KP 06
KP 06
STANDAR PERENCANAAN
IRIGASI
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN
PARAMETER BANGUNAN
KP - 06
DESEMBER 1986
EDISI BAHASA INDONESIA
i
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
Disusun oleh :
Sub-Direktorat Perencanaan Teknis,
Direktorat Irigasi I,
Direktorat Jenderal Pengairan,
Departemen Pekerjaan Umum
ii
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
TENTANG
STANDAR PERENCANAAN IRIGASI
DIREKTUR JENDERAL PENGAIRAN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KRITERIA PERENCANAAN :
iii
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
6. KP - 06 Kriteria Perencanaan - Bagian Parameter Bangunan
7. KP - 07 Kriteria Perencanaan - Bagian Standar
Penggambaran
BANGUNAN IRIGASI :
PERSYARATAN TEKNIS :
iv
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
9. Para Kepala Biro Departemen Pekerjaan Umum
10. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Pengairan
11. Kepala Puslitbang Pengairan
12. Para Kepala Bagian dan Kepala Sub Dit. di lingkungan
Direktorat Jenderal Pengairan
13. Kepala Bidang Diktat Pengairan
14. Para Pemimpin Proyek di lingkungan Direktorat Jenderal
Pengairan
15. A r s i p
v
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
SAMBUTAN
Pembangunan irigasi di Indonesia sudah berjalan lebih dari satu abad, maka
kita telah dapat mengumpulkan pengalaman-pengalaman berharga yang sangat
bermanfaat bagi pengembangan irigasi selanjutnya. Pengalaman-pengalaman tersebut
didapatkan baik pada tahap studi, perencanaan maupun pada tahap pelaksanaan dan
eksploatasi & pemeliharaan.
Kekuatan dan kelemahan sistem irigasi kita, baik yang bersifat teknik sipil maupun
teknik hidrolik dan segi-segi lain seperti kebutuhan air irigasi, telah diamati, dicatat
dan diteliti guna bahan penyempurnaan pembangunan irigasi di Indonesia.
Sejak pelita I Pemerintah Orde Baru melaksanakan pembangunan di segala
bidang termasuk bidang pengairan dengan salah satu aspeknya pembangunan irigasi,
untuk menunjang peningkatan produksi pertanian dan untuk kenaikan pendapatan dan
kesejahteraan para petani.
Setelah pembangunan irigasi ini berlangsung hampir selama 4 Pelita, maka untuk
tujuan efisiensi dan keseragaman perencanaan, dirasa perlu untuk mengembangkan
standar perencanaan irigasi, yang cocok dengan kondisi di Indonesia untuk dipakai
oleh para perencana irigasi.
Direktorat Irigasi I yang mempunyai tugas pembinaan dan pengaturan di bidang
keirigasian , dalam menyiapkan standar ini telah menghabiskan waktu tidak kurang
dari 28 bulan.
Melalui proses yang cukup panjang telah dilakukan pengumpulan, pengkajian dan
penelitian terhadap perencanaan yang sudah berjalan, laporan-laporan, kriteria yang
dipergunakan di proyek-proyek, pedoman dan standar di bidang lain yang berlaku di
Indonesia serta referensi perencanaan irigasi dari luar Indonesia. Banyak pendapat
dan saran para ahli irigasi di Indonesia telah ditampung melalui acara diskusi,
kemudian dianalisis dan kesimpulannya dimasukkan dalam standar ini.
Standar Perencanaan Irigasi ini tidak bersifat statis, dan di masa mendatang
masih perlu dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan kemajuan teknologi
keirigasian. Namun demikian, apa yang dimuat dalam standar ini sudah mencakup
dan mencerminkan perkembangan konsepkonsep irigasi akhir-akhir ini.
Dengan terbitnya Standar Perencanaan Irigasi ini diharapkan para perencana
irigasi dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya, terutama dalam kecepatan
penyelesaian tugas-tugas perencanaan, menuju ke keseragaman irigasi di Indonesia.
