Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan data WHO penyakit kanker merupakan penyebab


kematian terbanyak di dunia, dimana kanker sebagai penyebab kematian
nomor 2 di dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular. Setiap tahun,
12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal
dunia. Diperkirakan pada 2030 kejadian tersebut dapat mencapai hingga 26
juta orang dan 17 juta di antaranya meninggal akibat kanker, terlebih untuk
negara miskin dan berkembang kejadiannya akan lebih cepat.
Kanker serviks adalah kanker yang terdapat pada serviks atau leher
rahim, yaitu area bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan
vagina. Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan
problem kesehatan yang sangat serius karena jumlah penderitanya
meningkat sekitar 20% per tahun. Kanker payudara merupakan jenis
kanker kedua di Indonesia yang menyerang kaum wanita setelah kanker
serviks (mulut rahim). Dengan kata lain, kanker serviks adalah urutan
pertama terbanyak yang menyerang kaum wanita di Indonesia
Di seluruh dunia, kasus kanker serviks ini sudah dialami oleh 1,4
juta wanita. Data yang didapat dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) diketahui
terdapat 493.243 jiwa per-tahun penderita kanker serviks baru dengan
angka kematian sebanyak 273.505 jiwa per-tahun. Sampai saat ini kanker
serviks masih merupakan masalah kesehatan perempuan di Indonesia
sehubungan dengan angka kejadian dan angka kematian akibat kanker
serviks yang tinggi.

1
Keterlambatan diagnosis pada stadium lanjut, keadaan umum yang lemah,
status sosial ekonomi yang rendah, keterbatasan sumber daya, keterbatasan
sarana dan prasarana, jenis histopatologi dan derajat pendidikan ikut serta
dalam menentukan prognosis dari penderita.
Di Indonesia, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2013, prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4
per 1000 penduduk. Prevalensi kanker tertinggi terdapat di DI Yogyakarta
(4,1), diikuti Jawa Tengah (2,1), Bali (2), Bengkulu, dan DKI Jakarta
masing-masing 1,9 per mil.
Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara
dan kanker leher rahim. Sedangkanpada laki-laki adalah kanker paru dan
kanker kolorektal. Berdasarkan estimasi Globocan, International Agency for
Research on Cancer (IARC) tahun 2012, insidens kanker di Indonesia 134
per 100.000 penduduk dengan insidens tertinggi pada perempuan adalah
kanker payudara sebesar 40 per 100.000 diikuti dengan kanker leher rahim 17
per 100.000 dan kanker kolorektal 10 per100.000 perempuan. Sedangkan
pada laki-laki insidens tertinggi adalah kanker paru 26 per 100.000, kanker
kolorektal 16 per 100.000 dan kanker prostat 15 per 100.00 laki-laki.
Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit 2010, kasus rawat inap
kanker payudara 12.014 kasus (28,7%), kanker leher rahim 5.349 kasus
(12,8%).
Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) adalah pemeriksaan leher
rahim secara visual menggunakan asam cuka dengan mata telanjang untuk
mendeteksi abnormalitas setelah pengolesan asam cuka 3-5% (Depkes RI,
2009). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sankaranarayanan, et.
al tentang perbandingan pasien kanker leher rahim yang meninggal dunia
pada kelompok yang dilakukan deteksi dini dengan IVA dan pada kelompok
yang tidak dilakukan deteksi dini pada negara berkembang (India) didapatkan
hasil bahwa mereka yang melakukan skrining IVA, 35% lebih sedikit yang
meninggal dunia dibanding mereka ya ng tidak mendapat skrining IVA.

