Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Kawasan bahaya alam (hazard areas) potensial menjadi daya tarik wisata.
Namun, apabila tidak dikelola dengan baik maka hazard tersebut sewaktu-waktu
dapat menjadi bencana (disaster). Beberapa kawasan wisata mempunyai
kerentanan tinggi dan ketahanan yang rendah terhadap bencana alam karena
belum mempunyai strategi dalam pengelolaan maupun mitigasi bencana.
Kawasan wisata di sekitar Samudera Hindia terletak pada hazard area dan
mempunyai resiko terkena tsunami bila terjadi gempa bumi dengan intensitas
yang kuat di kawasan tersebut. Kawasan ini belum mempunyai early warning
system terhadap tsunami sehingga dapat menimbulkan korban dan kerugian yang
besar bila suatu saat terjadi tsunami.
Kawasan wisata seringkali mempunyai kerentanan terhadap berbagai jenis
bencana alam. Mengingat bahaya maupun bencana alam seringkali sulit dihindari
maka perlu melakukan upaya mitigasi bencana dan mengkoordinasikannya
dengan sector maupun kawasan lain yang terkait untuk memperkecil kerugian dan
korban yang ditimbulkan. Perencanaan tata ruang dan program mitigasi bencana
yang ditimbulkan. Perencanaan tata ruang dan program mitigasi bencana di
kawasan wisata harus memperhatikan berbagai bahaya alam (multi hazard)
tersebut. Kawasan yang tidak siap dengan berbagai antisipasi penanganan bencana
dikhawatirkan akan ditinggalkan wisatawan.

B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan sehubungan dengan paparan di atas
adalah sebagai berikut.
1. Para mahasiswa diharapkan untuk tidak melupakan paparan mengenai sumber
bencana yang terjadi pada destinasi wisata, mengingat materi ini sangat penting
untuk diketahui dan dipahami mahasiswa yang nantinya berguna untuk
menunjang profesinya.

24
2. Kepada perawat diharapkan untuk meningkatkan pemahaman mengenai
sumber bencana yang terjadi pada destinasi wisata, sehingga dapat memberikan
pelayanan yang baik dan sesuai kepada klien.

25

Anda mungkin juga menyukai