Standar Perencanaan Irigasi ini merupakan keharusan untuk dipakai oleh
badan-badan di lingkungan Direktorat Jenderal Pengairan dalam tugasnya di bidang
pembanguan irigasi. Penyimpangan dari standar ini hanya dimungkinkan dengan izin
Direktur Jenderal Pengairan.
vi
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
Akhirnya, kami mengucapkan selamat atas terbitnya standar perencanaan irigasi ini,
dan patut kiranya kita semua memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak atas sumbangan yang sangat besar bagi pengembangan standar
ini.
Ir. Y.Sudaryoko
vii
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
PENGANTAR
Standar Perencanaan Irigasi ini telah disiapkan dan disusun dalam 3 kelompok :
1. Kriteria Perencanaan
2. Gambar Bangunan Irigasi
3. Persyaratan Teknis
Kriteria Perencanaan terdiri atas 7 bagian, berisi instruksi, Standar dan prosedur
bagi perencana dalam merencanakan irigasi teknis. Kriteria Perencanaan terdiri atas 7
buku berisikan kriteria perencanaan teknis untuk Perencanaan Irigasi (System
Planning), Perencanaan Bangunan Irigasi Jaringan Utama dan Jaringan Tersier,
Parameter Bangunan dan Standar Penggambaran.
Gambar Bangunan Irigasi terdiri atas 2 bagian, yaitu: Tipe Bangunan Irigasi,
yang berisi kumpulan gambar-gambar contoh sebagai informasi dan memberikan
gambaran bentuk dan model bangunan. Standar Bangunan Irigasi yang berisi
kumpulan gambar-gambar bangunan yang telah distandardisasi dan langsung bisa
dipakai. Untuk yang pertama, perencana masih harus melakukan usaha khusus berupa
analisis, perhitungan dan penyesuaian dalam perencanaan teknis.
Setiap masalah di luar batasan-batasan dan syarat berlakunya Standar ini, harus
dipecahkan dengan keahlian khusus dan/atau lewat konsultasi khusus dengan badan-
badan yang ditugaskan melakukan pembinaan keirigasian, yaitu :
1. Direktorat Irigasi I
2. Direktorat Irigasi II
3. Puslitbang Air
Hal yang sama juga berlaku bagi masalah-masalah, yang meskipun terletak dalam
batas-batas dan syarat berlakunya Standar ini, mempunyai tingkat kesulitan dan
kepentingan yang khusus.
viii
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
Ir. Soewasono
ix
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
DAFTAR ISI
Hal
1. PENDAHULUAN
1.1 Umum ......................................................................................... 1
1.2 Sistem SI ......................................................................................... 1
1.3 Persyaratan dan Kode Praktek.......................................................... 1
2. BAHAN BANGUNAN
2.1 Persyaratan Bahan............................................................................ 2
2.2 Sifat-sifat Bahan Bangunan.............................................................. 2
2.2.1 Berat Volume........................................................................ 2
2.3 Tanah
2.3.1 Sistem klasifikasi tanah menurut
Unified Soil Classification System....................................... 3
2.3.2 Stabilitas lereng.................................................................... 6
2.3.3 Daya dukung tanah bawah untuk
Pondasi................................................................................. 11
2.3.4 Penurunan tanah dasar.......................................................... 13
3. TEGANG RENCANA
3.1 Beban ....................................................................................... 14
3.1.1 Beban mati.......................................................................... 14
3.1.2 Beban hidup........................................................................ 14
3.2 Tekanan Tanah dan Tekanan Lumpur ...................................... 17
3.2.1 Tekanan tanah...................................................................... 17
3.2.2 Tekanan lumpur................................................................... 20
3.3 Tekanan Air ................................................................................ 21
3.3.1 Tekanan hidrostatik.............................................................. 21
3.3.2 Tekanan hidrodinamik.......................................................... 22
3.3.3 Rembesan............................................................................. 22
3.4 Beban akibat Gempa........................................................................ 28
