Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL

CARA PEMBERIAN ANESTESI UMUM DAN REGIONAL

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anestesi III


Semester VII

Disusun Oleh :
1. Amalia Pangesti P07120213003
2. Diego Jasman Rois P07120213012
3. Reza Mahrizal P07120213033
4. Wanti Nurin Salasa P07120213037

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2016
A. PENGERTIAN ANESTESI
Anestesi artinya adalah pembiusan, berasal dari bahasa
Yunani an artinya tidak atau tanpa" danaesthtos, "artinya persepsi atau
kemampuan untuk merasa". Secara umum berarti anestesi adalah suatu
tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan
berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Obat
anestesi adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dalam
bermacam-macam tindakan operasi. (Kartika Sari, 2013)
Istilah anestesi dikemukakan pertama kali oleh O.W. Holmes yang
artinya tidak ada rasa sakit. Anestesi dibagi menjadi dua kelompok
yaitu anestesia lokal dan anestesi umum.

B. PENGERTIAN ANESTESI UMUM DAN ANESTESI REGIONAL


1. Definisi Anestesi Umum
Anestesi umum atau pembiusan artinya hilang rasa sakit di sertai
hilang kesadaran. Ada juga mengatakan anestesi umum adalah keadaan
tidak terdapatnya sensasi yang berhubungan dengan hilangnya kesdaran
yang reversibel (Neal, 2006).
Anestesi Umum adalah obat yang dapat menimbulkan anestesi
yaitu suatu keadaan depresi umum dari berbagai pusat di sistem saraf
pusat yang bersifat reversibel, dimana seluruh perasaan dan kesadaran
ditiadakan sehingga lebih mirip dengan keadaan pinsan. Anestesi
digunakan pada pembedahan dengan maksud mencapai keadaan pingsan,
merintangi rangsangan nyeri (analgesia), memblokir reaksi refleks
terhadap manipulasi pembedahan serta menimbulkan pelemasan otot
(relaksasi). Anestesi umum yang kini tersedia tidak dapat memenuhi
tujuan ini secara keseluruhan, maka pada anestesi untuk pembedahan
umumnya digunakan kombinasi hipnotika, analgetika, dan
relaksasi otot (Kartika Sari, 2013).

2. Definisi Anestesi Regional


Anestesi regional adalah anestesi lokal dengan menyuntikan obat
anestesi disekitar syaraf sehingga area yang di syarafi teranestesi. Anestesi
regional dibagi menjadi epidural, spinal dan kombinasi spinal epidural,
spinal anestesi adalah suntikan obat anestesi kedalam ruang
subarahnoid dan ekstradural epidural di lakukan suntikan kedalam
ekstradural. ( Brunner & suddarth, 2002 ).
Anestesi lokal adalah obat yang merintangi secara reversibel
penerusan impuls saraf ke sistem saraf pusat pada kegunaan lokal dengan
demikian dapat menghilangkan rasa nyeri, gatal-gatal, panas atau dingin
(Kartika Sari, 2013).
Anestesi lokal merupakan tindakan memanfaatkan obat bius yang
cara kerjanya hanya menghilangkan rasa di area tertentu yang akan
dilakukan tindakan. ( Saprol, 2010).
Spinal anestesi atau Subarachniod Blok (SAB) adalah salah satu
teknik anestesi regional yang dilakukan dengan cara menyuntikkan obat
anestesi lokal ke dalam ruang subarachnoid untuk mendapatkan analgesi
setinggi dermatom tertentu dan relaksasi otot rangka. Untuk dapat
memahami spinal anestesi yang menghasilkan blok simpatis, blok sensoris
dan blok motoris maka perlu diketahui neurofisiologi saraf, mekanisme
kerja obat anestesi lokal pada SAB dan komplikasi yang dapat
ditimbulkannya. Derajat anestesi yang dicapai tergantung dari tinggi
rendah lokasi penyuntikan, untuk mendapatkan blockade sensoris yang
luas, obat harus berdifusi ke atas, dan hal ini tergantung banyak faktor
antara lain posisi pasien selama dan setelah penyuntikan, barisitas dan
berat jenis obat. Berat jenis obat lokal anesthesia dapat diubahubah
dengan menggantikomposisinya, hiperbarik diartikan bahwa obat lokal
anestesi mempunyai berat jenis yang lebih besar dari berat jenis cairan
serebrospinal, yaitu dengan menambahkan larutan glukosa, namun apabila
ditambahkan NaCl atau aqua destilata akan menjadi hipobarik (Gwinnutt,
2011).
C. CARA PEMBERIAN ANESTESI
1. Cara pemberian anestesi umum
Anestesi umum dapat diberikan secara inhalasi atau injeksi intravena.
a. Anestesi inhalasi
Halotan, enfluran, isofluran, sevofluran, desflurane, dan
methoxyflurane merupakan cairan yang mudah menguap. Obat-
obat ini diberikan sebagai uap melalui saluran napas. Cara
pemberian anestesi inhalasi:
1) Open drop method: zat anestesi diteteskan pada kapas yang
diletakkan di depan hidung penderita sehingga kadar zat
anestesi yang dihisap tidak diketahui dan pemakaiannya boros
karena zat anestesi menguap ke udara terbuka.
2) Semiopen drop method: cara ini hamper sama dengan open
drop, hanya untuk mengurangi terbuangnya zat anestesi maka
digunakan masker.
3) Semiclosed method: udara yang dihisap diberikan bersamaan
oksigen yang dapat ditentukan kadarnya. Keuntungan cara ini
adalah dalamnya anestesi dapat diatur dengan memberikan zat
anestesi dalam kadar tertentu dan hipoksia dapat dihindari
dengan pemberian O2.
4) Closed method: hamper sama seperti semiclosed, hanya udara
ekspirasi dialirkan melalui NaOH yang dapat mengikat CO2,
sehingga udara yang mengandung anestesi dapat digunakan
lagi. Cara ini lebih hemat, aman, dan lebih mudah, tetapi harga
alatnya cukup mahal.
Jenis-jenis anestesi inhalasi generasi pertama seperti ether,
cyclopropane, dan chloroform sudah tidak digunakan lagi di
negara-negara maju karena sifatnya yang mudah terbakar
(misalnya ether dan cyclopropane) dan toksisitasnya terhadap
organ (chloroform).

