Anda di halaman 1dari 12

LABORATORIUM MESIN

FAKULTAS MESIN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

jl.mayjen sutoyo no.2

cawang-jakarta 13630

INDONESIA

LAPORAN PAKTIKUM

METALURGI FISIK

Disusun oleh :

NAMA : IQBAL TAWAKAL

NPM : 14171015707

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO

JAKARTA
Laporan Praktikum Pengujian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Material mungkin mempunyai kekuatan Tarik yang tinggi tetapi tidak tahan terhadap beban kejut.
Untuk menentukanya perlu dilakukan uji ketahanan impak. Ketahanan impak biasanya diukur dengan
uji impak izod atau charpy terhadap benda uji bertakik atau tanpa takik.

Pada pengujian ini beban diayunkan dari ketinggian tertentu dan mengenai benda uji kemudian diukur
energy disipasi pada patahan.pengujian ini bermanfaat untuk memperlihatkan penurunan keuletan dan
kekuatan impak material berstruktur bcc pada temperature rendah. Sebagai contoh baja karbon
memiliki temperature transisi ulet getas yang relative tinggi.

Oleh karana itu baja jenis ini dapat digunakan dengan aman pada temperature dibawah nol hanya jika
temperatur transisi diturunkan dengan cara menambahkan paduan yang sesuai atau dengan
memperluas ukuran butir.

Kini parameter ketangguhan patahan Kc suatu paduan dianggap lebih tepat dan lebih penting, karena
berbagai paduan mengandung retak halus yang mulai merambat apabila menerima beban kritis
tertentu. Kc Mendefinisikan kombinasi kritis antara tegangan dan panjang retak. ( R.E. Smallman and
R. J. Bishop, 1995, Modern physical Metallurgy and Material engineering 6th Edition, a division of
reed Educational & Proffesional Publishing Ltd.)

1.3. Manfaat

1. Dapat mengetahui dan menganalisis bentuk perpatahan pada material yang diujikan

2. Dapat mengetahui cara pengujian Impact suatu material

3. dapat menegtahui harga impact (HI)

4. Praktikum dapat menegtahui sifat perpatahan Baja ST 37


1.Maksud dan tujuan percobaan
Pengujian destruktif adalah pengujian logam yang dilakukan dengan merusak spesimen atau benda
uji sehingga dapat diketahui sifat sifat mekanis dari benda uji tersebut seperti: kekuata tarik, kekuatan
tekan, kekuatan lentur, kekuatan geser, ketahanan terhadap beban kejut dan modulus elastis dari
logam tersebut. Pengujian destruktif terdiri dari :

1. Uji impak
2. Uji tarik

Tujuan umum dari pengujian destruktif adalah untuk mengetahui sifat-sifat mekanis dari
benda uji.

a.untuk uji impak


.Tujuan

1. Untuk mengetahui dan menganalisis bentuk perpatahan pada material yang diujikan.

2. Untuk mengetahui cara pengujian impact suatu material.

3. Untuk mengetahui harga impact (Hi).

4. Untuk mengetahui sifat perpatahan Baja ST 37.

b.untuk uji tarik


Tujuan

1. untuk mengetahui sifat-sifat mekanik logam, antara lain :


a.modul elastis

b.batas proporsional

c.tegangan luluh

d.tegangan maksimum

e.tegangan patah

f.regangan

2. TEORI DASAR
A. Untuk uji impak
Deformasi terjadi bila bahan mengalami gaya selama deformasi, bahan menyerap energi
sebagai akibat adanya gaya yang bekerja sepanjang jarak deformasi. Bahan menyerap energi sebagai
akbat adanya gaya yangbekerja sepanjang jarak deformasi kurva tegangan vs kurva regangan
membeikan gambara yang khas kepada kita tentang ketahanan suatu logam terhadap gaya yang
bekerja pada logam dapat berupa gaya tarik dan gaya tekan . sifat pembebanan oleh gaya tekan dapat
berupa beban tekan beban geser atau beban lentur {lengkung} A. Sistem pengujian pukul takik

Secara umum metode pengujian impak terdiri dari 2 jenis yaitu:

1. Metode Charpy

2. Metode Izod

1. Uji Charphy

Benda uji diletakkan secara mendatar dan ditahan pada sisi kiri & kanan. Kemudian benda
dipukul pada bagian belakang takikan, letaknya persis di tengah. Takikan membelakangi pukulan
(arah pembebanan berlawanan dengan arah takikan).

2. Uji Izod

Pengujian tumbuk dengan meletakkan posisi spesimen uji pada tumpuan dengan posisi , dan arah
pembebanan searah dengan arah takikan.

Benda uji dijepit pada satu ujungnya pada posisi tegak. Lalu benda uji ini dipukul dari sisi depan
pada sisi ujung yang lain.

B.Untuk uji tarik


3.SPESIFIKASI ALAT / MESIN YANG DIGUNAKAN

A.Alat tes uji tarik


1. Universal Testing Machine
Model
Kapasitas Maksimum
Tensile Test:
a. Jarak gripping dengan head ram : 800 mm Grip untuk plat :
10-20 mm

Uji tekan :

a. Jarak antara pelat tekan : 90 mm


b. Diameter pelat tekan

Uji lengkung

a. Jarak diameter pendukung : 30 * 150 mm


b. Support roller (diameter * lebar) : 6 * 160 mm
c. Tip dari punch bending (radius*lebar) : 12*160 mm

Ram stroke

Jarak antara kolom-kolom

Luas efekif meja

Rekoder mechanical strees-strain : 1.2

Perbandingan besarnya ratio : 110 * 160 mm

Ukuran chart (lebar * panjang ) : 0,75 kw, 3-ph

Motor pompa : 0,2 kw , 3- ph

Motor crosshead : 20711

No. Seri : 20711

Buatan : jepang

Tahun : Mei 1988


B.alat tes uji impak
merk : torsee univesal testing
machine
tipe : TIT 30
Kapsitas maksimum : 30 kgf-M
No. Seri : 1082
Buatan : jepang
Tahun : juni 1988
Pengujian impak izod : 0-164 joule
Pengujian impak charpy : 0-300 joule

Anda mungkin juga menyukai