Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup.
Manusia bisa bergerak karena adanya rangka dan otot. Rangka tersebut tidak dapat bergerak
sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerjasama antara rangka dan otot, makhluk
hidup dapat melompat, berjalan, bergoyang, berlari dan sebagainya. Begitu dengan hewan,
mereka juga memiliki rangka yang sangat berperan penting dalam aktifitasnya. Kita sebagai
anggota dari makhluk hidup yang diciptakan paling sempurna oleh Allah SWT, mempunyai
peranan penting dimuka bumi ini yaitu berperan sebagai khalifah atu pemimpin dimuka bumi.
Oleh sebab itu, kita juga mempunyai kewajiban untuk melestarikan isi muka bumi ini, termasuk
melestarikan hewan. Dengan mempelajari anggota golongan ini kita dapat melestarikan
lingkungan, selain itu juga dapat memberikan informasi berupa ilmu pengetahuan yang penting
bagi dunia pendidikan. Tetapi dalam makalah ini kami khusus membahas tentang sistem
perbedaan rangka pada golongan hewan vertebrata.

B. RUMUSAN MASALAH
Dalam pembahasan kali ini kami dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa fungsi angka bagi hewan vertebrata?
2. Apa yang membedakan sistem rangka pada masing-masing kelas hewan vertebrata seperti :
pisces, reptil, amphibi, aves dan mamalia.

C. TUJUAN
Dengan merumuskan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk dapat mengetahui fungsi rangka bagi hewan vertebrata
2. Untuk mengetahui perbedaan sistem rangka pada masing-masing kelas hewan vertebrata
seperti : pisces, reptil, amphibi, aves dan mamalia.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Hewan vertebrata
memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki
perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak dimiliki oleh hewan yang tidak bertulang
punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki sistem kerja
sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi
salurannya.
a. Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang:

1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
2. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
3. Tubuh berbentuk simetris bilateral.
4. Mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada
contohnya pada katak.

b. Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:


1. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian.
Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh
2. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang
3. Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi
lingkungan (poikiloternal)
4. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum
5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran
(depan) dan tulang belakang
6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)

7. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovarium dan
testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma.
Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu:
1. Kelas Pisces (Ikan)
2. Kelas Amphibi (Latin amphi = dua, bia = hidup)
3. Kelas Reptilia (Bahasa latin repare = merangkak/merayap)
4. Kelas Aves (Burung)
5. Kelas mamalia (Bahasa latin mamae artinya kelenjar buah dada, mamalia artinya hewan
menyusui
2. Filum-Filum Hewan Vertebrata
A. Kelas Pisces (Ikan)

Ciri utama Pisces sebagai berikut:


Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air
Bernapas dengan insang (operculum)
Tubuh terdiri atas Kepala
Rangka tersusun atas tulang sejati
Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik
Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang.

Pisces dapat di bagi menjadi beberapa ordo antara lain:


1. Ordo Apodes
Familia (1) : Angulidae Species : Ikan panjang (Arguilia vulgaria)
Familia (1) : Muruenidae
2. Ordo Familia
Familia (1) : Parsidae Species : Kakap (Lataes carca lifer)
Familia (2) : Muruenidae
3. Ordo Heterostonata Species : Ikan lidah
4. Ordo Labysinthici
Famili (1): Analamtidal Species : ikan bandeng (lates carca lifer)
Famili (2) Familia : scombridae Species : tongkol (enthymus palamys)
5. Ordo Masacop Terygii Famili
Familia(1) : chipeidae Species : ikan bandeng (chonos-chonos) Famili
Familia(2) : ikan salam (salmosalor)
6. Ordo Ostariophysi
Familia (1) : analamtidal Species : kakap (lates carca lifer)
Familia (2) : scmbridae

fungsi :
Lemak ikan adalah sumber asam lemak tidak jenuh
bahan kerajinan (sepatu, tas, sampul buku, pelapis kotak)
bahan praktikum / penelitian tulangnya untuk bahan perekat
sisa-sisanya dibuat tepung untuk pupuk atau makanan ternak. Rangka Pada Ikan

b) Kelas Amphibia

Amfibi adalah kelompok vertebrata darat yang paling primitif, menduduki tempat peralihan dari
kehidupan akuatik ke kehidupan darat. Perubahan tempat kehidupan ini menyebabkan seakan-
akan kelompok ini masih mencari-cari pola yang sesuai, sehingga terlihat adanya model-model
kehidupan, wujud dan ciri-ciri kelompok yang beragam.
Ciri-ciri amphibia sebagai berikut:
Dapat hidup di air dan di darat ataupun tempat-tempat yang lembab
Disebut juga hewan yang mempunyai tempat hidup (habitat) di dua alam
Hewan bernafas dengan paru-paru dan kulit.
Telur dan berudu katak hidup di air kemudian setelah dewasa hidup di darat, berudu berbentuk
seperti ikan yang bernafas dengan insang dan kulit, setelah masanya tumbuh kaki yang susut
oleh kehidupan dan akhirnya ekor menghilang sementara itu insang berangsur-angsur
menghilang dan digantikan oleh paru-paru kemudian katak menjadi dewasa.
Jantung beruang tiga yaitu dua serambi dan satu bilik.
Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di luar tubuhnya
(fertilisasi eksternal).
Amphibi dapat dibagi menjadi beberapa ordo:
1. Ordo bymnofora / apoda (amphibia tidak berkaki tetapi memiliki ekor)
Species : ular, cacing (ichtyo phisgentmosus)
2. Ordo anura/solienta (amphibia tidak berekor tetapi memiliki kaki)
Familia : Ranidae Species : Katak buduk, katak hijau (Kamacun crivoras)
Familia : hyhidae Species : katak pohon (hyla SP)
3. Ordo urodela / candata (amphibia yang berekor dan berkaki) Familia : pretidae
Species : aning lumpru (necturus onaculanu) Familia : crypto bran chidae
Species : solomonder air (ripto bronchus akeganiesis) Rangka pada amphibi

c) Kelas Reptilia (hewan melata)

Reptilia adalah kelompok hewan darat yang sebenarnya karena mereka bernapas dengan paru-
paru sepanjang hidupnya. Sebagai hewan darat yang hidup di lingkungan kering, kulitnya
memiliki lapisan bahan tanduk yang tebal. Lapisan ini mengalami modifikasi menjadi sisik-sisik.
Kulit sedikit sekali mengandung kelenjar kulit. Ada di antaranya yang selain mempunyai sisik
epidermis juga mempunyai sisik dermis, misalnya buaya.
Ciri-ciri hewan melata adalah sebagai berikut:
Kulit kering bersisik dari zat tanduk karena zat kertin
Bernafas dengan paru-paru
Berdarah dingin (porkoliokonal) yakni yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan
Umumnya bersifat ovivar (bertelur), contoh kadal, dan vivipar beranak, contohnya ular.
Jantung terdiri dari empat ruang yaitu dua serambi dan dua bilik yang masih belum sempurna.

Reptilia dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:


1) Ordo crocodilia Familia : crocodylidae Species : buaya sedang (crocodyeus bifocatus), buaya
besar (crocodyes porosus)
2) Ordo chelonia Familia
crocodylidae Species : penyu (chelaina nydas) Familia
tryony chidae Species : kuya (tryonyx cartilaginews) Familia
testudinidae Species : kura-kura (euora ambirinesis)
3) Ordo cacerilia Familia
cacertidae Species : cicak (hemidacty frenatus) Familia
geckonocdae Species : tokek (gecko monarchis) Familia
henoermatidae Species : kadal (heloderma SP) Familia : varanidae Species : komodo (voronus
komodensis) biawak (voronus salvator)
4) Ordo Aphidia Contoh; ular sawah, ular kobra dan sebagainya

d) Kelas Aves (burung)


