Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH BIMC


NOMOR: 12.001/KEB/DIR/VI/2014

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH BIMC

DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH BIMC

Menimbang :
a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Khusus Bedah
BIMC, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan rekam medis yang bermutu
tinggi;
b. bahwa agar pelayanan rekam medis di Rumah Sakit Khusus Bedah BIMC dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Khusus Bedah
BIMC sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan rekam medis;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Bedah BIMC.

Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 /Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis

M E M U T U S K AN :

Menetapkan :

Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH


BIMCTENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS RUMAH
SAKIT KHUSUS BEDAH BIMC

Kedua : Kebijakan pelayanan rekam medis Rumah Sakit Khusus Bedah BIMC
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Rumah Sakit Khusus Bedah BIMC 2014


Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Kuta
Pada tanggal : 8 Juni 2014

Direktur RSK Bedah BIMC

dr. Denny Thong Tet Djin, Sp.KJ

Lampiran

Rumah Sakit Khusus Bedah BIMC 2014


Keputusan Direktur Rumah Sakit
Khusus Bedah BIMC Kuta
Nomor : 12.001/KEB/DIR/VI/2014
Tanggal : 8 Juni 2014

KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS


RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH BIMC

1. Setiap pasien BIMC Hospital memiliki satu nomor Rekam Medis.


2. Pada sampul rekam medis diberi stiker berwarna dengan maksud dan tujuan
masing-masing
3. Semua tenaga kesehatan harus menjaga kerahasiaan informasi rekam medis
sesuai denga Permenkes No: 269/MENKES/PER/2008 tentang rekam medis
4. Penyimpanan rekam medis pasien rawat jalan dan rawat inap disimpan di dalam
satu tempat.
5. Setiap pasien yang pulang rawat inap dibuatkan Ringkasan Perawatan Pasien
(Resume).
6. Setiap pasien yang masuk ke Rumah Sakit Khusus Bedah BIMC dientry melalui
admission.
7. Permintaan rekam medis hanya bisa diberikan untuk kepentingan pengobatan
pasien dan untuk kepentingan lain harus sesuai aturan dan pinjaman dicatat pada
buku peminjaman berkas rekam medis.
8. Akses rekam medis hanya diperbolehkan untuk pemberi pelayanan kesehatan
seperti dokter, dokter gigi, perawat,bidan, farmasi, radiografer, tenaga
administrasi dan rekam medis.
9. Informasi mengenai pasien tidak boleh disebarluaskan tanpa alasan yang jelas
dari pemohon dan informasi pasien akan diberikan apabila ada kepentingan
untuk kepolisian dan pengadilan dengan disertakan ijin dan surat yang
ditandatangani oleh direktur rumah sakit.
10. Data berkas rekam medis akan diperbaharui untuk menjamin komunikasi dengan
informasi mutakhir
11. Peraturan Menteri kesehatan No.269 pasal 12 menyebutkan Berkas rekam
medis milik sarana pelayanan kesehatan - Isi rekam medis merupakan milik
pasien - Isi rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam bentuk
ringkasan rekam medis - Ringkasan rekam medis sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dapat diberikan, dicatat, atau dicopy oleh pasien atau orang yang diberi
kuasa atau atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang.
12. Apabila petugas rekam medis meninggalkan ruangan harus mengunci ruangan
rekam medis dan membawa form logbook untuk diserahkan kepada petugas
administrasi.
13. Apabila ada permintaan file dari unit lain maka petugas administrasi harus
mencatat nomer file pada form logbook dan mengambil file sesuai dengan
permintaan ke ruang rekam medis.

Rumah Sakit Khusus Bedah BIMC 2014


14. Berkas rekam medis pasien sudah kembali dalam waktu 2x 24 jam setelah pasien
mendapatkan perawatan.
15. Semua pofesi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien
diwajibkan menulis seluruh pelayanan yang diberikan pada lembar rekam medis
yang sudah ditentukan, dilengkapi dengan tanda tangan / paraf dan inisial nama.
16. Penulisan yang salah dalam berkas rekam medis tidak diperbolehkan untuk
menghapus dengan tip-ex tetapi harus dicoret dengan sau garis memanjang
sesuai tulisan yang salah dengan membubuhi paraf oleh petugas yang
bersangkutan.
17. Penanggung jawab berkas rekam medis bertanggung jawab atas pengembalian
dan pendistribusian berkas rekam medis.
18. Instalasi rekam Medis bertanggung jawab atas laporan berkala yang telah
ditetapkan, baik untuk kepentingan eksternal maupun internal.
19. Seluruh hasil pemeriksaan pelayanan penunjang wajib ditempelkan pada lembar
rekam medis yang telah ditetapkan.
20. Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas tersedianya informasi kegiatan
pelayanan dan indikator rumah sakit yang telah ditetapkan.
21. Rekam medis pasien akan ditransfer bersamaan dengan pasien ke unit pelayanan
yang dituju.
22. Bagi pasien yang memerlukan data rekam medis, dapat diberikan resume atau
ringkasan perawatan pasien, hasil pemeriksaan dan riwayat pelayanan telah
diberikan.
23. Berkas rekam medis diletakkan terpisah antara yang masih aktif dan inaktif pada
rak yang berbeda.
24. Berkas rekam medis pasien meninggal (+) harus diletakkan terpisah dengan
berkas rekam medis aktif dan in aktif
25. Kegiatan retensi di Rumah Sakit Khusus Bedah BIMCakan dilakukan setiap 2
tahun pada berkas rekam medis yang sudah mencapai batas waktu 5 tahun dan
akan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

Direktur RSK Bedah BIMC

dr. Denny Thong Tet Djin SP.KJ

Rumah Sakit Khusus Bedah BIMC 2014

Anda mungkin juga menyukai