Anda di halaman 1dari 16

V I TAM I N

Definisi :
Vitamin adalah zat2 organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang kecil
untuk metabolisme yang penting dalam kehidupan.
Vitamin2 tersebut ada yang dapat dibuat oleh tubuh manusia tetapi banyak pula yang
tak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus diperoleh dari makanan. Jumlah
Vitamin yang dibutuhkan 1 ug - 100 mg/hr.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan Vitamin :


1. Availability : Tidak semua Vitamin mudah diabsorbsi;misalnya :
- Niacin dalam cereal terikat sedemikian rupa sehingga tak dapat diabsorbsi.
- Vitamin yg larut dalam Lemak sukar diabsorbsi bila ada gangguan pencernaan
Lemak.
2. Antivitamin : Zat-zat yg bersifat antagonis terhadap Vitamin, zat2 tersebut bisa
merupakan derivat Vitamin yang dihambatnyaatau merupakan zat yang bentuk
susunan kimianya hampir sama. Mekanisme cara penghambatan :
a. Zat Antavitamin merebut tempat Vitamin dalam molekul Enzym, sehingga
Enzym tersebut tak berfungsi. Misal : Pyrithiamin merupakan Antivitamin B1,
Desoxypiridoxin merupakan Antivitamin B6.
b. Antivitamin berikatan dengan Vitamin membentuk Kompleks yg tak dapat
diserap melalui dinding usus. Misal : Zat Avidin yang terdapat dalam putih telur
mentah akan berikatan dgn Bioltin sehingga tubuh tak dapat memperoleh Biotin.
Vitamin Biotin.
c. Pengrusakan Vitamin, misalnya : Thyaminase yang terdapat pd ikan mentah
akan merusak Vitamin B1.
Antivitamin yang dikenal antara lain terhadap Vitamin2 : B1, B2, B3, B6,
Panthotenic Acid, Biotin, Asam Folat, Vitamin C dan Vitamin K.
3. Provitamin : Merupakan zat2 yang terdapat dalam makanan yang bisa diubah
menjadi Vitamin dalam tubuh, misalnya :
- Caroten adalah Provitamin A.
- Asam Amino Trypthopan dapat diubah menjadi Niacin (Vit. B3)
4. Biosintesis didalam usus :Flora bakteri normal dalam usus dapat membuat
Vitamin2 : Vitamin K, Asam Pantotenat, Biotin dalam jumlah yang cukup,
demikian pula Vitamin B1, B2, B6, B12 dan Niacin dapat disintesis dalam usus
tetapi terbatas atau sama sekali tak ada.
Sebaliknya ada beberapa bakteri (mis. Bacillus Thyaminolitycus) dapat
menghasilkan Aneurinase yaitu Enzym yang merusak Vitamin B1.
Macam-macam Vitamin :
1. Vitamin yang larut dalam air (Water Soluble Vitamin = WSV) : Vitamin B
Kompleks dan Vitamin C.
2. Vitamin2 yang larut dalam Lemak (Fat Soluble Vitamin = FSV) :
Vitamin A, D, E dan Vitamin K.
Asam Lemak Esensial (Essetial Fatty Acid) tidak dimasukkan kedalam
kelompok Vitamin, karena kebutuhannya per hari sangat besar ; ini disebut :
"Vitamin Like Substance", demikian pula beberapa zat tidak dimasukkan kedalam
Vitamin karena bukti2nya lemah, misalnya : Pangamic Acid, Orotic Acid, Vitamin T.

VITAMIN LARUT DALAM AIR


Oleh
Dr.Satriono, M.Sc.,SpA(K)

TUJUAN INSTRUKSIONAL

2.4.5.Vitamin larut air


2.4.5.1.Definisi dan ciri kimiawi
2.4.5.2.Klasifikasi
2.4.5.3.Pencernaan, penyerapan, transportasi
2.4.5.4.Pemanfaatan/fungsi dalam tubuh
2.4.5.5.Kebutuhan
2.4.5.6.Sumber
2.4.6..Efek vitamin larut lemak terhadap kesehatan
2.4.6.1.Kelebihan
2.4.6.2.Kekurangan

