Anda di halaman 1dari 3

FLU BABI

1. Pengertian
Flu babi (Inggris:Swine influenza) adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan
oleh virus Orthomyxovirida yang endemik pada populasi babi. Galur virus flu
babi yang telah diisolasi sampai saat ini telah digolongkan sebagai Influenzavirus
C atau subtipe genus Influenzavirus A (Anonymous, 2009). Sedangkan menurut
Kusmarjadi (2009) Flu Babi atau Swine Flu/Influenza adalah penyakit saluran
pernafasan pada babi, yang disebabkan virus influenza jenis A. Virus flu ini
menyebabkan kesakitan yang berat pada babi tetapi angka kematiannya rendah.
Virus ini (type A H1N1 virus) pertama kali di isolasi dari babi pada tahun 1930.
Seperti semua virus influenza, virus flu babi berubah secara konstan. Babi bisa
terinfeksi virus avian influenza (virus flu burung) dan virus flu manusia. Jika
berbagai virus ini menyerang babi, maka virus ini akan mampu membentuk
spesien2 virus baru, yang merupakan gabungan virus avian, manusia dan swine.
Sampai saat ini sudah berhasil diisolasi sebanyak 4 sub-type A: H1N1, H1N2,
H3N2, and H3N1. H1N1 merupakan virus jebis baru yang baru saja ditemukan
pada babi.

2. Asal Flu Babi


Kepala Laboratorium Flu Unggas Universitas Airlangga CA Nidom mengatakan,
flu babi sebenarnya sudah lazim. Penyakit dengan virus H1N1 di Indonesia sudah
ada sejak dulu. Subtipe di Indonesia atau H1N1 klasik tidak berbahaya. "H1N1
tipe Meksiko yang dikenal sebagai flu babi sekarang inilah yang berbahaya,"
katanya di Surabaya, Selasa (28/4). Berdasarkan riset Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, H1N1 tipe Meksiko diduga kuat gabungan
flu unggas, flu babi, dan flu manusia. Virus kemungkinan berubah di tubuh babi.
"Sejak 2005, saya sudah melontarkan hipotesis ini. Saya sudah khawatir ini bakal
terjadi. Akhir tahun lalu saya kembali mengingatkan potensi bahaya ini. Namun,
sebagian kalangan masih menentang," ujarnya.
Virus yang berubah di tubuh babi lebih mungkin menular ke manusia. Pasalnya,
manusia dan babi sama-sama mamalia yang cenderung memiliki kesamaan.
Sebaliknya, flu unggas tidak bisa langsung ke manusia. "Secara teoretis, virus di
unggas tidak bisa langsung ke mamalia seperti manusia. Harus ada perantara
mamalia lain dan itu kemungkinan besar babi," katanya. Di tubuh babi, virus
mengalami perubahan dengan dua pola. Pola pertama berupa adaptasi. "Kalau ini
terjadi, dampaknya tidak terlalu berbahaya karena tidak ada perubahan struktur
virus," ujarnya. Pola kedua berupa penyusunan ulang virus. Berdasarkan pola ini,
virus bisa berkembang menjadi gabungan flu babi, flu unggas, dan flu manusia.
"Jika menyimak penjelasan di AS, ada kemungkinan reassortan (penyusunan
ulang)," ujarnya. Jika hal itu terjadi, tidak tertutup kemungkinan flu babi bisa
berkembang di Indonesia. Salah satu pendukungnya adalah banyaknya peternakan
ayam dan babi yang berdekatan. "Sejak flu unggas merebak, saya sudah
mengemukakan pentingnya menata ulang peternakan," tuturnya. (Kompas,
28/04/2009)

