Anda di halaman 1dari 7

34

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Yang menjadi daerah penelitian dalam karya tulis ilmiah ini yaitu

Kecamatan Pontianak Barat. Kecamatan Pontianak Barat terdiri dari empat

kelurahan, dengan luas wilayah 16,94 km2 dan jumlah penduduk pada tahun

2010 sebanyak 123.029 jiwa. Dimana Kecamatan Pontianak Barat terdiri dari

4 kelurahan yaitu Pal Lima dengan jumlah penduduk sebanyak 11.181 jiwa,

Sei/Sungai Beliung sebanyak 47.135 jiwa, Sei/Sungai Jawi Dalam sebanyak

29.409 jiwa dan Sei/Sungai Jawi Luar sebanyak 35.304 jiwa.


Kecamatan Pontianak Barat merupakan kecamatan yang memiliki arti

penting bagi Kota Pontianak. Pasalnya, 23 persen penduduk Kota Pontianak

berdiam di Kecamatan Pontianak Barat. Pada umumnya para penjual koran di

Kecamatan Pontianak Barat yang digunakan sebagai sampel penelitian

memiliki fisik atau badan yang sehat, tampak segar dan masih kuat dalam

bekerja.
Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 12 Juni 2013 dimana

pengambilan sampel dilakukan pada penjual koran di traffic light di

Kecamatan Pontianak Barat. Sampel yang diperiksa terdiri dari 8 orang

perempuan dan 22 orang laki-laki. Sampel perempuan termuda berumur 9

tahun dan tertua berumur 31 tahun. Sampel laki-laki termuda berumur 7 tahun

dan tertua berumur 26 tahun. Pengambilan sampel darah dibantu oleh rekan-

rekan analis yang telah dilakukan koordinasi sebelumnya.


35

Pemeriksaan dilakukan pada hari yang sama di Unit Laboratorium

Kesehatan dengan melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin dengan metode

cyanmethemoglobin. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan sampel

darah pasien dan dikerjakan menggunakan reagen Drabkin yang dibaca

menggunakan alat Photometer Minitechno.


Nilai normal untuk pemeriksaan kadar hemoglobin pria dewasa 14-18

gr/dl, wanita dewasa 12-16 gr/dl, anak-anak umur 5-12 tahun 11,5-15,5 gr/dl.
Dari jumlah sampel sebanyak 30 orang yang terdiri dari 5 orang anak-

anak, 6 orang perempuan dan 19 orang laki-laki. Kemudian diperiksa kadar

hemoglobinnya dengan menggunakan metode cyanmethemoglobin

didapatkan hasil kadar Hb normal sebanyak 15 orang yang terdiri dari 4 orang

anak-anak, 4 orang perempuan dan 7 orang laki-laki. Sedangkan kadar Hb

yang tidak normal sebanyak 15 orang yang terdiri dari 1 orang anak-anak, 2

orang perempuan dan 12 orang laki-laki. Nilai normal kadar Hb antara anak-

anak, perempuan dewasa dan laki-laki dewasa berbeda. Kadar Hb yang tidak

normal (penurunan kadar) disebut anemia.


Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada tabel 5.1 sebagai berikut :

Tabel 5.1 : Data Hasil Pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) pada


penjual koran di Kecamatan Pontianak Barat Tahun 2013

Kode Jenis Umur Kadar Hb Normal/ Tidak


No
Sampel Kelamin (Th) (gr/dl) Normal
1 ASY Pr 31 12,2 Normal
36

2 LND Pr 9 12,2 Normal


3 MNT Lk 10 11,2 Tidak Normal
4 YN Pr 11 13,0 Normal
5 JK Lk 7 12,3 Normal
6 TN Lk 15 12,6 Tidak Normal
7 SL Lk 13 13,2 Tidak Normal
8 ANT Lk 18 13,7 Tidak Normal
9 TFQ Lk 19 13,6 Tidak Normal
10 ALX Lk 23 14,4 Normal
11 RN Lk 20 13,6 Tidak Normal
12 WWN Lk 18 11,9 Tidak Normal
13 TMY Lk 25 13,1 Tidak Normal
14 YUS Lk 20 15,5 Normal
15 AGS Lk 13 13,0 Tidak Normal
16 DNI Lk 22 13,5 Tidak Normal
17 FTM Pr 19 13,3 Normal
18 RHN Lk 10 13,2 Normal
19 MSR Pr 25 14,1 Normal
20 ZHR Lk 13 14,5 Normal
21 UDN Lk 17 14,8 Normal
22 ED Lk 21 14,6 Normal
23 AR Lk 16 14,7 Normal
24 AHM Lk 23 14,6 Normal
25 RK Pr 19 11,8 Tidak Normal
26 DI Lk 26 13,4 Tidak Normal
27 MY Pr 17 12,2 Normal
28 ID Pr 21 11,5 Tidak Normal
29 IWN Lk 24 13,2 Tidak Normal
30 FKR Lk 18 12,6 Tidak Normal
Jumlah 397,5
Rata-rata 13,25
SD 1,078872336

