v-2
- Pengembangan industri
- Transportasi (Pengelolaan pelajonl commuter)
- Penyediaan Perumahan dan fasilitas pendukungnya
- Pengembangan industri
- Transportasi (Pengelolaan pelajon/ commuter)
- Penyediaan Perumahan dan fasilitas pendukungnya
c. Kawasan Dempet- Godong (Kabupaten Grcbogan)
v-3
5.2. KAWASAN STRATEGIS PERTUMBUHAN EKONOMI
(KAWASAN KORTDOR JALAN ARTERT pRtMER)
v4
Mengantisipasi dampak pembangunan jalan tol, terhadap fungsi-fungsi
regional yang telah berkembang disepanjang koridor jalan semarang-
Demak.
v-5
Gambar 5.2. Kondisi Pantaiyang Terkena Abrasi dan Rob
Tanah timbul terjadi akibat sedimentasi dan akresi. Tanah timbul ini
seharusnya menjadi tanah negara, namun demikian banyak tanah timbul
yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk budidaya tambak.
Bahkan tindakan ilegal jual beli tanah timbul ini terjadi, jika masalah ini
tidak segera ditangani, akan memunculkan permasalahan kepemilikan
dan pemanfaatan dikemudian hari.
v-6
Gambar 5.3. Lokasi Abrasi, Akrcsi, Pencemaran dan
Sedimentasi di Kab. Demak
v-7
Obyek Wisata Pantai Surodadi lokasi sangat dekat dengan Kota
Semarang yang tidak memiliki objek wisata pantai yang baik, sehingga
Pantai Surodadi diharapkan akan menjadi objek tujuan wisata pantai
penduduk Kota Semarang.
' Pemberdayaan nelayan yang dimaksud dalam hal ini adalah upaya meningkatankan posisi
tawar nelayan dalam prosesjual beli ikan, sehingga tidak dimanfaatkan tengkulak.
v-8
PEMERINTAH KABUPA1EN DEIIAK
BADAN PERENCANAAil PEITBANGUT{AN DAERAH
( BAPPEDA}
KAB,JEPARA
REVISI RENCANA TATA RUANG WILAYAH
KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2010.2030
-' Sungai
+ + +
v-9
Orientasi
,A \ KAB.GROBOGAN
t---a
4{,
I-v(
--. ..-"f*-'')
SUMBER:
PETA RUPA BUMI KABUPATEN DEMAK 1 :25.000
HASIL ANALISIS TIM PENYUSUN 2OO9
'f-t
Bab-6
Arahan Pemanfaatan Ruang
Kabupaten Demak
cBaginn ini memherifotn uraian tentang arafran cemanfaatan fi3tang yng terfiiri
arafran perwuju[an struftlur ntan{ fan pok nung 6akm ientu{perwtju[an
naing-na-ring program jary oQgo [irmcanafotn
Salah satu fungsi rencana tata ruang wilayah adalah sebagai acuan bagi
Pemerintah Daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan program lima tahunan
dan progmm tahunan. Arahan pemanfaatan ruang berisikan indikasi program
pembangunan utama jangka menengah lima tahunan dan tahunan. Indikasi
program pembangunan merupakan penjabaran keb'rjaksanaan dan rencana
pengembangan tata ruang yang telah ditetapkan ke dalam program-program
pembangunan. Dalam bagian ini akan diidentifikasi program lima tahunan dalam
kurun waktu duapuluh tahun untuk mewujudkan RTRW Kabupaten Demak.
Program-program berikut pada dasamya masih bersifat indikatif yang diharapkan
dapat memberikan indikasi bagi penyusunan program pembangunan sektoral
serta pembangunan pada wilayah yang diprioritaskan pengembangannya; baik
dalam jangka lima tahun pertama, kedua, ketiga maupun pada lima tahun
keempat.
a. Penyusunan KTP2D
b. Pengembangan pusat pelayanan perdasaan
vt-2
Penrujudan sistem transportasi dilakukan melalui program:
vt-3
- Jalur Karangnyar- Sambung - Sidomulyo - Merak.
- Jalur Gajah - Dempet.
- Jalur Dempet- Balerejo.
vt-4
4. Penrvujudan sistem jaringan energi dilakukan melalui program:
. Pengawasan dan Penertiban sumber air yang berasal dari sumber air
tanah dalam, terutama yang digunakan oleh industri.
. Memperbaiki jaringan pipa air bersih yang ada secara bertahap dan
meningkatkan manajemen operasi dan pemeliharaan pelayanan air
bersih.
vt-5
7. Penrujudan sistem prasarana lingkungan dilakukan melalui program:
vt-6
. Penetapan kawasan dan strategi penanganan kawasan hutan
produksi berdasarkan kesesuaian tanahnya.
D Pembentukan pusatdesa.
vt-7
f. Perwujudan kawasan pennukiman perkotaan dilakukan melalui
program:
vt-8
Tabel 6.1. Indikasi Program
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Demak Tahun 2010-2029
PROGRAM UTAMA
- - IKK Sayung
Penyusunan Peraturan Zonasi. - IKK Karangtengah
- Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, - IKK Bonang
- Pengendalian kegiatan komersial/perdagangan, - IKK Dempet
mencakup pertokoan, pusat belanja, dan sejenisnya. - IKK Gajah
- IKK Karanganyar
- IKK Mijen
vt-9
WAKTU PELAKSANAAN
PRAKIRAAN
PJM I PJM 2 PJM 3 PJM 4
BIAYA
SUMBER
NO. PROGRAM UTAMA LOKASI
6tl Gi ! $l rF t!
!!! f 3 F
.s s!F! cn| 6{
n
n fi.\l !