2
Data tahun 2007 menunjukkan bahwa pemeriksaan visual leher
rahim dengan menggunakan asam asetat (IVA) paling tidak sama
efektifitasnya dengan tes pap smear dalam mendeteksi penyakit dan bisa
dilak ukan oleh bidan terlatih serta dengan lebih sedikit logistik dan hambatan
teknis, berbiaya rendah dan dapat dilakukan untuk mengendalikan kanker
leher rahim dengan fasilitas serta sumber daya terbatas. Pada negara
berkembang seperti Indonesia di mana sumber daya terbatas, maka metode
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) paling cocok untuk diterapka n
sebagai metode skrining kanker leher rahim. (Depkes RI, 2009).
Semua wanita berisiko untuk terserang kanker serviks. Namun
beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang terjadinya kanker
serviks antara lain umur, wanita yang berumur 35 50 tahun dan masih
aktif berhubungan seksual rawan terserang kanker serviks. U mur pertama kali
berhubungan seks ual juga merupakan faktor risiko terjadinya kanker
serviks, sekitar 20% kanker serviks dijumpai pada wanita yang aktif
berhubungan seks ual sebelum umur 16 tahun. Jumlah pasangan seksual
turut berkontribusi dalam penyebaran kanker serviks, semakin banyak jumlah
pasangan seks ual maka semakin meningkat pula risiko terjadinya kanker
serviks pada wanita tersebut. Frekuensi kehamilan juga meningkatkan risiko
terjadinya kanker serviks karena memiliki riwayat infeksi di daerah kelamin.
Wanita yang merokok atau perokok pasif juga meningkatkan risiko kanker
serviks. Selain itu penggunaan pil kontrasepsi dalam jangka waktu yang lama
juga meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks.

3
1.2 Identifikasi masalah

Kanker serviks merupakan salah satu penyebab utama kematian


pada wanita, di Indonesia kanker serviks menduduki urutan ke dua penyebab
kematian pada wanita. Namun demikian, mayoritas perempuan tidak melakukan
deteksi dini (skrining) atau tidak melakukan tindak lanjut setelah ditemukan
adanya hasil abnormal. Hal ini terjadi karena pemeriksaan yang menyangkut
daerah kewanitaan tersebut masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat
berpendidikan rendah, faktor ekonomi (biaya), faktor psikologis yaitu takut,
gelisah, khawatir atau cemas dalam pemeriksaan IVA.
Di Indonesia, kebijakan penerapan program skrining kanker serviks masih
terhambat dengan banyak kendala, antara lain luasnya wilayah negara,
kurangnya sumber daya manusia dan kurangnya dana untuk melakukan skrining
massal pada populasi. Metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)
merupakan alternatif metode skrining yang dapat dilakukan karena mudah,
praktis dan sangat mampu dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terlatih, alat-
alat yang dibutuhkan sangat sederhana, biayanya murah dan dapat
dilakukan untuk mengendalikan kanker serviks dengan fasilitas serta sumber
daya terbatas sehingga metode skrining IVA sesuai untuk pusat pelayanan
sederhana.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum


Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatnya motivasi masyarakat untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin
2. Meningkatnya jumlah perempuan yang melakukan deteksi dini
kanker payudara dan kanker leher rahim
3. Meningkatnya penemuan lesi prakanker dan stadium dini kanker
leher rahim
4. Meningkatkan penemuan kasus dini kanker payudara
5. Terlaksananya perluasan informasi tentang penyakit kanker, faktor
risiko kanker dan upaya pengendaliannya
6. Terselenggaranya kampanye pengendalian kanker melalui
media
7. Terselenggaranya koordinasi Lintas program, lintas sektor
(organisasi profesi, LSM, dan masyarakat)

1.4 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan meliputi beberapa tahapan yang dilakukan baik di pusat
maupun daerah.
1. Promosi dan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media.
Masyarakat diharapkan mengetahui, memahami serta berperan serta
dalam gerakan nasional ini, sehinga perlu materi yang memuat tentang
pentingnya pemeriksaan deteksi dini pada perempuan melalui berbagai
media baik cetak maupun elektronik.
Materi meliputi, ajakan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta
CERDIK, faktor risiko apa saja yang perlu dihindari oleh seseorang
untuk mencegah kanker, siapa saja yang perlu diperiksa deteksi dini,
pemeriksaan apa saja yang akan dilakukan terhadap para perempuan
Kegiatan promosi dan edukasi melibatkan tokoh agama, tokoh
masyarakat dengan menggunakan media massa cetak dan elektronik
nasional maupun lokal daerah. Media yang digunakan diharapkan untuk
memperluas cakupan informasi kepada masyarakat luas. Spanduk, pesan
singkat melalui perangkat telepon genggam, surat kabar, radio, televisi dan
jejaring sosial merupakan contoh media yang dapat digunakan pada
promosi dan edukasi kepada masyarakat.
2. Sosialisasi
Sosialisasi diperlukan untuk memberikan pemahaman tentang
pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara
kepada masyarakat agar mereka mendapatkan informasi yang lengkap
dan mengerti manfaat dari pemeriksaan tersebut. Sosialisasi dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan, kader kesehatan, dan tim penggerak
PKK. Sosialisasi dilakukan sebelum pemeriksaan deteksi dini, dan
dilakukan di tempat yang memadai untuk menyampaikan dengan jelas
seperti pemeriksaan deteksi dini, kegiatan posyandu, kegiatan
posbindu, forum arisan, forum pengajian dsb.