Water Soluble Vitamin :


1. Kebanyakan WSV yaitu Vitamin B Kompleks berfungsi sebagai
Coenzim, jadi bersifat sebagai katalisator proses rantai Biokimia. (lihat gambar).
2. WSV diekspresikan melalui urine.
3. WSV tidak di simpan dalam (hanya dalam jumlah sedikit) dalam tubuh,
sehingga jarang terjadi Hipovitaminosis.
Fat Soluble Vitamin :
1. Mekanisme kerjanya belum begitu jelas. Ditemukan dalam makanan
yang mengandung Lemak. Gangguan Absorbsi Lemak akan mengganggu
Absorbsi FSV.
2. Dalam keadaan Normal tak diekskresikan melalui urine, tetapi melalui Faeces.
3. FSV disimpan dalam jumlah cukup banyak, maka dengan intake yg berlebihan
lebih mudah terjadi Hipervitaminosis.

VITAMIN B KOMPLEKS :
Vitamin B Kompleks merupakan sejumlah faktor yang berbeda dalam susunan
kimia dan funsinya, tetapi semuanya larut dalam air.
Macam-macam Vitamin B Kompleks :
1. Thiamin ( Vitamin B1, Aneurine, Anti Beri-beri Substance, Antineuritic
Vitamin).
2. Riboflavin (Vitamin B2, Lactoflavin).
3. Niacin (Vitamin B3, Asam Nikotinat = Nicotinic Acid, Nico tineamide p-p
factor of Goldberger, Pallagra Preventing Factor)
4. Panthonic acid (vit. B5, asam pantoten = asam pantotenat, Chick anti dermatitis
faktor).
5. Pyridoxin (Vitamin B6, Rat anti Deramatitis factor, Adermine).
6. Inositol (Vitamin B7, Mesoinositol).
7. Biotin ( Vitamin B8, Vitamin H, Anti egg-white injury factor).
8. Folic Acid Group (Vitamin B9, B10, B11, Vitamin Bc, Asam Folat, Vitamin
M, PGA = Pteroyl Monoglutamic Acid, Lacto bacillus Caseri factor).
9. Vitamin B12 (Cyanocobalatamine, Cobamide, Anti-Pernicious
Anemia factor Extrinsic factor of Castle).
10. Lipoic Acid (Thioctic Acid).
11. PABA (Para Animo Banzoic Acid).
12. Choline.
Menurut beberapa orang Sarjana , Vitamin B4 yaitu campuran Lysine +
Arganine atau Cysine + Glycocoll + Arganine, menurut Sarjana lainnya terdiri atas
Adenine (anti Paralytic factor of the rat).
Pada umumnya Vitamin B Kompleks ini berfungsi sebagai Coenzyme ( bagian non
Protein dari pada Enzyme) membentuk Holoennzyme.
Holoenzyme ini menjadi akif dengan adanya regulasi hormonal dan
ion-ion mineral seperti : Cu, Mg, dsb.
Karena kebanyakan enzyme2 itu fungsinya sangat berhubungan erat, maka
kekurangan salah satu faktor (Vitamin) dapat mengganggu sebuah rantai proses
kimia yang menyebabkan gejala-gejala klinik defisiensi Vitamin B Kompleks yang
beraneka warna.
Makanan yang kurang salah satu Vitamin B Kompleks biasanya merupakan sumber
yang kurang pula untuk untuk Vitamin B Kompleks lainnya.

Defisiensi Vitamin B Kompleks :


1. Defisiensi Vitamin B1 menyebabkan Beri-beri.
2. Defisiensi Vitamin B2 menyebabkan kelainan Mucosa mulut, bibir, kulit, mata.
STOMATITIS ANGULARIS
3. Defisiensi Niacin menimbulkan penyakit Pellagra.
4. Defisiensi Vitamin B6 menyebabkan kelainan Saraf, Anemia, kelainan kulit.
5. Defisiensi Vitamin B12 menimbulkan Anemia Megaloblastik / Per niciosa.
6. Defisiensi Folic Acid menimbulkan Anemia Megaloblastik.
Faktor2 (Vitamin2) lainnya daripada Vitamin B kompleks cukup tersedia dalam
makanan, sehingga penyakit Defisiensi faktor-faktor ini terjadi selama fungsi
saluran pencernaan normal.

