Jurnal Etanol PKT 52
Jurnal Etanol PKT 52
STANDAR
Penetapan kadar etanol dalam obat batuk ini menggunakan metode kromatografi gas dengan memanfaatkan
sifat nya yang mudah menguap. Analisis ini dilakukan untuk memastikan kandungan alkohol pada obat batuk
tidak melebihi batas maksimum, karena konsumsi alkohol yang berlebihan dapat memnerikan efek tidak sehat
bagi tubuh. Sampel obat batuk yang akan dianalisis dengan kromatografi gas, diinjeksikan langsung 1,0 l
menggunakan jarum suntik. Sebagai fase gerak digunakan Nitrogen dan Hidrogen gas inert sedangkan fase
diam yang digunakan adalah kolom itu sendiri. Kolom yang digunakan adalah kolom kemas dan detektor yang
digunakan adalah detektor FID. Dengan membandingkan luas area sampel dan standar, kadar etanol
sebenarnya dalam obat dapat diiketahui. Dengan perhitungan single standar, maka digunakan standar etanol
3%. Hasil yang diperoleh adalah sebesar 2,98%.
Abstract :
Determination of ethanol contents in cough medicine using gas cromathography method based the properties is
volatyl. This analysis is taken to ensure the content of alcohol in cough medicine does not exceed the maximum
limit because, Excessive alcohol consumption is unhealthy effects for the body. Cough medicine sample to be
analyzed with cromatography gas, direct injected using a 1.0 mL syringe pointed. Nitrogen is used as the mobile
phase and hydrogen gases while inert stationary phase used is column itself. The column used was packed
column and FID detector was used (Flame Ionization Detector). By comparing the sample area with the
standard, the concentration of ethanol in cough medicines can be known. With use single standard, so the
standar of ethanol can be use is 3%. The result is 2,98%.
PENDAHULUAN
Batuk merupakan salah satu penyakit yang cukup melakukan analisis kadar etanol ini dikarenakan
sering dialami banyak kalangan. Obat batuk yang sering munculnya para produsen ilegal yang
beredar dipasarn saat ini cukup beragam. Baik obat membuat obat dengan kadar etanol yang tinggi atau
batuk yang berbahan kimia hingga obat batuk menyalahi aturan batas kadar alkohol yang telah
berbahan alami atau herbal. Salah satu zat yang ditentukan. Seingga sangat perlu dilakukan analisis
sering terdapat dalam obat batuk jenis sirup yaitu kadar alkohol dalam obat batuk untuk mengetahui
alkohol. Diketahui bahwa sebagian besar obat kandungan alkohol dalam obat batuk tidak melebihi
batuk sirup mengandung kadar alkohol. Sebagian batas maksimum. Karena jika kandungan alkohol
besar produsen obat batuk baik dari dalam negeri pada obat melebihi batas maksimum, maka akan
maupun luar negeri menggunakan bahan ini dalam menyebabkan ketergantungan terhadap obat yang
produknya. Alkohol itu sendiri berfungsi untuk mengandung alkohol tinggi dan bila dikonsumsi
melarutkan atau mencampurkan zat zat aktif, terus menerus maka akan memebahayakan tubuh
selain selain sebagai pengawet agar obat lebih seperti merusak sel sel baru dalam tubuh. Selain
tahan lama. Alkohol yang bertindak sebgai pelarut itu alkohol juga bisa memmicu efek sorois dalam
disini yaitu etanol. Permasalahan utama dalam
hati yang mampu berakibat pada timbulnya metode itu adalah analisis menggunakan GC (Gas
penyakit hati atau penyakit kuning. Chromatography), analisis dengan HPLC (High
Performance Liquid Chromatography), metode
Tujuan dilakukannya analisis ini adalah untuk enzim, dan metode dengan menggunakan
mengetahui kadar alkohol dalam suatu sampel obat hidrometer alkohol. Dalam penetapan kali ini
menggunakan metode GC (Gas Chromatography).
batuk dengan menggunakan GC, sehingga dapat
(Anonim, 2010).
ditentukan aman atau tidaknya sampel obat batuk
tersebut terhadap lebel yang telah ditentukan. Kromatografi Gas