Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTUP STRATA KEDOKTERAN KOMUNITAS

DISUSUN OLEH:

ADRIANA WIWI PADUDUNG


C111 12 117

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017/2018
Nama: ADRIANA WIWI PADUDUNG
NIM : C111 12 117
1. Jelaskan ruang lingkup dari kedokteran komunitas.
Kedokteran komunitas memberikan perhatian tidak hanya kepada
anggota komunitas yang sakit tetapi juga anggota komunitas yang sehat.
Sebab tujuan utama kedokteran komunitas adalah mencegah penyakit
dan meningkatkan kesehatan anggota-anggota komunitas. Kedokteran
komunitas memberikan pelayanan komprehensif dari preventif, promotif,
kuratif hingga rehabilitatif. Kedokteran komunitas memberikan prioritas
perhatian kepada penyakit-penyakit yang menunjukkan angka kejadian
yang tinggi pada populasi, yang disebut public health importance.
Untuk itu seorang dokter yang berorientasi kedokteran komunitas
diharapkan memiliki kemampuan untuk menghitung frekuensi penyakit
dan angka kejadian penyakit pada populasi, mendiagnosis masalah
penyakit pada populasi (community diagnosis), membandingkan distribusi
penyakit pada populasi-populasi, lalu menarik kesimpulan tentang
penyebab perbedaan distribusi penyakit pada populasi, dan mengambil
langkah-langkah yang tepat untuk mencegah penyakit, melindungi,
memulihkan, dan meningkatkan kesehatan populasi.
Selanjutnya, dalam memandang kausa masalah kesehatan pada
pasien maupun komunitas, kedokteran komunitas mengakui kausa
penyakit yang terletak pada level populasi dan lingkungan. Artinya, dokter
komunitas tidak hanya memperhatikan faktor-faktor penyebab yang
terletak pada level individu, tetapi juga determinan lainnya pada level
keluarga, komunitas dan lingkungan di mana pasien tersebut tinggal,
bekerja, ataupun bersekolah.

2. Apa yang anda ketahui tentang upaya pencegahan penyakit


yang ada di masyarakat. Sebutkan dan jelaskan (Five Level
Prevention)

1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)


Promosi kesehatan adalah proses memberikan informasi kesehatan
kepada masyarakat agar masyarakat mau dan mampu memelihara
dan meningkatkan kesehatannya. Untuk membuat masyarakat mau, maka
maka dilakukan pendidikan kesehatan. Sedangkan dalam memampukan
masyarakat, dilakukan intervensi lingkungan. Pendidikan kesehatan yang
dapat ditempuh berupa penyuluhan, konseling, konsultasi, dan lain-lain.
Adapun intervensi lingkungan yang dapat dilakukan yaitu dengan
mendesain lingkungan sedemikian rupa agar masyarakat dapat terbantu
hidup sehat.

2. Spesific Protection (Perlindungan Khusus)


Perlindungan khusus yang dimaksud dalam tahapan ini adalah
perlindungan yang diberikan kepada orang-orang atau kelompok
yang beresiko terkena suatu penyakit tertentu.
Perlindungan tersebut dimaksudkan agar kelompok yang beresiko
tersebut dapat bertahan dari serangan penyakit yang dapat dialaminya.
Oleh karena itu, perlindungan khusus ini juga dapat disebut kekebalan
buatan. Contohnya adalah imunisasi yang diberikan kepada bayi dan
balita, vaksin kepada jemaah haji, penggunaan APD pada para pekerja,
dan lain-lain.
3. Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini dan
Pengobatan yang Cepat
dan Tepat)
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan cepat merupakan
langkah pertama ketika seseorang telah jatuh sakit. Sasarannya adalah
orang-orang yang telah jatuh sakit, agar sakit yang dideritanya
dapat segera diidentifikasi dan secepatnya pula diberikan pengobatan
yang tepat. Tindakan ini dapat mencegah penyakit yang diderita tidak
bertambah parah. Perlu kita ketahui bahwa faktor yang membuat
seseorang dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya bukan
hanya dipengaruhi oleh jenis obat yang diminum dan kemampuan si
tenaga medisnya. Tetapi juga dipengaruhi oleh kapan pengobatan
itu diberikan. Semakin cepat pengobatan diberikan kepada penderita,
maka semakin besar pula kemungkinan untuk sembuh. Diagnosis dini dan
pengobatan yang tepat dan cepat dapat mengurangi biaya pengobatan
dan dapat mencegah kecacatan yang mungkin timbul jika suatu penyakit
dibiarkan tanpa tindakan kuratif.

