Bab Ii BBL
Bab Ii BBL
2.3.1 Definisi
Bayi baru baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan
genap 37 42 minggu, dengan berat badan 2500 - 4000 gram, nilai Apgar
Score > 7 dan tanpa cacat bawaan. (Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita, Ai yeyeh
bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta dapat melakukan
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan
pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran. (Buku Panduan
beberapa saat setelah lahir. Untuk tidak menambah risiko infeksi maka
bayi.
1
b. Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum
dimandikan.
gunting, penghisap lender DeLee, alat resusitasi dan benang tali pusat
d. Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk
bayi, sudah dalam keadaan bersih. Demikian pula halnya timbangan, pita
hal. 124)
2
Tabel 2.6
Nilai Score
No
APGAR 0 1 2
1 Appereance Seluruh tubuh biru Badan memerah, Seluruh tubuh
atau memutih extremitas biru kemerahan
2 Pulse (nadi) Tidak ada < 100 / menit > 100 / menit
3 Greemace Tidak ada Perubahan mimic Bersin /
(menyeringai) menangis
4 Activity Tidak ada Ekstremitas Gerakan aktif /
sedikit fleksi ekstremitas
fleksi
5 Respiratory Tidak ada Lemah / tidak Menangis kuat /
teratur keras
(Asuhan Kebidanan II (Persalinan), Ai Yeyeh dkk, 2009, hal : 166)
oleh panas tubuh bayi sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak
segera dikeringkan. Kehilangan panas juga terjadi pada bayi yang terlalu
bayi dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur atau timbangan
yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas
3
tubuh bayi melalui mekanisme kondusi apabila bayi diletakkan diatas
benda-benda tersebut.
3. Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar udara
Kehilangan panas juga terjadi jika terjadi aliran udara dari kipas angin,
dekat benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu
tubuh bayi. Bayi bisa kehilangan panas dengan cara ini karena benda-
Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam
4
Jelly Wharton yang membentuk jaringan nekrotik dapat berkolonisasi
kulit dan infeksi sistemik pada bayi. Yang terpenting dalam perawatan tali
pusat ialah menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih. Cuci tangan
dengan sabun dan air bersih sebelum merawat tali pusat. Bersihkan dengan
lembut kulit di sekitar tali pusat dengan kapas basah, kemudian bungkus
dengan longgar atau tidak terlalu rapat dengan kasa bersih atau steril. Popok
atau celana bayi diikat di bawah tali pusat, tidak menutupi tali pusat untuk
hipotiroidisme. Alkohol juga tidak lagi dianjurkan untuk merawat tali pusat
kerena dapat mengiritasi kulit dan menghambat pelepasan tali pusat. Saat ini
belum ada petunjuk mengenai antiseptic yang baik dan aman digunakan
untuk perawatan tali pusat, karena itu dikatakan yang terbaik adalah
menjaga tali pusat tetap kering dan bersih. (Ilmu Kebidanan Sarwono
5
2.3.2.5 Inisiasi Menyusu Dini
diletakkan di dada atau perut atas ibu selama paling sedikit satu jam untuk
369)
a. Bayi harus mendapatkan kontak kulit dengan kulit ibunya segera setelah
menyusu dini dan ibu dapat mengenali bayinya siap untuk menyusu serta
2. Menstabilkan pernapasan
efektif
6
7. Menjaga kolonisasi kuman yang aman dari ibu dan di dalam perut bayi
perdarahan pascapersalinan
produksi ASI
9. Menunda ovulasi
3. Meningkatkan kecerdasan
7
4. Membantu bayi mengkoordinasikan kemampuan hisap, telan dan napas
2.3.2.6 Pencegahaninfeksimata
2. Jelaskan apa yang akan dilakukan dan tujuan pemberian obat tersebut
3. Berikan salep mata dalam satu garis lurus mulai dari bagian mata yang
5. Jangan menghapus salep mata dari mata bayi dan anjurkan keluarga
setelah 1 jam kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu untuk
8
2.3.2.8 Pemberian imunisasi
Mafaat imunisasi bagi anak dapat mencegah penyakit cacat dan kematian.
2-3 bulan. Dosis untuk bayi kurang setahun adalah 0,05 ml dan anak
2. Hepatitis B
apakah ibu mengandung virus Hep. B aktif atau tidak pada saat
9
dengan terhambatnya saluran pernafasan oleh karena terjadi selaput di
Batuk rejan yang juga dikenal Pertusis atau batuk 100 hari,
luka goresan atau luka bakar yang telah terkontaminasi oleh tanah, atau
dari gigi yang telah busuk atau cairan congek. Luka kecil yang terjadi
DPT dasar diberikan 3 kali sejak anak berumur 2 bulan dengan interval
4-6 minggu. DPT 1 diberikan umur 2-4 bulan, DPT 2 umur 3-5 bulan,
dan DPT 3 umur 4-6 bulan. Imunisasi DPT pada bayi 3 kali (3 dosis)
10
4. Polio
per oral dengan interval tidak kurang dari dua minggu. Mengingat
lain agar tidak mencemari bayi lain oleh karena virus polio hidup dapat
5. Campak
bulan. Hanya saja, mengingat kadar antibody campak pada anak sekolah
pada permukaan kulit 3-5 hari setelah anak menderita demam. Bercak
Campak ini adalah radang paru-paru, infeksi pada telinga, radang pada
saraf, radang pada sendi dan radang pada otak yang dapat menyebabkan
11
kerusakan otak yang permanen (menetap). (Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak
Tabel 2.7
Jadwal Imunisasi
1. Keadaan umum
Memeriksa pernapasan.
a. Apakah merintih?
b. Hitung napas: apakah 40-60 per menit? Bila tidak, ulangi kembali.
pengukuran suhu.
12
4. Memeriksakan adanya pengeluaran mekonium dan air seni.
5. Menimbang bayi.
2. Kejang.
5. Merintih.
7. Sianosis sentral.
13