PROPOSAL
Oleh
GALUH PRAVITASARI
NIM : 13110322
NGANJUK
2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2009 ). Seperti halnya yang terjadi pada saat ini. Hipertensi kini menjadi
dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas
penyebab utama gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Disebut sebagai
2
makanan yang berkalium tinggi. Sumber kalium yang baik antara lain buah-
( kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat rendah
pada tahun 2025 terutama di negara berkembang dari sejumlah 639 juta
kasus di tahun 2000 menjadi 1,15 milyar di tahun 2025 (WHO. 2014).
dan meningkat menjadi 34,1% pada tahun 2010. Jumlah ini diperkirakan
3
Hipertensi juga menjadi masalah kesehatan di Indonesia.
tahun sebesar 25,8% (Kemenkes RI, 2013). Indonesia termasuk dalam lima
besar negara dengan jumlah lanjut usia terbanyak di dunia. Pada tahun
2014, jumlah penduduk lanjut usia di indonesia sebanyak 18,781 juta jiwa
dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan mencapai 36 juta jiwa
Nganjuk dalam 3 bulan terakhir yaitu bulan Januari hingga Maret tahun
lansia dengan persentase pada bulan Januari sebesar 43%,. Febuari sebesar
39%, Maret sebesar 49%, Juni sebesar 52%, dari total lansia. Dari hasil
lansia 86%.
93,4%, protein 0,5%, karbohidrat 5,3%, lemak 0,1%, serat 0,2%, abu
0,5%, dan vitamin (A, B, dan C). Selain itu semangka juga mengandung
asam amino sitrullin, asam amino asetat, asam malat, asam fosfat, arginin,
4
mengkonsumsi 1 gelas jus semangka yaitu sebanyak 200 gram. Setelah
bentuk jus. Penelitian efek jus semangka merah terhadap tekanan darah
terhadap pria dewasa, sudah dilakukan oleh Lestari (2005) dan irma (2008).
darah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui pengaruh pemberian jus semangka (Cilitrus
Kabupaten Nganjuk.
2. Tujuan Khusus
5
b. Mengidentifikasi tekanan darah pada penderita hipertensi pada
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
6
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang terapi jus
semangka terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi.
2. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat tentang manfaat dari terapi jus
semangka terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
pengembangan ilmu pengetahuan tentang manfaat dari terapi jus
semangka terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.
4. Bagi Institusi Kesehatan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi bagi
perawat tentang manfaat jus semangka terhadap penurunan tekanan darah
pada pendederita hipertensi, serta sebagai bahan masukan bagi institusi
kesehatan dalam memamfaatkan tanaman sebagai pengobatan alternatif
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
A. Konsep Dasar
1. Definisi Semangka
Semangka (citrullus vulgaris L ) atau dalam bahasa inggris
1993 ).
Semangka merupakan tanaman buah berupa herba yang tumbuh
pada kondisi lahan dan cuaca normal adalah 70-100 hari, sejak bibit
tumbuhan: bunga jantan, yang hanya memiliki benang sari (stamen), dan
Bunga banci dapat dikenali dari adanya bakal buah (ovarium) di bagian
protein, karbonhidrat, lemak, serat, abu dan vitamin (A,B dan C ) juga
8
mengandung asam amini, sirulin, asam aminoasetat, asam malat, asam
warna merah pada buah. Buah semangka termasuk buah yang mengandung
likopen cukup tinggi. Buah lain yang juga mengandung likopen adalah
sebanyak 93,4%, protein 0,5%, karbohidrat 5,3%, lemak 0,1%, serat 0,2%,
abu 0,5%, dan vitamin 9A,B dan C ). Selain itu, juga mengandung asam
amino sitrullin (C6 H12 N3 O3), asam aminoasetat, asam malat, asam
fosfat, arginin, betain, likopen (C40 H56), karoten, bromin dan sukrosa.
Sitrulin dan arginin berperan dalam pembentukan urea di hati dari amonia
cukup tinggi dan dapat membantu kerja jantung dan menormalkan tekanan
Biji kaya zat gizi dengan kandungan minyak berwarna kuning 20-45%,
protein 30-40%, sitrulin, vitamin B12, dan enzim urease. Senyawa aktif
kukurbositrin pada biji semangka dapat memacu kerja ginjal dan menjaga
9
3. Jenis-jenis buah semangka
1. Semangka lokal
a. Semangka sengkaling
Berasal dari daerah sengkaling, malanng, jawa timur. Berbentuk oval
dan memiliki garis tipis memanjang berwarna hijau tua. Daging buah
10
Beratnya bisa mencapai 9 kg. Kulit buah tebal dan tahan
virus).