.\l (Juta Rupiah)
DANA IIIISTANSI
ct
a\t GI Fl C
(\ cGl talE
(ll
3! G c
fl l\l
c
a\ 6l (\
PEI.AKSAT{A
CT
$ f,.t C\i
Purwodadi
Jalur Trenqouli / Gaiah - Miien - Welahan Jeoara
3. Peningkatan Jalan lokal, meliputi : 50.000 APBN Dis. Kimprasda
- Jalur Demak - Bonang / Wedung APBD Provinsi
- Jalur Onggorawe - Waru - Mranggen APBD
- Jalur Mranggen - Kangkung Kebonbatur
Banyumeneng / Girikusumo
- Jalur Kangkung Sumberejo Margohayu
Wonosekar
- Jalur Karangawen - Jragung
- Jalur Karangtengah - Guntur - Karangawen
- Jalur Pamongan - Bulusari- Bandardowo (Semarang)
- Jalur Onggorawe - Suradadi
- Jalur Karangtengah - Tambakbulusan
- Jalur Jalan Desa Sriwulan - Bedono- Timbulsluko -
Surodadi - Tambakbulusan - Morodemak - Purworejo
- Jalur Jalan desa Berahan Wetan - Babalan -
Kedungmutih - Kedungkarang - Tedunan
- Jalur Wedung - Bungo -Jetak - Mijen
- Jalur Karanganyar - Kedungwaru kidul
Gempolsongo - Mijen
- Jalur Bungo - Mutih Kulon
- Jalur Karangnyar - Sambung - Sidomulyo - Merak
- Jalur Gajah - Dempet
- Jalur Dempet - Balerejo
- Jalur Dempet- Kebonagung
- Jalur Karangtengah - Pasar Wonosalam - Doreng -
Meganten
- Jalur Demak - Pasar Wonosalam
- Jalur Mranggen - Batursari - Pucanggading / W Rl -
Kebonbatur
b. Pengembanqan angkutan umum
1. Studikelavakan sistem anokutan 300 APBD Dinas Perhubunoan
2. Penyediaan pemberhentian untuk angkutan umum bus 10,000 APBD Dinas Perhubungan
maupun non-bus yang memadai
3. Penataan ulang dan pengembangan fungsi terminal serta 1000 APBD Dinas Perhubungan
funosi pelayanan terminal,
c. Penqembanqan sarana transportasi:
1. Pembangunan TerminalTipe B Kota Demak 20.000 APBN Dinas Perhubungan
APBD Provinsi
APBD
2. Peninokatan terminaltioe C: Kota Weduno 20.000 APBN Dinas Perhubunoan
vt-10
WAKTU PEI.AKSANMN
PRAKIRAAN
PJM 1 PJM 2 PJM 3 PJM 4 SUMBER
ltlO. PROGMM UTAMA LOKASI BIAYA
C\alci ! !$ {F Fa
lFiI cl
at(! c
oi
.r{ cll
.\l 6\I .\I
rl
(\ DANA INSTANSI
(\ ct crl c G .D f!!!
t G
GI C\u(\ 6l $q fr n| HH cR c
6r 3\I (\i C\r
tJuta Rupiahl PETAKSANA
f. Air Limbah
vt -11
WAKTU PELAKSANAAN
PRAKIRAAN
PJM 1 PJM 2 P ,M 3 PJM 4 SUMBER
N0. PROGRAM UTAMA LOKASI BIAYA
ci rrl rfj (c F
F s c ol 3\II (\tl .\at (\
) (\tl -j -lr (Juta Rupiah)
DANA INSTANSI
.\ o lil s E ol
cc\ G ".1 ot c
ctl ol
(ra t\ C\ Grl 6rl Grl Grl C\
PETAKSANA
- Sosialisasi sistem penanganan limbang kakusltinja dengan Seluruh Kawasan IKK 500 APBD Dis, Kimprasda
menqounakan tanoki seltic tank komunal, (Prooram Sanimas) Kapedalda
Seluruh Kawasan IKK 4,000 APBD Dis, Kimprasda
- Pembangunan IPLT,
Kaoedalda
- Pembangunan instalasi pengolahan air limbah industri secara Seluruh Kawasan IKK 7.000 APBD Dis, Kimprasda
induvidual, Kapedalda
- Penyusunan Rencana Untuk Sistem Drainase Seluruh Kawasan IKK 1.000 APBD Dis, Kimprasda
Seluruh Kawasan IKK 1.000 APBD Dis, Kimprasda
- Penyusunan DED sistem penyaluran air limbah,
Kapedalda
- Penvusunan rencana Induk Sistem Drainase Seluruh Kawasan IKK 1,000 APBD Dis, Kimprasda
o, Sistem Persampahan
- Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pengolahan sampah Seluruh Kabupaten 2.000 APBD Dis, Kimprasda
oroanik skala kecil/compostins (linqkunoan RT atau RW) Kapedalda
- Penyiapan peralatan dengan pembangunan fasilitas pendukung Seluruh Kabupaten 5,000 APBD Dis. Kimprasda
untuk sistem persampahan Kapedalda
- Pengadaan TPS/Container/bak sampah komunal untuk masing- Seluruh Kawasan Perindustrian 5,000 APBD Dis. Kimprasda
masins kelurahan dan termasuk TPS khusus industri Kapedalda
- Penertiban pemisahan sampah Non 83 dengan sampah 83 dari Seluruh Kabupaten 2.000 APBD Dis, Kimprasda
industri, bangunan komersil, rumah sakit, hotel dan bangunan Kapedalda
penohasil sampah lainnva
B PERWUJUDAN POLA RUANG
Perwuiudan Kawasan Lindunq
Seluruh Kabupaten 400 APBD Dis Hutbun
- Penetapan Kawasan Lindung
Bappeda
Seluruh Kabupaten 400 APBD Dis Hutbun
- Penataan batas Kawasan Lindung
Bappeda
Seluruh Kabupaten 400 APBD Dis Hutbun
- Pemetaan Kawasan Lindung
Bappeda
Seluruh Kabupaten 10,000 APBD Dis Hutbun
- Penguasaan Kawasan Lindung
Bappeda
Seluruh Kabupaten 8,000 APBD Dis Huhun
- Rehabilitasi dan konservasi lahan di Kawasan Lindung,
Bappeda
Seluruh Kabupaten 5000 APBD Dis Hutbun
- Pengamanan dan pengendalian lahan di Kawasan Lindung,
Bappeda
- Pembanqunan Taman Skala Kecamatan Seluruh Kabuoaten 8.000 APBD Dis Kimorasda
tl Perwuiudan Kawasan Budidaya
a. Penruiudan kawasan hutan oroduksi
Kecamatan Mranggen 500 APBD Dis Hutbun
1. Penetapan hutan lindung diluar kawasan hutan
Kecamatan Karanoawen
2. Pemberian bantuan bibit tanaman tahunan pada lahan Kecamatan Mranggen 3000 APBD Dis Hutbun
yang berkelerengan 2*40o/o yang dikuasai masyarakat; Kecamatan Karanqawen
b. Perwuiudan kawasan oertanian
vl -12
L mempertahankan lahan sawah yang beririgasi teknis
vt -13
Bab-7
Arahan Pengendalian Pemanfaatan
Ruang dan Rencana Peraturan Zonasi
Wifayah Kabupaten Demak
$agian ini mmrfieriftgn uraian tentong flrafian aengmf,afran Qemanfaatan
Qgang yttg terftri atas Qengen[afrnn Qemanfaatan Qyang, (Peraturan
Zonasi Arafran Qerizhwn, Arafran Ircentf {Dbfuentrt Arafran Sanftgi
A [ninis tratf [an Qe ng aw as an (Petutaan Wang. S e kin itu jug a nunj e fas fom
tentang Qgncatw Zonasi Qetwtaan Aa&ng Witayfi 1(p6upatzn Aemafrlang
metiputi I(gtentuan 'Unun dan Aturan Qenggunatn Lafran
vil-2
Revisi Produk Renc. Tata
TASYARAIOAT
I
I
I
I
I
r
-IIIIII- ?noFs - |
PET{GENDALIAN
vil-3
a. Ketentuan umum tentang kegiatan-kegiatan apa saja yang boleh
berada didalam satu zona peruntukan tertentu.
vil-4
tentang penjabaran renqlna yang berisifat makro ke dalam rencana yang
bersifat intermediate sampai kepada rencana yang bersifat rinci.
Dalam RTRW Kabupaten Demak, standar aturan untuk setiap zona kawasan
adalah sebagai berikut:
vil-5
o Kegiatan yang diperbolehkan hanya: kegiatan yang memiliki fungsi
lindung.
1) Penetapan zonasi
vil-6
2) Aplikasiruang ;
Hal-hal yang diatur untuk setiap jenis perpetakan pada setiap zona,
meliputi:
vil-7
TABEL 7.1. KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASIWILAYAH
KABUPATEN DEMAK TAHUN 2010-2029
Zona Berdasarkan Pola Ruang Ketentuan Umum Peraturan Zonasi
Deskripsi Keterangan
Illilavah lGbunatsn Demak Kelentuan Umum Kegiatan
A GurasanTinaunq
1, Kawasan Linduno vano memberikan perlindungan kawasan bawahannya
Kawasan Lindung Diluar Kawasan Hutan Hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai > Kegiatan budidaya yang diperkenankan di hutan lindung adalah
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk kegiatan yang tidak mengolah permukaan tanah secara intensif;
mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, > Kegiatan budidaya hutan lindung yang berada dalam kawasan hutan
mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan adalah kegiatan hutan produksi terbatas;
tanah, > Apabila terdapat hutan produksi yang masuk kriteria kawasan hutan
lindung, agar ditingkatkan upaya konservasinya menjadi hutan
produksi terbatas;
> Kegiatan yang ada di hutan lindung yang tidak menjamin fungsi
linduno, secara bertahap dikembalikan pada funqsi utama kawasan
. Kawasan Resaoan Air Kawasan yang mempunyai kemampuan untuk menyerap > Kegiatan atau hal-hal yang bersifat menghalangi masuknya air hujan
hujan sebagai sumber utama pembentukan air tanah ke dalam tanah pada kawasan resapan air diminimalkan, bahkan
ditiadakan;
> Wilayah-wilayah yang ditengarai mengandung potensi resapan air,
dapat dialokasikan sebagai kebun campuran berbagai tanaman
tahunan, hutan produksi terbatas, ataupun hutan lindung;
> Kegiatan budidaya yang diperbolehkan adalah kegiatan yang tidak
mengurangi fungsi lindung kawasan;
> Dilarang melakukan kegiatan budidaya yang bersifat menutup
kemungkinan adanya infiltrasi air ke dalam tanah; dan
> Kegiatan yang diperbolehkan dilaksanakan di kawasan resapan air
adalah pertanian tanaman semusim atau tahunan yang disertai
tindakan konservasi dan agrowisata.
2. Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan Sempadan Sungai Kawasan sepanjang kiri dan kanan sungai, termasuk > Dilarang mendirikan bangunan pada kawasan sempadan sungai.
sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang > Dilarang melakukan kegiatan yang secara sengaja dan jelas
mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan menghambat arah dan intensitas aliran air sama sekali tidak
fungsi sungai. diperbolehkan.
> Diperbolehkan bagi kegiatan pertanian dengan jenis tanaman yang
diijinkankan pada kawasan sempadan sungai;
> Diperbolehkan bagi kegiatan yang tidak memanfaatkan lahan secara
luas;
> Diperbolehkan melakukan kegiatan yang dapat memperkuat fungs'
perlindungan kawasan sempadan sungai dan tidak mengubah fungst
keoiatannva di masa mendatang,
' Kawasan Sempadan Pantai Kawasan tertentu sepanjang pantai, yang bermanfaat > Kegiatan yang diperbolehkan dilakukan di sepanjang garis pantat Kawasan Sempadan Pantai di Kabupaten
penting untuk menjaga kelestarian fungsi pantai dari adalah kegiatan yang mampu melindungi atau memperkuat Demak terdapat di sepanjang pantai di
berbagai kegiatan yang dapat mengancam perlindungan kawasan sempadan pantai dari abrasi dan infiltrasi air Kecamatan Sayung, Karang Tengah, Bonang,
kelestariannya. laut ke dalam tanah; dan dan Wedung
> Pada kawasan sempadan pantai, usaha-usaha yang berkaitan
dengan kelautan tetap dapat dilakukan sepanjang tidak mengganggu
atau menouranoi funqsi lindunq kawasan.
