Turbin Gas 1 PDF
Turbin Gas 1 PDF
Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Mesin
Universitas Sumatera Utara
BAB. I
PENDAHULUAN
Pengembangan turbin gas hingga bisa dibuat seperti sekarang ini, yaitu sampai
bisa ekonomis untuk dipakai sebagai mesin penggerak pesawat terbang dan untuk
instalasi darat yang dapat dipakai untuk membangkitkan tenaga listrik, sudah
menghabiskan waktu yang cukup lama.
Sejak abad yang lalu sudah dimulai usaha untuk mengembangkan turbin gas,
tetapi kurang berhasil dan perkembangan selanjutnyapun dapat dikatakan agak lambat
bila dibandingkan dengan tenaga uap yang mencapai kemajuan pesat dengan makin
tingginya tekanan dan temperatur uap, dan harganya randemen turbin gas sudah jauh
ketinggalan. Konstruksi dan cara kerjanya turbin gas adalah, sangat mudah bila hanya
didalam kertas (gambar desain), tetapi kenyataannya bila diwujudkan sangat sukar karena
ada hubungannya dengan pemakaian bahan bakar turbin harus hemat.
Akhir-akhir ini randemen dan daya yang dihasilkan turbin gas naik, karena gas
yang bertemperatur tinggi, telah bisa digunakan dan bekerjanya turbin langsung
tergantung pada keadaan gasnya. Sekarang randemen turbin, sudah bisa mencapai sekitar
33 % dengan temperatur diruang bakar dan sebelum rangkaian sudut jalan pertama untuk
turbin penggerak pesawat terbang adalah 12000 c.
Sementara itu temperatur untuk turbin yang dipakai diindustri adalah 950oC.
Disamping itu turbin gas sudah mempunyai arti yang sangat besar, karena untuk
penggerak pesawat terbang dengan daya yang besar harus memakai turbin gas dan sudah
tidak bisa diganti lagi, sebab ukuran luar dan berat turbin gas tidak bisa disaingi oleh
motor bakartorak.
Keuntungan penggunaan turbin gas sebagai pembangkit tenaga listrik dan sebagai
penyedia panas di industri adalah mudah diinstal, proses kerjanya tidak ruwet terutama
cocok untuk menanggulangi beban puncak dan dimensinya kecil. Untuk suatu hubungan
antara turbin gas dengan proses peredaran turbin uap randemennya bisa mencapai lebih
dari 42 %, dilihat dari segi ekonominya keadaan ini sudah cukup baik.
Akhirnya perlu diketahui bahwa kenyataannya proses turbin gas dengan daya
yang sangat besar terdapat pada teknik tenaga nuklir dengan Helium sebagai fluids
kerjanya.
Pada Gambar 2. dapat dilihat bahwa untuk turbin yang dipakai di industri bisa dilihat
dimana, turbin, kompresor, Generator listrik, moto untuk mulai start semuanya berada
dalam satu paras, dan pada umumnya ruang bakar diletakkan disamping.
Jalannya proses siklus didalam turbin gas adalah sebagai berikut; bila mesin
kompresi dan mesin ekspansi sudah di putar, maka diantara kedua mesin tersebut
dimasukkan panas. Panas ini harus diubah menjadi daya mekanis semaksimal mungkin.
Untuk mendapatkan daya usaha yang sebesar mungkin, terdapat suatu permasalahan
antara temperatur, dan tekanan gas yang saling berhubungan satu dan lainnya dan untuk
mempermudah pengertian lebih dulu dibahas proses yang terjadi didalam torak, dapat
dilihat pada Gambar 3. dibawah ini:
(x-1)/x
P
T1 1
Nth = 1 - ----------- atau nth = 1 (--------)
P
T2 2
T3
Wberguna = ------- . (1-1 / (x-1)/x) ((x-1)/x 1)
Jawab:
Wn T3 1
------ = ------- . (1 - ----------- ) - ( (x-1)/x 1)
c (x 1 )/x
p.T1
=6
WN
--------- = 3,9 . 0,4 0,66 = 0,90
Cp.T1
Bila kapasitas udara yang bekerja ms = 20 Kg/detik, maka daya yang dihasilkan
instalasi turbin gas teoritis adalah : p = 270 kJ/kg . 20 kg/det = 5400 kJ/det
= 5400 kW.
