Belerang atau sulfur ditemukan dalam dua bentuk, yaitu sebagai belerang alam
dan sebagai belerang persenyawaan sufida logam. Belerang alam berbentuk kristal
bercampur lumpur. Endapan belerang ini terbentuk oleh kegiatan solfatara, fumarola,
atau sebagai akibat daripada gas-gas dan larutan yang mengandung belerang keluar
dari bumi, serta berkaitan dengan rangkaian gunung api aktif. Kedua jenis endapan
belerang alam yaitu tipe sublimasi dan tipe lumpur (danau kawah).
Sifat Belerang
Belerang kristal berdasarkan penyelidikan dengan mata menunjukkan
kenampakan warna kuning dengan kekerasan berkisar antara 1,5 2,5 dan mempunyai
berat jenis 2,05. apabila dibakar memberikan nyala warna biru dan menghasilkan gas
SO2 yang berbau tidak enak. Titik leleh pada suhu 234 248 0F dan mempunyai daya
hantar listrik yang jelek serta tidak larut pada air (bisulfida, tetra clorida).
Belerang kristal ini biasanya berkadar tinggi sedang belerang berbentuk lumpur
umumnya berkadar rendah dan banyak dijumpai di danau-danau kawah.
Genesa Belerang
Di Indonesia semua endapan belerang mempunyai hubungan erat dengan
kegiatan gunung berapi. Endapan tersebut dapat merupakan endapan sedimen, kerak
belerang, atau endapan hidrothermal-metasomatik. Mengenai asal mula belerang ada
beberapa pendapat yang membahasnya diantaranya adalah :
1. Menurut Bischof, belerang berasal dari H2S yang merupakan hasil reduksi
CaSO4oleh karbon dan methan. Reaksinya adalah sebagai berikut :
CaSO4 + 2C -----------> CaS + 2CO2
CaSO4 + CH4 -----------> CaS + CO2 + 2H2O
CaS + CO2 + H2O -----------> CaCO3 + H2S
2H2S + O2 -----------> 2H2O + 2S
Terbentuknya H2S menjadi belerang bisa dengan 2 cara yaitu oksidasi oleh air, tanah
dan reaksi antara H2S dengan CaSO4.
2H2S + O2 -----------> 2H2O + 2S (O2 dan air tanah)
3H2S + CaSO4 -----------> 4S + Ca(OH)2 + 2H2O
2. Pendapat yang mengatakan bahwa belerang berasal dari dome. Belerang disini
dibentuk oleh bakteri de sulpho vibrio desulfuricans umpamanya sulfat oleh bakteri
diubah menjadi sulfit. Selanjutnya sulfid diubah lagi menjadi belerang contohnya seperti
yang terdapat di Gulf-Coast di Amerika Serikat.
3. Pendapat yang menerangkan bagaimana terdapatnya belerang pada gipsum,
dikatakan bahwa belerang pada gipsum diendapkan langsung dari poly sulfit (suatu
solut yang mengandung sangat banyak belerang
Keterdapatan Belerang
Endapan belerang di Indonesia dapat ditemukan di beberapa provinsi
diantaranya adalah :
1. Sumatra Utara, yaitu di Tarutung, Sibangaor, Sonk Merapi, serta di Namora I
Langit
2. Lampung, yaitu di daerah Sekicau
3. Jawa Barat, yaitu di Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Putri, Gunung
Galunggung, Gunung Ciremai, Gunung Papandayan Telaga Bodas, Kawah Putih
4. Jawa Tengah, yaitu di Gunung Dieng, Gunung Telaga Terus
5. Jawa Timur, yaitu di Gunung Arjuno, Welireng, Kawah Ijen
6. Sulawesi Utara, yaitu di Gunung Mahawu, Gunung Saputan, Kawah Maseun
7. Mauku, yaitu di pulau Damar
Penambangan Belerang
Penambangan endapan belerang dapat dikerjakan dengan cara tambang
terbuka, dimana penggalian endapan belerangnya dapat dilakukan dengan alat shovel,
dragline, excavator, atau dapat pula dengan cara tambang semprot.
Bila jumlah endapan belerang sedikit, maka penambangannya dapat dilakukan
dengan cara manual dengan menggunakan peralatan antara lain berupa cangkul,
linggis, ganco dan keranjang serta dilaksanakan dengan sistem padat karya.
Sedangakan untuk endapan belerang yang ditutupi oloh lapisan tanh penutup
yang sangat tebal. Maka cara penambanganya dapat dilakukan dengan cara Frasch
yaitu dengan pemboran kemudian dimasukkan air 335 0 F ke dalam endapan belerang,
untuk kemudian melalui pipa-pipa kondensasi dipompakann keluar
Pengolahan Belerang
Pengolahan belerang untuk keristal, dapat langsung dimasukkan ke dalam
dapurautoclave. Dalam dapur autoclave ditambahkan solar, air, NaOH, kemudian
dipanaskan dengan memasukkan uap air. Panas dengan tekanan 3 atmosfir selama 30-
60 menit. Pemisahan akan terjadi karena belerang mempunyai titik lebur yang lebih
rendah dibandingkan dengan mineral-mineral pengotornya. Hasilnya yang berupa
belerang cair dialirkan melalui filter dan kemudian dicetak.
Untuk belerang jenis lumpur, pengolahannya perlu dilakukan secara flotasi
terlebihdahulu sebelum dimasukkan kedalam dapur autoclave. Maksud dari pada flotasi
disini adalah untuk meningkatkan kadar belerang dan menghilangkan senyawa-
senyawa besi sulfida dan silikat dari larutan. Cara pengolahan lain untuk belerang jenis
ini adalah dengan cara pelarutan dan penghabluran dengan menggunakan pelarut
karbon disulfida, dimethyl disulfid atau larutan hidrokarbon berat lainnya.
Sedangkan untuk mengolah belerang secara sederhana dapat dilakukan dengan
jalan memanaskan bongkah-bongkah belerang di dalam wajan besi atau aluminium
yang berdiameter antara 80-100 cm diatas tungku sederhana yang terbuat dari batu
andesit dan tanah liat.
Penggunaan Belerang
Belerang umumnya banyak digunakan dalam industri kimia, yaitu pembuatan
asam sulfat (H2SO4) yang diperlukan dalam pembuatan pupuk, penghalusan minyak,
bahan-bahan kimia berat dan keperluan metalurgi.
Selain itu masih banyak lagi kegunaan dari pada belerang antara lain yaitu
dalamm industri cat, karet, industri tekstil, industri korek api, bahan peledak, industri
ban luar dan dalam, pabrik kertas, industri gula yang digunakan dalam proses sulfinasi
serta dalam industri rayon film cellulosa, ebonit, cairan sulfida, CS 2, bahan anti
serangga, bahan pengawet kayu, obat-obatan dan lain-lain.