. Kawasan Sekitar Mata Air kawasan di sekeliling mata air yang mempunyai manfaat > Kegiatan yang diutamakan adalah kegiatan perhutanan dengan jenis
penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi mata tanaman tahunan yang produksinya tidak dilakukan dengan cara
air, Tujuan perlindungan kawasan ini adalah untuk penebangan pohon;
melindunoi mata air dari keoiatan budidava vanq dapat > Dilarano melakukan kegiatan penggalian atau kegiatan lain yang
vil -8
Zona Berdasarkan Pola Ruang Ketentuan Umum Peiituran Zonasi
Deskipsi KetCntuan Umum Kegiatan Keterangan
Wilayah lGbupaten Demak
merusak kualitas air dan kondisi fisik kawasan sekitarnya, sifatnya mengubah bentuk kawasan sekitar mata air dan/atau dapat
mengakibatkan tertutupnya sumber mata air:
> Diperbolehkan melakukan kegiatan persawahan, perikanan, atau
kegiatan pertanian dengan jenis tanaman tertentu yang
diperbolehkan;
> Diperbolehkan melakukan kegiatan yang secara langsung tidak
terkait dengan pemanfaatan sumber mata air; dan
> Kegiatan yang sudah ada dan dapat mengganggu fungsi kawasan
sekitar mata air, dipindahkan dengan penggantian yang layak sesuai
denoan peraturan perundanq-undangan yang berlaku,
Area memanjang{alur dan/atau mengelompok, yang Tidak diijinkan atau membiarkan adanya daerah gundul atau terbuka Berdasarkan bentul(nya Kawasan terDuKa n|Jau
Kawasan Terbuka Hijau termasuk di Dalamnya
Hutan Kota penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh serta menutup areal yang gundul dengan pepohonan atau rumput- di Kabupaten Demak direncanakan akan
tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang rumputan/ semak belukar terbagi kedalam bentuk-bentuk berikut ini:
sengaja ditanam, dan termasuk didalamnya adalah hutan Dilarang melakukan penebangan pohon di kawasan ini tanpa seijin - Bentuk Jalur, yaitu ruang terbuka hijau yang
kota. instansi atau pejabat yang berwenang, serta memberikan sangsi dibangun memanjang antara lain berupa
yang cukup berat bagi para pelanggarnya jalur peneduh jalan raya, jalur hijau di
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik lndonesia
Nomor 63 Tahun 2002 Tentang Hutan Kota, hutan kota Melakukan penguatan dengan menggunakan tanaman keras sempadan sungai, sempadan pantai dengan
diselenggarakan dengan tujuan untuk kelestarian, terhadap tebing-tebing yang lebih tinggi dari 3 meter dengan memperhatikan zona pengaman
keserasian dan keseimbangan ekosistem perkotaan yang kemiringan lebih besar dari20o/o fasilitaslinstalasi yang sudah ada, antara
meliputi unsur lingkungan, sosial dan budaya, kemudian Di daerah ini dikembangkan jenis tanaman semusim dan dilakukan lain ruang bebas SUTT
hutan kota juga berfungsi untuk memperbaiki dan pengawasan yang cukup ketat agar tidak terjadi penebangan pohon - Mengelompok, yaitu merupakan ruang
menjaga iklim mikro, nilai estetika dan meresapkan air, secara liar atau pengembangan kegiatan budidaya terbuka h'rjau yang dibangun dalam satu
serta menciptakan keseimbangan dan keserasian Kegiatan perkotaan yang dapat diijinkan di kawasan ruang hijau kota kesatuan lahan yang kompak,
lingkungan fisik kota, serta mendukung pelestarian ini hanya berupa kegiatan rekreasi dan olahraga alam. - Menyebar, yaitu merupakan ruang terbuka
keanekaragaman hayati, hijau yang dibangun dalam kelompok-
kelompok yang dapat berbentuk jalur dan
atau kelompok yang terpisah dan
merupakan satu kesatuan pengelolaan.
