Anda di halaman 1dari 11

29

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Menurut Notoadmodjo (2010), kerangka konsep penelitian adalah

suatu hubungan atau kaitan antara konsep-konsep atau variabel-variabel

yang akan diamati (diukur) melalui penelitian yang dimaksud dan sesuai

denganPola
apamakan balita
yang diuraikan dalam tinjauan pustaka.
Frekuensi makan
Pada penelitian
Macam makanan kali ini, peneliti akan menganalisa hubungan pola
Jumlah makanan
makan dengan status gizi balita dengan pertimbangan bahwa pola makan
Cara menyiapkan
dan mengolah
merupakan faktor yang berperan langsung dan paling utama memberi
makanan
pengaruh pada status gizi balita.

Status Gizi
Balita

Gambar 3.1.
Kerangka Konsep Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Balita di Desa Dannuang
Puskesmas Ujung Loe Kabupaten Bulukumba Tahun 2013

Keterangan :

: Variabel independen

: Variabel dependen

: Hubungan antar variabel


30

B. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang selanjutnya diuji

kebenarannya sesuai dengan model dan analisa yang cocok. Hipotesis

penelitian dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban

sementara atas masalah yang dirumuskan (Notoadmodjo S, 2010)

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan pola makan

dengan status gizi balita di Desa Dannuang Puskesmas Ujung Loe

Kabupaten Bulukumba Tahun 2013.


31

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian diperlukan untuk memaksimalkan validasi studi

ini, sehingga diperoleh hasil sesuai dengan rencana serta mengantisipasi

kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian (Notoatmodjo,

2010). Jenis penelitian ini bersifat analitik kualitatif dengan desain

penelitian yang digunakan adalah cross sectional yaitu peneliti melakukan

observasi atau pengukuran variabel pada satu saat. Variabel sesaat artinya

subyek diobservasi satu kali saja dan pengukuran variabel dependen dan

independen dilakukan pada saat pemeriksaan atau pengkajian data

(Sastroasmoro dan Ismail, 2010)

B. Populasi dan Sampling

1. Populasi

Notoatmodjo (2010) mengatakan populasi adalah keseluruhan

objek penelitian/objek yang diteliti tersebut. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh ibu balita di Desa Dannuang periode

Januari hingga Maret 2013, dengan jumlah ibu yang memiliki balita

147 orang (berdasarkan data administrasi Puskesmas Ujung Loe).

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi. Dalam penelitian ini penarikan sampel


32

dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan

sampel dengan mengambil subjek bukan didasarkan atas strata atau

daerah tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu dengan

pembatasan berdasarkan kriteria yang ditetapkan (Notoatmodjo, 2010).

Pada penelitian ini sampel diambil dari ibu yang membawa

balitanya berkunjung ke Posyandu di wilayah Desa Dannuang yang

memenuhi kriteria inklusi.

3. Estimasi Besar Sampel

Jumlah sampel dalam penelitian menurut Notoatmodjo

(2010) menggunakan rumus sebagai berikut :

N
n =
1 + N(d 2)

Keterangan :

N = Besar populasi

n = Besar sampel

d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

adalah sebesar 10% atau 0,1

Maka dengan rumus tersebut diperoleh :

147
n =
1 + 147(0,1 2)

147
n =
2,47

n = 59,51 dibulatkan menjadi 60 orang.


33

4. Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat

dimasukkan atau layak untuk diteliti (Notoatmodjo, 2010).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu :

1) Ibu balita yang bisa membaca

2) Ibu dengan balita yang memiliki KMS

3) Ibu balita yang bersedia untuk diteliti

b. Kriteria Ekslusi

Kriteria eksklusi adalah karakteristik sampel yang tidak

memenuhi kriteria inklusi sehingga tidak dapat dijadikan objek

penelitian (Nursalam, 2009).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Ibu balita yang tidak bisa membaca

2) Ibu dengan balita yang tidak memiliki KMS

3) Ibu balita yang tidak bersedia untuk diteliti

C. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah faktor yang diduga sebagai

faktor yang mempengaruhi variabel dependen (Nursalam, 2010).

Dalam penelitian ini variabel independen yang diteliti adalah pola

makan balita.
34

2. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan

oleh variabel lain (Nursalam, 2010). Variabel dependen dalam

penelitian ini yaitu status gizi balita.

D. Definisi Operasional

1. Pola makan balita

Adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran

mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan setiap hari

oleh balita, yang dapat diukur melalui kuesioner yang terdiri dari 25

pertanyaan dimana setiap pertanyaan memiliki dua pilihan jawaban

dengan skor 0 dan 1 untuk pertanyaan positif, setelah itu skornya

dijumlahkan.

