hemianopia homonim kontralateral. Lesi yang lebih luas melibatkan lapangan visual
superior tapi lebih kabur di inferior. Sindrom lobus parietal mencakup efek neurologi
yang lebih luas, antara lain : masalah perseptual (agnosia) dan apraxia. Lesi pada
agraphia, finger agnosia dan konfusi kanan kiri. Lesi pada lobus parietal yang non
menyebutkan angka 1-20, meskipun sudah dibantu dengan menggunakan jarinya. 18, 19
akibat lesi pada korteks serebri. Pasien mengeluh saat ia menulis menjadi lambat dan
tuisannya mirip tulisan anak kecil, sulit/kebingungan untuk menulis huruf kecil b dan
p serta d dan q. 18, 19 Finger agnosia adalah ketidak mampuan untuk memisahkan jari-
jari tersebut. Misalnya bingung saat ditanya secara acak nama dari jari tangan.
Bingung saat ditanya jari mana yang digunakan untuk menunjuk atau jari mana yang
digunakannya jalur yang rusak. Oleh karena itu, pasien dengan hemianopsia homonim
karena lesi di lobus parietal respon optokinetik nistagmus akan menurun jika target
ditujukan kearah lesi sedangkan hemianopsia homonim karena lesi di traktus optikus
penting. Serabut saraf sentral terpisah dengan serabut saraf perifer, serabut sentral
menuju oksipital tip dan serabut perifer menuju anteromedial korteks. Karena
perbedaan menyilang dan tidak menyilang beberapa serabut perifer dari nasal yang
menuju regio anteromedial tidak sama dengan serabut yang tidak menyilang, mereka
Akhirnya, serabut terletak di regio oksipital bagian superior dan inferior terhadap
fissura calcarine. Oleh karena itu, defek lapang pandang pada lobus oksipital
oksipital
Lesi hemianopia sparing temporal cresent mata, kontralateral terhadap lesi;
Sebagian besar lesi pada lobus oksipital dijumpai oleh oftalmolog diakibatkan
keterlibatan korteks visual primer yang diperdarahi oleh arteri serebri posterior. Ujung
lobus oksipital memperoleh suplai perdarahan dari arteri serebri media dan arteri
serebri posterior. Oklusi pada arteri serebri posterior menyebabkan kerusakan korteks
visual primer kecuali regio makula yang merupakan ujung posterior dari lobus
terletak daerah perbatasan yang disuplai oleh percabangan endarteri dari arteri serebri
media dan arteri serebri posterior. Regio ini sering terkena, menyebabkan skotoma
pasien dengan hemianopia tidak menyadari gejala ini sampai dilakukan pemeriksaan.
1-4
dalam membaca dan sulit mengamati keseluruhan keadaan sekeliling secara sepintas.
Mereka sering tersandung, jatuh atau menabrak objek sekeliling, karena tidak melihat
orang yang ada di sekelilingnya, bahkan mereka sering terkejut karena ada orang yang
MRI merupakan tes diagnostik yang paling sering digunakan untuk mendiagnosis
lesi pada otak. Dan pemeriksaan lapang pandang bermanfaat dalam menentukan letak
lesi pada jaras visual. Lesi yang terletak di retrochiasma memberikan gambaran defek
menurunkan kolesterol.12,13
a. Terapi hipertensi
efek dari senyawa kimia yang disebut angiotensin II. Angiotensin II memiliki efek
mempersempit pembuluh darah, jadi dengan menghambat efek senyawa ini akan
melebarkan pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah akan menurun dan jantung
lebih mudah memompa darah ke seluruh tubuh, serta meningkatkan pasokan darah
dan oksigen.12,13
b. Terapi hiperlipidemia
Hiperlipidemia adalah peningkatan satu atau lebih dari berikut ini: kolesterol,
kolesterol dalam darah (low-density lipoprotein atau LDL) dan triglyceride di dalam
darah dan meningkatkan kadar kolesterol (high-density lipoprotein atau HDL) dan
triglyceride.12,13
C. Antioksidan
Pendekatan asupan nutrisi untuk mencegah hipertensi dengan mengkonsumsi
antioksidan termasuk vitamin B1,B6 dan B12, terbukti menurunkan tekanan darah
pada penelitian uji coba hewan dan manusia dengan hipertensi esensial. 11-14
fungsi lapang pandang yang hilang. Pasien dilatih untuk melihat objek
lapang pandang yang hilang dan yang intak, metode terakhir yaitu
1.5 Prognosis
Prognosis pada pasien tergantung dari penyebab dan parahnya kerusakan pada
otak dan jaras penglihatan. Pemulihan biasanya jelek pada penderita stroke, karena