Anda di halaman 1dari 40

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, Maret 2016

Penyusun

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 1


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di era modern seperti sekarang, listrik merupakan salah satu kebutuhanyang
pokok bagi kehidupan. Banyak daerah-daerah terpencil di Indonesia
yang belum mendapat pasokan energi listrik yang cukup untuk kebutuhan se
hari-hari.Keterbatasan pasokan listrik ini disebabkan penggunaan listrik yang
berlebihandalam kehidupan sehari-hari baik itu di rumah tangga, perusahaan
maupunindustri.Untuk menanggulangi keterbatasan pasokan listrik ini, maka
banyak didirikan pembangkit-pembangkit listrik di Indonesia, salah satunya
adalahPembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Pembangkit listrik ini
(PLTD) biasanya menggunakan bahan bakar minyak bumi. Sistem penggerak
yangdigunakan tanpa generator. Listrik yang dihasilkan dari pembangkit
inimengalami proses siklus energi, yaitu dari bahan bakar (minyak bumi)
menjadienergi magnet, kemudian baru menghasilkan energi listrik. Energi
arus panasyang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar (minyak bumi),
diubah menjadienergi mekanikal yang dapat menggerakan atau memutar
generator.Ada beberapa faktor yang dapat di jadikan pertimbangan dalam
suatusiklus energi, seperti halnya jenis sumber energi yang akan dipakai
dalam
proses pembakaran, dan juga jenis mesin yang akan digunakan pada proses
ini, apakahitu boiler uap atau motor diesel.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan didapat dari latar belakang
tersebutantara lain
1. Apa yang dimaksud dengan PLTD?
2. Apa saja komponen atau perlengkapan dan fungsinya?
3. Bagaimana cara kerja dari PLTD?

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 2


4. Apa kelebihan dan kekurangan dari PLTD?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mengerti apa yang dimaksud dengan PLTD
2. Mahasiswa mengerti apa saja komponen atau perlengkapan dan
fungsinya
3. Mahasiswa mengerti bagaimana cara kerja dari PLTD
4. Mahasiswa mengerti kelebihan dan kekurangan dari PLTD

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 3


Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime
mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi
mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel
sebagai penggerak mula PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang
dipergunakan untuk memutar rotor generator.
Motor diesel dinamai juga motor penyalaan kompresi (compression
ignition engine) oleh karena cara penyalaan bahan bakarnya dilakukan
dengan menyemprotkan bahan baker kedalam udara bertekanan dan
temperature tinggi, sebagai akibat dari proses didalam ruang baker kepala
silinder.
Selain motor diesel dikenal juga jenis motor baker lainnya yaitu motor
bensin yang biasanya dinamai motor penyalaan bunga api (spark ignition
engine) oleh karena cara penyalaan bahan bakarnya dengan pertolongan
bunga api (listrik).
Jika dibandingkan dengan motor bensin, gas buang motor diesel tidak
banyak mengandung komponen beracun yang dapat mencemari udara.
Selain dari pada itu pemakaian bahan baker motor diesel lebih rendah (-/+ 25
%) dari pada motor bensin, sedangkan harganyapun lebih murah sehingga
penggunaan motor diesel umumnya lebih hemat dari pada motor bensin
sebagai penggerak mesin industri. Ditinjau dari sisi investasi harga, motor
diesel umumnya lebih mahal dari motor bensin karena untuk kapasitas mesin
yang sama motor diesel harus dibuat dengan konstruksi dan berat yang lebih
besar.

2.2 Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel


Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 4


terpencil atau untuk listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik
suatu pabrik.

2.3 Bentuk dan Bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel


Perhatikan gambar Dibawah ini :

Gambar 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari Pembangkit


Listrik Tenaga Diesel, yaitu :
1. Tangki penyimpanan bahan bakar.
2. Penyaring bahan bakar.
3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang disaring).
4. Pengabut (nozel)
5. Mesin diesel.
6. Turbo charger.
7. Penyaring gas pembuangan.
8. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring).
9. Generator.
10. Trafo.
11. Saluran transmisi.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 5


2.3 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan
ke dalam penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring
terlebih dahulu. Kemudian disimpan di dalam tangki penyimpanan
sementara (daily tank).
Jika bahan bakar adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan
bakar dari daily tank dipompakan ke Pengabut (nozzel), di sini bahan
bakar dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut. Sedangkan jika
bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari daily tank
dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur
tekanannya.

Gambar 2.2 Tangki Penyimpanan bahan bakar


Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam tangki
udara start melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan
ke turbocharger. Di dalam turbocharger tekanan dan temperatur udara
dinaikan terlebih dahulu. Udara yang dialirkan pada umumnya sebesar
500 psi dengan suhu mencapai 600C.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 6


Gambar 2.3 TurboCharger
Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam
ruang bakar (combustion chamber).

Gambar 2.4 Ruang Bakar


Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM)
kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 7


Gambar 2.5 Bahan bakar diinjeksikan ke dalam Ruang Bakar
Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses
kerjanya berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam
silinder pada tekanan yang tinggi (35 - 50 atm), sehingga temperatur di
dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan
dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik
nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis yang
menimbulkan ledakan bahan bakar.

Gambar 2.6 Penyalaan terjadi didalam ruang bakar


Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang
kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis.
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan
mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol
menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik
(reciprocating).

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 8


Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros
engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga
diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.

Gambar 2.7 Crank Shaft


Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor
generator. Pada generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi
listrik sehingga terjadi gaya gerak listrik (ggl). Ggl terbentuk
berdasarkan hukum faraday. Hukum faraday menyatakan bahwa jika
suatu penghantar berada dalam suatu medan magnet yang berubah-
ubah dan penghantar tersebut memotong gais-garis gaya magnet
yang dihasilkan maka pada penghantar tersebut akan diinduksikan
gaya gerak listrik.
Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya
menggunakan trafo step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai
ke beban. Prinsip kerja trafo berdasarkan hukum ampere dan hukum
faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan
medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu
sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik maka timbul garis gaya
magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi. Kumparan

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 9


sekunder satu inti dengan kumparan primer akan menerima garis gaya
magnet dari primer yang besarnya berubah-ubah pula, maka di sisi
sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung kumparan
terdapat beda tegangan.

Gambar 2.8 Trafo

Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke


beban. Di sisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan
trafo step down (jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan
sisi sekunder).

Gambar 2.9 Distribusi kerumah-rumah


Pembangkit Listrik tenaga diesel adalah pembangkit tenaga listrik
dengan penggerak utama (prime mover) mesin diesel, untuk memutar
generator.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 10


2.4 Skema Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Berikut ini adalah skema dasar dalam pembangkit listrik tenaga diesel.

Gambar 2.10 Skema Pembangkitan Listrik Tenaga Diesel


Secara umum, skema di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Untuk melakukan pembakaran opmtimal pada diesel engine, maka
diperlukan Oksigen dari udara di sekitar. Disinilah peran air filter yang
fungsinya untuk menyaring udara yang masuk ke turbocharger dan
enginer.

b) Di dalam diesel engine, solar yang dipakai sebagai bahan bakar,


menghasilkan energi untuk memutar generator yang kemudian
menghasilkan listrik yang dihubungkan ke trafo dan gardu listrik.

c) Pada proses PLTD satu hal yang sangat perlu diperhatikan adalah sistem
pendingin pada minyak pelumasan mesin (sistem yang sama dipakai
pada kendaraan bermotor). Sistem pendingin yang dipakai biasanya
adalah sistem heat exchanger dan sistem radiator atau kedua sistem ini
digabungkan.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 11


d) Heat exchanger adalah sistem pendingin minyak pelumas, dimana air
digunakan sebagai sarana pendingin. Proses heat exchanger ini memiliki
konsep yaitu, air pendingin dialirkan terus dari sumber air terdekat seperti
danau, sungai ataupun kolam buatan.

Air terus dialirkan secara konstan melalui pipa-pipa yang kemudian


dihubungkan dengan pipa minyak pelumas. Pada aplikasi tertentu, pipa
air pendingin ini akan menyelimuti pipa minyak pelumas, sehingga terjadi
perpindahan suhu tinggi dari minyak ke suhu rendah (heat exchanging)
dari air, yang menyebabkan suhu minyak menjadi berkurang.

Sedangkan air yang memiliki suhu yang lebih tinggi akan dialirkan kembali
menuju sumber air. Berikut seterusnya sistem ini bekerja.

e) Sedangkan untuk sistem pendingin radiator (aplikasi yang sama pada


kendaraan bermotor), minyak pelumas didinginkan dengan menggunakan
kipas radiator. Dimana pada sistem ini mengaplikasikan konsep
perpindahan suhu melalui radiasi, kipas radiator yang terus berputar akan
menghasilkan angin untuk mendinginkan minyak pelumas.

2.5 Bagian-Bagian Mesin PLTD


Adapun bagian-bagian mesin pada PLTD secara garis besar adalah
sebagai berikut :

2.5.1 Cylinder head (kepala silinder)


Fungsi :

1. Penutup Silinder
2. Menempatkan Katub
3. Menempatkan Rocker Arm
4. Menempatkan Injector.
5. Menempatkan Valve Starting ( Katup Start )

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 12


6. Tempat Saluran Udara Masuk dan Gas Buang.

Gambar 2.11 Cylinder Head

Komponen yang terdapat pada kepala silinder

a. Injector ( Pengabut ) :

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 13


Gambar 2.12 Injektor
Fungsi :
Mengabutkan bahan bakar/ menyemburkan bahan bakar.
b. Rocker Arm ( Pelatuk )

Gambar 2.13. Rocker Arm (Pelatuk)


Fungsi :
Untuk Menggerakkan Katup Buang dan Katup Isap.

c. Valve ( Katup )

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 14


Gambar 2.14 Valve (Katup)
Fungsi :
Menutup dan membuka saluran udara masuk dan saluran
gas buang.
Kontruksi Katup :
Sudut Bidang Kontak : 300 dan 450 .
Tanpa Rotator dan dengan Rotator.
d. Starting Valve
Fungsi :
Membuka dan menutup saluran udara start mesin.

2.5.2 Piston dan Connecting Rod


Komponen yang ada pada connecting rod dan piston:

Gambar 2.15 Piston dan Connecting Rod


a. Piston ( Torak )

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 15


Gambar 2.16 Piston (Torak)
Fungsi :
Merapatkan Ruang Bakar
Menerima Tekanan Pembakaran
Menyerap Panas Hasil Pembakaran
Meneruskan Tekanan Hasil Pembakaran
Meneruskan Panas pembakaran ke liner

b. Piston Ring ( Ring Torak )

Gambar 2.17 Piston Ring ( Ring Torak)


Fungsi :
Merapatkan torak dan liner
Memindahkan panas torak ke liner
Mencegah kebocoran tekanan diatas torak
c. Piston Pin ( Pena Torak )

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 16


Gambar 2.18. Piston Pin

Fungsi :
Pena penghubung batang torak dengan torak

d. Connecting Rod ( Batang Torak )

Gambar 2.19 Connecting Rod


Fungsi :
Meneruskan tekanan torak keporos engkol.
Meneruskan putaran poros engkol ke torak.

2.5.3 Cylinder Liner & Engine Block ( Silinder & Rangka Mesin )
Komponen yang ada pada Silinder & Rangka Mesin:
a. Cylinder Liner ( Silinder )

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 17


Gambar 2.20 Cylinder Liner
Fungsi :
Tempat terjadinya pembakaran
Tempat pergerakkan torak
Penghantar panas hasil pembakaran
b. Liner ( Silinder )
Liner basah :
Liner bersinggungan langsung dengan air pendingin
mesin.
Antara liner dengan mesin menggunakan penyekat
karet.
Tingkat korosi liner lebih tinggi
Liner kering :
Liner tidak bersinggungan langsung dengan air
pendingin mesin
Pemasangan liner lebih sulit
Liner lebih tahan korosi
c. Engine Block ( Blok Mesin )
Fungsi :
Tempat kedudukan liner dan poros engkol
Tempat komponen disatukan
Rangka Utama Mesin

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 18


Gambar 2.21. Engine Block
d. Frame ( Rangka )
Fungsi :
Rangka mesin adalah badan induk untuk mendukung semua
bagian-bagian mesin yang harus dapat menahan lendutan
atau lengkungan akibat berat beban komponen mesin.

2.5.4 Crank Shaft Dan Cam Shaft


a. Crank Shaft ( Poros Engkol )

Gambar 2.21. Crankshaft dan Cam Shaft

Fungsi :
Merubah gerak lurus menjadi gerak bolak-balik atau
sebaliknya.
Tempat bertumpunya batang torak.
Cam Shaft ( Poros Bubungan )

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 19


Gambar 2.22 Cam shaft
Fungsi :
Merubah gerak putar menjadi gerak lurus
Mengatur dan buka tutup katup
Penggerak pompa pengabutan bahan bakar.
2.5.5 Bearing ( Bantalan )

Gambar 2.23 Bantalan

Fungsi :
Pelapis gerakan logam keras dengan logam keras
Memudahkan pemeliharaan komponen mesin yang bergerak
Memperkecil biaya pemeliharaan komponen mesin yang
bergerak
Mencegah komponen utama yang bergesekan cepat rusak

2.5.6 Transmision Gear ( Roda Gigi Pengatur )


Fungsi :

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 20


Mengatur pergerakan membuka dan menutup katub.
Mengatur pergerakan pompa injeksi bahan bakar
Mengatur penyesuaian pergerakan langkah torak dengan
pompa injeksi bahan, pergerakan membuka dan menutup
katub
Menghubungkan putaran poros engkol dengan komponen
yang memerlukan gerak putar

Gambar 2.24 Transmision Gear


2.5.7 Bed Plate ( Lantai Mesin )

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 21


Gambar 2.25 Bed Plate
Fungsi :
Sebagai penyangga utama seluruh bagian mesin dan generator
untuk memudahkan penempatan mesin dan generator.

2.5.8 Peralatan Tambahan (Alat Bantu) Pada Instalasi Mesin


Diesel (PLTD)
a. Camshaft untuk mengatur gerakan membukanya katup, mengatur
pemompaan bahan bakar ke injector oleh pompa injeksi.
b. Pompa injeksi (injection pump) untuk memberikan tekanan pada
solar yang akan diinjeksikan/disemprotkan oleh nozel.
c. Turbocharger untuk menaikkan daya mesin dengan meniupkan
udara ke dalam silinder dan mengeluarkan udara/gas buang ke
cerobong buang.
d. Governor untuk mengatur putaran motor dengan cara mengatur
volume bahan bakar yang disemprotkan.
e. Saringan (filter) :

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 22


a. Membersihkan oil dari kotoran-kotoran berupa karbon dan serbuk-
serbuk lagom yaitu terjadi pada glacier. Dimana glacier ini
berfungsi untuk membersihkan oli dari serbuk-serbuk logam yang
tercampur pada oil.
b. Memisahkan air yang terbawa dalam aliran oil yaitu terjadi pada
purifier. Dimana purifier ini berfungsi untuk memisahkan oil dan air
yang tercampur.

2.6 Sistem Kerja pada PLTD


Pada sistem Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD), ada beberapa sistem
yang perlu diperhatikan yaitu :
a) Sistem Udara dan Gas buang
b) Sistem Starter
c) Sistem Pelumasan
d) Sistem Air Pendingin
e) Sistem Bahan Bakar

a) Sistem Udara Dan Gas Buang

Udara sangat diperlukan dalam proses pembakaran, dimana udara


tersebut diambil langsung dari udara atmosfir. Sistem udara masuk ini
berfungsi menyediakan udara bersih yang cukup untuk proses pembakaran
bahan bakar didalam silinder. Pada PLTD Unit Pembangkitan I, baik
Mitsubishi ataupun SWD, sistem udara masuknya menggunakan sistem
TURBOCHARGER yang terdiri dari :

a. Turbin.
b. Blower / kompressor.
c. Intercooler.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 23


Gambar berikut ini menunjukkan sistem aliran udara dan gas
buang turbocharge:

Gambar 2.26 Sistem Aliran Udara-Gas Buang Turbocharge

Sistem turbocharge memanfaatkan gas buang yang keluar dari silinder


untuk memutar turbin yang dikopel langsung dengan poros blower /
kompresor. Selanjutnya kompresor tersebut menghisap udara masuk ke
silinder. Udara yang dihisap pada temperatur sekitar 30 oC dengan tekanan 1
atm (1,033 Kg/cm2) dan akan keluar dari kompresor sekitar 120 oC dengan
tekanan 1,5 Kg/cm2.

Dengan temperatur udara yang tinggi ini (120 oC), maka udara tersebut
perlu didinginkan, karena temperatur udara yang dibutuhkan dalam proses


pembakaran 50oC. Udara tersebut didinginkan dengan menggunakan
Intercooler sebelum masuk ke silinder. Sistem Intercooler pada PLTD
menggunakan air yang sudah melalui proses Chemical Water Treatment.
Kemudian masuk ke Intercooler dan disirkulasikan dengan pompa, lalu
masuk ke dalam radiator untuk didinginkan kembali. Temperatur air pendingin


yang masuk ke Intercooler 70oC dan yang keluar 80oC. Kemudian udara

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 24


dari Intercooler masuk ke intake manifold untuk diturunkan tekanannya dan
kandungan air di dalam udara dipisahkan dengan cara diembunkan. Udara
tersebut masuk ke ruang bakar untuk selanjutnya dikompresi. Pada akhir
langkah kompresi bahan bakar diinjeksikan ke dalam silinder sehingga terjadi
proses pembakaran antara bahan bakar dan udara.

Gas hasil pembakaran yang tidak dimanfaatkan menjadi kerja berguna


namun masih memiliki energi tinggi (temperatur 350 500oC dan tekanan


0,5 2 Kg/Cm2) sebelum dibuang ke exhaust dimanfaatkan untuk
memutar turbin pada sistem turbocahrger. Temperatur gas buang pada sisi
keluaran turbin yang masih tinggi (300 oC s/d 350oC), dimanfaatkan kembali
untuk memanaskan air pada boiler menjadi uap untuk dipergunakan sebagai
pemanas pada Fuel Oil Steam Heater dan Lub Oil Steam Heater.

PLTD Mitsubishi menggunakan 2 turbocharger per unit, sedangkan


pada SWD hanya 1 turbocharger per unit. Putaran turbocharger tersebut
adalah 14.000 rpm.

b) Sistem Starter

Selain itu PLTD ini menggunakan sistem udara tekan yang berfungsi
untuk start awal. Sistem ini menggunakan sebuah botol angin / tangki udara,
dimana udara diambil dari udara sekitar melalui sebuah kompresor. Udara
dikompresi masuk kedalam tangki / botol angin. Pada botol angin tersebut
dilengkapi valve dan manometer yang berfungsi untuk mengukur tekanan
udara di dalam tangki. Pada saat akan start awal, valve / kran dari botol angin
dibuka, sehingga udara yang bertekanan tersebut masuk pada sebuah
starting valve yang akan terhubung secara otomatis pada saat valve / kran

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 25


botol angin dibuka, lalu masuk ke ruang bakar / silinder. Sebelum masuk ke
starting valve, udara tersebut melewati sebuah reducer dan filter.

Setelah mesin beroperasi secara normal, maka kran botol angin


segera ditutup, karena suplay udara berikutnya menggunakan udara yang
masuk dari intake manifold (diambil dari sistem turbocharger).

Kalau mesin diesel distart, maka poros engkolnya harus diputar oleh
alat dari luar sedemikian rupa sehingga udara didalam silinder ditekan pada
TMA sampai suatu tekanan, yang apabila bahan bakar diinjeksikan akan
menyala dan menghasilkan langkah daya. Terdapat dua persyaratan penting
yang harus dipenuhi untuk menstart :

Kecepatan cukup. Kecepatan menstart tergantung pada jenis dan ukuran


mesin, keadaannya dan suhu udara sekeliling. Apabila kecepatan
menstart tidak mencukupi maka akan menurunkan tekanan kompresi dan
suhu pada akhir langkah dibawah yang diperlukan untuk menyalakan
bahan bakar yang diinjeksikan.
Perbandingan kompresi tepat. Kalau perbandingan kompresi tidak cukup
tinggi maka suhu akhir dari pengisian udara tekan juga akan terlalu
rendah untuk penyalaan.
Penstater Udara

Penstater udara sangat sesuai untuk mesin diesel besar yang


memerlukan penggunaan energi besar dalam waktui singkat. Penekanan
udara ke dalam tangki dan penggunaan udara dari tangki dapat memberikan
energi yang diperlukan sejumlah berapapun yang dikehendaki. Tekanan
udara penstater pada suatu mesin diesel biasanya 150 sampai 300 psi,
mesin injeksi udara mempunyai kompresor udara tekanan tinggi dan untuk

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 26


memperkecil ukuran tangki udara, digunakan tekanan udara dari 500 sampai
700 psi.

Volume tangki udara yang diperlukan untuk menstart mesin dapat


diambil sebesar 15 sampai 20 kali lipat perpindahan torak total untuk mesin
kecil. Udara tekan yang digunakan untuk menstart dapat dikembalikan dalam
jangka waktu yang relatif lama setelah mesin distart, oleh sebab itu
kompresor udara bisa kecil dan tidak memerlukan banyak daya. Kompresor
dapat digerakkan langsung dari mesin atau dari sumber daya terpisah,
misalnya motor bakar kecil yang distart dengan tangan atau motor listrik.

c) Sistem Pelumasan

Agar mesin Diesel dapat beroperasi dengan baik, aman, ekonomis


dan optimal, maka harus ditunjang dengan sistem pelumasan yang baik .
Pelumasan ini berfungsi sebagai pelicin, pendingin, perapat, pembersih,
pencegah korosi dan peredam kejut.

Adapun syarat pelumasan adalah :

a) Tertutup
b) Bertekanan
c) Dapat disirkulasikan
d) Dapat menjangkau keseluruhan bagian
e) Dapat dibersihkan
f) Dapat didinginkan
Sistem pelumasan pada mesin diesel merupakan hal yang sangat
penting karena pada sistem ini, terdapat bagian-bagian yang bergerak
translasi ataupun rotasi yang menyebabkan terjadinya gesekan.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 27


Berdasarkan Diagram Lub Oil Steam, pada saat mesin di jalankan
maka lub oil sump tank menuju ke mesin dengan melewati lub oil cooler,
pelumasan bergerak ke bagian bawah silinder (Karter), kemudian ke lub oil
sump tank untuk di sirkulasikan kembali, setelah mesin beroperasi sekitar
90% maka tugas lub oil priming pump digantikan dengan gear lub oil pump.
Untuk menjaga kualitas lub oil, maka lub oil tersebut di saring pada glacier
centrifugal lub oil filter juga dihisap dan dipompa oleh purifier melewati
heater (steam heater dan elektrik heater) lalu masuk ke purifier, clean oil
yang dihasilkan masuk kembali ke dalam lub oil sump tank. Temperatur lub oil
masuk 50 63oC, sedangkan temperatur keluar 70 90oC dengan tekanan 5
8 bar.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemilihan minyak


pelumas, antara lain :

a) Viscositas (kekentalan), sebagai tahanan fluida untuk mengalir. Makin


tinggi viscositas makin sulit untuk mengalir (makin kental).
b) Pour Point (titik tuang), merupakan temperatur terendah dimana pelumas
mesin dapat mengalir.
c) Flash Point (titik nyala), merupakan temperatur minimum pelumas yang
dapat menguap pada tekanan atmosfer sehingga dapat menyala bila
diletakkan pada api.
d) Fire ponit (titik bakar), temperatur minimum dimana uap pelumas cukup
banyak dan dapat terbakar. Biasanya fire point pelumas di atas 30 oC
Flash ponit.
e) Demulsibility, sifat kemudahan untuk terpisah dari air.
Bagian-bagian terpenting untuk di lumasi antara lain Main Bearing,
piston, Crank Shaft, Cam shaft, Rocker Arm dan bagian-bagian lainnya.
Disamping untuk pelumasan mesin, sistem PLTD dilengkapi juga pelumasan
untuk turbocharger, dimana prinsip kerjanya sama.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 28


Gambar 2.27 Sistem Pelumasan Pada PLTD

d) Sistem Air Pendingin

Pendingin berfungsi untuk menyerap panas supaya temperatur


bagian-bagian mesin tertentu tetap stabil sesuai dengan batasan-batasan
yang diijinkan.

Sistem air pendingin pada PLTD menggunakan air yang disuplai dari
Tangki, kemudian masuk ke Chemical Water Tank (setelah mendapat
perlakuan/treatment secara kimiawi), sehingga air disalurkan ke engine
dalam keadaan bersih dan memenuhi syarat untuk digunakan pada sistem
pendinginan ini.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 29


Air tersebut menuju ke Priming Cooling Water Expansi Tank untuk
dialirkan ke engine melalui pipa saluran Jacket Water Cooler. Di dalam Jacket
Water Cooler ini, air pendingin didinginkan oleh air yang diambil dari
secondary cooling water system. Air di dalam secondary cooling water
diambil dari sungai, kemudian masuk ke cooling tower. Setelah itu dipompa
dengan menggunakan secondary cooling water pump melalui lub oil cooler,
lalu masuk ke water cooler dan kembali ke cooling tower.

Didalam water cooler, air dari secondary cooling water masuk melalui
pipa-pipa kecil, sehingga antara air pendingin engine dengan air secondary
cooling tidak bersentuhan langsung.

Temperatur inlet jacket cooling Water 70 s/d 80oC dan temperatur


outlet sekitar 85 s/d 95oC dengan tekanan 2,5 3,5 bar. Karena air yang
masuk ke engine tidak akan sama dengan jumlah air yang keluar (karena
adanya penguapan) dan untuk memberikan air pendingin mesin secara
kontinu, maka sistem pendinginan dilengkapi primary cooling water expansi
tank.

Gambar 2.28 Sistem Pendinginan Pada PLTD

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 30


e) Sistem Bahan Bakar

Bahan bakar yang digunakan pada siste PLTD Unit Pembangkit I


(SWD dan Mitsubishi) adalah bahan bakar MFO dan HSD. Namun untuk
menjamin faktor kehandalan peralatan dan pemeliharaan, maka untuk
sementara baik Mitsubishi maupun SWD menggunakan HSD sebagai bahan
bakar. sistem penyaluran bahan bakar MFO dan HSD menggunakan sistem
penyaluran yang sama sebelum masuk kedalam engine. Perbedaannya yaitu
pada sistem MFO, bahan bakar dari tangki bulanan, terlebih dahulu melewati
setting tank sebelum masuk ke tangki harian (service tank).

Aliran Bahan Bakar Marine Fuel Oil (MFO)


MFO dari tangki bulanan dialirkan dengan menggunakan transfer
pump ke tangki pengendap. Dimana pada setting tank ini, terdapat level
control yang berfungsi untuk mengatur pembukaan katup solenoid dan
pompa transfer bahan bakar MFO. Namun sebelum masuk ke transfer pump,
MFO tersebut disaring terlebih dahulu. Jika bahan bakar telah masuk setting
tank, maka level control akan bekerja, dimana mengontrol isi tangki (90 %
dari kapasitas total tangki). Kemudian katup solenoid akan tertutup dan kerja
pompa transfer akan berhenti.

Setelah itu, MFO akan dibersihkan di dalam purifier. Namun untuk


memudahkan proses penjernihan di purifier, maka bahan bakar tersebut
dilewatkan pada suatu saringan awal (Strainer), lalu dipanaskan pada suatu
Steam Heater (uap diambil dari boiler gas buang) dan Electric Heater hingga


mencapai suhu 80oC dengan tekanan masuk ke purifier 2 3 bar.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 31


Jika aliran bahan bakar telah mencapai suhu yang diinginkan, maka
setelah melewati Steam Heater, bahan bakar tersebut tidak dipanaskan lagi
pada Electiric Heater. Tetapi jika suhu belum mencapai suhu tersebut, maka
bahan bakar MFO dipanaskan lagi oleh Electric Heater.

Setelah melewati heater, bahan bakar masuk ke purifier yang di


dalamnya terdapat piringan-piringan (disc) yang berputar dengan kecepatan
putaran tinggi (sekitar 5500 rpm). Karena tingginya putaran purifier ini
menghasilkan gaya sentrifugal, sehingga elemen yang berat akan terlempar
lebih jauh dan selanjutnya akan terpisah dengan yang lainnya. Bagian yang
berat akan terkumpul di bawah (yang berupa kotoran), sedangkan bagian
atas merupakan cairan bahan bakar yang akan dialirkan ke service tank.

Purifier ini merupakan alat yang berfungsi memisahkan cairan bahan


bakar dengan zat yang lain dengan gaya sentrifugal berdasarkan perbedaan
berat jenis cairan yang dipisahkan (berat jenis MFO = 0,945 Kg/It).

Setelah bahan bakar diyakinkan bersih, maka bahan bakar tersebut


dialirkan ke service tank. Dimana dalam service tank ini, temperatur bahan
bakar diharapkan tidak kurang 60 oC. Service tank ini juga mempunyai level
indicator untuk mengetahui tinggi rendahnya cairan serta memberikan signal
maksimum dan minimum level. Selanjutnya MFO menuju Fuel Oil Mixing
Tank sebelum masuk ke engine. Sebelum masuk ke Mixing tank, bahan
bakar melewati flowmeter (untuk mengukur dan mengamati jumlah aliran
bahan bakar) dan Change Over Valve (sebagai katup pemisah aliran antara
HSD dengan MFO), lalu melewati kembali steam heater dan electric heater


hingga mencapai temperatur 90oC. Setelah melewati oil mixing tank,
bahan bakar tersebut dialirkan melewati Strainer (saringan terakhir) sebelum
masuk keruang bakar.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 32


Aliran Bahan Bakar High Speed Diesel (HSD)
Aliran bahan bakar HSD hampir sama dengan MFO, tetapi sistem
aliran bahan bakar MFO harus melewati setting tank dan disaring melalui
purifier. Hali ini disebabkan karena MFO cenderung lebih mudah
terkontaminasi dengan unsur-unsur lain seperti tanah, air, timbal (Ti), sulfur
(S). Sedangkan HSD cenderung lebih cepat terdeteksi, jika bercampur
dengan zat lain.

HSD mengalir dari tangki bulanan bulanan menuju tangki harian


(service tank), kemudian menuju Change Over Valve melewati Flowmeter.
Setelah melewati Flowmeter ini, HSD dipompa ke Fuel Oil Mixing Tank,
disalurkan melalui strainer menuju ke mesin.

Bahan bakar MFO dan HSD dimasukkan ke mesin dengan


menggunakan Fuel Injection Pump dan Injektor. Bahan bakar dipompakan
menggunakan Injection Pump dengan tekanan tinggi ke injector, kemudian
dikabutkan oleh injector ke silinder sesuai dengan urutan waktunya
penyalaan / pembakaran (firing order) masing-masing sillinder.

Agar diperoleh pendistribusian daya yang seimbang pada sepanjang


bentangan poros, maka penyalaan tidak diurut 1 2 3 dst, namun dibuat
berselang-seling. Sedangkan pengaturan jumlah pemakaian bahan bakar
diatur oleh Governor, agar putaran mesin tetap konstan, meskipun bebannya
berubah-ubahGambar berikut ini menunjukkan sistem aliran bahan bakar
pada PLTD Mitsubishi.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 33


Gambar 2.29 Sistem Aliran Bahan Bakar Pada PLTD Mitsubishi.

2.7 Keuntungan PLTD


PLTD memiliki beberapa keuntungan dankerugian dalam pemakaiannya,
yaitu:

PLTD memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut :


Plan lay out sederhana.

Sistem bahan bakar sederhana.

Bisa ditempatkan dekat dengan pusat beban.

Bisa distart dengan mudah dan cepat dan dibebani dalam waktu singkat.

Tidak ada stand-by losses.

Tidak memerlukan air pendingin yang banyak.

Dimensi PLTD lebih kecil dibanding PLTU untuk kapasitas yang sama.

Cara pengoprasian mudah dan memerlukan operator yang sedikit.

Effisiensi termal PLTD lebih besar dibanding PLTU untuk kapasitas yang
sama.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 34


Selain keunggulan, PLTD pun memilik kelemahan atau kekeurangan, yang
diantaranya sebagai berikut :

Harga solar mahal ( solar sebagai bahan bakar utama PLTD ).

Biaya pelumas tinggi.

Tidak bisa dibebani overload pada waktu yang panjang.

Kapasitas PLTD kecil.

2.8 Daftar-daftar PLTD yang ada di Indonesia:


Pada dasarnya hampir semua pembangkit listrik, baik PLTA,PLTU, PLTG,
dan sebagainya. Semuanya memiliki paling tidak 1 mesin PLTD sebagai
backup apabila terjadi gangguan pada pembangkit utama, karena PLTD
memiliki beberapa keuntungan yang sudah kita jelaskan tadi. Namun
berikut sedikit daftar PLTD yang ada di Indonesia :
PLTD Karimunjawa
PLTD Trisakti, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan
PLTD Seberang Barito, Barito Kuala, Kalimantan Selatan
PLTD Banua Lima,Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan
PLTD Tello, Kota Makassar, Sulawesi Selatan
PLTD Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan
PLTD Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan

BAB 3

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 35


PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik
yang menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pemula (Primer
Mover). Primer mover merupakan alat yang mempunyai fungsi
menghasilkan energy mekanis yang diperlukan untuk memotor rotor
generator. Pada mesin diesel, energi bahan bakar diubah menjadi energy
mekanik dengan proses pembakaran di dalam mesin itu sendiri.
PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kW sampai dengan puluhan
MW.Jika perkembangan pemakaian tenaga listrik telah melebihi 100 MW,
penyediaanlistrik yang menggunakan PLTD tidak lagi ekonomis sehingga
harus di bangun pusat listrik lain. Unit PLTD yang terbesar di pasaran
adalah 12,5MW. Unitunit pembangkit diesel di pasaran umumnya mempu
nyai putaran (untuk frekuensi 50Hertz) dari 300 putaran per menit sampai
dengan 1.500 putaran per menit (ppm).Mesin-mesin yang mempunyai
nilai ppm rendah, sampai dengan 500 ppm, dapatmenggunakan bahan
bakar minyak (BBM) kualitas No. 2 yaitu Intermediate Diesel Oil (IDO) dan
kualitas No. 3 yaitu Marine Fuel Oil (MFO). Jika memakaiMFO harus di
panaskan terlebih dahulu agar tercapai viskositas yang cukuprendah.
Apabila menggunakan IDO, maka tidak perlu pemanansan terlebih
dahulu. Mesin diesel dengan ppm di atas 500 ppm harus menggunakan
BBM kualitas No. 1 yaitu High Speed Oil (HSO).
Dalam Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) umumnya terdapat
2 jenis mesin diesel yang di gunakan yaitu mesin 2 langkah dan mesin 4 l
angkah. Namun pada kenyataannya pada PLTD mesin yang di gunakan a
dalah mesin 4 langkah, karena pada proses kerja mesin ini untuk
menghasilkan 1 kali pembakaran (usaha/kerja) torak bergerak 4 kali.
Pada mesin 4 langkah pemakaian bahan bakarnya lebih hemat

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 36


dan masalah ruangan pun tidak menjadi soal, proses pembakaran pun
lebih sempurna di banding dengan mesin diesel 2 langkah.
Bagian-bagian utama PLTD adalah Kepala silinder (cylinder head ),
Blok mesin (engine block),Karter (carter/oil pan), dan generator. Mesin
diesel berfungsimenghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk
memutar rotor generator. Adapun peralatan tambahan pada instalasi
mesin diesel adalahCamshaft , Pompa injeksi,Turbocharger ,Governor,
Saringan (filter).
Komponen-komponen penting mesin yang ada di PLTD
diantaranyaadalah mesin motor, sistem bahan bakar, sistem udara
masuk, sistem pembuangangas, sistem pendingin, sistem pelumasan,
sistem penggerak mula. Ketujuhkomponen ini harus selalu ada dan tidak
boleh kurang satupun pada PembangkitListrik Tenaga Diesel (PLTD).
Secara umum proses kerja dari PLTD adalah pertama pada saat
mesin distarter, dinamo starter akan menyalakan mesin. Solar mengalir ke
mesin. Mesin juga menghisap oksigen untuk melakukan pembakaran.
Solar dan oksigen masuk ke engine block.
Di dalam engine block terdapat piston atau silinder. piston ini berada
didalam engine block dan terdapat sebuah ruangan berbenttuk tabung di
dalamengine block sebagai tempat piston ini bekerja. Di dalam ruangan
ini terdapat 2valve atau katup untuk membuka dan menutup. Cara kerja
mesin diesel initerdapat 4 tahap yaitu intake, pencampuran, peledakan,
dan exhaust.
Pada saat salah satu katup membuka, mesin mengisap udara, lalu
masuk tahap pencampuran antara udara dan solar dan akhirnya
menghasilkan energiyang membuat piston naik. setelah itu katup satunya
membuka dan masuk ketahap pembuangan atau exhaust. Kejadian ini
terjadi berulang kali secara cepat.semakin cepat kerjanya maka semakin
besar energi yaang dihasilkan. Prinsipnyasama seperti cara kerja mesin
mobil.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 37


Dibawah piston dipasang pipa panjang yang disebut crankshaft.
Jika piston bergerakmaka crankshaft juga bergerak. Kemudian crankshaft
ini disambungkan ke generator. Di dalam generator tedapat magnet.
Disekeliling magnet terdapat kumparan. Pada saat pipa
ini bergerak,magnet ikutberputar dan bergesekan dengan kumparan. Ges
ekan antara magnet dan kumparan membuat terjadinya energi listrik.
Listrik ini kemudian disambung ke trafo trafountuk penyaluran energi ke
rumah-rumah.
PLTD sendiri mempunyai kelebihan dan kekurangan seperti halnya
pada pembangkitpembangkit lain. Kelebihannya antara lain Dapat beroper
asi sepanjang waktu selama masih tersediannya bahan bakar, dalam
operasinyatidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA, investasi aw
al pembangunan PLTD relatif murah dibanding pembangkit listrik lain.
Sedangkan kekurangannya adalah Ongkos bahan bakarnya tergolong
mahal dan bergantung dengan perubahan harga minyak dunia yang
cenderung meningkat dari tahun ke tahun,
menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bak
ar konvensional yang kadang kurang sempurna, memerlukan
pemeliharaan rutin, sistem operasi tidak efisien bahkan tergolong boros
pada kondisi beban rendah.
3.2 Saran
Pada penggunaan PLTD alangkah baiknya menggunakan bahan
bakar dari gas atau menggunakan biogas karena ramah lingkungan dan
darisegi pembakarannya lebih sempurna. Di sisi lain karena pasokan BB
M dari tahun ketahun semakin berkurang. Selain dari penggunaan biogas,
modelyangdipakai juga harus yang memiliki keuntungan murah secara ek
onomis yaitu dengan menggunakan model Combustion Air Gas
Integration. Model ini bekerja denganmencampur udara-bahan bakar gas
sebelum memasuki saluran isap atau sebelummemasuki kompresor-
turbocharger apabila mesin diesel yang digunakan adalahTurbocharged

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 38


system. Model ini tergolong model yang murah karena
tidak menggunakan injector maupun pompa bertekanan tinggi, tidak
membutuhkanmodel yang rumit sehingga apabila suplai gas habis atau
tersendat system akanlangsung bekerja dengan 100% bahan bakar
diesel.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/137515905/Makalah-PLTD

http://ahmadelc.blogspot.com/2014/01/pembangkit-listrik-
tenaga-diesel-pltd_18.html

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 39


http://armiyudha.blogspot.co.id/2012/05/keuntungan-
pltd.html

http://www.satuenergi.com/2015/08/kelebihan-dan-
kekurangan-pembangkit.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pembangkit_listrik_di_I
ndonesia

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel 40

Anda mungkin juga menyukai