3. Konseling
Konseling diberikan agar klien mau melakukan pemeriksaan deteksi dini
kanker leher rahim dan payudara. Konseling tentang deteksi dini kanker
leher rahim dan kanker payudara, diberikan oleh kader kesehatan atau
tenaga kesehatan.
1
0

Anda mungkin juga menyukai

  • Mini Project (Final)
    Mini Project (Final)
    Dokumen29 halaman
    Mini Project (Final)
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen3 halaman
    1
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • Drowning PDF
    Drowning PDF
    Dokumen49 halaman
    Drowning PDF
    Hellena Hildegard Tambunan
    Belum ada peringkat
  • Surat Keterangan Faskes
    Surat Keterangan Faskes
    Dokumen1 halaman
    Surat Keterangan Faskes
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • ENSEFALITIS
    ENSEFALITIS
    Dokumen33 halaman
    ENSEFALITIS
    Agung A C E
    Belum ada peringkat
  • Distosia Bahu
    Distosia Bahu
    Dokumen4 halaman
    Distosia Bahu
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • Iva Test Karya Ilmiah
    Iva Test Karya Ilmiah
    Dokumen18 halaman
    Iva Test Karya Ilmiah
    Widya Dwi Agustin
    Belum ada peringkat
  • Penjas Ami
    Penjas Ami
    Dokumen3 halaman
    Penjas Ami
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • Ceramah Stroke UII
    Ceramah Stroke UII
    Dokumen44 halaman
    Ceramah Stroke UII
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen5 halaman
    Daftar Pustaka
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • Mielitis
    Mielitis
    Dokumen14 halaman
    Mielitis
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • Bukusaku Kanker
    Bukusaku Kanker
    Dokumen24 halaman
    Bukusaku Kanker
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • PASAL
    PASAL
    Dokumen2 halaman
    PASAL
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • REMATIK NON ARTICULAR
    REMATIK NON ARTICULAR
    Dokumen13 halaman
    REMATIK NON ARTICULAR
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • Stroke Nad
    Stroke Nad
    Dokumen14 halaman
    Stroke Nad
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • Correlations: Notes
    Correlations: Notes
    Dokumen11 halaman
    Correlations: Notes
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan Jurnal
    Lembar Pengesahan Jurnal
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan Jurnal
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen10 halaman
    Daftar Isi
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • Histologi Saluran Cerna
    Histologi Saluran Cerna
    Dokumen8 halaman
    Histologi Saluran Cerna
    Tuti Alawiyah
    Belum ada peringkat
  • Paraplegi Inferior Dati
    Paraplegi Inferior Dati
    Dokumen424 halaman
    Paraplegi Inferior Dati
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • PENATALAKSANAAN
    PENATALAKSANAAN
    Dokumen9 halaman
    PENATALAKSANAAN
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • Ketikan Idk Case 1
    Ketikan Idk Case 1
    Dokumen2 halaman
    Ketikan Idk Case 1
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • Huaaaa
    Huaaaa
    Dokumen31 halaman
    Huaaaa
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • Visus
    Visus
    Dokumen19 halaman
    Visus
    alfian123
    Belum ada peringkat
  • Poster Penyakit Kaki Gajah FILARIASIS, Bidang PRL Tahun 2010
    Poster Penyakit Kaki Gajah FILARIASIS, Bidang PRL Tahun 2010
    Dokumen1 halaman
    Poster Penyakit Kaki Gajah FILARIASIS, Bidang PRL Tahun 2010
    adminkkptanjungpriok
    100% (1)
  • 3.1. Pembawaan-Keturunan, Lingkungan
    3.1. Pembawaan-Keturunan, Lingkungan
    Dokumen12 halaman
    3.1. Pembawaan-Keturunan, Lingkungan
    Yunia Zulanda Murdono
    Belum ada peringkat
  • Merancang Kuisioner
    Merancang Kuisioner
    Dokumen6 halaman
    Merancang Kuisioner
    Heri Hrisikesa Wjg
    Belum ada peringkat
  • Askep Asma
    Askep Asma
    Dokumen9 halaman
    Askep Asma
    Yayat Sugiyat
    100% (1)