B. Konsep Hipertensi
1. Pengertian hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
lainya (Wahdah,2011).
Hipertensi dapat didenfinisikan sebagai tekanan darah persisten
diatas 90 mmHg.
Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan
tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau
11
Menurut WHO (World Health Organization), batas normal
tekanan darah adalah 120-140 mmHg sistolik dan 80-90 mmHg diastolik
(VitaHealth,2004).
Hipertensi merupakan salah satu penyakit mematikan didunia.
ginjal.
2. Klasifikasi Hipertensi
1) Bedasarkan etiologinya, hipertensi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a) Hipertensi primer (hipertensi esensial)
Hipertensi primer adalah suatu kondisi dimana
(Sriana Azis,2009).
b) Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder adalah suatu kondisi dimana
12
seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal
(Wahdah, 2011).
Hipertensi sekunder antara 5-8 % dari seluruh
(Muhammadun,2010).
3. Faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi
Hipertensi esensial merupakan penyakit multifaktor yang dapat di
13
kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam
usia premenopause.
Pada premenopause wanita mulai kehilangan sendikit
umur 45-55 tahun. Hipertensi banyak terjadi pada pria bila terjadi
diastolik.
sistolik diastolik
Normal <120 mmHg < 80 mmHg
Pre-hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg
Stadium 1 140-159 mmHg 90-99 mmHg
Stadiun 2 >160 mmHg > 100 mmHg
14
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang
sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia
drastis.
4. Penyebab Hipertensi
1) Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder (Muhammadun,
a) Penyakit Ginjal
Satu penyebab penting dari hipertensi ginjal adalah
15
2) Penyebab hipertensi primer (Wijoyo, 2011), antara lain :
a) Obesitas,
b) Aktivitas saraf simpatis yang berlebihan,
c) Makanan yang diawetkan,
d) Stres,
e) Makanan tinggi garam (termasuk mono-sodium glutamate),
f) Rokok, kopi, dan minuman ber alkohol,
g) Makanan yang bersifat panas, seperti daging kambing dan
durian,
h) Makanan yang mengandung lemak jenuh, kolesterol tinggi,
i) Kehidupan sedentary ( kurang bergerak)
e) Gejala Hipertensi
Gejala yang terjadi pada hipertensi ( Deviana, 2010),
karbon monoksida.
16
d) Mengonsumsi garam berlebih
Garam merupakan faktor penting dalam pathogenesis
tekanan darah.
e) Penyalahgunaan alkohol dan pengunaan Pil KB
Penyalahgunaan alkohol dapat mengakibatkan rusaknya
17
penyebaran menurut umur tersebut. Seperti terlihat
Umur
.
1. 20-29 6,10
1. 30-39 6,70
2. 40-49 10,10
3. 50-59 10,20
4. Diatas 60 13,00
5. seluruh umur 8,60
per 1.000 anggota rumah tangga. Pada umumnya lebih banyak pria
pada usia >50 tahun pria> wanita pada usia < 50 tahun.
c) Genetik
Para pakar juga menemukan hubungan antara riwayat keluarga
18
3) Mengurangi asupan garam,
4) Tidak merokok,
5) Hindari stres,
19
meningkat dengan bertambahnya berat badan. Menurunkan
berat badan merupakan strategi sangat efektif dalam mengatur
pola hidup untuk menormalkan tekanan darah. Bila kita
berhasil menurunkan berat badan 2,5 - 5 kg saja, tekanan darah
diastolik dapat diturunkan sebanyak 5 mmHg. Penurunan berat
badan 10 kg dapat melipat duakan perbaikan ini.
(2) Hindari stres yang berlebih
(3) Berhenti merokok
(4) Olahraga aerobik yang tidak terlalu berat.
20
(HCT) dan Lasix (Furosemide) (Muhammadun,
2010).
(2) Betabloker
Betabloker merupakan obat yang dipakai
dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui
proses memperlambat kerja jantung dan memperlebar
pembuluh darah. Contoh obat dari golongan ini adalah
Tenorim dan Captropril (Muhammadun, 2010).
Tetapi, sebaiknya anda yang diketahui sedang
mengdap gangguan pernafasan, seperti asma bronkial
serta gangguan pernafasan lainnya tidak
menggunakan obat jenis ini (Rusdi, 2009).
(3) Calcium channel blokers
Golongan obat ini merupakan satu obat
yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi
melalui proses relaksasi pembuluh darah yang juga
melebar pembuluh darah. Contoh obat golongan ini
yaitu Amlopidipine dan Angiotensin converting
enzyme (ACE) (Muhammadun, 2010).
b) Pengobatan non-farmakologis
Pengobatan hipertensi yang bersifat non-farmakologis
pada dasarnya dilakukan hanya untuk mengontrol tekanan
darah dalam tubuh. Sehingga, seorang penderita hipertensi
yang menjalani pengobatan non-farmakologis paling tidak
dapat menunda atau tidak menggunakan sama sekali
pengobatan yang bersifat farmakologis (Rusdi, 2009).