Nilai Normal Laki-laki dewasa : 14-18 gr/dl

Perempuan dewasa : 12-16 gr/dl

Anak-anak umur 5-12 tahun : 11,5-15,5 gr/dl

Tabel 5.2 : Pengolahan Data Hasil Pemeriksaan Kadar Hemoglobin


pada Penjual Koran berdasarkan umur

No Umur Jumlah Sampel %


37

Laki-laki Perempuan
1 7-12 2 2 13,33%
2 13-31 20 6 86,67%

Data yang di dapat selanjutnya di lakukan analisa data melalui uji

deskriptif dengan hasil jumlah sampel 30 pasien, kadar hemoglobin nilai

terendah adalah 11,2 gr/dl, kadar hemoglobin tertinggi 15,5 gr/dl dan rata-rata

kadar hemoglobin pada penjual koran adalah 13,25 gr/dl.

Gambar 5.1 : Diagram Column Distribusi Kadar Hemoglobin pada


Penjual Koran

B. Pembahasan
38

Berdasarkan penelitian didapatkan hasil 15 orang atau sekitar 50%

yang mengalami anemia, sedangkan 15 orang atau 50% masih dalam kategori

normal dengan nilai rata-rata hasil pengukuran kadar hemoglobin pada

penjual koran adalah 13,25 gr/dl.

Penurunan kadar hemoglobin dalam darah tidak hanya disebabkan

karena terpapar polusi udara, tetapi juga dapat disebabkan oleh beberapa

faktor, yaitu:

1. Makanan atau Gizi

Zat-zat gizi atau komponen gizi yang terdapat dalam makanan yang

dimakan digunakan untuk menyusun terbentuknya haemoglobin yaitu Fe

(zat besi), protein.

2. Fungsi Jantung dan Paru

Jantung berfungsi memompa darah keseluruh tubuh. Dalam darah

terdapat hemoglobin yang membawa oksigen keseluruh tubuh sebagai

pembentukan energi. Sedangkan paru berfungsi untuk menghisap oksigen

dari udara luar yang kemudian disuplai ke aliran darah dengan adanya

ikatan antara hemoglobin dan paru mempengaruhi kerja jantung yang

optimal.

3. Fungsi Organ-organ Tubuh Lain

Misalnya fungsi hepar dan ginjal yang membantu dalam proses

pembentukan eritrosit dan hemoglobin.

4. Merokok
39

Menurut Giam, C.K dan Teh K.C merokok mengurangi kelembaban

haemoglobin membawa oksigen dari darah. Juga pengaliran darah ke

organ-organ vital dan jaringan-jaringan (seperti jantung, otak dan otot)

akan berkurang. Secara keseluruhan pengaruh rokok ialah berkurangnya

kemampuan fisik dan timbulnya stress terhadap organ-organ vital, seperti

jantung.

5. Penyakit Yang Menyertai

Penyakit yang diderita membutuhkan lebih banyak zat gizi dan

oksigen untuk pembentukan energi guna penyembuhan penyakit yang di

derita.

Sedangkan kadar hemoglobin dalam batas normal disebabkan orang

tersebut selalu menjaga pola makan setiap hari dengan mengkonsumsi

makanan yang mengandung zat besi dan protein, serta tidak melakukan

kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan fungsi jantung paru, ginjal dan

hepar menjadi menurun. Seperti merokok dan menghirup zat-zat yang

terdapat dalam polusi udara.

Kawasan Pontianak Barat tingkat polusinya tidak terlalu tinggi

dikarenakan jumlah kendaraan yang tidak terlalu padat seperti di ibukota.

Sehingga paparan polusi udaranya tidak terlalu berpengaruh terhadap kadar

hemoglobin.
40

Kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi pada saat penelitian

antara lain :

1. Jumlah antikoagulan EDTA yang tidak terukur

Jumlah EDTA yang berlebihan (1,5 mg/ml darah) akan

mengakibatkan eritrosit mengerut, sehingga nilai hemoglobin menjadi

lebih rendah dari yang sebenarnya. Sebaliknya jika jumlah EDTA lebih

sedikit (1 mg/ml darah) akan mengakibatkan nilai hemoglobin menjadi

lebih tinggi dari nilai sebenarnya.

2. Sampel pemeriksaan yang tidak dicampur homogen sebelum pemeriksaan

dilakukan.

Sampel dan antikoagulan harus dicampur segera setelah pengambilan

sampel untuk mencegah pembentukan microclot. Pencampuran yang

lembut sangat penting untuk mencegah hemolisis.

3. Kekeruhan dalam sampel darah

Pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan metode

sianmethemoglobin dapat diganggu oleh kekeruhan sampel. Kekeruhan

dalam suatu sampel darah dapat mengganggu pembacaan dalam

fotokolorimeter dan menghasilkan absorbansi dan kadar hemoglobin yang

lebih tinggi dari yang sebenarnya. Kekeruhan semcam ini dapat

disebabkan antara lain oleh leukositosis, lipemia dan adanya globulin

abnormal.

Anda mungkin juga menyukai