Vitamin B1 = Aneurine, Thiamin :


Sifat-sifat :
- Larut dalam air, kristal berwarna putih.
- Mudah dirusak dalam larutan Alkali / netral oleh pemanasan.
- Pada larutan Asam bisa tahan sampai 120 C.
Fungsi :
- Bentuk aktif daripada Thiamin adalah TPP (Thiamin Pyrophos phate) atau
TDP (Thiamin Diphosphate) yang merupakan Coenzime Carboxylase untuk
Deccarboxylasi dan oksidasi Pyruvic Acid. TPP juga merupakan Coenzyme dari
Enzyme Transketolase pada Hexose Monophosphate Shunt (HMP Shunt). Jadi
Vitamin B1 penting untuk metabolisme Karbohidrat, jika kekurangan Vitamin B1
maka Pyruvic Acid dan Lactic Acid dalam darah akan meningkat, sedangkan
aktifitas Enzyme Transketolase menurun.
- Vitamin B1 juga diperlukan untuk sintesis Acethyl Choline, sehingga bila
defisiensi akan terjadi gangguan penghantaran saraf.
Metabolisme :
Thiamin diabsorbsi dalam usus secara aktif, hanya sedikit yang ditimbun
(terdapat dalam hati, otak, ginjal, otot); kelebihannya diekskresi melalui urine.

VITAMIN B2 = Riboflavin, Bactofllavin


Sifat-sifat :
- Larut dalam air.
- Terdiri dari Kristal berwarna kuning, ini yang memberikan warna kuning pada
susu. Oleh karena terdapat dalam susu, maka disebut Lactoflavin.
- Larutannya memberikan Fluorescensi kuning-hijau.
- Tahan terhadap pemanasan dan asam, tetapi dirusak oleh cahaya / Ultra Violet atau
adanya Alkali.

Fungsi :
Bitamin B2 akan berkombinasi dengan Ester Phosphoric Acid membentuk 2
macam Coenzyme yaitu FMN (Flavin Mononucleotide) dan FAD (Flavin Adenin
Dinucleotide). Kemudian keduanya akan membentuk Phrosthetic group dari
beberapa sistem Enzyme. Kelompok Enzyme dengan Prosthetic group ini disebut
Flavoprotein yang penting dalam transport Hydrogen.
Vitamin B2 berperanan dalam :
1. Metabolisme Karbohidrat, Asam Amino, Asam Lemak, jadi penting
untuk pertumbuhan.
2. Respirasi Seluler.
3. Mungkin juga mempunyai peranan dalam metabolisme Iodopsin, pig
men retina untuk adaptasi cahaya.
Pada jaringa-jaringan Vasculer seperti Cornea,oksidasi jaring an dengan
menggunakan enzyme2 yang mengandung Vitamin B2. Jika defisiensi Vitamin B2,
maka terjadi Vascularisasi yang berlebihan sebagai usaha untuk menambah
Oksigenasi.
Metabolisme :
Absorpsi dalam usus. Selama absorpsi terjadi Phosphorilasi. Ini akan terganggu
bila ada gangguan Gastrointestinal (misal : Gastroenteritis, Achlorhydria).
Disimpan dalam tubuh (Hati, Ginjal, Liem, Otot) dalam jumlah yang terbatas,
Antivitamin terhadap Vitamin B2 yaitu Derivatnya yang mengandung Galactityl.
Cincin Pyrimidine yang berubah menja di cincin 2 : 4 dinitro Benzena juga
mempunyai aktivitas anti B2.

KEKURANGAN: STOMATITIS ANGULARIS


HIPERVASKULARISASI KORNEA
MAGENTA TOUNGUE
DERMATITIS

NIACIN = PP factor, Nicotonic Acid, Niacinamide :


Sifat-sifat :
- Nicotinic Acid dan Niacinamide merupakan kristal putih, larut
dalam air
- Stabil terhadap panas, cahaya, udara dan Alkali.

