CILEGON BANTEN
2016
INTISARI
Banjir merupakan masalah yang mengganggu kelancaran aktivitas suatu
kawasan. Oleh sebab itu diperlukan penanganan drainase secara tetap dan efisien pada
kawasan tersebut, yang akan berdampak pada naiknya produktivitas ekonomi dalam
wilayah tersebut
Penelitian ini dilakukan pada proyek yang sudah selesai dikerjakan sebagai
bahan evaluasi secara teknis mengguanakan teori teori yang diperoleh selama penulis
mendalami kuliah teknik sipil. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil
pelaksanaan drainase kawasan dengan beberapa metode hitungan yang ada dalam teori
drainase perkotaan. Kemudian menemukan faktor-faktor yang berperan sebagai
penyebab banjir yang terjadi dilapangan dan mengusulkan solusi tindakan perbaikan
sedapat mungkin dikendalikan dengan menggunakan metoda fishbone diagram.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati pelaksanaan proyek yang sedang
berjalan pada pekerjaan struktur. Dan mengajukan pertanyaan langsung kepada pekerja,
pihak konsultan, ataupun kontraktor dilapangan.
BAB I
PENDAHULUAN
Daerah resapan air yang kurang memadai menjadi salah satu penyebab yang
mengakibatkan banjir. Curah hujan yang tidak stabil juga dapat menimbulkan masalah
pula. Untuk itu, perlu adanya penataan kota yang baik salah satunya yaitu sistem saluran
drainase yang baik akan sanggup untuk mengatasi salah satu penyebab banjir.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan terjadinya banjir dan genangan di wilayah kelurahan
Duri Kosambi kecamatan Duri Kosambi?
2. Bagaiman kondisi saluran drainase eksistingnya?
3. Solusi apa yang tepat terhadap hasil evaluasi termasuk alternatif alternatif
setelah saluran drainase direncanakan agar saluran tersebut mampu mengalirkan
debit hujan dengan baik?
1.4 Tujuan
1. Mengetahui penyebab banjir dan genangan di wilayah kelurahan Duri Kosambi
2. Menganalisa kondisi saluran drainase eksisting di wilayah kelurahan Duri
Kosambi
3. Mencari alternatif penanggulangan genangan dan banjir agar saluran tersebut
mampu mengalirkan debit hujan dengan baik
1.5 Manfaat
1. Mengetahui penyebab banjir dan genangan di kelurahan Duri Kosambi
2. Dapat menganalisa kondisi saluran eksisiting di kelurahan Duri Kosambi
3. Didapatkan alternatif penanggulangan banjir dan genangan akibat debit hujan
BAB II
DASAR TEORI
Cara yang dipakai dalam menghitung hujan rata-rata adalah dengan rata-
rata Metode Thiessen biasa digunakan untuk daerah daerah dimana titik-titik dari
pengamat hujan tidak tersebar merata, dan hasilnya pun lebih teliti. Adapun caranya,
yaitu :
a. Stasiun pengamat digambar pada peta, dan ditarik garis hubung masing
masing stasiun.
b. Garis bagi tegak lurus dari garis hubung tersebut membentuk poligon poligon
mengelilingi tiap tiap stasiun, dan hindari bentuk poligon segitiga tumpul.
c. Sisi tiap poligon merupakan batas batas daerah pengamat yang bersangkutan.
d. Hitung luas tiap poligon yang terdapat di dalam DAS dan luas DAS seluruhnya
dengan planimeter dan luas tiap poligon dinyatakan sebagai persentase dari luas
DAS seluruhnya. Selain itu, menghitung luas juga bisa menggunakan kertas
milimeter blok.
e. Faktor bobot dalam menghitung hujan ratarata daerah di dapat dengan
mengalikan hujan ratarata area yang didapat dengan mengalikan presipitasi tiap
stasiun pengamat dikalikan dengan persentase luas daerah yang bersangkutan.
Rumus umum :
A R A R ...................... A R
1 1 2 2 n n
R A A .................... A
1 2 n
Keterangan :
R
= curah hujan daerah (mm)
A1, A 2,..... ,An = bagian daerah yang mewakili tiap titik pengamatan (km2)
1. Gumbel
1
yt
a
XT= b +
S Yn . S
Sn X Sn
a = ;b = -
T -1
T
YT= - ln ( - ln ( ))
dimana :
X
= curah hujan rata rata (mm)
YT = variasi pengurangan untuk periode T.
Rumus :
log x
Log XT = + KT Sd
n
( log xi - log x ) 2
i 1 n -1
Sd =
n
log xi
log x
i 1 n
=
n
n ( log xi - log x ) 3
i 1
( n - 1 ) ( n - 2 ) Sd 3
Cs =
dimana :
Sd = standar deviasi
( Oi - Ei )
i 1
2
Ei
2
Xh =
dimana :
3. Mencari nilai tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak (Tp)
Tp= Tg + 0,8 Tr (jam)
4. Mencari waktu yang diperlukan oleh penurunan debit dari debit puncak
sampai menjadi 30 % dari debit puncak (T0,3)
T0,3 = Tg (jam)
dimana :
Untuk daerah pengaliran biasa, = 2.
Untuk bagian naik hidrograf yang lambat, bagian menurun yang cepat
(terjadi pada daerah yang sangat landai), = 1,5.
Untuk bagian naik hidrograf yang sangat cepat, bagian menurun yang lambat
(terjadi pada daerah curam), = 3.
C A Ro
( m 3 / dt )
3,6 ( 0,3 Tp T0,3 )
Qp=
dimana :
1
Tp
Qa= Qp ( ) 2,4
0,32 Qp > Qd
( tTp ) +(0,5.T 0,3)
( )
2.T 0,3
Qd=0,3Qp
R 24 t
( )2/3
t T
RT = ( )
Rt = T RT (T 1) (RT 1)
dimana :
Rc = Rt x Rn
Rn =CR
dimana :
C = koefisien pengaliran
Dimana :
V = kecepatan rata-rata (m/dt)
n = koef. Manning
R = jari-jari hidrolik
S = kemiringan dari muka air atau gradient energy dari dasar sluran.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Persiapan
Ya
Tida
Ya
SELESAI
DAFTAR PUSTAKA