3.5 Kombinasi Pembebanan................................................................... 32
3.6 Tegangan Izin dan Faktor Keamanan............................................... 33
3.6.1 Tegangan izin........................................................................ 33
3.6.2 Faktor keamanan.................................................................. 33
x
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
5. BETON
5.1 Klasifikasi ................................................................................ 36
5.2 Sifat-sifat Beton............................................................................... 38
5.3 Tulangan ................................................................................ 38
5.4 Analisis Kekuatan Batas Beton Bertulang....................................... 39
5.4.1 Notasi ................................................................................ 39
5.4.2 Penggunaan grafik untuk perencanaan................................. 41
5.4.3 Batasan ................................................................................ 44
LAMPIRAN 1 ................................................................................ 53
LAMPIRAN 2 ................................................................................ 55
xi
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
DAFTAR GAMBAR
Gambar Uraian hal
xii
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
DAFTAR TABEL
xiii
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
DAFTAR TABEL
xiv
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
1. PENDAHULUAN
1.1 Umum
1.2 Sistem SI
1
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
2. BARANG BANGUNAN
2
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
2.3 Tanah
3
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
4
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
5
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
dimana :
c = faktor kohesi, kN/m2
F = faktor keamanan (=1,2)
= berat volume, kN/m3
H = tinggi lereng, m
6
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
Dalam metode Bishop, irisan dari tebal satuan, yakni volume yang
cenderung slip, dibagi-bagi menjadi irisan-irisan vertikal (lihat
Gambar 2.2).
7
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
8
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
di mana :
c' =tegangan kohesif efektif, kN/m2
=lebar irisan, m
N =tegangan normal efektif pads muka slip, kN/m2
F =faktor keamanan.
' =sudut efektif gesekan dalam
T = s / F . (2.4)
di mana :
s = tegangan geser, kN/m2
t = lebar irisan, m
F = faktor keamanan.
9
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
10
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
qu = c Nc + z Nq + b B N (210) ..
di mana :
qu = daya dukung batas, kN/m2
c = kohesi, tegangan kohesif, kN/m2
Nc, Nq dan N, adalah faktor-faktor daya dukung tak berdimensi
diberikan pada Gambar 2.3
= berat volume tanah, kN/m3
di mana :
qa = daya dukung izin, kN/m2
qu = daya dukung batas, kN/m2
F = faktor keamanan (2 sampai 3)
= berat volume tanah, kN/m3
z = kedalaman pondasi di bawah permukaan tanah, m.
11
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
12
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
2.3.4 Penurunan tanah dasar
h k+ k
z = ---- * 1n -----------
k
di mana:
z = penurunan, m
11 = tebal lapisan yang dapat dimampatkan (dipadatkan), m
C = modulus kemampatan tak berdimensi
ak = tegangan butiran awal di tengah lapisan, kN/m2
k= tambahan tegangan butir akibat beban di permukaan,
kN/m2.
13
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
3. TEGANGAN RENCANA
3.1 Beban
14
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
15
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
Jalan raya termasuk kelas I, II atau III, sedangkan jalan inspeksi
termasuk kelas II atau III. Jalan-jalan kecil seperti jalan petani dan
jalan setapak, tidak termasuk ke dalam klasifikasi ini.
16
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
17
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
Menurut cara pemecahan Rankine, tekanan samping aktif dan
pasif adalah :
di mana :
Ea = tekanan aktif, kN/m
Ep = tahanan pasif, kN/m
Ka = koefisien tegangan aktif (lihat Tabel 3.4)
Kp = koefisien tegangan pasif (lihat Tabel 3-5)
= berat volume tanah, kN/m3
H1 = tinggi tanah untuk tekanan aktif, m
H2 = tinggi tanah untuk tekanan pasif, m
c = kohesi, kN/m2.