Kriteria obyektif

Baik : Jika jumlah skor yang diperoleh antara 13 - 25

Kurang baik : Jika jumlah skor yang diperoleh antara 0 - 12

2. Status gizi balita

Merupakan gambaran keseimbangan antara makanan yang masuk

ke dalam tubuh dengan kebutuhan tubuh akan zat gizi tersebut, yang

dapat dinilai menggunakan pengukuran antropometri yakni berat badan

terhadap umur dengan nilai Z score >-2 SD, yang digunakan dalam

KMS anak di Posyandu.


35

Kriteria obyektif

Normal : Jika status pertumbuhan balita pada KMS yang

menggunakan pengukuran antropometri berat badan

terhadap umur memiliki nilai Z score >-2 SD

Kurang : Jika status pertumbuhan balita pada KMS yang

menggunakan pengukuran antropometri berat badan

terhadap umur memiliki nilai Z score -2 SD

E. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Desa Dannuang wilayah

kerja Puskesmas Ujung Loe, yang merupakan salah satu Puskesmas

dengan jumlah balita cukup banyak, dan jumlah balita dengan status

gizi bawah garis merah cukup banyak yakni lebih dari 10% jumlah

balita.

F. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juli 2013

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa

kuesioner untuk memperoleh data primer yang dibutuhkan. Kuesioner

dibuat dalam bentuk terstruktur berdasarkan sifat jawaban yang

diinginkan.

Penggunaan kuesioner tersebut dimaksudkan untuk menjaring

data dari kedua variabel yang diteliti yakni dalam hubungan ini untuk

variabel X (pola makan balita) dan variabel Y (status gizi balita).


36

Kuesioner untuk mengetahui pola makan balita terdiri atas 25

pertanyaan dengan dua alternatif penyekoran didasarkan pada Skala

Guttman dengan pembobotan 1 dan 0 untuk pertanyaan positif.

Sedangkan status gizi balita dinilai menggunakan KMS balita, yang

merupakan format baku yang umum digunakan dalam menilai status

gizi.

1. Uji Validitas

Validitas alat ukur adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkattingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti

secara tepat. Adapun uji validitas yang akan dilakukan menggunakan

rumus Korelasi Product Moment dari Pearson (Zainuddin, 2009)

N XY (X) (Y)
rXY =
{N X 2 (X) 2} {N Y2 (Y) 2}

Dimana X = skor butir (item) untuk setiap responden

Y = skor total keseluruhan item

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen

dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling

tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang

konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan

tingkat konsistensi. Untuk mencari reliabilitas instrumen yang


37

jawaban atas pertanyaannya dalam bentuk skala, dapat

menggunakan rumus Cronbachs Apha (Zainuddin, 2009)

k 2b
r11 1
k 1 2t

Keterangan :

r 11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

2t = varians total

2b = jumlah varians butir

Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbachs alpha >

0,60 (Zainuddin, 2009)

H. Prosedur Pengumpulan Data

Data primer dikumpulkan melalui pemberian kuesioner pada

responden sesuai dengan kriteria inklusi untuk mengetahui pola makan

balita sementara data tentang status gizi diperoleh dari masing-masing

KMS balita. Jawaban yang diberikan responden dalam kuesioner

dikumpulkan, kemudian dihubungkan dan dianalisis untuk menentukan

hubungan pola makan dengan status gizi balita.

I. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan data

a. Editing
38

Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan

dengan memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan

dan keseragaman data

b. Koding

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua

jawaban data disederhanakan yaitu dengan memberikan simbol-

simbol tertentu untuk setiap jawaban (pengkodean)

c. Tabulasi data

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data ke dalam

satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan

peneliti, sehingga tabel mudah untuk dianalisa.

2. Analisa data

Setelah data terkumpul kemudian ditabulasi dalam tabel

sesuai dengan variabel yang hendak diukur. Analisa data dilakukan

melalui tahap editing, koding, tabulasi dan uji statistik.

a. Analisa univariat

Dilakukan terhadap variabel untuk melihat tampilan distribusi

frekuensi dan presentase dari tiap-tiap variabel.

b. Analisa bivariat

Untuk melihat pengaruh dari tiap-tiap variabel dengan

menggunakan uji Chi Square dengan menggunakan program SPSS

Ver 17,0.
39

Anda mungkin juga menyukai