suatu Negara, tidak bias lepas dari
sejarahnya, baik dalam hal bentuk negaranya maupun bentuk kenegaraannya itu
sendiri.

1. Serikat Negara

Serikat Negara sering kita sebut konfederasi, yaitu perserikatan beberapa Negara
yang merdeka dan berdaulat penuh, baik ke dalam maupun ke luar. Serikat Negara
biasanya dibentuk untuk suatu kerjasama, misalnya pertahanan bersama. Negara-
negara yang tergabung dalam suatu konfederasi tersebut tetap merdeka dan
berdaulat penuh. Oleh karena itu, ada yang berpendapat bahwa konfederasi
bukanlah suatu bentuk Negara, melainkan sebuah kerjasama saja.

2. Koloni

Suatu Negara yang dikuasai sepenuhnya secara fisik oleh Negara lain, biasanya
disebut Negara jajahan. Jadi, Negara jajahan (koloni) ialah Negara yang
pemerintahannya dikuasai oleh pemerintahan Negara lain.

Koloni atau Negara jajahan sebenarnya merupakan suatu bentuk kenegaraan


yang dalam hubungannya dengan Negara lain hanya berupa suatu daerah yang
memberikan keuntungan kepada Negara penjajah. Koloni tidak mempunyai hak-hak
dan nasibnya bergantung kepada Negara penjajah. Contohkoloni, misalnya Tunisia,
Maroko (jajahan Prancis), Malaysia dan Hongkong (jajahan Inggris). Sekarang
Negara-negara tersebut sudah merdeka penuh.

3. Perwalian (Trustee)

Daerah perwalian adalah daerah-daerah yang sesudah Perang Dunia II diurus oleh
beberapa Negara di bawah pengawasan Trusteeship Council (Dewan Perwalian)
PBB. Bentuk kenegaraan seperti ini merupakan hasil dari Konferensi San Fransisco
pada Oktober 1945. Contoh daerah perwalian adalah Papua Nugini, bekas jajahan
Inggris yang berada di bawah perwalian PBB sampai 1975.

4. Dominion

Bentuk kenegaraan dominion hanya terdapat dalam sejarah ketatanegaraan Inggris.


Mula-mula dominion merupakan daerah jajahn Inggris yang telah merdeka dan
tergabung dalam The British Commonwealth of Nation.

Negara-negara dominion berhak dan bebas mengurus masalah politk dalam dan
luar negerinya sendiri. Ketentuan tentang Negara dominion ini terdapat dalam
pernyataan Inferial Conference pada 1926 dan dalam Statue of Westminster pada
1931. Hasil pernyataan pada 1931 inilah yang dijadikan dasar Negara-negara
gabungan. Dari hasil keputusan tadi, setiap Negara (dominion) boleh menyimpang
dari undang-undang yang dibuat oleh Inggris. Contoh-contoh Negara dominion,
antara lain Afrika Selatan, Australia, Kanada, Pakistan, dan Selandia Baru.

5. Uni

Uni adalah gabungan dari beberapa Negara yang dikepalai oleh seorang raja. Dalam
ketatanegaraan dikenal dua macam uni, yaitu sebagai berikut.

a. Uni Riil

Suatu Negara disebut uni riil apabila Negara yang tergabung di dalamnya mengurus
hubungan dengan Negara luar melalui badan milik bersama. Uni riil ada apabila
Negara yang tergabung mengakui seseorang sebagai kepala Negara yang akan
mengepalai Negara uni tersebut.

b. Uni Personil

Uni personil terjadi apabila dua Negara mempunyai seorang raja yang merangkap
sebagai kepala Negara, tetapi semua urusan dalam negeri maupun luar negeri
diatur oleh setiap Negara peserta. Negara-negara yang menjadi anggota uni
personil tetap merdeka dan mempunyai ketatanegaraan sendiri. Negara uni personil
berakhir karena Negara-negara tersebut mengubah ketentuan tentang penggantian
raja. Contoh Negara uni personil adalah Inggris-Spanyol (1603-1707), Inggris-
Hannover (1714-1837), dan Nederland-Luxemburg (1839-1890).

6. Protektorat

Protektorat ialah suatu Negara yang ada di bawah perlindungan Negara lain yang
dianggap lebih kuat. Biasanya, hubungan luar negeri dan pertahanannya
diserahkan kepada Negara pelindung. Hubungan antara protektorat dan Negara
pelindungnya diatur dalam suatu perjanjian. Pada hakikatnya Negara protektorat
tidak dianggap sebagai Negara yang merdeka. Negara protektorat disebut juga
Negara Vazal. Wilayah-wilayah protektorat tidak memiliki keseragaman. Hal ini
bergantung pada syarat-syarat khusus dari traktat/perjanjian tentang perlindungan
tersebut dan kondisi-kondisi yang siperlukan untuk diakuinya protektorat tersebut
oleh Negara ketiga yang menjadikannya sebagai dasar adanya perjanjian
perlindungan. Contoh Negara protektorat yaitu Kerajaan Monaco (protektorat
Prancis), Tibet (Protektorat Tiongkok), dan Kesultanan Zanzibar (protektorat Inggris).

7. Mandat

Sistem mandate lahir dari hasil Perjanjian Versailles pada Juni 1918. Daerah
mandate merupakan daerah bekas jajahan dari Negara yang kalah perang pada
Perand Dunia I, dan yang menjadi wali adalah Negara yang menang perang. Daerah
mandate berada di bawah suatu Negara yang menang perang dengan pengawasan
komisi mandate dari League of Nation (Liga Bangsa-Bangsa). Mandataris
mempunyai tugas menyelenggarakan kepentingan-kepentingan rakyat daerah
mandate. Selain itu, mandataris harus melaporkan keadaan daerah mandatnya
kepada LBB.

Kedudukan daerah mandate dapat lenyap apabila daerah tersebut sudah mampu
menyelenggarakan kewajiban-kewajibannya sebagai Negara dan diakui sebagai
Negara. Contoh daerah bekas mandate yang sudah menjadi Negara adalah Irak dan
Palestina (bekas mandate Prancis).

Anda mungkin juga menyukai