18
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
Arti simbol-simbol yang dipakai dalam Tabel 3.4 dan 3.5 serta
Gambar 3.4 adalah :
19
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
di mana:
Ps = gaya yang terletak pada 2/3 kedalaman dari atas lumpur
yang bekerja secara horisontal
s = berat lumpur, kN/m
h = dalamnya lumpur, m
= sudut gesekan, derajat.
G-1
20
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
s = s ( ------- ) (3-5)
G
di mana:
s = berat volume keying tanah 16 kN/m3 (= 1600 kfg/m3)
G = berat jenis butir = 2,65
menghasilkan s = 10 kN/m3 (= 1000 kgf/m3)
Ps = 1,67 h2 .. (3-6)
PH = w z . (3.7)
di mana :
PH = tekanan hidrostatik, kN/m2
w = berat volume air, kN/m3 ( 10)
z = jarak dari permukaan air bebas, m.
21
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
3.3.3 Rembesan
22
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
Perkolasi dapat mengakibatkan hal-hal berikut :
(a) tekanan ke atas (statik)
(b) erosi bawah tanah/piping (konsentrasi aliran yang
mengakibatkan kehilangan bahan)
(c) tekanan aliran (dinamik).
23
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
24
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
voltase sesuai dengan tinggi piesometrik, daya-antar dengan
kelulusan tanah dan aliran listrik dengan kecepatan air (lihat
Gambar 39). Biasanya plot dengan Langan yang dilakukan
dengan seksama akan cukup memadai.
Lx
Px = Hx - ----- H ....... (3.8)
L
di mina :
Px = gaya angkat pada x , kg/m2
L = panjang total bidang kontak bangunan dan tanah
bawah, m
Lx = jarak sepanjang bidang kontak dari hulu sampai x,
m
H = beda tinggi energi, m
Hx = tinggi energi di hulu bendung, m.
25
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
dan di mana L dan Lx adalah jarak relatif yang dihitung
menurut cara Lane, bergantung kepada arah bidang
tersebu.
Bidang yang membentuk sudut 45 atau lebih terhadap
bidang horisontal, dianggap vertikal.
26
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
Metode Lane, yang juga disebut metode angka rembesan
Lane (weighted creep ratio method), adalah cara yang
dianjurkan untuk mencek bangunan guna mengetahui adanya
erosi bawah tanah. Metode ini memberikan hasil yang aman
dan mudah dipakai. Untuk bangunan-bangunan yang relatif
kecil, metode-metode lain mungkin dapat memberikan hasil-
hasil yang lebih baik, tetapi penggunaannya lebih sulit.
Lv + 1/3 Lh
CL = ------------------ (3.9)
H
di mana :
CL = Angka rembesan Lane (lihat Tabel 3.7)
Lv = jumlah panjang vertikal, m
E LH = jumlah panjang horisontal, m
H = beda tinggi muka air, m.
27
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
ad
E = ----- .. (3.11)
g
di mana :
ad = percepatan gempa rencana, cm/dt2
n, m = koefisien untuk jenis tanah (lihat Tabel 3.8)
2
ac = percepatan kejut dasar, cm/dt (untuk harga per periode ulang
lihat Tabel-3.9).
E = koefisien gempa
g = percepatan gravitasi, cm/dt2 ( 980)
z = faktor yang bergantung kepada letak geografis (Koefisien Zona
lihat Gambar 3.12, 3.13 dan 3.14).
28
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
29
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
30
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
31
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
Faktor gempa E yang dicari dari rumus dan peta di atas dipakai dalam
perhitungan stabilitas di mana faktor itu harus dikalikan dengan berat
sendiri bangunan dan dipakai sebagai gaya horisontal.
32
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
33
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
4.1 Umum
- awet
- konstruksi sederhana, dapat dikerjakan oleh para pekerja setengah-
setengah terampil
- para kontraktor telah terbiasa dengan penggunaan bahan ini
- murah jika batu bisa didapat di tempat konstruksi.