Fungsi :
Niacine meruapakan bagian dari Coenzyme :
- Coenzyme I - Nicotinamide Adenin Dinucleotide (NAD).
- Coenzyme II - Nicotinamide Adenin Dinucleotide Phosphate (NADP)

Kedua enzyme ini penting untuk pemindahan hydrogen dalam metabo lisme.
Coenzime ini diperlukan dalam metabolisme Intermedier Hidrat Arang
(Glykolisis) dan respirasi seluler, yaitu dalam sistem Dehydrogenase. Melihat
fungsi-fungsi Biokimia tadi, maka Niacin penting untuk keutuhan jaringan normal,
khususnya kulit, Taraktus Gastrointestinal dan susunan saraf.
Nicotinic Acid (tetapi tidak Niacinamide) mempunyai efek Farmakologis,
yaitu :
1. Vasodilatasi Perifer.
2. Bersifat menurunkan Cholesterol serum.

Metabolisme :
Niacin diabsorpsi dengan mudah dalam usus. Dalam tubuh kemudian diubah jadi
Coenzyme. Penyimpanan dalam tubuh sangat terbatas. Sebagian besar diekskresikan
sebagai bentuk Methyl (misal N-Methyl Nicotinamide, dll) dalam urine.
Tubuh bisa membentuk Niacine dari Precursornya yaitu Asam Amino
Tryptophane. Enam Puluh Mmg Tryptophan sama dengan 1 mg
Niacine.
Jadi kadar Niacine dalam makanan sebaiknya disebutkan dalam "Nicotinic Acid
Equivalent" (=kadar Nicotinic Acid + 1/60 kadar Tryptophan).
Asam Amino Leucine m,eningkatkan keperluan akan Nicotinic Acid. Zat yang
bersifat antagonis (anti Vitamin) terhadap Niacin, yaitu : 3 - Acetyl Pyridine.

VITAMIN B6 (Pyridoxin).
Sifat-sifat :
- Yang temasuk kelompok Vtamin B6, yaitu :
* Pyridoxin (bentuk Alkohol) = Pyridokxol
* Pyridoxal ( bentuk Aldehide)
* Pyridoxamine (bentuk Amine)
- Kristal tak berwarna
- Tahan terhadap panas biasa, tetapi dengan pemanasan yang terla
lu lama bisa rusak. Vitamin B6 juga dirusak oleh suasana Alkali
dan sinar Ultraviolet.
Fungsi :
Dalam tubuh Vitamin B6 tadi diubah jadi bentuk Phosphate (Pyridoxal-5-
Phosphate atau Pyridoxamine-5-Phosphate) yang berfungsi sebagai Coenzime
Transaminase dan Decarboxylase, dll.
Antara lain penting dalam :
- Metabolisme Asam Amino --- Transfer Amino Group.
- Metabolisme Kynurenine, yaitu dalam metabolisme Asam Amino
Tryptophane menjadi Nicotinic Acid. Jika kekurangan Vitamin B6,
Proses rantai kimia akan terganggu dan terbentuklah Xanthurenic Acid yang
dikeluarkan melalui urine.
- Metabolisme Asam Lemak Esensial, dalam perubahan Linoleic Acid
menjadi Arashidonic Acid.
- Biosintesis Co--enzyme A.
- Penggabungan Fe dalam sintesis haem yang penting untuk pembentu
kan Hb.
- Glycogen Phosphorilase untuk Glycogenolysis, dll.

Kesimpulan :
Bentuk Phosphate Vitamin B6 ini penting sebagai Coenzyme untuk :
- Produksi Energi
- Metabolisme Lemak
- Aktifitas saraf, jika kekurangan bisa terjadi Neuropathi
- Produksi Hemoglobin (Hb).
Metabolisme :
Vitamin B6 diabsopsi dengan baik didalam usus. Dalam jaringan diubah menjadi
Coenzyme. Diekskresikan dalam urine sebagai 4-Pyridoxic Acid yaitu metabolit
yang tak aktif.
Vitamin B6 bisa diproduksi oleh Microorganisme dalam usus manusia.
Anti Vitamin terhadap Vitamin B6, yaitu :
Desoxypyridoxin, Hidralazyne,
Isonicotinic Acid Hydrazide (INH, obat untuk Tuberculosis).

