Kenapa Penilaian Kadar
Kenapa Penilaian Kadar
Masalah:
Tanah Residual
Gambar 1: Sebagian besar bijih Nikel Indonesia (daerah tropis) adalah tipe laterit.
- Ferro-nickel
- Ni-matte
- Ni Pig Iron
- Heap Leaching
Gabungan proses piro dan hidro (Combined pyro and hydro process -
Caron)
(Bijih diturunkan dengan suhu tinggi, kemudian dilindikan)
Hidro vs Piro
Tabel 1* Memperlihatkan aneka proses yang cocok untuk aneka kadar bijih Nikel.
Klasifikasi Stockpile:
Identifikasi kadar terhadap bijih yang diangkut itu melalui radio ke tempat
penyimpanan stockpile, penerima stockpile bisa menempatkan angkutan
bijih ke tempat nya yang sudah di identifikasi. Mereka menggunakan
tenda2 untuk menyimpan stockpile nya bedasarkan kadarnya, tenda ini
juga berfungsi untuk pengeringan secara alamiah dan menghindarkan
kelembaban dari curah hujan.
Fe Tenda
VLG_S : Fe% < 25 1
0-1.25%
VLG_L : Fe% > 25 2
LG_S : Fe% < 25 3
1.25-1.5% LG_L : Fe% 25-35 4
MG_L : Fe% > 35 5
LG_S1 : Fe% < 19 6
1.5-1.8% 1.5-1.65% LG_S1 : Fe% < 19 7
1.6-1.8% LG_S2 : Fe% 19-25 8
Ni
MG_S1 : Fe% < 19 9
1.8-2.1%
MG_S2 : Fe% 19-25 10
>1.5% HG_S1 : Fe% < 15 11
2.1-2.4%
HG_S2 : Fe% 15-25 12
>2.4% VHG_S : Fe% <25 13
span="">
HG_L(-) : Fe% 14
1.5-2.1%
HG_L (+) : Fe% > Fml 15
Dari sudut pandang penjual bijih Nikel, pekerjaan pertambahan nilai ini
bisa meng optimisasikan stockpile nya. Produk yang dijual terjamin
kualitasnya.
Dari sudut pandang smelter, feed in nya juga menjadi lebih terjamin dan
jelas.
Tabel dibawah menjelaskan tipe feed yang cocok untuk setiap tipe
smelting:
Proses Feed
Fe-Ni Smelting Saprolit
Ni Matte Smelting Saprolit
Ni Pig Iron Limonit
Tambang baru.
Gambar 6: Eksplorasi bor (garis kuning adalah lubang bor) dengan jarak yang kurang
rapat, tidak akan mengambarkan lapisan2 dengan baik, perencanaan tambang tidak
akan bisa dilakukan dengan baik.
Gambar 7: Eksplorasi bor (garis merah adalah lubang bor) dengan jarak yang lebih
rapat, akan mengambarkan lapisan2 dengan baik, sehingga perencanaan tambang akan
bisa dilakukan dengan baik.
Gambar 7: Penandaan kadar2 yang ber beda-beda, untuk supaya pekerjaan mengeruk
akan lebih efisien.
Gambar 8: Bahan2 yang terangkat saat ditchwitch yang membuka kanal bisa digunakan
sebagai sampel.
Penggunaan sistem analisis sampel dengan alat portabel XRF
Thermo Niton memungkinkan hasil pengujian di tempat yang mengarah
ke pengendalian kadar dalam pit yang akurat.
Gambar 10: Proses persiapan sampel seperti pengeringan, splitting, crushing dan
grinding, dilakukan di tempat.
Pengambilan sampel & analisa terjadi saat truk sedang dalam perjalanan
ke tempat stockpile
Analisis berlangsung di lokasi (jika stockpile ini akan dikirim ke pabrik
pengolahan, biasanya pabrik juga ingin informasi unsur Mg dan Si, untuk
unsur2 ringan, bisa digunakan alat XRF tipe laboratorium lapangan FXL).
Gambar 11: Alat analisa portabel XRF Thermo Niton dengan test stand.
Stockpile yg tercampur
Jika suatu stockpile yang sudah tercampur aduk, cara yang paling efektif
adalah melakukan sortir dengan alat analisa XRF di sabuk konveyor
pendek.
Bisa melakukan penyortiran berulang-ulang sehingga mendapat beberapa
sub stockpile.
Gambar 12: Peralatan analisa unsur XRF dan kompensasi kelembaban di atas sabuk
konveyor.
Gambar 13: Layar penyortir Ni ore dimana bisa ditetapkan tingkatan kadar Ni & Fe.
Demikian penyortiran ini bisa dilakukan berulang kali dengan tingkatan
kadar yang ber-beda2, sampai mencapai aneka tumpukan2 yang kadar Ni
& Fe nya sdh diketahui.
Fe Tenda
VLG_S : Fe% < 25 1
0-1.25%
VLG_L : Fe% > 25 2
LG_S : Fe% < 25 3
1.25-1.5% LG_L : Fe% 25-35 4
MG_L : Fe% > 35 5
LG_S1 : Fe% < 19 6
1.5-1.8% 1.5-1.65% LG_S1 : Fe% < 19 7
1.6-1.8% LG_S2 : Fe% 19-25 8
Ni
MG_S1 : Fe% < 19 9
1.8-2.1%
MG_S2 : Fe% 19-25 10
>1.5% HG_S1 : Fe% < 15 11
2.1-2.4%
HG_S2 : Fe% 15-25 12
>2.4% VHG_S : Fe% <25 13
span="">
HG_L(-) : Fe% 14
1.5-2.1%
HG_L (+) : Fe% > Fml 15