Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PHBS
I. PENGKAJIAN
b. Kondisi Fisik
dalam hal faktor lingkungan fisik dusun Pamulung, di dusun tersebut hanya ada
beberapa penduduk yang memperdulikan kesehatan lingkungannya.
c. Motivasi Belajar
d. Kesiapan belajar
Masyasrakat dusun Pamulung umumnya bersedia berkumpul guna mendapat
informasi seperti penyuluhan kesehatan lingkungan pada pagi atau sore hari.
1
e. Kemampuan membaca
Kurang lebih 65 % penduduk dusun Pamulung mampu dan mengerti bahsasa
indonesia dengan baik.
Diagnosis keperawatan yang ditegakkan oleh mahasiswa akper samawa untuk melengkapi
berbagai data adalah : kurangnya pengetahuan tentang kesehatan lingkungan berhubungan
dengan kurangnya informasi mengenai prilaku yang tidak sehat serta linkungan fisik dusun
yang kurang bersih dan kotor.
2
Topic : PHBS
Sasaran : Masyarakat
I. Tujuan Instruksional
a. Tujuan intruksional Umum
Setelah penyuluhan, keluarga mampu memahami pentingnya menciptakan lingkungan rumah
yang memenuhi standar kesehatan.
3
3. Pengaruh kesehatan lingkungan terhadap kesehatan keluarga
4. syarat-syarat lingkungan rumah yang sehat
5. penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah
dan air limbah yang kurang baik.
I. Sasaran Dan Target
4
penyakit yang ditimbulkan oleh
sanitasi yang kurang baik serta
pembuangan sampah dan air
limbah yang kurang baik.
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Slide
V. Seeting Tempat
: audience
: Penguji
: penyuluh
5
VI. Materi
Terlampir
VII.Evaluasi
1. Tes awal dengan cara mengajukan pertanyaan lisan apakan pernah mengenal rumah sehat.
- Pengaruh kesehatan lingkungan terhadap kesehatan keluarga.
-mansrakat mampu mengetahui syarat0syrat rumah sehat
2. Tes akhir dengan cara mengajukan pertanyaan lisan dengan pernyataan yang sama dengan
tes awal
LAMPIRAN
RUMAH SEHAT
A. Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Lingkungan adalah suatu keseimbangan yang harus ada antara manusia
dengan lingkungan agar dapat menjamin kesehatan manusia.
6
1. Harus memenuhi kebutuhan fisiologis, seperti ventilasi yang baik, pencahayaan yang
cukup, dan terhindar dari kebisingan
2. Harus memenuhi kebutuhan psikologis, seperti pembagian ruang yang baik, penataan
perabot yang rapi
3. Harus terhindar dari penyakit menular, yaitu dengan ketersediaan air yang sehat,
fasilitas pembuangan yang baik.
4. Harus terhindar dari kecelakaan-kecelakaan, seperti dengan membuat konstruksi
rumah yang kokoh, menghindari adanya kebakaran.
Mengapa kamar tidur harus ada jendela dan lubang angin, serta dibuka pintunya pada siang
hari ?
1. agar udara kotor dalam kamar dapat berganti dengan udara bersih dari luar rumah.
2. Agar sinar matahari dapat masuk kedalam kamar dan dapat membunuh kuman penyakit.
3. Agar kamar tidak lembab, basah, pengap, dan berbau tidak sedap.
4. Agar ruangan menjadi terang hingga mudah dibersihkan.
G. LINGKUNGAN SEHAT
1. Perumahan
7
2. Syarat rumah yang baik yaitu:
Lantai ubin, semen atau kalau lantai tanah haruslah tanah yang dipadatkan sehingga tidak
berdebu di musim kemarau dan tidak basah di musim hujan.
Ventilasi yang cukup agar aliran udara di rumah tetap segar. Kurangnya ventilasi akan
menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi
penghuninya akan meningkat sehingga daya tahan sistem pernapasan menurun dan mudah
terserang penyakit saluran pernapasan. Selain itu kelembaban rumah akan meningkat yang
merupakan media untuk pertumbuhan jamur dan bakteri sehingga memudahkan untuk terserang
penyakit kulit.
Cahaya, apabila cahaya matahari di dalam rumah kurang maka merupakan tempat yang baik
untuk berkembangnya bibit bibit penyakit. Seyogyanya jalan jalan masuk cahaya luasnya
sekurang-kurangnya 15 20 % dari luas lantai.
Luas bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya karena jika tidak konsumsi
O2 akan kurang dan jika penghuninya ada yang terkena penyakit infeksi akan mudah menular
pada anggota yang lain.
3. Sanitasi (Jamban)
Dengan bertambahnya penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman, masalah
pembuangan kotoran manusia meningkat. Kotoran manusia merupakan sumber penyebaran
penyakit yang multikompleks. Beberapa penyakit yang dapat disebarkan oleh tinja manusia
antara lain: tipus, disentri, kolera, bermacam cacing, schistosomiasis, dll.
Air yang digunakan untuk minum sebaiknya dimasak hingga mendidih terlebih dahulu sehingga
bakteri yang terkandung di dalamnya mati. Minum air yang belum dimasak dapat menyebabkan
penyakit seperti kolera, disentri, diare, dsb. Syarat air minum yang sehat yaitu : tidak berwarna
dan tidak berasa (syarat fisik), bebas dari bakteri (syarat bakteriologis), mengandung zat tertentu
dalam jumlah tertentu pula (syarat kimia).
5. Pembuangan sampah
Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat karena dari sampah dapat hidup berbagai
mikroorganisme penyebab penyakit (bakteri patogen), dan juga binatang serangga sebagai
penyebar penyakit seperti lalat, kecoa, semut, serta tikus. Sampah yang tidak dikelola dengan
8
baik selain merusak pemandangan, menimbulkan bau tidak sedap, juga dapat menyebabkan
penyakit seperti tipus, kolera, disentri, diare, dll. Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan
cara ditanam, dibakar, dijadikan pupuk, dll.
Air limbah yang tidak dikelola dengan baik dan dibuang sembarangan akan dapat mengganggu
kesehatan manusia karena dapat menjadi media penyebaran penyakit, berkembangbiaknya
mikroorganisme patogen, nyamuk dan larvanya, bau tidak sedap, mencemari air permukaan,
tanah dan lingkungan hidup lainnya.