VITAMIN B12 :
Sifat-sifat :
- Kristal berwarna merah, merupakan zat Hydroskopis, pada bagian sentral terdapat
Atom Cobalt.
- Larut dalam air, Alkohol.
- Tahan terhadap pemanasan dalam larutan netral.
- Labil terhadap Asam Kerat, Alkali dan Cahaya.
- Vitamin C, Vitamin B1 bisa menggunakan Stabilitas Vitamin B12.

Fungsi :
Dalam metabolisme, Vitamin B12 penting untuk Biosintesis, Labile Methyl
group yang penting untuk pembentukan purine dan pirimidine (bagian dari Nucleic
Acid).
Dalam beberapa proses Biokimia dalam tubuh, Vitamin B12 ada hubungannya
dengan Folic Acid.
Vitamin B12 juga berfungsi dalam metabolisme intermedier Hidrat Arang dan
Lemak.
Defisiensi Vitamin B12 bisa mempengaruhi setiap sel tubuh, terutama sel-sel
yang cepat membelah sepereti jaringan pembentuk darah, traktus-gastro intestinal
dan susunan syaraf yang menyebabkan degenerasi sel saraf pada madula spinalis &
saraf perifer.
Metabolisme :
Untuk absorpsi Vitamin B12, (extrinstic factor) diperlukan instrinstic fantir yang
terdapat dalam getah lambung.
Absorpsi Vitamin B12 terjadi di ileum.
Di dalam darah Vitamin B12 terikat dengan Protein serum.
Di ekskresikan melalui urine.
Vitamin B12 disimpan di dalam hati.
Vitamin B12 dapat dibuat dalam jumlah yang cukup oleh flora usus.

FOLIC ACID :
Sifat-sifat :
- Serbuk kristal berwarna kuning jingga.
- Larut dalam air hangat, tak larut dalam alkohol.
- Struktur kimia terdiri dari inti pteridine + PABA + Glutamic Acid.
- Stabil dalam larutan Asam.
- Bila dipanaskan dalam susunan netral dan Alkali bisa rusak.

Fungsi :
- Folic Acid di dalam hati akan diubah menjadi Folic Acid (N5 Formil Tetra Hydro
Folic Acid = Citrovorum Factor Leucovorum Factor) yang merupakan bentuk aktif
daripada Folic Acid. Perubahan ini dipercepat dengan adanya Vitamin C.
Folic Acid berfungsi sebagai Carrier gugusan Atom Carbon, misalnya Formyl
(-CHO) yang digunakan untuk proses2 sintesis dalam tubuh, seperti Nucleic Acid,
Protein dll. Dalam beberapa proses ini ikut serta Vitamin B12. Folic Acid
mempunyai antagonis yaitu Aninopterin (4--Amino Folic Acid) ia mencegah
perubahan Folic Acid ke Folinic Acid. Aminopterin mempunyai blokir sintesis
nucleic acid.
Obat2 lain yang bersifat antagonist adalah : Pyrimethamin, Derivat Barbitrat,
Methothrexate.
BIOTIN (VITAMIN H) :
Sifat-sifat :
- Merupakan derivat cyclic daripada urea. Zat yang tak berwarna.
- Larut air dan alkohol.
- Tahn terhadap panas, asam dan alkali.
Fungsi :
Biotin berperanan untuk reaksi-reaksi Carboxylasi dalam metabolisme
intermedier (antara) Hidrat Arang, Protein dan Lemak.
Metabolisme :
- Biotin diabsorpsi dalam usus halus.
- Biotin dapat dibuat oleh microorganisme dalam usus manusia.
Telur mentah mengandung zat Avidin yang merupakan antagonist terhadap biotin.
Tetapi bila telur dimasak, zat avidin ini akan rusak.