Setiap burung tubuhnya ditutupi bulu, sehingga bulu merupakan ciri spesifik burung, yang tidak
dimiliki oleh kelompok Tetrapoda lainnya. Pada hakikatnya bulu berfungsi sebagai alat untuk
terbang, karena burung merupakan perkembangan filogenetik dari reptil yang tak terbang. Bulu
diduga berasal dari modifikasi sisik-sisik reptil yang menjadi moyang burung. Selain itu bulu
juga berfungsi untuk menjaga suhu tubuh burung agar tetap tinggi.
Ciri utama aves sebagai berikut:
Alat penglihatan, alat pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan baik
Berdarah panas (homoioteral)
Jantung terdiri dari empat ruang 2 serambi dan 2 bilik yang sudah berkembang dengan baik
Pembuahan sel telur dan sperma / fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk (fertilisasi internal)
Terdapat sepasang testis, Sedangkan ovarium hanya satu dan tumbuh dengan baik di sebelah
kiri.
Aves dapat dibagi menjadi beberapa ordo antara lain:
1) Ordo colombiforines Familia : columbidal Species : perkutut (geopilia striata)
2) Ordo coraciiformes Familia : arcedinadae Species : telengket (harcy concholm)
3) Ordo grana cares Familia
ardidae Species : bangau (reptotilas javanicus) Familia
rassidal Species : mordar (parphyrio albus)
4) Ordo nato tores Familia
laridae Species : dara laut Familia
pamilirostros Species : bebek / itik (anus koshos) Familia
sphe niscidae Species : pinguin (aptenodytes SP)
5) Ordo rapaces Familia
fontanida Species : alap-alap (falco papuanus) Familia
strigi dae Species : burung hantu (suba kukua)
1. Peranan Aves :
1. Daging dan telurnya menjadi sumber protein hewani.
2. Telur ayam dan itik untuk ramuan obat-obatan atau bahan membuat kue
3. Membuka lapangan kerja
4. Untuk kesenangan, misalnya untuk dinikmati suaranya
5. Sebagai predator alami
6. Untuk bahan praktikum para siswa dan mahasiswa
7. Sebagai bahan industri,misalnya untuk bulu tangkis
8. Burung dilatih dan dilombakan Rangka Pada Aves
e) Kelas Mamalia

Nama Mamalia berasal dari ciri utama anggota-anggota (hewan) yang memiliki glandula
mammae. Selain itu ciri lainnya adalah memiliki rambut-rambut, yang berfungsi untuk
melindungi tubuh dari pengaruh panas maupun dingin. Suhu tubuh mamalia relatif tetap dan
keadaan ini disebut homoioterm. Di dalam kulit mamalia terdapat kelenjar air susu, kelenjar
peluh (keringat) dan kelenjar minyak.

Ciri-ciri utama hewan mamalia sebagai berikut:


Umumnya hidup di daratan, tetapi ada pula yang hidup di air seperti ikan paus, lumba-lumba
Berdarah panas
Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak
Otak berkembang dengan baik
Fertilisasi internal
Bernafas dengan paru-paru
Terdapat 4 ruang jantung yang sempurna.

Macam-macam ordo hewan mamalia antara lain:


1) Ordo dactyla Species : Topis (clocidura marina) Badak Jawa (rhino cerassoondaicus)
2) Ordo insectivora Species : cecurut (cocidura mosina) Tupai (tupaja javarita)
3) Ordo phalidata Species : trenggiling (tubuh bersisik)
4) Ordo chiroptera Species : kelelawar (micro chiroptera SP) Kalong (megachiroptera SP)
5) Ordo marsupiala Species : kucing (fell is catus) Singa (fell is lion) Harimau (fell is tigris)
Serigala (canislupus)
6) Ordo marsopialia Species : kanguru (macropus) Kuskus (plalanger)
7) Ordo prosboscidae Species : gajah (elephan indicus) Gajah Africa (loxoder africanus)
8) Ordo artidactyea Species : kerbau (bubalus-bubalus) Banteng (basssonduicus) Kambing (capra
faleoheri)
Peranan Hewan Mamalia :
Makanan : sapi kambing
Minuman : susu sapi susu kuda Peliharaan
Hiasan : ikan ditaruh di akuarium Obat.

3. Sistem Rangka pada Hewan Vertebrata


a. Sistem Rangka pada Pisces
Chondrichthyes memiliki tulang kartilago kranium sempurna.Dibawah lapisan tersebut terdapat
beberapa lapisan tulang sponge dan dibawahnya lagi terdapat tulang padat. Kartilago palato-
quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan bawah.
Ikan hiu dan pari, rahangnya bersendi pada tulang ke posterior atau padaelemen hiomandibula
dari lengkung insang ke 2. Alat gerak pada ikan berupa sirip tulang dibagian ventral dari pusat
sirip ikan hiu disebut koroid, sedangkan yang memanjang kearah dorsaldibagian tepi sirip
disebut skapula, tulang gigi berasal dari dermal sirip pada ikan pari merupakan modifikasi dari
tulang gigiyang hilang. Tulang tulangbagian panggul pada ikan lebih sederhana daripada bagian
gelang bahu danhampir melekat pada koluna vertebratalis (rangkaian tulang belakang).

b. Sistem Rangka pada Amphibi


Rangka dari kelas amphibi dalam hal ini diwakili oleh katak, rangka katak tersusun atas
endoskeleton yang disokong oleh bagian-bagian yang lunak. Fungsi rangka adalah untuk
melindungi bagian-bagian tubuh yang vital, melekatnya otot daging yang berguna untuk gerak
dan jalan. Pada vase cebong (berudu) tulang-tulang masih lunak. Kemudian pada vase dewasa
menjadi keras. Tapi pada sambungan-sambungan tulang masih tetap lunak dengan permukaan
yang licin. Tempurung kepala, vertrebae dan sternum merupakan skeleton axiale sedang kaki
merupakan skeleton appendiculare.
Tempurung kepalayang besar serta pipih terdiri atas :
1. Cranium yang sepit
2. Beberapa pasang kapsula sensoris dari hidung kapsula pendengar dan kapsula yang besar
untuk mata
3. Tulang-tulang rahang, os hyoid dan tulang rawan dari laryinx (skeleton viresal)
Kelas amphibi merupakan Vertrebrata yang pertaman mempunyai sternum (tulang dada) tetapi
perkembanganya kurang sempurna. Tulang iga hanya pendek dan kurang berkembang sehingga
tidak berhubungan dengan sternum seperti tang terjadi pada reptil, burung atau mamal. Sebagian
besar amfibi mempunyai dua pasang tungkai dengan empat jari kaki pada kaki depan dan lima
jari pada kaki belakang. Jumlah jari mungkin ada yang berkurang seperti salamander, dan
pasangan tungkai tidak ada pada Caecilla. Tungkai biasanya tidak mempunyai kuku, tapi ada
semacam tanduk pada jari-jarinya.
Tulang punggung yang bersambung dengan kepala dan extermitas berfungsi menyokong tubuh
dan melindungi sumsum, terdiri atasi 9 columna vertreblaris dan urostyl, yang merupakan
silindris, masing-masing vertrebae merupakan satu segmen pendek yang fleksibel seperti
bertrebae lainnya. Tiap-tiap vertrebae terdiri atas centrum dan corpus yang memilki lengkung
atas (archus neuralis) sebagai tempat sumsum. Sebelah atasnya terdapat cuatan neuralis terdapat
sepasang processus articularis yang emnyebabkan vertrebae dapat sedikit bergerak, tidak
mempunyai tulang rusuk (costale).
Tempat tumpuan extemitas anterior berupa cingulum cranialis (pekctoral gridle) yang berbentuk
sebagai rangka yang melingkari alat-alat dalam thorax. cingulum cranialis melekat pada
vertrebae dengan otot daging. Masing-masing setengahnya terdiri atas tulang rawan lebar. Supra
scapula sebelah dorsal,scapula kecil sebelah lateral dan clavicula yang silindris dan coracoid
yang lebar sebelah ventral. Coracoid bergabung dengan sternum yang berupa tulang rawan besar,
tersusun atas episternum, omosternum, mesosternum, xiphisternum. Pada sternum bertemulah os
scapula dan coracoid, dan berbentuk mangkok cavitalis glenoidalis yang merupakan sendi tempat
kepala os humerus.
Tumuan extemitas posterior berupa cingulum posterior (pelvic gridle) merupakan persatuan
tulang yang mempunyai bentuk yang terdiri atas os illium sebelah anterior, os oschium sebelah
posterior dan os pubis sebelah ventral. Pada ketiga tulang tersebut bertemu terdapat mangkotan
yang disebut acetabulum tempat kepala os femur melekat. Tiap-tiap bagian dari bagian sepasang
os illium yang merupakan tulang yang memanjang sejajar dengan urostyl dan sejajar dengan
sacrum.
Bentuk tulang mempunyai hubungan erat dengan tugasnya. Tulang tempurung kepala
bersenyawa, sedang cingulumanterior dan cingulum posterior merupakan tulang-tulang yang
terangkai menjadi satu. Tulang yang bersenyawa tidak dapat digerak-gerakkan terhadap satu
sama lain. Pada humerus dan femur terdapat satu hubungan bentuk bola dan mangkokan yang
menyebabkan gerak putar. Hubungan engsel terdapat siku dan lutut. Gerakan-gerakan itu
dimungkinkan oleh adanya otot ligamen dari jaringan ikat. Kecuali juga disebabkan oleh otot-
otot daging yang dapat memanjang dan memendek,sebagai penggeraknya.
Rangka Pada Ikan
Rangka pada ikan dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:
a). Rangka axial:terdiri dari tulang tengkorak,tulang punggung, dan tulang rusuk.

b). Rangka visceral terdiri dari tulang lengkung ingsan dan derivatnya.

c). Rangka appendicular terdiri dari sirip dengan pelekat- pelekatnya.

a. Rangka Axial

Rangka tengkorak secara embrionik pertumbuhan tengkorak ikan berasal dari tiga sumber, yaitu
chondrocranium (neurocranium), democranium dan splanchnocranium. Chondrocranium adalah
pembungkus otak yang pada mulanya berasal dari tulang rawan
(elemenchondral).Dermocranium adalah tulang tengkorak yang asalnya dibuat dari sisik yang
berdifusi dalam dermis atau corium kulit,dimana tulang tersebut tulang tambahan pada
chondrocranium.Splanehnocranium adalah tulang tengkorak yang berasal dari rangka
visceral(tulang penyokong lengkung ingsan) dan akan menjadi tulang tipis pada tengkorak.Jadi
tengkorak ikan, walaupun permulaan berasal dari tiga sumber yang pembentukannya
terpisah,merupakan satu kesatuan.Umumnya tulang- tulang dermal membentuk atap tengkorak.

Sepasang tulang lacrimal terdapat pada bagian anterior sisik tengkorak. Pada bagian telinga
terdapat pada tulang squamosal, yang merupakan tulang dermal.Rahang atas terdiri dari tulang
premaxilla,maxillajugal dan quadratojugal.Permaxilla danmaxilla pada beberapa ikan terutama
ikan buas, seringkali dilengkapi dengan gigi-gigi.Tulangdermal yang terdapat pada langit-langit
mulut ialah prevomer ,endopterygoid, ectopterygoid, palatine (masing-masing terdiri atas satu
pasang) dan pharaspenoid (satu buah).Tulang dermal yang terdapat pada rahang bawah ialah
dentary, splenial,angular danarticular.Yulang dentary yang dilengkapi deangan gigi-gigi.
Tulang punggung dan tulang rusuk.Secara emnbriologik, tulang punggung berkebang dari
sceletome yang terdapat padasekeliling notochorda dan batang saraf,tiap-tiap pasang sceletome
berkembang menjadi empat pasang rawan yang dinamakan arcualia.Dua pasang arcuale terletak
diatas notochorda,Bagiandepan disebut basidorsal yang akan berkembang menjadi lengkung
neural dan bagian belakangdinamakan interdorsal.Dua pasang arcuela lagi terdapat pada bagian
bawah notochorda yangdidepan dinamakan basiventral yang berkembang menjadi lengkung
haimal,sedangkan bagian belangkang interventral. Interventral dan interdorsal pada conricthye
berkembang menjadi kpingintercalary yang terdapat pada ruas tulang punggung.Jadi ruas tulang
punggung dibentuk oleharcualia yang mengadakan invasi mengelilingi notochorda.Berdasarkan
pembentukannya,terdapat dua macam tulang punggung yang monospondyly dan diplospondyly.
Tulang punggungyang monospondyly dibentuk dari persatuan interdorsal dan interventral suatu
somite dengan basidorsal dan basiventral somite dibelakangnya.Jika berhasil persatuan dua
somite akanmembentuk centrum.Tuilang punggung didaerah badan berbeda dengan yang
didaerahekor.Tiap-tiap ruas didaerah badan dilengkapi oleh sepasang tulang rusuk kiri dan kanan
untuk melindungi organ- organ bagian rongga badan. Pada batang ekor tiap- tiap ruasnya di
bagian bawah hanya terdapat satu cucuk haemal, pada bagian atas tulang punggung terdapat
cucuk neural.
b. Rangka viceral
Rangka visceral terdiri dari struktur tulang yang menyokong ingsang dan mengelilingi
pharynx.Tulang ini terdiri atas tujuh tulang lengkung ingsang.Dua lengkung ingsang yang
pertamamenjadi bagian dari tulang- tulang tengkorak sedangkan lima lainya berfungsi sebagai
penyokong ingsan.Pada ikan hiu tiap lengkung ingsang terdiri dari beberapa potong tulang rawan
yang digabungkan menjadi jeruji basal. Pada ikan teleostei sebagian besar bagian lengkung
ingsanterosifikasi dan pada beberapa kelompok ikan bermodifikasih sehubungan dengan
kebiasaan, misalnya ikan mas mempunyai gigi phayrynx.
c. Rangka Appendikular
Rangka appendicular adalah tulang-tulang penyokong sirip dan melekatnya.Pada ikan terdapat
lima macam sirip yaitu sirip tunggal(punggung, ekor, dan dubur) dan sirip berpasangan(sirip
perut dan dada).Sirip punggung terdapat pada ikan kelas Chondrichthyes yang disokong oleh
keping-keping tulang rawan yang dinamakan rawan basal yang terletak bagian bawah yeryumpu
pada cucuk neural, dan radial yang terletak di rawan basal menunjang jari- jari.Sirip dada
disokong oleh tulang gelang bahu ( pectoral girdle) yang kuat dan dinamakan
coracoscapula.Pada sirip dada ikan ini gelang bahunya terdiri dari tulang rawan dan tulang
dermal.Sirip perut disokong oleh tulang rawan pelvic yaitu tulang rawan tempat
menempelnyatulang basipterygium.Pada ikan jantan, di ujung rawan basal tadi terdapat organ
clasper yang digunakan dalam pemijahan untuk membantu menyalurkan sperma.

Bentuk ekor ikan ditentukan oleh beberapa ruas vertebrae yang paling belakang. Ada
ruasvertebrae yang tetap bentuknya dan ada juga vertebrae yang berubah bentunya.Pada garis
besar bentuk ekor ikan ada tiga macam yaitu:
1). Proterocerca:.ruas- ruas vertebrata yang menyokong sirip ikan tanpa mengalami perubahan
bentuk.

2). Eterocercal : bentuk ekor ikan tidak simetri,dimana ekor ikan bagian atas ujung ekor
melengkung keatas dan disokong oleh ruas tulang punggung.Bagian bawah ujung ekor lebih
pendek dari pada bagian atas ekor hanya disokong oleh beberapa jari- jari sirip ekor.

3). Omocercal.Bentuk ekor simetris.bagian atas sama dengan bagian bawahdan disokong oleh
jari- jarisirip ekor.Dua ruas terakhir tulang punggung mengalami perubahan bentuk dan terdapat
beberapa tulang tambahan Ruas tulang punggung terakhir berubah menjadi urostyle
sebagaiujung chorda yang terosifikasi dan padanya tertempel tujuh keeping tulang yang
dinamakanhypural. Diatas hypural terdapat tiga pula tambahan yang dinamakan apural.
c. Sistem Rangka pada Reptil
Rangka pada buaya terdiri dari rangka pada bagian kepala, tubuh, dan ekor. Tulang-tulang yang
menyusunnya antara lain: Tengkorak, tulang punggung, tulang sacrum, tulang ekor, tulang leher,
tulang selangka, tulang belikat, tulang jari-jari, tulang pinggang, tulang paha, dan tulang telapak
kaki.
1. Cara Bergerak Reptil
Buaya dapat bergerak di darat dan di air, di darat mereka berjalan pelan dengan menyeret ekor
mereka di tanah atau mengangkat tubuh dan ekor mereka di atas tanah dan berjalan dengan jari-
jari kaki mereka. Dengan berjalan tinggi, mereka dapat berjalan lebih cepat walau dalam jarak
dekat dan hanya dapat lurus karena mereka cepat merasa lelah.
Buaya juga dapat berenang, mereka mengguanakan ekor mereka yang panjang dan berotot untuk
menggerakan tubuh di air, saat mereka berenang mereka merapatkan kaki mereka ke sisi
tubuhnya agar mudah meluncur dalam air. Mereka juga dapat mengapung di air dengan mata dan
hidung di atas permukaan air. Mereka dapat bertahan selama beberapa menit, namun ada
beberapa spesies yang mampu bertahan selama 5 jam, contohnya buaya muara ( Crocodylus
porosus ).
cara buaya berjalan tinggi
d. Sistem Rangka pada Aves
a) Struktur rangka
Burung memiliki struktur tulang yang beradaptasi untuk terbang.Adaptasi
tulang burung adalah sebagai berikut :
Burung memiliki paruh yang lebih ringan dibandingkan rahang dan gigi pada hewan mamalia.
Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas,berguna sebagai tempat pelekatan
otot terbang yang luas.
Tulang-tulang burung berongga dan ringan .Tulang-tulang tersebut sangat kuat karena
memiliki struktur bersilang.
Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan tulang-tulang pada tangan
manusia.Hal ini berfungsi untuk mengurangi berat terutama ketika burung terbang.
Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang padat,terutama ketika
mengepakkan sayap pada saat terbang.
Burung juga memiliki tulang-tulang yang khas yang sesuai untuk terbang.Anggota depan
berubah fungsi menjadi sayap.Tulang dan dada membesar dan memipih sebagai tempat
melekatnya otot-otot dan sayap.Hal ini memungkinkan burung untuk terbang.
e. Sistem Rangka pada Mamalia
Sistem rangka atau skeleton pada Mamalia terdiri dari : tulang tengkorak, vertebrae singulum
pectoralis beserta extremitas cranialis, singulum pelvicus beserta extremitas caudalis (Kastawi,
1992).Tulang tengkorak keras dan merupakan suatu kotak yang tersusun atas bagian tulang yang
bersenyawa pada bagian sutura. Bagian fasial terdapat nostrildi sebelah dorsal dan sepasang
orbita sebgai tempat biji mata dan di sebelahventral terdapat plat (dataran) dengan tepi tulang
rahang atas yang mengandung gigi. Di sebelah luar orbita terdapat archus zygomaticus.
Pada permukaan sebelah posterior terdapat lubang foramen magnum yang dilalui oleh medula
spinalis yang berhubungan dengan otak. Disebelah kanan kiri foramen magnum terdapat
occipiatale condyle yang merupakan sendi yang berhubungan dengan vertebrae pertama atau
atlas. Rahang bawah yang mengandung gigi terdiri atas sebuah tulang yang bersendi dengan
tulang aquamosa pada cranium. Vertebrae atau columna vertebralis tersusun sedemikian rupa
sehingga lentur (flexible), sebagai pendukung tubuh dan pelindung medual spinalis (nervecord).
Antara suatu vertebrae dengan vertebrae lainnya terdapat dataran persendian dari tulang rawan
fibris. Columna vertebralis dapat dibagi atas 5 bagian yaitu:
(1) vertebrae cervicalia
(2) vertebrae thoraclis yang memiliki hubungan dengan costae
(3) vertebrae lumbalis
(4) vertebrae sacralis
(5) vertebrae caudalis

Costas di sebelah ventral bersambung dengan sternum ,sehingga membentuk suatu rongga
melindungi organ yang vital dan memungkinkan proses gerak respirasi. Cingulum pectoralis
dilekatkan pada thorax oleh musculus dan didukung oleh extremitas cranialis. Pada masing-
masing belahan terdiri atassebuah tulang pipih berbentuk segitiga (scapula) yang ujungnya
membentuk mangkokan tempat kepala humerus melekat, terikat bersama-sama dengan tulang
setengah lingkaran clavicula oleh musculus.
Extremitas caranialis terbagi atas :

1. Brachium (lengan atas) berupa humerus

2. Antebrachium (lengan bawah) berupa radius dan ulna

Manus (tangan) berupa digiti yang berupa ossa carpalis (tulang pergelangan tangan), ossa
metacarpalia (tulang telapak tangan) dan phalangus (ruang jari-jari). Cingulum pelvicus berupa
tulang pinggul yang menempel secara kokoh pada sacrum dan masing-masing setengah tulang
pinggul itu terdiri atas os ichium (sebelah posterior) dan os pubic (sebelah ventral). Pertemuan
ketiga tulang itu membentuk mangkokan yang terkenal sebagai acerior dorsalis bersatu secar
asenyawa disebelah ventral di bawah vertebrae.
Extremitas caudalis terdiri atas:
Femur sebagai tungkai atas
Crus sebagai tungkai bawah terdiri atas tulang tibia dan fibula
Pes (kaki) terdiri atas ossatarsalia (tulang pergelangan tangan), ossa metacarpalia (telapak kaki)
dan phalangus (ruas jari-jari)
Jari ada yang berfucula (cakar) dan berunggula (teracak).

b. Kelelawar
Kelelawar termasuk hewan jenis Chiroptera, yang berarti sayap di tangan. Karena termasuk
hewan nocturnal atau hewan yang hidup di malam hari, kelelawar sering identik dengan hal aneh
dan menyeramkan. Walau begitu, kelelawar merupakan salah satu mamalia yang dapat terbang.
Saat terbang, kelelawar menggunakan sistem ekolokasi, yaitu sistem yang mendeteksi gema
untuk menunjuk arah, posisi benda, dan juga jarak. Secara fisik, satu-satunya mamalia bersayap
di dunia ini memiliki tubuh pendek berbulu. Semasa hidupnya, kelelawar mengalami dua kali
pertumbuhan gigi, yaitu gigi susu dan gigi akhir. Perbedaan yang signifikan antara betina dan
jantan terdapat pada kelenjar susu yang hanya dimiliki oleh kelelawar betina. Kelenjar susu ini
dipakai sang betina untuk menyusui bayinya. Kelelawar memiliki lengan yang kuat untuk
menopang sayapnya yang besar dan lebar. Di sayapnya terdapat lima jari yang bertulang panjang
serta dilengkapi cakar yang kuat. Cakar kuat ini digunakan untuk bergantung terbalik di pohon
atau langit-langit gua, karena kaki mereka tidak berkembang secara sempurna.
Kelelawar tidak terbang sebaik burung, karena struktur sayap yang sangat berbeda. Sayap
kelelawar terdiri dari lapisan kulit tipis (patagium) ganda, yang terdiri dari banyak pembuluh
darah, serabut jaringan ikat, dan saraf. Selaput tipis ini terentang di kedua sisi tubuhnya dan
diperkuat oleh jari-jari yang menyerupai rangka payung. Walau bersayap tipis, kelelawar mahir
melakukan manuver dengan cepat dan mudah saat menemukan mangsa. Namun, saat tidak
terbang, kelelawar lebih suka menghangatkan diri dengan bergantung terbalik, dan melilit
tubuhnya menggunakan sayap besarnya itu.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

NO VERTEBRATA SISTEM RANGKA


1 PISCES Terdiri dari:
a. Rangka axial ( tulang tengkorak, tulang punggung, tulang rusuk)
b. Rangka visceral ( tulang lengkung ingsan dan derivatnya)
c. Rangka apendicular ( sirip dengan pelekat-pelekatnya)
2 AMPHIBI Terdiri dari:
a. Endoskeleton yang di sokong oleh bagian-bagian yang lunak, berfungsi untuk melindungi
bagian-bagian tubuh yang vital
b. Otot daging, berfungsi untuk gerak dan berjalan
3 REPTIL Terdiri dari:
a. Dua ruas pertama tulng belakang, berfungsi untuk membuat gerakan kepala reptilia lebih
leluasa
b. Sendi pada tulang atlas, berfungsi untuk mengangguk
c. Tulang aksis, berfungsi untuk gerakan memutar
4 AVES Terdiri dari :
a. Sternum ( tulang dada ) yang pipih dan luas, berfungsi untuk tempat pelekatan otot terbang
yang luas
b. Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang padat, terutama ketika
mengepakkan sayap pada saat terbang
5 MAMALIA Terdiri dari :
a. Tulang tengkorak
b. Vertebrae singulum pectoralis beserta extremitas cranialis
c. Singulum pelvicus beserta extremitas caudalis

B. SARAN
Makalah ini kami buat guna memenuhi tugas sistem perkembangan hewan 1. Di dalamnya
membahas tentang sistem rangka hewan vertebrata, meliputi pisces, amphibi, reptil, aves dan
mamalia, beserta ciri-ciri hewan vertebrata dan ordonya.
Kami menyadari makalah ini terdapat kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca guna memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik dan berguna bagi
pembaca.

TIM PENYUSUN
Share this:

Twitter

Facebook

Bookmark the permalink.

Post navigation
tumbuhan berbiji belah

Leave a Reply

Anda mungkin juga menyukai