b. Anestesi Intravena
Beberapa obat digunakan secara intravena ( baik sendiri atau
dikombinasikan dengan obat lain) untuk menimbulkan anestesi,
atau sebagai komponen anestesi berimbang (balanced anesthesia),
atau untuk menenangkan pasien di unit rawat darurat yang
memerlukan bantuan napas buatan untuk jangka panjang. Untuk
anestesi intravena total biasanya menggunakan propofol.
2. Cara pemberian anestesi regional
a. Topikal : melalui cara ini obat dioleskan/ disemprotkan pada
mukosa daerah tindakan, misalnya pada mata, rongga hidung,
faring, laring, traktus respiratorius bagian bawah, telinga, uretra
dan jalan lahir. Agen anestesi lokal yang digunakan yang mudah
diserap permukaan mukosa, seperti lignokain 4%, kokain 5%,
tetrakain, dan lidokain.
b. Infiltrasi : obat disuntikkan langsung ke dalam jaringan yang akan
dimanipulasi, tanpa mempertimbangkan persarafannya. Anestesi
berdifusi dan khasiatnya dicapai melalui penghambatan ujung saraf
perasa di jaringan subkutan. Cara pemberian ini dipakai pada
pembedahan kecil, penjahitan luka, pengambilan kulit untuk
transplantasi, pencabutan gigi. Keuntungan teknik ini adalah
sederhana, mudah dan dapat diandalkan. Sedangkan kerugiannya
ialah struktur jaringan di lapangan bedah disamarkan.
c. Field block : obat disuntikkan mengelilingi daerah tindakan,
misalnya pada pengangkatan kista di kulit, tumor-tumor kuli
d. Blok saraf : Melalui cara ini yang dituju langsung saraf bagian
proksimal. Dengan cara ini daerah yang dipersarafi akan
teranestesi, misalnya pada tindakan operasi di lengan bawah
dengan memblok saraf brakialis.
e. Intravascular : obat dimasukkan langsung ke dalam vena atau arteri
besar pada ekstremitas yang bersangkutan, sedangkan aliran darah
dibendung dengan manset tensimeter, sehingga obat tidak langsung
masuk ke dalam sirkulasi sistemik. Cara ini dipakai pada reposisi
patah tulang, amputasi, dan debridement.
f. Spinal : zat anastesi lokal disuntikkan ke dalam rongga
subaraknoid atau ke ruang epidural di dalam kanalis vertebralis
pada ketinggian tertentu, sehingga daerah setinggi persarafan yang
bersangkutan dan di bawahnya teranestesi sesuai dengan teori
dermatom kulit.

D. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN ANESTESI UMUM DAN


ANESTESI REGIONAL
1. Keuntungan dan Kerugian dari Anestesi Umum
a. Keuntungan
Penggunaan anestesi umum pada bedah sesar antara lain adalah
waktu mula yang cepat, adanya pengaturan penuh terhadap
ventilasi dan jalan napas oleh ahli anestesi, dan lebih sedikitnya
insidensi hipotensi yang terjadi pada pasien hipovolemi.
b. Kerugian
Pada teknik anestesi umum yaitu gagal dilakukannya intubasi
sehingga meningkatan morbiditas dan mortalitas pasien bedah
sesar. Anestesi umum juga meningkatkan resiko terjadinya aspirasi
pulmonal yang lebih tinggi. Dan yang paling berbahaya adalah
anestesi umum dapat meyebabkan depresi pada fetal. Depresi fetal
inilah yang mengakibatkan bayi yang ibunya mendapatkan anestesi
umum saat bedah sesar, lebih cenderung menderita asfiksi.
2. Keuntungan Dan Kerugian Anastesi Regional
a. Keuntungan
1) Kesadaran (+)
2) Gangguan fisiologis rendah
3) Angka morbiditas rendah
4) Penderita bisa pulang sendiri
5) Relatif mudah
6) Tidak perlu tenaga tambahan
7) Biaya relatif kecil
8) Tidak perlu puasa
b. Kerugian
Tidak dapat digunakan pada:
1) penderita dengan rasa takut tinggi
2) Penderita yang tidak kooperatif (anak-anak, retardasi mental)
3) Jaringan yang mengalami keradangan akut
4) Penderita pecandu alkohol
5) Prosedur pembedahan yang luas
DAFTAR PUSTAKA

Bernards, Christopher M., 2006. Epidural and Spinal Anesthesia dalam : Barash,
Paul G. , Cullen, Bruce F., Stoelting, Robert K. Clinical Anesthesia 5th
edition. USA: Lippincott William & Wilkins
Gwinnutt, Carl. L. 2011. Catatan Kuliah Anestesi Klinis ed.3. Jakarta: EGC
Neal, M. J.2006. At a Glance Farmakologi Medis Edisi Kelima. Jakarta. Erlangga
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai