Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
c) Pada proses PLTD satu hal yang sangat perlu diperhatikan adalah sistem
pendingin pada minyak pelumasan mesin (sistem yang sama dipakai
pada kendaraan bermotor). Sistem pendingin yang dipakai biasanya
adalah sistem heat exchanger dan sistem radiator atau kedua sistem ini
digabungkan.
Sedangkan air yang memiliki suhu yang lebih tinggi akan dialirkan kembali
menuju sumber air. Berikut seterusnya sistem ini bekerja.
1. Penutup Silinder
2. Menempatkan Katub
3. Menempatkan Rocker Arm
4. Menempatkan Injector.
5. Menempatkan Valve Starting ( Katup Start )
a. Injector ( Pengabut ) :
c. Valve ( Katup )
Fungsi :
Pena penghubung batang torak dengan torak
2.5.3 Cylinder Liner & Engine Block ( Silinder & Rangka Mesin )
Komponen yang ada pada Silinder & Rangka Mesin:
a. Cylinder Liner ( Silinder )
Fungsi :
Merubah gerak lurus menjadi gerak bolak-balik atau
sebaliknya.
Tempat bertumpunya batang torak.
Cam Shaft ( Poros Bubungan )
Fungsi :
Pelapis gerakan logam keras dengan logam keras
Memudahkan pemeliharaan komponen mesin yang bergerak
Memperkecil biaya pemeliharaan komponen mesin yang
bergerak
Mencegah komponen utama yang bergesekan cepat rusak
a. Turbin.
b. Blower / kompressor.
c. Intercooler.
Dengan temperatur udara yang tinggi ini (120 oC), maka udara tersebut
perlu didinginkan, karena temperatur udara yang dibutuhkan dalam proses
pembakaran 50oC. Udara tersebut didinginkan dengan menggunakan
Intercooler sebelum masuk ke silinder. Sistem Intercooler pada PLTD
menggunakan air yang sudah melalui proses Chemical Water Treatment.
Kemudian masuk ke Intercooler dan disirkulasikan dengan pompa, lalu
masuk ke dalam radiator untuk didinginkan kembali. Temperatur air pendingin
yang masuk ke Intercooler 70oC dan yang keluar 80oC. Kemudian udara
namun masih memiliki energi tinggi (temperatur 350 500oC dan tekanan
0,5 2 Kg/Cm2) sebelum dibuang ke exhaust dimanfaatkan untuk
memutar turbin pada sistem turbocahrger. Temperatur gas buang pada sisi
keluaran turbin yang masih tinggi (300 oC s/d 350oC), dimanfaatkan kembali
untuk memanaskan air pada boiler menjadi uap untuk dipergunakan sebagai
pemanas pada Fuel Oil Steam Heater dan Lub Oil Steam Heater.
b) Sistem Starter
Selain itu PLTD ini menggunakan sistem udara tekan yang berfungsi
untuk start awal. Sistem ini menggunakan sebuah botol angin / tangki udara,
dimana udara diambil dari udara sekitar melalui sebuah kompresor. Udara
dikompresi masuk kedalam tangki / botol angin. Pada botol angin tersebut
dilengkapi valve dan manometer yang berfungsi untuk mengukur tekanan
udara di dalam tangki. Pada saat akan start awal, valve / kran dari botol angin
dibuka, sehingga udara yang bertekanan tersebut masuk pada sebuah
starting valve yang akan terhubung secara otomatis pada saat valve / kran
Kalau mesin diesel distart, maka poros engkolnya harus diputar oleh
alat dari luar sedemikian rupa sehingga udara didalam silinder ditekan pada
TMA sampai suatu tekanan, yang apabila bahan bakar diinjeksikan akan
menyala dan menghasilkan langkah daya. Terdapat dua persyaratan penting
yang harus dipenuhi untuk menstart :
c) Sistem Pelumasan
a) Tertutup
b) Bertekanan
c) Dapat disirkulasikan
d) Dapat menjangkau keseluruhan bagian
e) Dapat dibersihkan
f) Dapat didinginkan
Sistem pelumasan pada mesin diesel merupakan hal yang sangat
penting karena pada sistem ini, terdapat bagian-bagian yang bergerak
translasi ataupun rotasi yang menyebabkan terjadinya gesekan.
Sistem air pendingin pada PLTD menggunakan air yang disuplai dari
Tangki, kemudian masuk ke Chemical Water Tank (setelah mendapat
perlakuan/treatment secara kimiawi), sehingga air disalurkan ke engine
dalam keadaan bersih dan memenuhi syarat untuk digunakan pada sistem
pendinginan ini.
Didalam water cooler, air dari secondary cooling water masuk melalui
pipa-pipa kecil, sehingga antara air pendingin engine dengan air secondary
cooling tidak bersentuhan langsung.
mencapai suhu 80oC dengan tekanan masuk ke purifier 2 3 bar.
hingga mencapai temperatur 90oC. Setelah melewati oil mixing tank,
bahan bakar tersebut dialirkan melewati Strainer (saringan terakhir) sebelum
masuk keruang bakar.
Bisa distart dengan mudah dan cepat dan dibebani dalam waktu singkat.
Dimensi PLTD lebih kecil dibanding PLTU untuk kapasitas yang sama.
Effisiensi termal PLTD lebih besar dibanding PLTU untuk kapasitas yang
sama.
BAB 3
3.1 Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik
yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pemula (Primer
Mover). Primer mover merupakan alat yang mempunyai fungsi
menghasilkan energy mekanis yang diperlukan untuk memotor rotor
generator. Pada mesin diesel, energi bahan bakar diubah menjadi energy
mekanik dengan proses pembakaran di dalam mesin itu sendiri.
PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kW sampai dengan puluhan
MW.Jika perkembangan pemakaian tenaga listrik telah melebihi 100 MW,
penyediaanlistrik yang menggunakan PLTD tidak lagi ekonomis sehingga
harus di bangun pusat listrik lain. Unit PLTD yang terbesar di pasaran
adalah 12,5MW. Unitunit pembangkit diesel di pasaran umumnya mempu
nyai putaran (untuk frekuensi 50Hertz) dari 300 putaran per menit sampai
dengan 1.500 putaran per menit (ppm).Mesin-mesin yang mempunyai
nilai ppm rendah, sampai dengan 500 ppm, dapatmenggunakan bahan
bakar minyak (BBM) kualitas No. 2 yaitu Intermediate Diesel Oil (IDO) dan
kualitas No. 3 yaitu Marine Fuel Oil (MFO). Jika memakaiMFO harus di
panaskan terlebih dahulu agar tercapai viskositas yang cukuprendah.
Apabila menggunakan IDO, maka tidak perlu pemanansan terlebih
dahulu. Mesin diesel dengan ppm di atas 500 ppm harus menggunakan
BBM kualitas No. 1 yaitu High Speed Oil (HSO).
Dalam Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) umumnya terdapat
2 jenis mesin diesel yang di gunakan yaitu mesin 2 langkah dan mesin 4 l
angkah. Namun pada kenyataannya pada PLTD mesin yang di gunakan a
dalah mesin 4 langkah, karena pada proses kerja mesin ini untuk
menghasilkan 1 kali pembakaran (usaha/kerja) torak bergerak 4 kali.
Pada mesin 4 langkah pemakaian bahan bakarnya lebih hemat
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/137515905/Makalah-PLTD
http://ahmadelc.blogspot.com/2014/01/pembangkit-listrik-
tenaga-diesel-pltd_18.html
http://www.satuenergi.com/2015/08/kelebihan-dan-
kekurangan-pembangkit.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit_listrik_di_I
ndonesia