Titik B /1000 = 215 N/mm2, artinya adalah benda 2 uji yang menerima beban
215N/mm2 secara terus menerus pada temperatur 700oc, akan patah sesudah 1000 jam.
Benda uji yang dibuat dari logam yang sama bila dipanaskan sampai 700oc terus menerus
akan tahan minimal sampai 10.000 jam dan akan patah bila dibebani dengan beban secara
terus menerus yang tidak lebih besar dari 165N/mm2.
Logam tersebut juga akan tahan sampai 100.000 jam, 2 bila beban yang bekerja
terus menerus hanya 65N/mm2. Kekuatan material (logam) adalah juga merupakan
persoalan waktu, bila pemberian beban pada logam tersebut dilakukan pada temperatur
yang tinggi, dapat dilihat pada Gambar 9 yang memperlihatkan karakter suatu material
yang dibebani secara terus menerus, 2 sebesar 400 N/mm2, logam tersebut akan
bertambah panjang (regangnya bertambah) terus sampai setelah 250 jam baru patah. Bila
dibebani sebesar 330N/mm2, kenaikan regangnya lebih lambat, tetapi akan patah sesudah
700 jam.
Material yang biasanya dibuat untuk turbin gas dan ruang bakar yaitu baja chrom,
paduan nikel dan kobalt.
b) Berapakah jumlah kalori yang harus diberikan, bila akan memanaskan udara
kompresi dart 8 bar, 240oC menjadi 8 bar, 750C.
Jawab: Dari kondisi awal h2 = 235 KJ/Kg, pada 8 bar, 240C pergi mengikuti
garis p = 8 bar, sampai memotong garis datar t3 = 750C. Maka dari sini didapat
h3 = 835 KJ/Kg.
Dengan demikian panas yang harus diberikan adalah h3 - h2 = 835 - 235 = 600
KJ/Kg.
Berapakan tingkat dari suatu turbin gas yang be kerja dengan panas jatuh rata-rata
hst = 120 KJ / Kg.
Jawab: z = (h3 - h4) / hst = 473120 =3,94 jadi dibuat 4 tingkat.
e) Bagaimanakah keadaan gas bekas di sisi sebelah ke luar turbin, bila randemen
dalam turbin adalah = 0,87.
Jawab:
Hi = ht . i = 473.0,87 = 410 KJ/Kg. Hal ini digambarkan pada diagram h - s ,
dengan 1 bar, 395oC , jadi h gas bekar = 425 KJ/Kg.
Rotor
Rotor, pada Gambar 15. , konstruksinya terdiri dari beberapa piringan tersendiri yang
dilengkapi sudu, serta kedua ujungnya dan bagian tengahnya dihubungkan satu sama
yang lain dengan prinsip jangkar tarik.
Bagian-bagian tersebut satu sama lain Baling memegang , dengan sistem Hirth
berkerat-kerat seperti gergaji.
Rotor menjadi ringan dan mempunyai kecepatan kritis dengan letaknya lebih
tinggi daripada kecepatan putar turbin. Bagian-bagian rotor dan sudu-sudu turbin
didinginkan dari dalam. Udara dimasukkan kedalam rotor melalui lubang yang terletak
dibagian belakang tingkat terakhir dari kompresor.
Rotor mengalami gaya gager aksial, yang berlawanan dengan gaya gager
kompresor. Untuk kompresor arahnya ke kiri sedangkan untuk turbin arahnya ke kanan.
Fundasi Mesin
Instalasi ini ditumpu oleh 3 bush konstruksi rangka baja. Dibagian depan
kompresor dibuat sebagai, tangki minyak, dan diatasnya ditempatkan rumah sebagai
bantalan bagian depan. Rumah turbin ditumpu oleh dua buah penumpu tetap dan dua
buah penumpu, yang bisa bergerak.