vil -9
> Drlarang melakukan kegiatan yang berdanrpak dapat mernpengaruht
kelancaran tata drainase; dan
> Mengutamakan pembangunan fisik berupa pengembangan saluran
dratnase,
;Fengamanan terhadap tegakan bangunan sebidang tower tegangan
5, Penoelolaan Kawasan Saluran Udara Tegangan
ting$ dan kiri kanan bidang sejajar maksimal 10 meter - 50 meter,
yaitu sebagai zona Penghalang,
, irenerapan sempadan tersebut hanya bisa diterapkan pada lahan
yang masih relatif kosong, sedangkan untuk lahan yang sudah
padat perlu sosialisasi dan kearifan daerah diddam penanganannya
t Penggunaan lahan sempadan SUTT adalah tanaman jenis
di
rumput-rumputan yang juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau'
Antara jaringan SUTT dengan permukiman dibatasi oleh zona
penghalang, yaitu berupa pepohonan akar keras dan jalan inspeksi'
> Penetapan jarak bebas minimum antara penghantar SUTT dengan
tanah dan benda lain, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
@ yang tidak sesuai dengan kegiatan ini, > Rehabilitasi kawasan tambak dan
Kawasan yang dtfungsikan untuk kegiatan perikanan dan
vano tidak seialan dengan kegiatan perikanan d!p4- telgP
vil -10
Zona Berdasarkan Pola Ruang Ketentuan Umum Perafuran Zonasi
Deskipsi
Wilayah lGbupaten Demak Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
pengelolaan untuk memanfaatkan potensi lahan untuk diperahankan dengan syarat tidak melakukan perluasan dan agar terjaga kualitas dan kuantitas
perikanan dalam meningkatkan produksi perikanan, pengembangan produksi di Kecamatan Sayung, Karang
dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan > Pihak yang melakukan kegiatan perikanan agar melakukan Tengah, Bonang, dan Wedung;
pengamanan sedemikian rupa sehingga kegiatan yang telah ada > Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-
tersebut dibatasi pengembangannya dan perluasannya agar tidak pulau kecil / lautyang meliputi : kawasan
menganggu. budidaya dipertambakan (air payau),
kawasan budidaya di laut, kawasan
konservasi yang terdiri dari suaka
perikanan dan daerah perlindungan
mangrove meliputi daerah kritis abrasi
pantai, jalur hijau pantai (green belt) dan
daerah kawasan penangkapan laut
Kawasan Peruntukan Pertambangan Kawasan dengan luas tertentu yang digunakan untuk > Untuk menjaga kelestarian lingkungan, pertambangan hanya dapat
pemusatan kegiatan pertambangan, dilakukan dikawasan yang memiliki tingkat kemiringan lereng sekitar
Ao/o-15o/o
> Tanah yang memiliki tingkat erosi tinggi, yaitu redzina dan litosol
tidak diperkenankan tjikembangkan sebagai kawasan pertambangan
> Meningkatkan produksi hasil tambang dengan tetap
mempertimbangkan kelestarian lingkungan
> Melakukan pemulihan kesuburan tanah dan reklamasi permukaan
tanah vano habis ditambano,
5. Kawasan Peruntukan lndustri Kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang > Pengelolaan sesuai dengan manajemen kawasan peruntukan . Kawasan peruntukan industri besar di
dilengkapi dengan prasarana dan sarana penunjang yang industri dan memperhatlkan dampak lingkungan, wilayah Kabupaten Demak yaitu daerah
dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan > Melibatkan penduduk sekitar dalam proses produksi untuk bagian utara yang dilewatijalur pantura.
menghindari kesenjangan di dalam wilayah dan antar wilayah. . Kawasan peruntukan indushi rumah tangga
> Pembinaan industri kecil, rumah tangga dan industri agro dilakukan dapat dikembangkan di tiap kecamatan,
guna meningkatkan nilai produk, dengan tetap mempertimbangkan aturan-
> Pengembangan kegiatan industri baik industri ditunjang oleh aturan yang bedaku.
ketersediaan sarana dan prasarana pendukungnya, seperti
peningkatan aksessibilitas yang baik, serta suplai air, listrik dan
telekomunikasi vano rnemadai,
Kawasan Peruntukan Pariwisata Kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau Kegiatan wisata yang berada di kawasan lindung dapat
disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata (sesuai dipertahankan dan tetap ditingkatkan kualitas pelayanannya untuk
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990, pada Bab wisatawan/pengunjung dengan memperhatikan kelestarian
I Ketentuan Umum Pasal 1 butir 7), lingkungan dan tetap menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya,
Obyek wisata alam sebaiknya membatasi jumlah bangunan dan
dikonsentrasikan pada lokasi-lokasi yang sesuai
7. Kawasan Peruntukan Permukiman Kawasan di luar kawasan lindung yang diperlukan > Perlu memperhatikan tata air, budaya lokal serta kepentingan umum Kawasan permukiman cii wiiayah Kabupaten
sebagai lingkungan tempattinggal atau lingkungan hunian > Pengembangan kawasan permukiman dapat dibedakan atas Demak tersebar di seiuru:': wii:yah baik cji
yang berada di daerah perkotaan atau perdesaan, kawasan permukiman penduduk asli dan kawasan permukiman perdesaan (rural) mar-pun peikoiaan (urban)
baru.
> Pada permukiman/perumahan nelayan harus dilakukan upaya
penataan dan perbaikan untuk meningkatkan kualitas lingkungan
dan kawasan. Penempatan perumahan nelayan baru hendaknya
disesuaikan dengan potensi sumber daya sekitar dan 'market' hasil
budidaya perikanan
vil -11
Penetapan kawasan permukiman dilakukan dengan menegaskan
kembali fungsi dan peran kawasan lindung (seperti kawasan
sempadan, hutan, dan cagar alam) serta dalam hal pengaturan
bangunan serta tata lingkungan yang dapat mendukung daya tarik
wisata.
Bangunan di kawasan permukiman memiliki batasan KDB, KLB yang
berbedabeda, tergantung dari peruntukan lahannya,
Untuk mewujudkan lingkungan permukiman yang baik, maka hal-hal
yang harus diperhatikan adalah:
- Untuk bangunan di sempadan sebaiknya tidak ada
penambahan bangunan baru, arsitektur bangunan menunjukkan
ciri khas daerah (sebagai estetika kawasan), ketinggian
bangunan tidak melebihi ketinggian bangunan di daerah yang
lebih tinggi (12 lantai), sistem pembuangan domestik (cair dan
padat) diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
kualitas air
- Jika permukiman yang saat ini telah berkembang di kawasan
lindung (hutan), maka kegiatan budidaya masyarakat prlu
diatur agar tidak mengganggu fungsi lindung sebagai catchment
area.