4. Disability Limitation (Pembatasan Kecacatan)


Disability limitation atau pembatasan kecacatan merupakan
tingkatan dimana seseorang yang telah terserang penyakit dan
cenderung mengakibatkan kecacatan di tindak lanjuti dengan membatasi
ruang gerak kecacatan yang dapat dialaminya, serta untuk menguragi
kemungkinan terjadinya kecacatan (apabila belum terlalu parah).
Contohnya: pembatasan terhadap terjadinya komplikasi penyakit di dalam
tubuh, amputasi pada salah satu bagian tubuh pasien dengan tujuan agar
penyakitnya tidak menjalar ke bagian tubuh yang lainnya, dan lain-lain.
5. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Rehabilitasi merupakan tahapan yang sifatnya pemulihan. Ditujukan
pada kelompok masyarakat yang dalam masa penyembuhan sehingga
diharapkan agar benar- benar pulih dari sakit sehingga dapat beraktifitas
dengan normal kembali. Apalagi kalau suatu penyakit
sampai menimbulkan cacat kepada penderitanya, maka tahapan
rehabilitasi ini bisa dibilang tahapan yang menentukan hidupnya
kedepan akan seperti apa nantinya. Tahapan rehabilitasi terdapat 4 poin
yang harus diperhatikan, yakni pemulihan fisiknya, pemulihan mentalnya,
pemulihan status sosialnya dalam masyarakat, serta pemulihan estetis.

3. Berikan penjelasan apa yang anda ketahui tentang pelayanan


kedokteran keluarga
Kedokteran Keluarga adalah cabang kedokteran komunitas yang
memberikan perhatian khusus kepada kesehatan keluarga sebagai sebuah
unit. Kedokteran keluarga (family medicine) memiliki disiplin ilmu yang
menekankan pentingnya pemberian pelayanan kesehatan yang personal,
primer, komprehensif, dan berkelanjutan (continuing) kepada individu
dalam hubungannya dengan keluarga, komunitas, dan lingkungannya.
Disiplin kedokteran keluarga juga dikenal dengan nama lain, misalnya
praktik umum (gerenal practice) atau kedokteran pelayanan primer
(primary care medicine). Kedokteran keluarga menekankan keluarga
sebagai unit sosial yang memberikan dukungan kepada individu. Keluarga
merupakan sebab dan akibat kesehatan dan penyakit pada individu.
Masalah kesehatan pasien sering kali disebabkan oleh masalah yang
terdapat pada keluarga. Sebaliknya, masalah kesehatan pasien dapat
menyebabkan masalah kesehatan keluarga.

4. Apa yang anda ketahui tentang pelayanan kesehatan dasar


(Primary Health Care) dan bagaimana implementasinya pada
pelayanan kesehatan di Indonesia
Primary Health Care ( PHC ) adalah pelayanan kesehatan pokok
yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial
yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga
dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan
biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk
memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk
hidup mandiri dan menentukan nasib sendiri. Ditujukan untuk mengatasi
masalah utama kesehatan masyarakat dengan upaya preventif, promotif,
kuratif dan rehabilitatif. PHC mencakup penyuluhan tentang masalah
kesehatan utama dan cara pencegahan dan pengendaliannya, penyediaan
makanan dan peningkatan gizi, penyediaan sanitasi dasar dan air bersih,
pembinaan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana,
imunisasi terhadap penyakit menular utama dan penyegahan penyakit
endemic, pengobatan penyakit umum dan cedera serta penediaan obat
esensial.
Implementasi PHC pada pelayanan kesehatan di Indonesia
PHC mempunyai 8 upaya kesehatan dasar yang mencakup:
1. Pendidikan masyarakat tentang masalah kesehatan dan upaya
penanggulangannya.
2. Pemberantasan dan pencegahan penyakit endemik setempat.
3. Program Imunisasi
4. Kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
5. Pengadaan obat esential
6. Pengadaan pangan dan gizi
7. Pengobatan penyakit umum dan cedera
8. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan

Program PHC mencakup kegiatan seperti:


1. Asuransi kesehatan
2. Pos obat desa (POD)
3. Tanaman obat keluarga (TOGA)
4. Pos kesehatan
5. Pondok Bersalin Desa (Polindes)
6. Tenaga kesehatan sukarela
7. Kader kesehatan
8. Kegiatan peningkatan pendapatan (perkreditan, perikanan, industri
rumah tangga)

5. Sebutkan upaya pelayanan kesehatan wajib yang ada di


puskesmas. Jelaskan

a. Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk


pelayanan kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan
pengobatan pada seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter
secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama
anamnesis dan pemeriksaan.

b. Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas


yang diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat
secara optimal melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok
maupun masyarakat).

c. Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan


KB di Puskesmas yang ditujuhkan untuk memberikan pelayanan
kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu
hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan bayi dan balita.

d. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular


yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah
dan mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB,
DBD, Kusta dll).

e. Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan


lingkungan di puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan
pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu
lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran
lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat,

f. Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan


kesehatan, perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi
peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein,
Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY),
Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi,
dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.

6. Sebutkan beberapa masalah kesehatan yang terjadi di


Indonesia dan program penanganannya

Beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam


pembangunan kesehatan antara lain :

a. Status kesehatan penduduk miskin masih rendah.

b. Beban ganda penyakit. Dimana pola penyakit yang diderita oleh


masyarakat adalah penyakit infeksi menular dan pada waktu yang
bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular, sehingga
Indonesia menghadapi beban ganda pada waktu yang bersamaan
(double burden)

c. Kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan


masih rendah.

d. Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusinya tidak merata.

e. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan


sehat.

f. Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah.

g. Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan. Masih rendahnya kondisi


kesehatan lingkungan juga berpengaruh terhadap derajat kesehatan
masyarakat. Kesehatan lingkungan merupakan kegiatan lintas sektor
belum dikelola dalam suatu sistem kesehatan kewilayahan.

h. Lemahnya dukungan peraturan perundang-undangan, kemampuan


sumber daya manusia, standarisasi, penilaian hasil penelitian produk,
pengawasan obat tradisional, kosmetik, produk terapetik/obat, obat
asli Indonesia, dan sistem informasi.

Paradigma sehat mempunyai orientasi dimana upaya peningkatan


kesehatan masyarakat dititik beratkan pada :
a. Promosi kesehatan, peningkatan vitalitas penduduk yang tidak sakit
(85%) agar lebih tahan terhadap penyakit melalui olah raga, fitness
dan vitamin.

b. Pencegahan penyakit melalui imunisasi pada ibu hamil, bayi dan


anak.

c. Pencegahan pengendalian penanggulangan, pencemaran


lingkungan serta perlindungan masyarakat terhadap pengaruh buruk
(melalui perubahan perilaku).

d. Memberi pengobatan bagi penduduk yang sakit, (15%) melalui


pelayanan medis.

Upaya program kesehatan masyarakat:

a. Mempersiapkan bahan baku sumber daya manusia yang berkualitas


untuk 20-25 tahun mendatang.

b. Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada.

c. Melindungi masyarakat luas dari pencemaran melalui upaya


promotif-preventif-protektif dengan pendekatan pro-aktif.

d. Memberi pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.

e. Promosi kesehatan yang memungkinkan penduduk mencapai


potensi kesehatannya secara penuh (peningkatan vitalitas) penduduk
yang tidak sakit (85%) agar lebih tahan terhadap penyakit.

f. Pencegahan penyakit melalui imunisasi : bumil (ibu hamil), bayi,


anak, dan juga melindungi masyarakat dari pencemaran.

g. Pencegahan, pengendalian, penanggulangan pencemaran


lingkungan serta perlindungan masyarakat terhadap pengaruh
lingkungan buruk (melalui perubahan perilaku)

h. Penggerakan peran serta masyarakat.

i. Penciptaan lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat


hidup dan bekerja secara sehat.

j. Pendekatan multi sektor dan inter disipliner.

k. Pengembangan kebijakan yang dapat memberi perlindungan pada


kepentingan kesehatan masyarakat luas (tidak merokok di tempat
umum).

l. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.

Anda mungkin juga menyukai