Kompresor aksial
Arus aliran gas ketika melalui kompresor aksial arahnya seperti ketika sedang
melalui pips yaitu aksial. Diameter rata-rata sudu antara bagian keluar dan bagian masuk
adalah tetap sama, umtuk itu u1 = u2 .
Supaya tekanannya gas dapat naik dibutuhkan keoepatan dengan sedikit
melengkung sehingga kecepatan ci dnaikkan menjadi c2 dapat dilihat pada Gambar 16.
Kompresor radial
Kompresor radial mempunyai sudu jalan yang melengkung ke belakang. Gas
masuk dengan keoepatan kecil c1 dan akibat adanya gaya sentrifugal maka gas tersebut
dikeluarkan dengan kecepatan tinggi c2 Perbandingan diameter D2/D1 sangat besar,
sementara itu gas pada saat masuk arahnya searah dengan poros aksial dan pada saat
keluar arahnya tegak lurus radial, seperti terlihat pada Gambar 17 dibawah ini.
PT = PV + PN = ms . hT . T
kJ
= -------- = kW
det
Dimana:
PT = Daya yang dihasilkan turbin ke seluruhan (kW)
PV = Daya yang diperlukan untuk rnenggerakkan kompresor (kW)
PN = Daya yang berguna (effektif) yang diberikan , keluar untuk menggerakkan
mesin (misalnya generator listrik, pesawat terbang) dalam (kW)
mS = Kapasitas gas panas dalam KJ/detik
hT = Panas jatuh isentrop didalam turbin yang didapat dari diagram h - s , dalam
KJ/KG
T = Randemen turbin, biasanya berkisar
Panas jatuh yang bekerja didalam turbin harus bisa, digambarkan didalam
diagram h-s (pada, Gambar 19).
Konstruksi instalasi turbin gas dapat dibedakan antara turbin yang tetap tidak
dipindah-pindahkan, dengan turbin yang dipakai untuk menggerakkan pesawat terbang
atau auto mobile Instalasi turbin gas yang tetap adalah instalasi yang dipakai untuk
memutar generator listrik, untuk menggerakkan kompresor karena turbin ini harus bisa
bekerja dalam jangka waktu yang panjang untuk memikul beban yang tinggi, sehingga
daya yang berguna (effektif) bisa mencapai 100 MW.
Instalasi turbin gas yang digunakan untuk menggerakkan pesawat terbang harus
ringan, memakan tempat yang sedikit serta pemakaian bahan bakar juga sedikit sehingga,
jarak tempuh pesawat terbang cukup jauh.
Turbin Gas Yang Kecil Yang Digunakan Untuk Pembangkit Tenaga Listrik
Darurat Menanggulangi Beban Puncak.
Pembangkit tenaga listrik darurat kebanyakan pemakaianya dipasang pada
gedung-gedung bertingkat, rumah sakit, hotel dan bandar udara. Turbin gas yang
digunakan untuk pembangkit tenaga listrik darurat ini distart dengan memakai udara
tekan atau bateray, dan tempat yang dibutuhkan turbin gas hanya sedikit, tidak
membutuhkan air pendingin serta tidak membutuhkan ruang yang harus dipanaskan,
namun pemakaian bahan bakar lebih banyak.
Pada Gambar 20. dapat dilihat turbin gas ukuran kecil, dan Gambar 21. Turbin gas yang
menggunakan kompresor radial.
Pada Gambar 23. Memperlihatkan jalannya start dan pemberian beban kepada
turbin. Untuk menstart turbin ini bisa dilakukan secara otomatis seluruhnya.
Dietzel, F., Gasturbinen - kurz und bundig. 1. Auflage. Wurzburg: Vogel - Verlag. 1974.
Jorzyk, S/ Meyer, S. W : Mehr Energie sus Kohle. Energie. Grafelfing/ Munchen. 30.
Jahrgang (1978). S. 338 - 341.