Anda di halaman 1dari 3

RELAKAH KAMU, KEHIDUPAN DI DUNIA SEBAGAI GANTI KEHIDUPAN DI AKHIRAT?

Sungguh dunia itu hina dan fana, sedangkan akhirat itu mulia dan kekal. Itulah keterangan pasti
yang terdapat al-Quran dan sunnah Raslullh Shallallahu alaihi wa sallam . Alangkah beruntung
orang yang mau mendengarkan nasehat-nasehat yang penuh makna dan mengena ini. Ia
mendengarkannya dengan penuh konsentrasi, berusaha memahaminya, merenungkannya lalu
berusaha merealisasikannya dengan perkataan dan perbuatannya.
Diantara nasehat itu adalah firman Allh :













Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan
perhiasannya; sedangkan apa yang di sisi Allh itu lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu
tidak mau memahaminya? [Al-Qhashas/28:60]
Juga firman-Nya:








Allh meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira
dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat,
hanyalah kesenangan (yang sedikit). [Ar-Radu/13:26]
Juga firman-Nya:








Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal
kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. [At-
Taubah/9:38]
Allh Azza wa Jalla juga berfirman:





Tetapi kamu (orang-orang kafir) lebih memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah
lebih baik dan lebih kekal. [Al-Al/87:16-17]
Dan masih banyak lagi ayat-ayat senada yang menjelaskan dan mengingatkan kita tentang hakikat
dunia dan seluruh isinya. Semoga Allh Azza wa Jalla memberikan hidayah taufiq-Nya kepada kita
semua agar bisa memahaminya dan merealisasikannya dalam kehidupan kita di dunia ini.
Dunia dan segala kenikmatannya ini akan pergi, akan sirna dan akan berakhir dengan cepat,
berbeda dengan segala kenikmatan akhirat yang tidak pernah berakhir selama-lamanya.
Dalam sebuah hadits Raslullh Shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan:









Demi Allh! Dunia dibandingkan akhirat hanyalah seperti seseorang dari kalian yang mencelupkan
salah satu jemarinya ke laut), maka lihatlah apa yang ada pada jarinya tersebut saat ia keluarkan
dari laut! [HR. Muslim]
Wahai hamba Allh!
Setiap hari selalu ada ibrah (pelajaran). Pada kematian yang kita saksikan atau pada berita
kematian yang sampai ke telinga kita terdapat pengingat agar berhenti jika kita termasuk orang
yang mau berhenti.
Sampai kapan? Sampai kapan? Sampai kapan kita tidak bertakwa?
Bergegaslah menyambut seruan dan perintah Rabbmu dan persiapkanlah bekal perjalanan
akhiratmu! Bertaubatlah dari dosa-dosamu.
Alangkah rugi seseorang yang menjual kenikmatan surga dengan angan-angan dusta, dengan
permainan-permainan yang menarik atau menukar surga dengan syahwat yang hina dan
perbuatan-perbuatan tercela.
Sungguh sangat merugi orang yang menyebabkan Allh Azza wa Jalla murka kepada mereka serta
menyia-nyiakan usia mereka dalam gelimangan dosa dan maksiat.
Maka hendaklah kita memanfaat waktu yang tersisa untuk mempersiapkan bekal yang pasti kita
butuhkan dalam kehidupan akhirat. Allh Azza wa Jalla berfirman :













Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu akan memperoleh
(balasan)nya di sisi Allh sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. dan
mohonlah ampunan kepada Allh; Sesungguhnya Allh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
[Al-Muzammil/73:20]
Sungguh sengsara orang yang setiap kali Allh berikan karunia dan kenikmatan yang baru
kepadanya, namun dia menggunakan kenikmatan dan karunia itu untuk berbuat dosa, pelanggaran
dan maksiat.
Sungguh celaka orang yang semakin bertambah kekayaan dan hartanya, namun semakin
bertambah pula penyimpangan dan kesesatannya.
Berbagai kenikmatan dan pemberian Allh terus tercurah kepadanya .. ada yang berupaka
makanan yang bisa menguatkan tubuhnya ada berupa air yang bisa menghilangkan dahaganya
ada yang berwujud pakaian yang bisa menghiasi tubuhnya dan menutup auratnya ada
kenikmatan dalam bentuk rumah yang menaunginya dari terpaan hujan dan terik matahari yang
menyengat juga melindunginya dari serangan hewan buas ada juga kenikmatan dalam wujud
pasangan yang setia memperhatikan dan menemaninya juga nikmat dalam bentuk keamanan
lingkungan dari berbagai hal Meski begitu banyak nikmat yang Allh Azza wa Jalla berikan
kepadanya, namun dia terus berada dalam kubangan dosa, tidak mau lepas dan enggan
meninggalkan berbagai perbuatan buruk dan maksiatnya.
Sungguh sangat celaka yang seperti ini, karena bisa jadi berbagai kenikmatan dan kesenangan
yang Allh Azza wa Jalla karuniakan kepadanya merupakan salah bentuk istidrj dan penangguhan
dan penguluran siksa. Ingatlah firman Allh Azza wa Jalla :



Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir itu menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami
kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada
mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka adzab yang
menghinakan [Ali Imrn/3:178]
Dari Uqbah bin Amir Radhiyallahu anhu, dia mengatakan bahwa Raslullh Shallallahu alaihi wa
sallam bersabda :









Jika engkau melihat Allh memberikan anugerah dunia kepada hamba-Nya apa yang ia sukai,
sementara sang hamba tetap bermaksiat kepadaNya, maka sesungguhnya itu adalah istidrj [HR.
Ahmad]
Istidraj adalah kesenangan dan nikmat yang Allah berikan kepada orang yang jauh dari-Nya yang sebenarnya itu menjadi
azab baginya apakah dia bertobat atau semakin jauh. Sederhananya adalah, jika kita dapati seseorang yang semakin buruk
kualitas ibadahnya, semakin tidak ikhlas, berkurang kuantitasnya, sementara maksiat semakin banyak, baik maksiat kepada
Allah dan manusia, lalu rezki baginya Allah berikan melimpah ruah, kesenangan hidup begitu mudah didapatkan, tidak
pernah sakit dan celaka, panjang umur, bahkan Allah berikan keluarbiasaan pada kekuatan tubuhnya. Maka, hati-hatilah
bisa jadi ini adalah istidraj baginya

Anda mungkin juga menyukai