Untuk bangunan/permukiman di sepanjang jalan utama asitektur
bangunan diatur dengan rapi dan indah dengan mencirikan khas
masyarakat setempat, kepadatan bangunan dijaga untuk jangan
sampai berubah agar tidak menambah beban jalan, dikembangkan
alternatif pembangunan jalan lokal sekunder yang melayani
tidak perlu melalui ialan utama.
vil -12
7.2. ARAHAN PERIZINAN
lzin pemanfaatan ruang adalah izin yang berkaitan dengan lokasi, kualitas
ruang, dan tata bangunan yang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, hukum adat dan kebiasaan yang berlaku. prinsip dasar penerapan
mekanisme perizinan dalam pemanfaatan ruang adalah sebagaiberikut:
vlt-13
2. Menghindarieksternalitasnegatif.
Setiap pemanfaatan ruang harus mendapat izin sesuai dengan rencana tata
ruang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. perubahan
pemanfaatan lahan harus melalui prosedur khusus yang berbeda dari
prosedur reguler/ normal. Dalam masa transisi tahapan rencana, izin khusus
dapat diberikan apabila dampak kegiatan yang dimohon negatif dan atau
kecil.
vil-14
1. Perizinan kegiatan menjadi kewenangan dinas sektoral yang sesuai
dengan kegiatan yang dimohon.
Perangkat insentif yang dimaksudkan dalam hal ini adalah pengaturan yang
bertujuan memberikan rangsangan terhadap kegiatan yang seiring dengan
tujuan rencana tata ruang. Perangkat disinsentif adalah pengaturan yang
bertujuan membatasi pertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang tidak
sejalan dengan rencana tata ruang. Bentuk perangkat insentif dan disinsentif
dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu berupa aspek ekonomi dan aspek
fisik.
vrl-15
1. Insentif merupakan upaya untuk memberikan imbalan terhadap pelaksana
kegiatan yang sesuai (sejalan) dengan rencana tata ruang. Bentuk
Insentif yang diberikan berupa:
vil-16
Tabel 7.2. Pokok'Pokok Pengembangan Perangkat Insentif-Disinsentif pemanfaatan Ruang
di Kawasan Lindung
A. Kawasan Lindung Yang Melindungi Kawasan Bawahannya
Arahan Kegiatan
Sub kawasan
Diperbolehkan Dilarang, Dlperbolehkan Aepek Ekonoml Aspek Flelk
dengan syarat
Resapan Air Wilayah yang diperkirakan mengandung
potensi resapan air, dapat dialokasikan
Kegiatan yang bersifat menutup a. Pada kawasan hutan lindung Dukungan insentif
kemungkinan adanya infiltrasi yang dikuasai Pemerintah, prasarana-sarana bagi
sebagai kebun campuran berbagai air ke dalam tanah dilarang. pemberian insentif dan yang memberikan
tanaman tahunan, hutan produksi disinsentif dikaitkan dengan dukungan pada aspek
terbatas, ataupun hutan lindung.
Kegiatan budidaya yang diperbolehkan
aspek penukaran lahan dan fungsi lindung dan
pengelolaan tanah sebaliknya
adalah kegiatan yang tidak mengurangi b. Pada kawasan hutan llndung
fungsi lindung kawasan. yang tidak dikuasai
Kegiatan yang masih boleh dilaksanakan Pemerintah, oemberian
di kawasan ini adalah pertanian tanaman ineentif dan disinsentif
semusim atau tahunan yang disertai dikaitkan dengan aspek
tindakan konservasi dan agrowisata. pengelolaan tanah
Sekitar Kegiatan yang masih boleh Kegiatan yang mengganggu kelestarian Pengenaan retribusi Dis-insentif untuk dukungan
Waduk/ Rawa diusahakan adalah perikanan, daya tampungAamduk seperti pendirian progresif
pariwisata yang hanya untuk bagi infraetruktur yang dipe*irakan
bangunan, permukiman dan penanaman pelanggaran sekitar akan memberikan dampak
menikmati pemandangan saja, tanaman semusin yang mempercepat danauAraduk, semakin
pertanian dengan jenis tanaman mempercepat kerusakan
proses pendangkalan tidak diperkenankan lama dan luas areal
yang diizinkan, pemasangan dan dilarang. kerusakan semakin
papan pengumuman, pemasangan
Selain bangunan pengendali/pengukur besar
pondasi dan rentang kabel, volume air, nilai
yang diperkenankan adalah pungutannnya
pondasi jembatan/jalan umum kegiatan yang berkaitan dengan pariwisata
maupun kereta api, bangunan lalu seperti hotel, rumah makan, tempat rekreasi,
lintas air, serta pengambilan dan
pembuangan air. !engan tetap mengtrpayakan pembangunan
nslK. yang mampu mencegah terjadinya
sedimentasi ke dalam danau.
Sekitar Mata Air Kegiatan yang diutamakan adalah Penggalian atau perubahan bentuk medan
kegiatan penghutanan Pengenaan retribusi Dis-insentif untuk dukungan
tanaman tahunen
atau
yang
atau pembangunan bangunan fisik yang progresif bagi infrastruktur yang diperkirakan
produksinya tidak
mengakibatkan penutupan jalannya mata aii pelanggaran sekilar akan memberlkan dampak
dengan serta mengganggu keberadaan dan danauAraduk, semakin mempercepat kerusakan
penebangan pohon. kelestarian mata air dilarang. lama dan luas areal
kerusakan semakin
besar nilai
pungutannnya
vil-18
Arahan Keglatan
Sub kawasan Dllarang, Diperbolehkan dengan Aspek Ekonoml Aspek Fislk
Dlperbolehkan
svarat
Rawan bencana banjir Pembangunan fisik berupa Kegiatan untuk permukiman dilarang. Tidak ada Disinsentif dukungan prasarana,
pengembangan saluran Kegiatan lain yang berdampak dapat
drainase sarana dan utilitas umum
mempengaruhi kelancaran tata
drainase di kawasan ini dilarang,
Rawan Bencana erosi/ Tertutup bagi kegiatan permukiman, Tidak ada Disineentif dukungan prasarana,
longsor persawahan, tanaman semusim.
sarana dan utilitas umum
kolam ikan, atau kegiatan budidaya
lainnya yang berbahaya bagi
keselamatan manusia dan
lingkungan.