PANTHOTENIC ACID :
Sifat-sifat :
- Merupakan minyak yang lengket, warna kuning muda.
- Larut dalam air dan alkohol.
- Tidak stabil terhadap asam, basa dan panas.
Fungsi :
Merupakan bagian dari Co-enzyme A (Co A). Fungsi Co A adalah untuk
pembawa Carboxylic Acid, misalnya dengan asam asetat, panthotenic acid
membentuk Acetyl Co A yang penting untuk metabolisme Lemak, Hidrat Arang dan
Protein.

Metabolisme :
Panthotenic acid diabsorpsi dalam usus. Dalam jaringan akan diubah menjadi Co
Enzyme A (Co-Acetylase). Zat-zat yang bersifat Antagonist yaitu Salysilic Acid,
Mandelic Acid, juga Omega Methil Panthotenic Acid.

CHOLINE :
Sifat-sifat :
- Kristal Hygroskopis. Tak berwarna.
- Merupakan basa organik yang Kuat. Choline merupakan bagian Phospholipid
(misalnya Lecithin) dan Acethyl Choline.
- Bisa di buat oleh tubuh, bila terdapat banyak unsur "Labile
Methyl" seperti Betaine dan Methionine.
Fungsi :
- Sebagai Lipotropic Factor, untuk mencegah degenerasi Lemak dalam Hepar.
- Dapat diubah menjadi Betaine untuk donor Methyl.
- Dapat diasetilasikan menjadi Acethyl Choline yang penting untuk penghantaran
rangsangan saraf.

INOSITOL :
Sifat-sifat :
- Merupakan zat menyerupai Hidrat Arang (Hexa Hydroxy Cycloxane).
- Zat yang aktif adalah mesoinositol.
- Dalam tumbuh2an, buah, Cereal, terdapat dalam bentuk bebas atau dalam bentuk
Phytin (yaitu garam Cacium Magnesium Inositol

Phosphoric Acid.
- Ditemukan dalam jaringan dan cairan tubuh.
Fungsi :
- Pada manusia belum jelas fungsinya.
- Pada tikus, inositol merupakan Lipotropic Factor.

Para Amino Benzoic Acid (PABA) :


Sifat-sifat :
- Merupakan konstituen daripada Folic Acid.
- Mempunyai sifat antagonis terhadap Sulphonamide.

LIPOIC ACID :
Sifat-sifat :
- Merupakan Asam Lemak yang mengandung S (6,8-dithio-octanoic acid =
thioctic acid).
- Merupakan faktor yang penting untuk pertumbuhan pada microor ganisme.
- Defisiensi pada manusia belum pernah dilaporkan.

VITAMIN C (Ascorbic Acid)


Sifat-sifat :
- L-ascorbic acid (Vitamin C) merupakan gula sederhana (Simple sugar), dapat
dibuat dari glukose.
- Merupakan "reducing agent" yang paling aktif (anti oxidant).
- Merupakan kristal putih, stabil jika kering dalam udara dan cahaya atau dalam
larutan asam.
- Mudah larut dalam air dan mudah dioksidasi terutama dalam suasana basa dan
jika terkena cahaya, panas dan metal terutama Copper (Tembaga).
Fungsi :
Fungsi Vitamin C biokimianya belum diketahui jelas (bukan bersifat sebagai Co-
enzyme seperti pada Vitamin B Kompleks).
Vitamin C terlibat dalam reaksi2, sebagai berikut :
1. Oksidasi Asam Amino tertentu, misalnya Tyrosine.
Pada bayi yang menderita defisiensi Vitamin C, p-hydroxy phenil piruvic acid
dan homogentisic acid ditemukan dalam urine, ini menandakan oksidasi daripada
tyrosine yang tidak sempurna. Begitu pula bayi prematur yang diberi makanan
tinggi
Protein yang banyak mengandung tyrosine akan mengekskresikan
p-hydroxy phenyl lactic acid dan p-hydroxy phenyl pyruvic acid.
2. Reduksi Folic acid menjadi Folinic acid memerlukan Vitamin C.
3. Vitamin C penting dalam pengangkutan Fe (besi) dari Transferrin (dalam plasma)
ke Ferritin (dalam jaringan) juga dalam ab sorpsi Fe pada usus.
4. Vitamin C penting dalam pembentukan Proline menjadi hydroxy proline yang
merupakan komponen penting daripada serabut-serabut Collagen.
Jadi Vitamin C penting dalam :
1. Respirasi Seluler.
2. Pembentukan sel darah merah ( Hemoglobin).
3. Penyembuhan luka (dlm pembentukan jaringan ikat collagen).
Metabolisme :
Vitamin C bisa disintesis oleh binatang-binatang (kecuali kera, marmot, manusia
tak bisa membuat Vitamin C).
Mudah diabsorpsi oleh usus, absorpsinya berkurang pada Achlorhydria, usia lanjut,
juga pada penyakit2 infeksi sdaluran pencernaan.
Vitamin C ditimbun dalam jumlah terbatas dalam cairan2 tubuh dan jaringan tubuh
terutama glandula suprarenalis.
Kadar Vitamin C dalam Glandula Suprarenalis ini akan berkurang bila kelenjar
tadi dirangsang oleh ACTH atau dalam keadaan stress.
Vitamin C terutama dikeluarkan (ekskresi) melalui urine.

