Anda di halaman 1dari 3

Sahabatku adalah seorang yang aneh dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Ia adalah orang yang sejatinya tertutup namun akan sangat tebuka pada orang
yang amat dikenalnya. Semua kekagumanku berawal dari 4 tahun lalu saat aku
bertemu dengannya ketika semua maba dipermalukan seutuhnya tanpa terkecuali
aku dan dia. Dalam sela-sela suasana yang mencekam itu ia sempat berteori bahwa
semua ketakutan manusia hanya berasal dari ketakutan hati, sehingg kita cukup
membohongi hati untuk hidup tanpa rasa takut sama sekali. Namanya musa, pria
berkulit gelap dengan rambut ikal sebahu yang asangat khas. Sedikit lebih tinggi
dariku dan terlihat lebih kurus. Matanya selalu terlihat sayu seperti orang kurang
tidur selama beberapa minggu. Ia berbicara dengan santai tanpa ada keraguan dan
sepertinya, wajah datarnya menandakan bahwa ia serius dalam berbica
Namun teorinya ini membatku bingung, dan untuk beberapa bulan pertemuan kami
dikampus tidak banyak menghasilkan cerita yang berkesan. Beberapa semester
kemudia berlalu dan sedikit demi sedikit aku mulai mengenal dirinya. Jarang
melihatnya dikampus karena ia selalu memilih kuliah sore, karena menurutnya
waktu sore lebih kondusif karena tak banyak mahasiswa yang meribut dilorong
kelas.
Hingga ketika aku memutuskan untuk pindah ke apartemen baru di daerah tepian
kota yng lebih tenang di awal musim panas saat tidak ada lagi kelas kuliah yang
memberatkan. Aku mendapatkan tempat yang bagus dengan harga yang tidak
terlalu mahal, suasana yang tenang dan damai membuatku langsung memutuskan
untuk menyewanya tanpa nego harga. 500 euro dalam setahun bagiku tidak cukup
memberatkan ketimbang semua fasilitas bagus yang aku dapatan.
Apartemen ini terletak sekitar 12km dari kampus, cukup jauh namun akan terasa
singkat jika menggunakan kereta listrik cepat yang melintas setiap jam 7 pagi. Di
negara ini, semua orang menghargai waktu bahkan lebih dari uang dan selalu
merasa malu ketika terlambat. Cukup sulit bagiku untuk beradaptasi cepat, bahkan
ditahun awal kuliah, aku sempat mendapat nilai buruk dan terpaksa mengulang
beberapa mata kuliah karena selalu ketinggalan kereta.
Cukup mengejutkan ketika aku menyadari bahwa sekarang aku bertetangga dengan
orang aneh yang tidak pernah aku lihat batang hidungnya. Mungkin bukan sebuah
budaya di tempat ini untuk bersilaturahmi dengan tetangga sekitar saat pertama
kali pindahan seperti di kampung, terlebih ini adalah apartemen yang cukup besar
dan hal semcam itu akan terlihat sangat aneh.
Butuh beberapa minggu hingga aku menemukan musa berpapsan saat keluar dari
apartemennya dengan setelan santainya yang terlihat biasa. Ia menyapa sedikit
dengan Bahasa Indonesia yang membuatku terkejut bukan kepalang. Bahasa yang
digunakan sungguh sangat baik dan terlihat spontan, tidak terlihat sedikitpun
kekurangan dan seolah-olah ia telah tinggal di Jakarta dalam waktu yang cukup
lama. Aku bertanya padanya tentang asalnya, dia belum menjawab hingga aku
benar-benar yakin bahwa ia adalah seorang warga negara Indonesia yang berstatus
mahasiswa sama seperiku.
aku pernah tinggal disana sewaktu masih kecil katanya dengan gaya bicara
seperti biasa
disana aku merasa lebih baik sebelum akhirnya ayah pindah ke inggris untuk
bekerja sambungnya sebelum aku angkat bicara.
ok, itu artinya aku tak perlu menggunakan Bahasa asing saat bertemu denganmu
di kemudian hari balasku sambal tertawa.
yap, silahkan
Semenjak saat itu aku menjadi lebih mengenalnya dengan baik. Menurutku, ia
adalah seorang mahasiswa yang jenius. Ia pernah ditangkap polisi jerman saat
mencoba membobol akun bagian akademik kampus untuk membagikan soal gratis
ke seluruh mahasiswa sebelum ujian, namun ia dibebaskan karena polisi tak dapat
membuktikan aksinya di pengadilan. Ia juga pernah membuat semua lampu
kampus berkedip seperti diskotik dengan lagu avenged terputar keras di setiap
pengeras suara di seluruh sudut kampus hingga kegiatan belajar mengajar terhenti
dan perlu beberapa hari untuk memperbaiki system listrik. Dan terakhir, ia
membuat semua alat penyiram rumput otomatis menyemprotkan gas carbon ke
udara saat uacara penyambutan mahasiswa baru hingga beberapa orang pingsan
kehabisan oksigen. Namun tak seorangpun tau bahwa pelaku utamanya adalah
musa si wajah datar yang seolah tak tau apa-apa. Namun tak hanya itu, ia juga
pernah menggunakan otaknya dalam hal kebaikan. Ia membatalkan transaksi
narkoba senilai jutaan euro dengan mengirim semua data sadapan percakapan
seorang bandar dari dalam penjara ke seseorang di hongkong ke polisi jerman. dan
membatalkan serangan militer dengan mematikan system pesawat tanpa awak
Israel di udara hingga menjadikan barang itu tak lebih dari ronsokan terbang yang
tak tau arah.
Saat mendengar cerita tentangnya akumerasa terpaku dan butuh waktu cukup
lama untuk mengakui semua hal gila yang pernah dilakukannya. Sedikit tidak
percaya memang, namun aku tak bisa menemukan kebohongan sedikitpun dari raut
wajahnya. sekarang aku mulai paham dengan jalan fikirannya. Jika selama ini aku
datang ke jerman hanya untuk menjadi insinyur teknik penerbangan, ia malah
datang kesini untuk menjadi insinyur yang serba bisa. Ia masuk dengan segala
kesempatan saat kuliah, aku sekarang mengerti mengapa sangat sulit
menemukannya dipagi hari. Itu karena ia masuk ke kelas lain dijurusan lain tanpa
sepengetahuan pihak kampus.
Ia banyak bercerita tentang kehidupannya sewaktu kecil. Caranya bercerita dan
memilih diksi membuatku geli. Namun, untuk orang asing ia memiliki kemampuan
Bahasa Indonesia yang sangat bagus. Menurutnya, untuk belajar sesuatu kita harus
mengorbankan sesuatu baik waktu ataupun tenaga. Namun selama ini aku belum
pernah melihatnya belajar untuk ujian. Namun di setiap akhir semester, ia selalu
lulus dengan nilai yang baik bahkan lebih baik dariku.

Anda mungkin juga menyukai