B. Kawasan pertanian
vlt-19
Arahan Keglatan
Sub kawasan AspekiEkonoml Aepek Flslk
Diperbolehkan Dilarang, Dlperbolehkan
denoan gvarat
Kawasan pertanian Penanaman tanaman padi secara terus - Pembangunan bangunan fisik Dis-insentif ekonomi bagi sawah Penggunaan sawah
lahan basah menerus sesuai dengan pola tanam dengan fungsi yang tidak irigasi ditentukan; nilainya atas dagar irigasi untuk kegialan
tertentu mendukung kegiatan pertanian letak lahan, harga lahan, kelas lahan budidaya lainnya tidak
Penanaman tanaman selain padi, - Pemanfaatan lahan untuk serta produktivitas lahan.Bentuk didukung prasarana,
dengan mempertimbangkan tingkat kegiatan pertanian bukan dis-ineentif dilakukan melalui Barana dan utilitas umum
ketersediaan air dan optimalitas lahan basah pengenaan pajak :tinggi terhadap
kemampuan produksi terhadap praktek konversi lahan
Pemanfaatan untuk pembangunan
irigasi serta pajak ringan bagi
pemilik lahan sawah irigasi yang
infrastruktur penunjang kegiatan mempertahankan fungsi sawah
pertanian (irigasi)
tersebut.
Kawasan - Pemanfaatan lahan untuk kegiatan Pemanfaatan lahan untuk fungsi- Insentif ekonomis bagi kawasan Dukungan prasarana,
perkebunan/ agroindustri dan agrowisata fungsi yang berdampak negatif perkebunan yang melestarikan
pertanian sarana dan utilitas bagi
kering
lahan - Pemanfaatan lahan untuk usaha terhadap keseimbangan ekologis fungsi lindung dan sebaliknya yang mendukung
pertambangan, dengan syarat memiliki pelestarian fungsi
nilai tinggi serta tidak menggangu lindung, dan sebaliknya.
keseimbangan lingkungan
- Pemanfaatan lahan untuk kegiatan
penyediaan sarana dan prasarana
jalan, listrik, air minum, jaringan irigasi
serta pipa minyak dan gas; dengan
syarat tidak menurunkan daya dukung
kawasan
- Konservasi fungsi sebagai kawasan
pertanian lahan basah dengan
mempertimbangkan daya dukung
lingkunqan
Kawasan - Pemanfaatan lahan untuk kegiatan - Pemanfaatan lahan untuk Dis-insentif ekonomis bagi kawasan Dukungan prasarana,
peternakan pemeliharaan, pembiakan dan kegiatan industri pengolahan peternakan yang mendukung sarana dan utilitas bagi
penyediaan pakan) pakan dan hasil ternak secara penanggulangan pencemaran yang mendukung
- Pemanfaatan lahan untuk kegiatan permanen lingkungan dan sebaliknya penanggulangan
penelitian/pengembangan teknologi - Pemanfaatan lahan untuk pen@maran, dan
sebaliknva.
vil-20
Arahan Keglatan
Sub kawasan Dilarang, Diperbolehkan Aspek,Ekonoml 'Aspek Fielk
Diperbolehkan
denEan svarut
peternakan kegiatan-kegiatan lainnya yang
berdampak negatif terhadap
produktivitas peternakan dan
terhadao kualitas linokunoan
Kawasan perikanan - Kegiatan pemijahan, pemeliharaan dan - Pemanfaatan lahan untuk Dis-insentif ekonomis bagi kawasan Dukungan prasarana,
pendinginan ikan fungsi-fungsi non perikanan pertambakan yang melestarikan sarana dan utilitas bagi
- Pemanfaatan lahan untuk bangunan - Pemanfaatan lahan untuk pantai dan sebaliknya kegiatan yang
pendinginan ikan secara sementara, fungsi-fungsi yang berdampak mendukung kelestarian
penyimpanan pakan ikan dan negatif terhadap pantai dan sebaliknya,
bangunan penunjang kegiatan keseimbangan ekologis
oerikanan lainnva
C. Kawasan Permukiman
Arahan Keslatan
Sub kawaean Dilarang, Dlperbolehkan Aepek,Ekonoml
Dlperbolehkan Aapek Flelk
denoan svaret
Kawasan Permukiman Kegiatan yang diizinkan adalah Pemanfaatan lahan untuk a. insentif ekonomis bagi Dukungan pragarana, sarana
tempat tinggal, pertemuan dan kegiatan yang berdampak kawasan permukiman yang dan utilitas bagi kegiatan
penunjangnya seperti pelayanan negatif terhadap keseimbangan dikembangkan dalam Kasiba permukiman yang mendukung
pemerintah, perdagangan, ekologis dan Lisiba pengembangan Kasiba/Lisiba
perbankan dan lain-lain yang Membangun/mengembangkan b. insentif ekonomie bagi dan eebaliknya.
sejenis.
kegiatan yang tidak sesuai kawasan permukiman yang
Jenis bangunan yang diizinkan dengan kegiatan permukiman dikembangkan untuk
yaitu rumah tinggal, rumah toko, masyarakat berpendapatan
gedung pertemuan, sekolahan, rendah sampai sedang dan
poliklinik, puskesmas, pasar, sebaliknya
pertokoan, bank asuransi, dan lain-
lain vano seienis.
vll-21
Arahan Keqiatan
Sub kawasan Aepek Ekonoml
Diperbolehkan Dllarang, Dlperbolehkan Aepek Fltlk
denoan svarat
Wilayah Industri Pemanfaatan lahan untuk Pemanfaatan lahan untuk a. lnsentif ekonomis bagi a. Dukungan prasarana,
pembangunan bangunan dan fungsi-fungsi yang berdampak industri yang dikembangkan sarana dan utilitas bagi
infrastruktur yang menunjang negatif terhadap keseimbangan dalam kawasan industri, Dis- kegiatan industri yang
kegiatan industri ekologis insentif bagi industri yang mendukung
Penguasaaan/pemilikan tanah yang Membangun/ mengembangkan dikembangkan secara pengembangan kawasan
telah ada dan tidak sejalan sengan kegiatan yang tidak sesuai individual. industri dan sebaliknya.