4.2 Batu
34
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
Harga kekuatan tekan batu alamiah yang akan digunakan untuk pasangan
batu menurut PUBI-1982 adalah 80-150 N/mm 2 (800 -1500 kgf/cm2).
Kekuatan rata-rata bata merah adalah 2,5 - 25 N/mm 2 (25 - 250 kgf/cm2)
untuk bata merah kelas 25 sampai 250.
Ada tipe khusus pasangan batu, yakni pasangan dari batu candi yang pada
pokoknya berupa batu-batu pecahan yang dipasang rapat untuk meng-
hasilkan permukaan yang awet dan tahan gerusan (abrasi). Tipe pasangan
ini dipakai sebagai lapisan permukaan untuk bendung pelimpah dan
bangunan-bangunan lain yang terkena aliran cepat yang mengangkut
sedimen kasar.
Jenis-jenis batu yang dipakai sebagai bahan untuk membuat batu candi
ialah : andesit, basal, dasit, diabase, diorit, gabro, granit dan grano-diorit.
4.3 Mortel
35
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
5. BETON
5.1 Klasifikasi
36
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
37
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
K 175 dipakai untuk bangunan-bangunan bertulang yang dicetak di tem-
pat/lapangan dan campurannya harus sesuai dengan persyaratan yang
diberikan dalam PBI-1971.
5.3 Tulangan
Penutup beton sebaiknya diambil seperti yang diberikan pada Tabel 5.4.
38
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
5.4 Analisis Kekuatan Batas Beton Bertulang
5.4.1 Notasi
39
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
Untuk yu > 1,25 t dan bm/bo 5 dapat digunakan Tabel 5.5 untuk
memperkirakan lebar ekuivalen. Untuk menggunakan tabel tersebut kita
memperkirakan u guna memperoleh b sampai untuk harga-harga t/h
dan bm/bo yang sudah diketahui. Bila potongan flens selanjutnya dianggap
sebagai potongan segi empat dengan lebar b, maka analisisnya harus
menunjukkan kebenaran u yang diperkirakan, kalau tidak analisis harus
diulangi lagi dengan u yang sudah dikoreksi.
40
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
Perencanaan :
Hitunglah Cu dari :
41
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
Perkiraan , dengan meperhitungkan syarat kebutuhan liat
(ductility requirements) atau harga momen lawan. Masukkan
harga-harga q dan u. Untuk lentur murni hitunglah baja tarik
secara langsung dari
42
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
dan
Persamaan
b = bm . (515)
Pengecekan
43
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
5.4.3 Batasan
Tabel 5.6 dan 5.7 memberikan indeks baja tarik minimum q min dan
lengan dalam maksimum u maks.
44
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
45
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
46
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
47
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
48
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
49
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
50
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
DAFTAR PUSTAKA
Capper,P.L. & Cassie,W.F, The Mechanics of Engineering Soils, EA F.N. Spon Ltd,
London, 1976.
NI-20, Peraturan tras & semen merah, (Specifications for trans and red cement
Sutami, Konstruksi Beton Indonesia, Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta, 1971.
51
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
VOSB-1963, Peraturan-peraturan untuk merencanakan jembatan konstruksi baja.
Wiratman Wangsadinatajr, Ultimate Strength Analysis of Reinforced Concrete
Sections, Insinyur Indonesia, 1972 No. 113 & 4/6.
Wiratman Wangsadinatajr, Teori kekuatan Batas sebagai -kriterium barn bagi analisa
konstruksi, (Ultimate load theory as a new design criterion for the analysis of
structures), 1968.
52
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
LAMPIRAN 1
53
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
54
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
LAMPIRAN 2
55
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
56
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
57
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
58
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
59
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
60
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
61
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
62
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
63
KRITERIA PERENCANAAN
BAGIAN PARAMETER BANGUNAN
Standar Perencanaan Irigasi KP 06
64