Pengobatan non-farmakologis ini dapat
menggunakan (Wijoyo, 2011) :
(1) Bawang putih (Allium Sativum)
(2) Buah belimbing manis (Averhoa carambola)
(3) Buah mentimun (Cucumis salivus)
(4) Buah semangka (
(5) Mengkudu (Morinda citrifolia)
(6) Seledri (Apium gravcolens)
(7)
21
7. Komplikasi hipertensi
Menurut Rusdi, 2009 mengemukakan bahwa hipertensi dapat
menimbulkan komplikasi, antara lain :
1) Stroke
2) Penyakit ginjal
3) Kerusakan mata
4) Gagal jantung
C. Kerangka konseptual
22
Dari uraian diatas dapat digambarkan secara singkat dalam
kerangka konseptual berikut :
Faktor risiko yang dapat Hipertensi
dikontrol :
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pernyataan
penelitian (Nursalam,2008).
Bedasarkan kerangka konseptual diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis :
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Desain penelitian adalah seluruh dari perencanaan untuk menjawab
pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin
timbul selama proses penelitian (Nursalam, 2008).
Bedasarkan tujuan penelitian desain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Quasy-experiment yaitusatu kelompok dilakukan
intervensi sesuai dengan metode yang dikehendaki kelompok lainnya
dilakukan seperti biasanya (Nursalam, 2008).
24
C. Kerangka Kerja
Kerangka kerja dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Populasi :
Seluruh penderita hipertensi di desa Di Desa Sekaran RT 04/RW
05 Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk.
............ Yang berjumlah ..... orang
Tekhnik sampling :
Total Sampling
Sampel :
Seluruh penderita hipertensi ,yang berjumlah.....orang kelompok kontrol dan ....
orang kelompok perlakuan
Pengumpulan Data :
Pre dan Post
Analisa Data
25
Kesimpulan :
D. Sampling Desain
Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam
penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi akurasi suatu hasil (Nursalam, 2013).
1. Populasi
E. Identifikasik Variabel
Variabel adalah ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok
(orang, benda, situasi) berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok tersebut
26
(Nursalam, 2008). Variabel terdiri dari variabel Idependent dan variabel
dependent.
1. Variabel independen (bebas)
F. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini memerlukan suatu definisi operasional agar
27
variabel definisi indikator alat kala skor
ukur
Variabel Memberika Memberika - - -
independen n jus n jus
pengaruh semangka semangka
1 x sehari
pemberian jus kepada
sebanyak
semangka penderita
200 cc
hipertensi
selama 2
untuk
minggu.
menurunkan
tekanan Alat Ordinal - TD
Variabel
darah nya tensi stadium
dependen
Perhitungan 2=>
penurunan
Tekanan penurunan 160/>10
tekanan darah
darah pada tekanan 0
pada penderita
penderita darah mmHg.
hipertensi -TD
hipertensi sebelum dan
stadium
sebelum sesudah
1= 140-
dilakukan dilakukan
159/90-
pemberian terapi.
99
Post jus
mmHg.
semangka
- Pre-
hiperten
Tekanan si = 120-
darah yang 139/80-
lebih rendah 89
dari tekanan mmHg.
darah
- TD
sebelum
Normal=
dilakukan
<120/80
pemberian
28
jus mmHg.
semangka
dilakukan peneliti yaitu dengan cara memperoleh surat ijin dari tempat-
29
Pada penelitian ini mengunakan teknik wawancara
2) Tekinik observasi
Teknik observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan
tekanan darah.
b. Teknik pengolahandata dan analisa data
Analisa data untuk meneliti atau mengetahui pengaruh pemberian
hari ( 2 minggu).
Untuk variabel dimana mengetahui terjadinya hipertensi
(Wahdah, 2011).
Data yang sudah ada perlu dikumpulkan semua agar
30
1) Editing
Editing adalah kegiatan menyeleksi data yang masuk dari
berhak menolak, Penelitian ini menekankan pada masalah etika yang meliputi
:
1. Informed concent ( lembar persetujuan)
Responden yang memenuhi syarat akan diberi penjelasan tentang
peneliti.
2. Anonimity ( Tanpa Nama)
Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan
31
Semua informasi maupun masalah-masalah dalam pengumpulan data
peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil
riset.
I. Keterbatasan
memuaskan.
32