kegiatan industri, dengan syarat dengan kegiatan industri b. Dis-insentif ekonomis bagi b. Dis-insentif prasarana,
tidak diintensifl<an ataupun industri berdampak penting sarana dan utilitas bagi
diekstensifkan (pada kawasan yang bertahan untuk industri yang bertahan
industri) bedokad dalam peruntukan dalam kawasan
Penguasaan, pemilikan lain yang ditetapkan dalam peruntukan bukan
penggunaan dan pemanfaatan rencana. kawasan industri.
tanah yang telah ada, sepanjang
mendukung kegiatan utama
diizinkan (oada wilavah industri)
E. Kawasan Pariwisata
Aqban Kegiatan
Sub kawasan Aepek Ekonoml
Dlperbolehkan Dilarang, Diperbolehkan dengan Aspek Flrlk
Syarat
Kawasan Pariwisata Kegiatan yang diizinkan adalah kunjungan atau
pelancongan, olahraga dan rekreasi, pertunjukan
Vandalisme dan tindakan{indakan lnsentif ekonomis bagi Dukungan prasarana,
lainnya yang dapat mengurangi nilai kawagan pariwisata yang sarana dan utilitras bagi
dan hiburan, komersial, menginap/bermilam, obyek wisata serla dapat melestarikan fungei lindung kawasan pariwisata yang
pengamatan, pemantauan, penjagaan
pengawasan, pengelolaan kawasan.
dan mencemari lingkungan dan sebaliknya. Baik kepada mendukung fungsi
dunia usaha pariwisata lindung
Jenis bangunan yang diizinkan adalah gardu maupun wisatawan itu
pemandangan, restoran dan fasilitas penunjang sendiri, pemberian keringan
lainnya, fasilitas rekreasi dan olahraga, tempat pajak untuk investasi
pertunjukan, pasar dan pertokoan serta fasilitas
parkir, fasilitas pertemuan, hotel, coffage, kantor
pengelola dan pusat informasi serla banounan
v|-22
Arahan KeElatan
Sub kawasan Dllarang, Dlpe6olehkan i{engan 'Arpck,Ekonoml
Dlperbolehkan
avarat
lainnya yang dapat mendukung upaya
pengembangan aktivitas kepariwisataan.
v[-23
7.4: ARAHAN SANKSI
2. Sanksi Pidana, terdiri atas: hukum penjara, denda, pemberhentian secara tidak
hormat dari jabatannya, pencabutan izin usaha dan pencabutan status badan
hukum
3. sanksi Perdata berupa tuntutan ganti kerugian bagi orang yang disugikan
akibat tindak pidana
vll-24
o Perubahan kondisi fungsi dasar kawasan lindung yang telah ditetapkan
untuk tiap jenis kawasan lindung yang ada, beserta luasan peruba6an
tersebut.
o Jenis kegiatan tambahan yang ada di tiap jenis kawasan lindung yang
ada, luasannya, serta dampaknya terhadap perubahan yang
ditimbulkannya. Misalnya: pengembangan kawasan wisata kasrt serta
yang ditimbulkan nantinya, antara lain: munculnya tempat penginapan
beserta kelengkapannya di kawasan tersebut.
vil-25
2. sanksi perdata, dikenakan atas pelanggaran pemanfaatan ruang di
kawasan lindung yang berakibat terganggunya kepentingan pihak
pengetola kawasan lindung tersebut, baik itu pemerintah, masyarakat
maupun pihak swasta. Misalnya:
vil-26
basah (sawah) menjadi kawasan terbangun (perumahan), beserta
luasan lahan yang mengalami perubahan fungsi.
vn-27
3. sanksi pidana, dikenakan atas pelanggaran pemanfaatan ruang di
kawasan budidaya yang berakibat pada menurunnya kuaritas tata ruang
dan lingkungan kawasan budidaya.
vil-28
2. Pemantauan: usaha atau perbuatan mengamati, mengawasi dan
memeriksa dengan cermat perubahan kualitas tata ruang dan lingkurrgarr
pada kawasan perdesaan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.
Misalnya:
vil-29
3. . Sanksi pidana, dikenakan atas pelanggaran pemanfaatan ruang di
kawasan perdesaan yang berakibat pada menurunnya kualitas tata ruang
dan lingkungan kawasan perdesaan.
vil-30
3. Evaluasi: usaha untuk menilai kemajuan pemanfaatan ruang pada
kawasan perkotaan dan kesesuaiannya dengan rencana tata ruang baik
dampak positif maupun dampak negatif yang ditimbulkan. Misalnya:
dengan kondisi diatas, maka diperlukan penyesuaian fungsi dengan
menambah fungsi baru yaitu kegiatan perdagangan skala Kabupaten dan
regional. selain itu juga diperlukan upaya-upaya yang inovatif untuk
merangsang perkembangan kegiatan pariwisata yang ada.
vil-31
A. Funosi kawasan. Fungsi kawasan ini ditentukan berdasarkan kriteria-
kriteria sebagai berikut:
)
- Mempunyai posisi strategis serta usaha dan/atau kegiatannya
berdampak besar dan penting terhadap kondisi politis dan
pertahanan keamanan wilayah.
vil-32
kawasan lain tersebut. Jika ya, maka perlu dibatasi perkembangannya secaftr
ketat. Jika tidak menimbulkan dampak yang mengganggu aktivitas di kawasan
)-
t
lain di sekitamya, maka perkembangan tersebut dapat dibiarkan.
L
t
I 4. Evaluasi. usahauntuk menilai perkembangan pada kawasan strategis dan
kesesuaiannya dengan rencana tata ruang baik dampak positif maupun
dampak negatif yang ditimbulkan.
vil-33