BAHAN-BAHAN MAKANAN SUMBER VITAMIN


Pada waktu ini diantara vitamin2 yang mendapat perhatian khusus ialah : Vit. A,
Vit. B kompleks, Vit. C, Carotine (pro Vit.A), oleh sebab itu uraian selanjutnya
terutama ditujukan pada mineral2 dan vitamin2 tsb. di atas.
Vitamin pada umumnya terdapat dalam jumlah yang cukup banyak dalam tumbuh-
tumbuhan, khususnya pada bagian-bagian tertentu daripada tanaman (yaitu daun dan
buah). Beberapa makanan asal hewan juga kaya akan vitamin .
Oleh karena dalam kehidupan sehari-hari bagian2 tumbuh-tumbuh an digolongkan
dalam sayur-sayuran dan buah-buahan maka untuk praktisnya penggolongan ini yang
dipakai.
Dalam garis besarnya bahan-bahan makanan sumber vitamin dan mineral
digolongkan kedalam 3 golongan yaitu :
I. Sayur-sayuran
II. Buah-buahan
III. Lain-lain (tumbuh-tumbuhan dan hewan)
Penggolongan kedalam sayur-sayuran dan buah2an didasarkan atas fungsi bagian-
bagian tumbuh2an dan pola makan sehari-hari. Demikianlah yang dimaksud dengan :
- Sayur-sayuran ialah bagian2 tumbuh2an yang dimakan bersama-sama dengan
makanan pokok dan atau lauk pauk (main course/main meal)
- Buah2an ialah bagian2 tumbuh2an ( biasanya buah ) yang dimakan sesudah
makan (main course) atau di luar waktu makan (sebagai jajan atau snack).

ad.I Sayur-sayuran :
Penggolongan sayur-sayuran ada 2 yaitu :
1. Menurut bagian pada tumbuh-tumbuhan
2. Menurut warna
ad.1. Menurut penggolongan ini kita kenal :
a. Sayuran daun (bayam, kangkung, kol, dll)
b. Sayuran buah (tomat, labu, dll)
c. Sayuran lain :
- akar,/umbi (wortel, kentang, bit, dll))
- batang (seledri, daun bawang)
- bunga (bunga kol)
ad.2. Menurut warna di bagi atas 2 yaitu :
a. Sayuran berwarnah hijau, kuning, merah, coklat (bayam, tomat, wortel)
b. Sayuran tak berwarna (kol, labu,bunga kol, dll)

ad.II Buah-buahan :
Penggolongan buah-buahan ada 2 yaitu :
a. Buah-buahan berwarna kuning, merah, coklat dll.
b. Buah-buahan tak berwarna.
Sayur-sayuran dan buah-buahan yang berwarna biasanya men gandung banyak
carotine, sedangkan sayur-sayuran daun hijau kaya akan Fe, Ca, dan vitamin K.
Buah-buahan yang manis kaya akan hidrat arang (fructose, glukose) dan yang
asam kaya akan vitamin C (bangsa citrum, jeruk).

ad.III Lain-lain :
Mineral dan vitamin juga terdapat pada bahan-bahan makanan yang tidak
termasuk sayur-sayuran dan buah-buahan. Karena ahan-bahan makanan ini sukar
digolongkan menurut fungsinya dalam menu, maka penggolongan dibuat menurut
macam amin/mineral yang terdapat di dalammya.