1
3. Kasus di Dunia
Virus influenza A(H1N1) atau yang sering disebut flu babi atau flu meksiko hingga
hari ini Sabtu (2/5) telah menginfeksi setidaknya 615 orang di 15 negara. Demikian
data terakhir yang dirilis badan kesehatan dunia WHO dalam situsnya.
Meksiko disebutkan melaporkan kasus infeksi 397 dengan angka kematian mencapai
16. Kenaikan angka kasus sebanyak 241 dari Meksiko ini dibanding Jumat (1/5) lalu
pada pkl 23.30 GMT merefleksikan hasil pengujian spesimen yang telah dikumpulkan
sebelumnya. Pemerintah Amerika Serikat melaporkan angka kejadian infeksi berdasar
pemeriksaan laboratorium mencapai 141 dengan 1 kasus kematian. Kasus infeksi di
negara-negara lain tanpa kasus kematian seperti Austria (1), Kanada (34), China,
Wilayah administratif khusus Hong Kong (1), Denmark (1), Perancis (1), Jerman (4),
Israel (2), Belanda (1), New Zealand (4), Republik Korea (1), dan Spanyol (13),
sitzerland (1) dan Inggris (13). (Kompas, 2/5/2009).

4. Tanda dan Gejala


Gejala influensa ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit
pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa
penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah (Anonymous, 2009).

5. Cara Penularan
Virus swine influenza tidak ditularkan melalui makanan. Memasak makanan sampai
suhu 160F akan mematikan virus ini. Virus influenza bisa menular dari babi ke
manusia atau sebaliknya. Infeksi pada manusia terjadi terutama jika berada dekat2
babi yang terinfeksi seperti berada dalam kandang babi dll. Infeksi dari manusia ke
manusia lain juga bisa terjadi, mirip sperti flu manusia, yaitu melalui bersin atau
batuk. Bisa juga lewat sentuhan tangan, kemudian tangan tersebut menyentuh mulut
atau hidung (Kusmarjadi, 2009)

6. Cara Diagnosa
Untuk mendiagnosis infeksi swine influenza, dibutuhkan koleksi spesimen dari
saluran nafas dalam 4-5 hari pertama. Spesimen ini8 kemudian diperiksakan di
Laboratorium (Kusmarjadi, 2009).

7.Obat Influenza
Ada 4 macam obat antivirus yang beredar di USuntuk mengobati influenza:
amantadine, rimantadine, oseltamivir san zanamivir. Pada umunya virus swine
influenza masih mempan dengan obat2 ini. Tetapi hasil isolasi virus swine terbaru
dari manusia didapatkan resisten terhadap amantadine dan rimantadine. Sehingga saat
ini obat yang dianjurkan untuk mengobati serta mencegah swine influenza adalah
oseltamivir atau zanamivir (Kusmarjadi, 2009).

2
8. Pencegahan Penting
Obat flu babi sama dengan obat yang digunakan untuk flu biasa atau flu burung.
Centers for Disease Control and Prevention (CDCP) merekomendasikan obat
antivirus oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir. Hanya saja, obat ini lebih efektif jika
diberikan pada tahap dini perjalanan penyakit, saat kerusakan pada sel paru-paru
belum terlalu parah. Belum ada vaksin yang dapat melindungi manusia agar tidak
terkena flu babi. Oleh karena itu, langkah pencegahan untuk membatasi penularan
sangat penting. Berikut tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi risiko
penularan jika Anda sedang berada di daerah wabah flu babi (Saputro, 2009) :
1. Menutup hidung dan mulut dengan tissue saat batuk atau bersin. Membuang tissue
ke tempat sampah setelah digunakan.
2. Mencuci tangan dengan sabun dan air, terutama setelah batuk atau bersin. Tissue
yang mengandung alkohol juga dapat digunakan.
3. Menghindari kontak erat dengan orang yang sakit flu.
4. Jika sakit, hendaknya tetap berada di rumah, tidak pergi bekerja atau ke sekolah,
agar tidak menginfeksi orang lain.
5. Menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut. Virus menular lewat bagian
tubuh tersebut.

Anda mungkin juga menyukai