Fungsi sayur-sayuran dan buah-buahan dalam menu Indonesia


Sayur-sayuran :
Sayur-sayuran di Indonesia dimakan bersama-sama makanan pokok dan atau lauk
pauk dalam bentuk hidangan yang berkuah atau dimakan dalam bentuk
mentah/direbus dengan sambal. Jika sayur-sayuran ini dimakan dalam jumlah yang
cukup besar, maka dapat memberikan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup
banyak.

Buah-buahan :
Buah di Indonesia umumnya dimakan sesudah makan (main course /meal) dalam
bentuk mentah sebagai "pencuci mulut" yaitu bahan makanan untuk menghilangkan
rasa amin/lemak sesudah makan.
Tetapi buah2an sering pula dimakan di luar waktu makan dalam bentu rujak atau
asinan atau manisan atau setup (dimasak dengan banyak air gula).
Seperti juga sayur, buah2an kalau dimakan dalam jumlah besar merupakan
merupakan sumber yang kaya akan vitamin dan mineral.
Sayur-sayuran dan buah-buahan selain penting sebagai sumber vitamin dan mineral
juga penting sebagai bahan makanan yang kaya akan cellulose.
Cellulose ini penting untuk memberikan isi (bulk) kepada usus dan menstimulir
peristeltik usus.

BAHAN-BAHAN MAKANAN SUMBER VITAMIN


Vitamin B kompleks :
Vitamin B1 :
- Dari h e w a n : susu, telur, daging, ikan
- Dari tumbuh-tumbuhan : kacang2an (legumes), cereals (padi- padian),
misalnya:gandum, beras, pada kulit arinya, sayur mayur, buah-buahan, banyak
terdapat pada ragi (yeast).

Vitamin B2 :
- Dari hewan : susu, telur, hati, daging, keju dll.
- Dari tumbuh-tumbuhan : sayur-sayuran warna hijau, ragi.

Vitamin B3 (Niacin) :
Sumber niacin : daging,ikan,hati,yeast, kacang-kacangan.
Sumber triptophane : telur, susu, makanan yang kaya protein.

Catatan : Pada beberapa cereals (misalnya jagung), nicotinic acid berada bentuk
niacytin, yang tidak bisa diabsorbsi. Niacin dalam jagung ini bisa dibebaskan dari
bentuk Niacytin dengan menggunakan air kapur (zat yang bersi fat alkalis). Jagung
terkenal mengandung kurang tryptophane. Susu dan telur kurang mengandung niacin,
tetapi kaya akan tryptophane.

Vitamin B6 :
- Dari hewan : daging, hati, susu, telur.
- Dari tumbuh-tumbuhan : kacang-kacangan, cereals.

Vitamin B12 :
- Hanya bersumber dari hewan : hati, ginjal, otot, saraf.

Folid Acid :
- Bersumber dari sayuran hijau, hati, yeast.
Perhatian : Susu mempunyai kadar folid acid yang rendah,
susu kambing mempunyai kadar folid acid yang rendah sekali.
Biotin :
- Sumber : Terdapat dalam jaringan hewan dan tumbuh-tumbuhan,
misalnya : hati, yeast.

Panthotenic acid :
- Sumber : Terdapat pada seluruh jaringan hidup. Sumber yg
paling baik terdapat pada : hati, ginjal, yeast, kuning telur dan sayuran
segar.

Choline :
- Sumber : Banyak dalam jaringan hewan, misalnya : telur,juga
pada cereal dan sayuran.

Vitamin C :
- dari hewan : hati, telur ikan, telur.
- dari tumbuh-tumbuhan : jeruk, buah-buahan (terutama yang asam), sayuran segar
hijau, kentang.

Anda mungkin juga menyukai